SELAMA perusahaan berjalan dan berkembang pasti akan menghadapi problem. Setiap problem atau masalah harus dipecahkan dan dicarikan jalan keluar.
Jenis atau kategori problem bervariasi; ada yang ringan, ada yang berat; ada yang sederhana, ada yang kompleks. Begitu pula dengan dampak dari problem; ada yang ringan ada yang berat; ada yang terlokalisir, ada yang menyebar luas dalam waktu singkat. Problem (ringan,
berat, sederhana, kompleks) - menimbulkan dampak (ringan, berat,
terlokalisir, menyebar). Lalu bagaimana dengan solusi? Melihat problem dan dampaknya memiliki empat kemungkinan tentu solusi juga harus disesuaikan.
Dari
solusi sederhana sampai solusi yang paling inovatif. Kita dapat membuat
kuadran dengan berbagai alternatif yang tepat. Jangan sampai problem yang ringan dan sederhana diselesaikan dengan solusi yang sangat inovatif dengan biaya tinggi, dan sebaliknya problem yang
berat dan kompleks dicoba dengan solusi yang ringan dan sederhana.
Solusi yang tepat akan menghemat waktu dan biaya, sebaliknya solusi yang
keliru akan menimbulkan biaya besar dan berkepanjangan bahkan meluas
begitu rupa sehingga tidak terkendali.
Seringkali kita melihat
ada orang-orang yang menganggap remeh persoalan, menunda-nunda
penyelesaian, dan ketika meledak tidak terkendali, akibatnya fatal dan
menimbulkan kerugian besar. Oleh karena itu seperti halnya prinsip
pemadam kebakaran, tidak menunggu sampai api membesar, baru dipadamkan.
Ketika api mulai memercik, bahkan sedini pada saat asap mulai mengepul
harus segera dilacak di mana sumber api dan di-deteksi apakah ada
potensi meluas.
Kenyataaan menutup-nutupi masalah dan
menunda-nunda solusi terhadap masalah menyebabkan masalah yang semula
ringan dan sederhana, menjadi berat dan kompleks. Birokrasi yang
berjenjang dan rumit secara tidak langsung menjadi penghalang bagi
sebuah solusi yang cepat dan tepat. Pemandangan seperti itu biasa
dipertontonkan oleh para petinggi pemerintahan kita sekarang, ditambahi
dengan pertunjukan si kambing hitam. Saling menyalahkan, saling menuduh
yang pada akhirnya bukan menyelesaikan masalah, malah memperkeruh dan
menambah masalah.
Seperti halnya kasus Century dan Hambalang,
rakyat yang cerdas pasti mengetahui sampai di mana keseriusan pemerintah
dalam menyelesaikan masalah keduanya. Tentunya cara penyelesaian
masalah seperti itu tidak dikehendaki terjadi di perusahaan, karena akan
membuat perusahaan gulung tikar, akibat penyelesaian masalah yang
berkepanjangan dan berlarut-larut tanpa ujung.
Olivier Leclerc,
konsultan dari McKinsey dan Mihnea Moldoveanu, Associate Dean program
MBA di University of Toronto’s Rotman School of Management melakukan
pengamatan dan memberikan tips dalam melihat problem dan mencarikan solusinya dari tingkat paling sederhana sampai yang paling inovatif. Pertama, perhatikan network. Network adalah jaringan dengan orang-orang yang terbentuk dan terbina selama ini.
Apakah
di antara mereka ada yang berkaitan dengan masalah yang kita hadapi,
dari mulai lingkaran paling dalam sampai lingkaran paling luar dalam
lapisan- lapisan yang kita buat, orang-orang yang sama dapat merupakan
penyebab masalah, akan tetapi sebaliknya dapat juga menjadi penolong
dalam memecahkan masalah. There is always a solution within the problem.
Kedua, evolution. Bagaimana
masalah itu bisa terjadi, dengan menelusuri perjalanan sebelum masalah
terjadi. Penyimpangan dari perjalanan sebelumnya yang tanpa masalah,
kemudian menimbulkan masalah, mungkin solusinya cukup kembali ke situasi
perjalanan sebelumnya.
Ketiga, decision-agent. Mendorong
masing-masing anggota tim problem-solvers untuk keluar dengan pemikiran
solusi inovatif terhadap masalah yang dihadapi dan anggota tim lain
ikut mengevaluasinya secara objektif, kemudian membuat penilaian dan
menimbang bobot solusi mana yang paling menguntungkan dari berbagai
aspek.
Keempat, system dynamic. Pemikiran solusi tidak
serta merta menyelesaikan masalah, akan tetapi harus dapat diterapkan
terhadap sistim yang sedang berjalan, baik dari segi organisasi dan
kewenangan maupun dari alur proses. Semuanya harus diterobos namun juga
harus mendapat dukungan penuh, tidak memperoleh hambatan.
Kelima, information processing. Setiap
informasi penting disampaikan ke bawah sebaliknya juga harus dilaporkan
keatas, tidak boleh disembunyikan, dihilangkan dan diinterpretasikan
sesuai dengan keinginan dan tujuan masing-masing. Dalam keadaan darurat
setiap informasi dan data dapat menjadi bahan penting dalam
mempertimbangkan. Tujuan kelima tindakan di atas bukan saja dipakai
untuk mengindentifikasi dan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi,
akan tetapi juga untuk mencegah terulang kembali dan menemukan caracara
baru yang inovatif dalam menyelesaikan masalah.
Ada baiknya
sesekalidalam perjalanan rutin perusahaan dilakukan simulasi “problem
solving” seperti dalam menyelamatkan diri kala terjadi kebakaran,
bagaimana menyelamatkan perusahaan dari kemungkinan masalah yang dapat
timbul sewaktu-waktu, dilakukan terhadap masing-masing departemen dan
secara kolektif, sehingga semua karyawan menjadi terbiasa dan ikut
memiliki naluri problem-solving. Simulasi seperti ini juga secara tidak
langsung ikut mencegah terjadinya masalah.
DR ELIEZER H HARDJO PHD, CM
Ketua Dewan Juri Rekor Bisnis (ReBi) & Ketua Institute Certified Professional Managers (ICPM) (Koran SINDO//wdi)
http://economy.okezone.com/read/2013/09/27/23/872711/masalah-kompleks-dan-solusi-inovatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com