oleh Ghuroba' Fii Akhiriz Zamaan
LINK: IBNU NIRWANA
Bismillah....
Sebuah
kisah, mungkin menginspirasi dan memotivasi.. agar kita bisa lebih
memaknai syukur dan sabar menjadi sebuah keniscayaan yang mampu
mengantarkan pada indahnya cinta dari Sang Pemilik kehidupan. Dibalik
kesulitan pasti ada kemudahan.. dibalik penderitaan pasti akan ada
kebahagiaan ketika kita mampu bersikap atas kehendak dan perintahNya...
Bukan dengan mengeluh..
bukan dengan bersedih setiap saat..
bukan dengan mengobral cerita duka hati agar mendapatkan simpati...
Tapi bersandar kepadaNya.. berharap kepadaNya.. dan "bershahabat" denganNya..
Karena tiada tempat mengadu terbaik selainNya..
tiada tempat berharap seindah kepadaNya.. tiada "shahabat" terbaik selain Dia....
"Sesungguhnya
Allah tidak akan memandang pada rupa-rupamu, bentuk tubuhmu, dan harta
bendamu, tetapi Allah akan memandang kepada hati dan kelakuanmu.”
(HR. Thabrani)
Furqon,
sebut saja demikian. Sosok pemuda luar biasa yang mungkin sempurna
merasakan indahnya cinta dariNya. Walau berupa ujian derita dan
kesulitan hidup.. yang mungkin tidak semua orang bisa menghadapinya
dengan begitu ikhlas dan sabar...
Terlahir dengan fisik
yang kurang sempurna, tinggi badan yang tak lebih dari 100 cm, dan 2
pasang kaki yang tidak sama panjang.. tapi Furqon melalui hari-harinya
dengan keikhlasan dan ketsiqahan tinggi terhadap taqdir Allah untuknya.
Tidak pernah mengeluh, atau putus asa.Tak ada rasa rendah diri, tapi
tetap tawadhu dan begitu santun dalam pergaulannya. Sangat menjaga
dirinya terhadap lawan jenis.
Furqon terlahir tanpa tahu
siapa orangtuanya. Tinggal di sebuah panti asuhan, hingga usia SMP. dia
mengikhlaskan dirinya keluar, disaat seharusnya ia menikmati bangku
SMA, ia memberikan tempatnya untuk adik-adik yang datang ke panti asuhan
dengan nasib serupa.
Melakoni hidup dengan perjuangan
namun tetap memilih pekerjaan apapun yang halal. Dari seorang tukang
sampah, penjual koran, penjual minuman di pinggir jalan, hingga akhirnya
ia mengabdikan dirinya di sebuah masjid. Allah pun membawanya menjadi
seorang aktivis da'wah, yang tak pernah absen menunaikan amanah, dan
selalu menjaga komitmennya nyaris sempurna. Sering ia yang menjadi
motivasi para ikhwan ketika mereka stagnan dalam kefuturan dan merasa
lelah melewati setiap episode perjuangan da'wah.
Ketika
satu persatu para ikhwan menjalankan amanah, menggenapkan setengah
dien.. Furqon tidak pernah memaparkan kegundahannya. Walaupun semua
tahu, Furqon juga hanyalah manusia biasa, laki-laki biasa.. yang Allah
karuniakan keinginan untuk bisa membentuk mahligai rumah tangga bersama
wanita shalihah. Namun, sepertinya Furqon mencoba untuk "tahu diri"
dengan keadaan dirinya. Maka dia pun tidak pernah menguataran
keinginannya, bahkan walau hanya dengan kata-kata " kiasan".
Suatu
ketika, pernah ia ditanya. Adakah kriteria akhwat yang dia kehendaki
sebagai istri? Furqon hanya tersenyum malu. Jawabannya saat itu , "Allah
lebih tahu yang terbaik untuk saya, menikah atau tidak.. Rasanya tidak
berhak saya meminta atau menentukan.. karena sudah terlalu banyak
nikmat Allah untuk saya..."
Subhanallah...
Semua
tetap berusaha , berikhtiar menemukan taqdir siapa pendampingnya.
Walau berkali-kali pula terpaksa harus menahan rasa. Memang tidak bisa
memaksa para akhwat yang belum siap menerima kondisinya. Karena,
bagaimanapun juga.. pernikahan pada akhirnya harus terangkum
kecenderungan antara 2 pihak yang akan melakukannya.
Tapi
janji dan Cinta Allah memang tak bisa menjauh dari hamba-hambaNya yang
ikhlas dan selalu bersyukur atas semua taqdir yang ditetapkan padanya.
Seorang akhwat shalihah, dengan fisik sempurna, nyaris tanpa cela..
yang bisa saja memilih seorang ikhwan yang sekufu dengannya.. atau
lebih dari itu, namun, pada akhirnya mengazzamkan diri, mengikhlaskan
diri untuk menetapi taqdir, menjadi bidadari untuk seorang akh Furqon.
Melewati
proses meyakinkan diri.. berkali-kali dicoba untuk berfikir ulang
memastikan keputusannya. Dengan menjelaskan detail bagaimana dan seperti
apa Furqon sebenarnya.. juga kepada keluarganya. Dan kehendak Allah
memang tidak pernah kita bisa menduganya. Aisyah, sebut saja demikian,
menjawab dengan mantap, "INSYA ALLAH... DIA YANG TERBAIK". "Saya
tidak melihat dari fisiknya.Tapi saya melihat ada mutiara indah dari
Allah yang akan bersinar bersama saya di dunia dan akan mengantarkan
saya bersamanya ke surga, InsyaAllah..."
Sekali
lagi.. rekan-rekannya hanya mampu bertasbih, bertakbir dan bertahmid.
Pun dengan Furqon setelah diberitahukan tentang hasilnya. Seketika
airmatanya mengalir deras.Terangkai dengan sujud syukur yang begitu
lama...
Indahnya karunia kesabaran dan keikhlasan seorang hamba...
Aisyah,
mungkin mutiara yang memang diperuntukkan untuk seorang "mutiara"
Furqon. Ia menjadi sosok akhwat yang begitu luar biasa.. bukan hanya
mengkondisikan dirinya.. tapi mampu mengkondisikan keluarganya.. walau
harus dengan perjuangan yang berat untuk bisa meyakinkan mereka bisa
menerima Furqon.
Selanjutnya.. semua proses itu
berlangsung dengan indah.. Dan semua yang mengetahuinya pun tak lepas
terus melafadzkan tasbih dan syukur..
Betapa Allah tak pernah melalaikan hamba-hambaNya yang ikhlas ..
tak mudah mengeluh dan memiliki keyakinan utuh kepada Nya..
MenjadikanNya satu-satunya tempat mengadu..
tempat bersandar dan tempat memasrahkan asa dan keyakinan...
Furqon dan Aisyah menjadi mutiara-mutiara indah yang mungkin keelokannya tak semua bisa melihat dengan jelas..
Tapi
Allah, tak pernah salah memilih makhluknya menjadi mutiara-mutiara
penuh cahaya..walau ia berkubang dalam lumpur "kekurangan"...
Mereka
tetaplah mutiara.. Hingga detik ini, sekian tahun Allah mengumpulkan
mereka dalam mahligai pernikahan.. Mereka tak pernah berubah... Semakin
kokoh dalam biduk rumah tangga.. semakin kuat saling mendukung.. tak
surut dalam setiap perjalanan da'wah.. dan telah terlahir
mutiara-mutiara indah dari mereka .. yang begitu santun, tawadhu, cerdas
dan Insya Allah, mereka azzam-kan menjadikan mutiara-mutiara itu
bagian dari pengusung da'wah , dai-daiyah yang menjaga Al Qur'an dengan
hafalannya...
Subhanallah...
Mereka bisa.. Maka kita yang diberi kelebihan , sudah seharusnya juga bisa.. InsyaAllah.. Biidznillah..
Semoa Allah memberkahi mereka... Dan semoga kita pun bisa menjadi mutiara seperti mereka...
Aamiin...
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan
keluar (dari urusannya), dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya".
[QS. At Thalaq: 2 - 3]
Wallahu Ta'ala A'lam Bishowab
[Terima Kasih Bapak Penjaga Masjid... atas paparan kisahnya]
https://www.facebook.com/notes/ijinkan-aku-menikah-tanpa-pacaran/insya-allah-dia-yang-terbaik-sebuah-kisah-yg-luar-biasa/151832978225512
Pelatih Barcelona Gerardo Martino menekankan ia tidak akan terburu-buru menurunkan Lionel Messi yang baru pulih dari cedera.
Barcelona yang saat ini menduduki tempat teratas
di klasemen sementara La Liga akan menghadapi Atletico Madrid pada
akhir pekan ini.Pemain asal Argentina ini menyaksikan pertandingan Barca melawan Elche hari Minggu (05/01) dan kembali ke posisi teratas klasemen sementara setelah sempat ditempati Atletico.
Barcelona menundukkan Elche 4-0 walaupun Klik Messi absen.
Namun Messi telah kembali berlatih dan kemungkinan akan diturunkan melawan Getafe dalam Piala Raja hari Rabu mendatang atau tiga hari kemudian melawan Atletico.
Martino menekankan, Messi akan diturunkan begitu ia sudah dalam kondisi prima secara fisik.
"Apakah ia akan diturunkan dalam satu pertandingan minggu ini, tentu tergantung dia," kata Martino.
"Ia belum siap, tidak hanya secara fisik ataupun mental. Diperlukan waktu untuk pulih secara mental bagi pemain yang baru pulih dari cedera," tambahnya.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/olahraga/2014/01/140106_messi_barcelona.shtml