Minggu, 23 Februari 2014

Tentang Angin, Hujan, Hatiku

Aku berlari mendekati tebing, kesal sekali, mengapa aku melupakan janji itu, padahal aku telah berjanji padamu, pagi ini aku akan ke sini. Selama ini aku tak pernah lupa, selalu aku tepati janji itu. Entah kenapa hari ini aku lupa. Pasti kau lelah lalu meninggalkanku, menuju pulang.
Benar saja, tebing telah sepi, tak ada siapapun. Kau pulang dan mungkin kecewa, karena aku tak datang hari ini. Dengan langkah lunglai aku berjalan pulang.
Tiba-tiba, dari arah langit barat, terdengar suara menggemuruh. Guntur! Agaknya hari ini akan turun hujan. Pantas saja, tadi udara panas sekali. Jangan-jangan, hujan segera datang cepat. Aku panik. Angin mulai menerpa pelan, lalu lama kelamaan agak keras, menyapu rambutku hingga tersibak ke atas. Satu hal yang perlu diketahui, aku takut hujan! Mendung datang cepat dan gelap. Kilat sreet.. Tiba-tiba guntur! Aku semakin panik. Tadi pada saat aku menuju tebing, cuaca masih terang, maka aku tak membawa payung. Kenapa tiba-tiba mendung datang, gelap disertai gemuruh, oh. Tanggung! Hujan telah datang, dan deras pula. Aku berlari ke sebuah pohon agak besar dan dibawahnya ada batu besar hingga aku bisa duduk, berteduh disitu.
Akhirnya aku menyesali diri, kenapa aku terlalu ceroboh untuk segera berlari ke tebing, tanpa pikir panjang. Padahal aku tahu, aku pasti terlambat dan kau pasti telah pulang.
Tapi, itulah, terlambat untuk bersesal diri, akhirnya aku duduk dibawah pohon besar sambil menunggu hujan reda. Lumayan, nyaris tak membuat basah bajuku, meski hujan cukup deras.
Sekelebat bayangan terlintas di kepalaku. Kita biasa datang di tempat ini, saat ada sesuatu yang ingin diungkapkan. Kau dan aku berteman, dekat sekali. Tak pernah ada cerita yang terlewatkan di antara kita. Selalu saja cerita itu mengalir, bagai sungai yang deras di musim hujan, seperti saat ini. Kamu selalu saja bisa membuat aku tersenyum, walau hatiku baru tak ingin tersenyum. Katamu, cantikku akan hilang bila tak tersenyum. Ah, aku tahu, itu hanya akal-akalanmu saja, juga hanya kata manismu. Tiba-tiba senyum mengembang tipis dari bibirku.
“Ada yang lucu hai bidadari, sehingga kau tersenyum sendiri ditengah hujan begini.” Suara itu! Mengagetkanku, hingga aku melompat dari tempat duduk.
“Kamu?? Mengagetkanku!” seruku. Segera kuucapkan maaf padamu, bahwa tadi pagi aku melewatkan janjiku. Dan seperti biasa kau mengatakan, tak apa-apa untuk bidadariku yang cantik.
“Sudahlah, ayo kita pulang. Badanmu kuyup begini, bajumu basah, nanti sakit.” Lalu kau berikan mantel kepadaku, melindungiku dari hujan. Aku segera merapat kearahmu, untuk berbagi mantel.
“Kau tahu, ini namanya romantis,” katamu, saat aku merapat ke arahmu. Ah, biar saja, aku tak perduli. Kau adalah temanku, karena kau tak pernah mengatakan apapun padaku, atau mengatakan bahwa aku adalah kekasihmu. Atau sebuah ungkapan cinta atau bla bla bla.. Tidak pernah ada kata itu.
Kita pulang, dengan berjalan menuruni tebing, berbagi mantel. Angin masih saja menerpa, hujan agak sedikit reda. Dan hatiku, entahlah, ini apa namanya, aku senang saat kau bilang romantis, dan aku merasa nyaman saat berbagi mantel denganmu.
http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2014/02/22/angin-hujan-hatiku-636981.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com