Tidak semua orang yang mau berinteraksi dengan dukun karena dukun itu dianggap kumuh dan jauh dari agama, sebab selalu bergelimang dengan kemenyan dan syirik, tapi ketika sang dukun berbaju seorang haji, berkopiah sang ustadz dan layaknya seorang santri dengan banyak berzikir dan hapalan Qur’an, maka banyak mereka yang dipercaya oleh masyarakat untuk menyelesaikan persoalan hidupnya, sejak dari sekedar berobat, memohon pelaris untuk kedai, minta pekasih untuk sang isteri agar selalu sayang serta minta nomor jitu untuk judi bahkan untuk memenangkan seseorang dalam pilkada.
Bila syirik telah menjalar pada diri manusia, fitrahnya tercemar oleh noda-noda yang dapat merusak iman, bila syirik telah mendarah daging walaupun fithrahnya tidak menerimanya tapi diapun tidak mampu untuk menolaknya, apalagi lingkungan kondusif untuk itu maka segala aktivitasnya sarat dengan kesyirikan. Demikian pula halnya yang berkaitan dengan cinta mencintai hingga tegaknya sebuah rumah tangga, mereka selalu melibatkan kehebatan sang dukun atau orang pintar.
Kadangkala untuk mengekalkan kesyirikan seseorang maka digunakan oleh syaitan agar mangsanya percaya dan yakin dengan segala pesan-pesannya dengan wirid harian yang tidak lepas dari bahasa Arab dan Al Qur'an, tidak jarang juga melakukan puasa sekian hari, shalat malam ditentukan hari dan waktunya, yang intinya ibadah yang dilakukan bukan karena Allah tapi karena sesuatu, maksudnya meruntuhkan hati calon isteri agar dia takluk di pangkuannya.
Padahal Allah memerintahkan kita beribadah kepada-Nya saja bukan kepada syaitan dan para dukun, hal ini jelas-jelas telah melencengkan ibadah yang sebenarnya, Allah berfirman dalam surat Al Kahfi 18;110 “Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
Bila pujaan hati gagal disunting karena kurangnya sajen yang dipersembahkan atau tidak lengkapnya persyaratan yang diberikan sehingga sang pacar memutuskan hubungan, dia menikah dengan orang lain, maka hal itu tidak bisa diterima, sakit hati akan berbalas dengan menyakitkan orang lain, bagaimanapun juga tidak ada istilah cinta ditolak, bila terjadi juga berarti pelecehan dan menginjak-injak harga diri, maka tunggulah pembalasannya, cinta ditolak dukun akan bertindak.
Mulailah sang dukun bekerja keras agar permohonan untuk menggagalkan pernikahan dapat dilakukan, sajian diperbanyak, kemenyan semakin mengebul, bunga dengan sekian ramuan disediakan, kehebatan dukun mulai dinampakkan dengan jalan menyakiti, menjadi gila hingga membunuh dengan santet dan guna-guna, intinya ini terjadi karena keinginan secara wajar untuk menyunting anak gadis orang tidak kesampaian.
Bagaimana negeri ini tidak mendapat bencana dan musibah dari Allah bila syirik dan kezhaliman merajalela di dalamnya, sejak awal berdirinya rumah tangga sudah dihiasi dengan syirik, hingga kelakpun syirik akan dilaksanakan dalam rangka memelihara kelanggelangan rumah tangga itu dengan istilah pekasih dan istilah-sitilah lainnya, padahal Rasulullah telah menyebutkan bahwa segala yang berkaitan dengan syirik itu berdosa dan akan mendatangkan malapetaka, Allah berfirman; "Dan Demikianlah kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia]. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan'[Al An'am 6;112].
Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya, meriwayatkan dari salah seorang isteri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda:"Barangsiapa mendatangi tukang ramal lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu perkara dan dia mempercayainya, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari."
Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mendatangi seorang dukun dan mempercayai apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya dia telah kafir (ingkar) dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam."
Dan diriwayatkan oleh keempat periwayat (Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i dan Ibnu Majah) dan Al-Hakim dengan menyatakan: "Hadits ini shahih menurut kriteria Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka sesungguhnya dia telah kafir (ingkar) dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam."
Al-Bazzar dengan isnad jayyid meriwayatkan hadits marfu' dari Imran bin Hushain:"Tidak termasuk golongan kami orang yang melakukan atau meminta tathayyur, meramal atau meminta diramalkan, menyihir atau minta disihirkan; dan barangsiapa mendatangi tukang ramal lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka sesungguhnya dia telah kafir (ingkar) dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam."
Hadits ini diriwayatkan pula oleh At-Thabrani dalam Al-Mu'jam al-Ausath dengan isnad hasan dari Ibnu 'Abbas tanpa menyebutkan kalimat: "Dan barangsiapa mendatangi ...;" dan seterusnya.
Al-Baghawi berkata: "Al-'Arraf (orang pintar) ialah orang yang mengaku tahu dengan menggunakan isyarat-isyarat untuk menunjukkan barang curian atau tempat barang hilang atau semacamnya. Ada pula yang mengatakan: Dia adalah kahin (dukun), padahal kahin adalah orang yang memberitahukan tentang perkara-perkara yang akan terjadi di masa mendatang. Adapula yang mengatakan: Yaitu orang yang memberitahu apa yang tersimpan dalam hati seseorang."
Menurut Abu Al-'Abbas Ibnu Taimiyah: "Al-'Arraf adalah sebutan untuk tukang ramal, tukang nujum, peramal nasib dan yang sebangsanya, yang menyatakan tahu tentang perkara-perkara (yang tidak diketahui oleh orang lain) dengan cara-cara tersebut."
Banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh sang dukun selain mengobati pasiennya juga melayani berbagai syirik lainnya seperti meramal nasib, menolak bala, sebagai pawang hujan dan melakukan sihir. Peran besar juga dilakukan oleh dukun untuk memajukan usaha seseorang dengan berbagai ramuan dan mantra yang harus dilakukan, lagi-lagi ini sebuah cara untuk menjauhkan manusia dari agama tauhidnya.
Kadangkala izin sebuah usaha atau bisnis bukan dari pemerintah setempat tapi dari orang pintar tadi, dengan keuntungan yang menggiurkan, dari usaha sederhana hingga dalam waktu singkat usaha tadi bisa mengalahkan usaha orang lain, bukan karena pelayanan dan manajemen yang baik tapi karena mendapat restu dari seorang guru yang memberikan sesuatu untuk dipelihara seperti memelihara babi, memelihara anjing atau binatang lain, kalau hewan piaraan itu dirawat, diperhatikan, diberikan sesuatu sebagai sesajennya maka usaha itu akan lancar dengan keuntungan tidak sedikit tapi bila diabaikan sarat-sarat yang telah disepakati dengan orang pintar tersebut maka usaha itu akan hancur berantakan.
Tidak ada orang yang mau bangkrut, hidup miskin dan menderita, semua orang ingin hidup senang, banyak uang dan kekayaan berlimpah, apalagi usaha yang ditekuni sudah mengalami puluhan tahun dengan dinamika jatuh bangun, sehingga untuk menjaga kelanggengan bisnis itu, sang usahawan rela mengorbankan iman dan aqidahnya dengan sikap, perbuatan dan amal-amal syirik, walaupun dia masih shalat, membayar zakat bahkan hingga menunaikan ibadah haji. Tapi usaha yang dilakukan itu jauh dari keberkahan Allah, bahkan mengundang bencana bagi diri, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Demikian besarnya godaan materi dunia, biarlah aqidah sebagai taruhannya asal hidup dapat berkecukupan, tidak susah seperti orang lain walaupun dia disusahkan dengan urusan perdukunan yang harus dilakukan pembaharuan setiap pekan, sekali sebulan bahkan sekali enam bulan, bila tidak dilakukan maka usaha tadi berangsur-angsur hilang kemujarabannya. Kita tidak hanya melihat hal ini di desa-desa yang masyarakatnya awam sekali dari segi ilmu pengetahuan apalagi ajaran islam, tapi ini juga dilakukan oleh orang-orang yang berpengetahuan dan berpendidikan tinggi, ironi memang.
Jatuhnya manusia kelembah dosa sebangsa syirik dan kezhaliman lainnya karena memang tipudaya yang dilakukan oleh syaitan memakai kaki tangan para dukun. Memoles kesesatan agar tampak baik dan menarik hati adalah jurus abadi iblis dan antek-anteknya.Bahkan inilah jurus pertama iblis sebelum menggoda manusia untuk bergumul dengan dosa. Allah berfirman:“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,” (Al-Hijr 39)
Maka setan menghiasi perbuatan keji terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan menyesatkan manusia. Ibnul Qayyim mengomentari ayat tersebut: “Di antara strategi iblis adalah menyihir akal secara kontinyu hingga terpedaya, tidak ada yang selamat darinya kecuali yang dikehendaki Allah. Dia menghiasi perbuatan yang hakekatnya menimbulkan madharat sehingga tampak sebagai perbuatan yang paling bermanfaat. Begitupun sebaliknya, dia mencitrakan buruk perbuatan yang bermanfaat sehingga nampak mendatangkan madharat…”
Saudaraku, sungguh banyak diantara kita yang masih yakin dengan dukun apalagi dukun tadi memperlihatkan ketaatan kepada Allah melalui shalat dan puasa hingga menunaikan ibadah haji, bahkan saat melakukan prakteknya sang dukun memberikan petuah agama bahwa yang menyembuhkan ini bukan dia, bukan mantranya tapi Allah, lalu dia membaca ayat-ayat Al Qur’an dengan jelas selain membaca mantra dengan samar. Ketaatan sang dukun dengan memakai simbul-simbul agama itulah membuat kita meyakininya bahwa sang dukun bukan dukun biasa, tapi seorang tabib atau para normal, orang pintar bahkan ustadz, tengku, syaikh dan kiayi.
Alangkah mudahnya kita dibohongi oleh perangkat dukun untuk menjerumuskan kita kedalam kesyirikan, merusak aqidah kita dengan keyakinan syaitan, menodai ibadah kita dengan sesajian dan mantra-mantra yang batil. Sampai kapan kita akan tetap bergelimang dengan kesyirikan ini, tidakkah kita meyakini bahwa syirik itu adalah dosa yang tidak diampuni Allah dan mengekalkan pelakunya dalam neraka, mumpung masih ada waktu, singkirkan segala syirik dengan menanggalkan segala jimat dan meninggalkan bisikan syaitan melalui praktek perdukunan, insya Allah hidayah Allah akan mengiringi perjalanan hidup kita menuju kematian yang husnul khatimah, Wallahu A’lam [Kubu Dalam Padang, Jum’at 25 Rabiul Awal 1436.H/ 16 Januari 2015.M].
Literatur:
1. Al Qur’an dan terjemahannya, Depag RI, 1999/2000
2. Mukhlis Denros, Kumpulan Ceramah Praktis, 2009
3. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab,Dukun, Tukang Ramal Dan Sejenisnya, Assunnah ML onlineCreated at 08 July 2001
4. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Hukum orang yang mengaku mengetahui yang ghaib, almanhaj.or.id Jumat, 25 Nopember 2005 06:49:04 WIB
5. Sihir, Makassar, 19 September 1993
6. Asy-Syaikh Al-Imam Abu Utsman Isma'il Ash-Shabuni, Aqidah ahlus sunnah
Artikel diatas dikirim oleh: mukhlisdenros@gmail.com
Dipublish oleh: bagindaery.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com