Minggu, 01 Juni 2014

Berita Terpanas Tentang Metro TV dan TV One: Metro TV dan TV One Terancam Dicabut Izin Siarnya

Sudah bukan rahasia umum lagi kalau media-media sekarang ini  baik itu media cetak, online maupun televisi sudah tidak netral lagi dalam melakukan pemberitaan, terutama saat-saat seperti ini menjelang pemilu presiden yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli nanti.
Masyarakat Indonesia yang cerdas ini sudah bisa menilai bahwa media-media, terutama televisi dalam melakukan penyiarannya sudah berpihak kepada salah satu capres yang ada. Terlebih lagi yang sangat-sangat kentara adalah dua televisi berita yaitu TVOne dan Metrotv.
TVOne yang merupakan milik Aburizal Bakrie yang tiada lain adalah ketua umum Golkar yang secara kebetulan adalah pendukung Prabowo, sedangkan Metrotv adalah milik politikus Nasdem yang brewokan yaitu Surya Paloh yang kebetulan juga adalah pendukung utama Jokowi. Bisa dipastikan kedua TV berita itu akan memberikan penyiaran yang tidak seimbang. Bahkan Jokowi, sebagai capres tidak segan-segan dan terang-terangan meminta kepada Metrotv untuk melakukan serangan udara dan melakukan pencitraan terhadap dirinya.
Melihat fenomena itu, Komisi Penyiaran Indonesia pun gerah dibuatnya. KPI yang mempunyai misi terwujudnya sistem penyiaran nasional yang berkeadilan dan bermartabat untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat itu menilai kedua televisi itu sudah tidak proporsional dan sudah tidak netral lagi dalam melakukan penayangan berita.
Bahkan lebih parahnya lagi kedua televisi itu dianggap sudah menyalahi fungsi lembaga penyiaran sebagai perekat sosial. Bukannya semakin merekatkan, justru kedua media itu dianggap telah memantik konflik dalam masyarakat yang sekarang ini sudah cerdas, dan semakin kritis dalam menyikapi pemberitaan
Oleh karena itu, KPI mencoba bersikap tegas dengan memberikan surat peringatan kepada kedua televisi yang sudah tidak netral itu.
Tetapi ternyata apabila sudah diperingatkan kedua televisi itu tetap kekeuh menyiarkan pemberitaan yang tidak berimbang, KPI tidak segan-segan akan memberikan teguran yang sangat keras. Bahkan apabila tetap bandel dan seolah-olah anjing menggonggong kafilah tetap berlalu KPI pun dengan terpaksa akan merekomendasikan ke Kementrian Komunikasi dan Informatika untuk mencabut izin siarnya.
Nah lo….
Terus bagaimana dengan Kompasiana tercinta ini, sudah netralkah? Tanya pada rumput yang bergoyang :)
http://nasional.kompas.com/read/2014/05/31/0919349/KPI.Dua.Televisi.Cenderung.Tak.Proporsional.Beritakan.Kandidat.Pilpres

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com