Pertama, respons terhadap tulisan itu yang hingga tulisan ini saya tulis telah mencapai 6685 pembaca dan itu bagi saya sangat fenomenal, sebab saya adalah kompasianer baru, yang belum banyak dikenal orang di kompasiana, karena itu pasti berpengaruh terhadap tulisan kita. Sehingga saya berkesimpulan sosok sang Jenderal Prabowo lah yang membuat tulisan itu menarik sehingga di respons oleh pembaca kompasiana, sekalipun banyak tulisan lain yang mengangkat topik tentang Prabowo Subianto.
Kedua, Di jamannya, Prabowo adalah seorang anggota militer yang karirnya cukup melesat tajam, hingga dia memperoleh gelar Danjen Kopasus termuda, kalau tidak salah. Itu menjelaskan kepada kita bahwa Prabowo Subianto adalah anak bangsa yang brilian dan cerdas, atau juga bisa karena faktor lucky, sebab dia adalah menantu Soeharto, Presiden dengan kekuasaan 32 tahun.
Ketiga, Sejak kejatuhan Soeharto, Prabowo lantas hijrah ke Yordania, konon disana dia menjadi pengusaha, dan seketika menjadi konglomerat yang memiliki harta se gunung. Itu menjelaskan bahwa Prabowo adalah orang yang hebat di bidang usaha, atau kalau tidak? Darimana uang sebanyak itu dia miliki? pertanyaan besar?
Keempat, Prabowo mendirikan partai Gerindra, dan masyarakat merespons dengan baik, terbukti sejak 2009, Gerindra bisa melenggang ke Senayan, yang juga tidak bisa dilakukan partai-partai baru ketika itu. Kini, berdasarkan survey-survey, Gerindra diprediksi masuk 3 besar, itu artinya Prabowo mendapat respons melalui Gerindra di mata masyarakat.
Di samping itu, Prabowo Subianto menjadi fenomenal karena dia juga dikelilingi oleh trah politik yang hebat, maka berlaku juga rumus, jika anda ingin sukses, maka bertemanlah dengan orang-orang sukses. Dalam konteks ini Prabowo Subianto selalu di keliling orang-orang yang punya pengaruh, sejak dulu hingga kini. Tetapi ada yang dilupakan Prabowo dalam konteks ini, sekaligus inilah kelemahan Prabowo dalam dunia politik, diantaranya :
Pertama, Kesuksesan Prabowo, terlepas dari dia orang brilian, pasti ada pengaruhnya sebagai menantu Presiden Soeharto ketika itu. Siapapun tidak bisa melarang kita untuk menghubungkan karir militer Prabowo dengan statusnya sebagai orang yang paling berkuasa ketika itu. Adalah Siti Hediati Hariyadi atau biasa dipanggil Titiek Soeharto, anak ke empat Soeharto yang menjadi orang di belakang suksesnya karir militer Prabowo.
Tetapi sejak kejatuhan Soeharto, Tatiek Soeharto memutuskan untuk bercerai. Sejak saat itu hingga kini, Prabowo menduda, itu sebabnya wartawan nakal sering menanyakan kepada Prabowo, seandainya dia terpilih Presiden, siapa ibu negara? Prabowo tidak pernah menjawabnya.
Kita selalu yakin, di balik pria sukses, maka ada perempuan hebat di belakangnya. Prabowo kini tidak mempunyai perempuan di belakangnya, maka jangan heran jika Prabowo akhir-akhir ini bawaannya murung, cepat marah, raut wajahnya mulai tidak bersahabat.
Mungkin bisa kita tanyakan kepada ibu dosen Ellen Marinka, kompasianer yang ahli dalam hal ini, haha. Ada gak kira-kira pengaruh Pak Prabowo yang masih menduda dengan perilakunya yang cenderung mulai gampang marah? saya belum terlalu berani menganalisanya dalam konteks itu.
Tetapi cerita berikutnya akan bisa menjelaskan kepada kita, betapa perempuan berpengaruh dalam kehidupan setiap pria, bukan masalah urusan ranjang saja, tetapi itu akan membantu tingkat emosional kita.
Kedua, Seingat saya, Prabowo juga pernah mengajak Yenny Wahid, anak perempuan Presiden Gus Dur untuk bergabung di Gerindra, tetapi tidak ada kesepakatan, bagi saya itu menandakan bahwa Prabowo selalu ingin di dampingi trah politik yang hebat. Prabowo menyadari dengan bekerjasama kepada anak Presiden adalah langkah gampang untuk meraih sukses politik.
Ketiga, Keinginan Prabowo untuk menjadi Presiden, masih menggunakan rumus yang sama. Pendekatan kepada trah Soekarno, Prabowo tahun 2009 bersedia menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri, anak biologis sekaligus anak ideologis Soekarno, dengan harapan Megawati mendukungnya Capres 2014 dan itu mereka sepakati dalam perjanjian batu tulis yang heboh itu.
Melihat kebiasaan Prabowo yang selalu mendekat dengan trah politik yang pernah berkuasa, Soeharto, Gus Dur, Soekarno, menyadarkan saya untuk melihat dari sudut lain tentang Prabowo, Sang Jenderal, Capres Gerindra.
Ada beberapa point yang dapat saya ambil hikmah dari perjalanan Prabowo ini, antara lain ;
Pertama, Karir militer, karir politiknya pak Prabowo Subianto selalu melibatkan lingkungan Istana. Itu bisa dibuktikan dengan fakta-fakta diatas. Saya tidak bisa membayangkan Prabowo yang sekarang tanpa ada campur tangan dan keterlibatan keluarga besar Soeharto.
Kedua, Dari fakta-fakta diatas juga, saya mengambil garis merah bahwa Prabowo selalu bekerjasama dan berhubungan dengan anak perempuan dari seorang mantan Presiden RI, ini menjelaskan kepada saya bahwa Prabowo ahli dalam hal urusan dengan perempuan, sekaligus juga ini kelemahan Prabowo, sebab endingnya para perempuan anak dari mantan Presiden itu meninggalkannya. Mengapa Prabowo tidak dekat dengan anak Habibie dan anak SBY? Karna laki-laki semua! Ini hanya pemikiran nakal saya aja. Bukan dalam konteks hubungan antara pria - wanita ya! Di catat.
Ketiga, Karena Prabowo ahli mengambil hati perempuan anak mantan Presiden, maka ini juga sekaligus kelemahannya ketika perempuan-perempuan itu meninggalkan pak Prabowo. Sejak bercerai dengan Tatiek Soeharto, Prabowo sepertinya terpukul, sehingga sampai saat ini, dia belum mendapatkan pasangan hidup.
Terkini, ketika Megawati lebih memilih Jokowi dibanding dirinya, Prabowo seakan berubah total, dari yang sebelumnya ramah, kini garang dan galak, dari yang sebelumnya tenang, kini grasa grusu. Megawati sepertinya telah menghancurkan tulang-tulang Prabowo, ibarat orang berselingkuh, Prabowo tidak bisa menerimanya. Surat Perjanjian Batu Tulis itupun di umbar ke khalayak ramai, sehingga heboh.
Saya dapat menyadari, betapa perasaan Prabowo sakit bukan main, untuk ke sekian kali, anak perempuan mantan Presiden meninggalkannya.
Inilah derita yang dialami seorang Prabowo, hidup tanpa supporting perempuan ibarat sayap yang patah sebelah, tidak bisa terbang. Linglung, tanpa arah. Semoga pak prabowo cepat mendapatkan sayapnya yang patah.
Penulis hanya dapat berdoa, semoga Prabowo tegar, kuat dan tetap semangat. Putus hubungan itu biasa.
http://sosok.kompasiana.com/2014/03/18/derita-prabowo-setelah-diceraikan-anak-soeharto-kini-ditinggal-anak-soekarno-642314.html
kira2 bisa nggak tuh , mas Prabowo jadi Presiden 2014 ??
BalasHapuspatut ditunggu hehe