Itu kalau hasil survei yang disodorkan
mengangkat nama Jokowi. Dan kebetulan hasil survei selama ini memang
begitu. Misalnya dalam hal tingkat popularitas dan elektabilitasnya
sebagai Capres. Selalu menjadi jawara.
Tapi jika hasil survei yang disodorkan
merugikan dirinya. Jokowi malah sewot. Itu terjadi ketika LSN
mengeluarkan hasil survei yang menunjukkan tingkat kepuasan warga
Jakarta terhadap kinerja Jokowi menurun. Kapabilitas Jokowi sebagai
Gubernur DKI Jakarta mulai diragukan. Pada Oktober 2013, tingkat
kepuasan berada di angka 68,3%. Namun, angka tersebut menurun drastis di
awal 2014 ini menjadi 46,9%.
Boro-boro tidak ambil pusing dengan hasil
survei ini. Tidak bisa mengatakan “tidak mikir” lagi. Jokowi malah
menanggapi dengan sinis. Dia menyindir bahwa banyak hasil rurvei
titipan. Khususnya pada tahun politik seperti sekarang ini.
Sebenarnya kalau diingat-ingat. Sikap Jokowi
ini bukanlah hal yang baru. Tapi media tidak terlalu menyorotnya. Sudah
sering Jokowi melakukan pola yang sama. Tidak konsisten dengan
perkataan awalnya.
Misalnya masalah banjir dan macet. Pada hari
Selasa, tanggal 28 Juni 2011 lalu. Jokowi mengatakan banjir dan macet
di Jakarta bisa diatasi dengan dua jurus jitu.
Pertama, adanya kemauan untuk
menggunakan anggran Pemprov DKI Jakarta mengatasi hal tersebut. Makanya
dibutuhkan skill dalam manajemen anggaran (ternyata serapan anggaran
masa pemerintahan Jokowi jeblok). Anggaran DKI Jakarta besar sekali.
Satu periode bisa sampai Rp 135 triliun. Harusnya masalah seperti itu
rampung dengan anggaran sebesar ini. Karena tinggal eksekusi, APBD DKI
mencukupi. Katanya saat itu.
Kedua, dalam pengerjaan mengatasi macet dan banjir tersebut tidak diboncengi oleh kepentingan lainnya.
Bila dua hal di atas terpenuhi, Jokowi
yakin, persoalan macet dan banjir yang selama ini menjadi momok yang
menakutkan bagi warga Ibukota bisa teratasi.
Lebih lanjut Jokowi sesumbar: “Kelihatannya
nggak sulit-sulit amat. Hahaha, menurut pengalaman yang saya punya di
sini.” (Jokowi masih menjadi Walikota Solo)
Okelah kita katakan Jokowi masih belum
memiliki waktu yang cukup mengatasi masalah yang dikatakannya tidak
terlalu sulit tersebut.
Tapi sangat mengecewakan saat Jokowi mulai
bersilat lidah untuk masalah banjir dan macet. Menyalahkan pemerintah
pusat, gubernur sebelumnya, menyalahkan pemda lainnya, sampai
menyalahkan curah hujan yang terlalu tinggi. Dia melupakan dua jurus
jitu yang pernah diucapkannya.
Setelah menyaksikan cabang lidah Jokowi
untuk masalah survei, macet dan banjir. Saya yakin itu bukan yang
terakhir. Jokowi akan melanjutkan kebiasaannya.
Misalnya nanti, saat diperalat menjadi vote
getter. Ditunjuk menjadi Cawapres Megawati. Entah apa yang akan
dikatakan Jokowi. Karena dia tidak mungkin mengatakan tidak pada
Megawati.
Mau tidak mau Jokowi harus memutar balik
komitmennya, yang pernah mengatakan akan menuntaskan amanat warga
Ibukota selama lima tahun.
Kita tunggu dan tonton saja aksi selanjutnya
dari media darling yang lugu dan polos ini. Dan berdoa, mudah-mudahan
lidahnya tidak bercabang lagi. Lebih-lebih jika sudah kena demam 2014.
Kasian masyarakat DKI. ***
http://politik.kompasiana.com/2014/02/11/lidah-jokowi-mulai-bercabang-634364.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com