TATKALA mengomentari seorang kontestan Indonesian Idol 2014 pada babak
Top 15 Show, Jumat pekan silam, Ahmad Dhani berkata bahwa Indonesian
Idol laris ditonton pemirsa televisi dibanding ajang-ajang pencarian
bakat lain di televisi berbeda.
Lalu, Senin (17/2) malam saya mencoba mengintip D'Academy Indosiar. Bagi
yang belum tahu apa itu D'Academy, ini adalah ajang pemburuan bakat
penyanyi dangdut di stasiun Indosiar. Program yang merunut jejak sukses
KDI di TPI (sekarang MNCTV).
Saya tidak tertarik komentar Dhani tadi. Maklum, bukan Dhani kalau tidak
jumawa. Yang menarik adalah fakta yang kemudian terhampar bahwa kontes
dangdut di Indosiar ini rupanya juga dimanfaatkan oleh para kontestan
untuk mengumbar erotisme. Berbeda dengan KDI yang bahkan pernah
menelurkan juara yang berjilbab dan lebih menonjolkan perlombaan suara,
D'Academy sedikit (saya bilang sedikit sebab tidak semua penyanyi
berjoget kencang dengan rok yang terbelah) syur dan erotis.
Erotisme itu terutama disuguhkan oleh kontestan -- yang celakanya adalah
salah satu unggulan -- bernama Ikif (tadinya saya kira IKIP, Institut
Keguruan Ilmu Pendidikan), asal Ngawi, Jawa Timur. Ikif bergoyang hebat
dengan rok beludru warna keemasan. Secara kasat mata, perempuan ini
memang seksi. Suaranya juga lumayan. Hanya saja, astaga, Ikif mungkin
lupa bahwa di studio banyak anak-anak turut menonton goyangannya. Jam
tayang D'Academy juga cukup sore sehingga anak-anak SD masih melek.
Lebih syur lagi ketika MC acara ini mengompori Ikif untuk menggenjot
badan guna menirukan aneka ragam goyang di Nusantara, dari ngebor,
patah-patah, gergaji, hingga oplosan. Ikif yang kemayu dan berkawat gigi
ini pun segera unjuk gigi, ngebor dan menggeliat dengan roknya yang
terbelah hingga paha. Tepuk tangan pun menggema.
Melihat gelagat kurang menyenangkan, salah satu juri, Beniqno, menegur
Ikif. Beni bilang, acara tersebut ditonton segenap usia, bahkan juga
anak-anak praremaja.
Ikif sebenarnya tidak salah. Ia hanya ingin total mengkespresikan
kemampuannya agar menyedot animo. Lagipula, dua di antara lima juri
adalah penyanyi yang punya goyangan bermerek. Inul Daratista sohor
dengan goyang ngebor, dan Zaskia Gotik dengan goyang itik. Rita Sugiarto
tak punya trade mark erotisme, dan hanya mengandalkan suara. Sementara Saipul Jamil dan Beniqno adalah pedangdut pria yang wagu kalau bergoyang pantat.
Yang keliru -- sekaligus membedakan D'Academy dengan KDI -- adalah
konsep perlombaan. Dulu, KDI adalah turnamen menyanyi yang miskin
goyangan. Bila ada yang bergoyang mirip kesurupan, maka peserta gugur
dengan sendirinya. Para juara, terutama Siti Rahmawati dan Gita, justru
perempuan-perempuan kalem. Siti, adik Cici Paramida yang juara KDI edisi
pertama, mengusung dangdut dengan anggun. Sementara Gita (jawara edisi
kedua) malah berjilbab. Soal mereka yang tidak juara kemudian laris
manis menjadi istri kedua, itu lain persoalan.
Tapi, bila dirunut-runut, pihak penyelenggara D'Academy juga tidak
sepenuhnya memikul dosa. Maklum saja, dewasa ini goyang-goyang urat dan
aurat dengan iringan musik mendesah seolah mengalahkan acara-acara
pengajian ataupun kebaktian sehingga tidak trendy kalau tidak mengikuti
...
-Arief Firhanusa-
http://m.kompasiana.com/post/read/636313/2/goyang-syur-yang-diumbar-di-lomba-dangdut-indosiar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com