Rabu, 26 Februari 2014

Selamat Pagi Cinta, Kuingin Menyapamu Dalam Sukma ( Pagi yang indah, seindah cintamu yang kau bisikkan padaku )

Pagi yang indah, seindah cintamu yang kau bisikkan padaku. Lewat hembusan angin yang samar-samar, ijinkan aku menyapamu dalam diam. Sukmaku bergeming, mengurai sebuah untaian kata indah tentang perjalanan. Sebait memori indah ingin kutorekkan lewat jemari tanganku sebagai ungkapan terima kasihku padamu.

Suamiku……..Engkaulah lentera hidupku. Berada didekatmu, aku menemukan sebuah cahaya kehidupan yang terang benderang. Kau selalu menyinari mata hatiku, tuk merajut ikatan cinta kita menjadi sebuah sulaman kehidupan yang tak pernah putus.

Senyatanya, memilikimu adalah anugerah terindah yang pernah kudapatkan dalam hidupku. Syukur itu selalu kupanjatkan padaNya atas karunia ini. Andai aku berani berteriak, aku ingin menunjukkan kepada dunia bahwa akulah wanita yang paling beruntung di muka bumi ini.

Engkau yang tiba-tiba hadir dalam hidupku, seolah menjadi pelita batinku. Yah, akulah sang hero dan menjadi jawara dalam sebuah pertarungan cinta. Walau senyatanya kita sama-sama bernyali ciut untuk memekikkan sebuah syair cinta.

Tapi ijab dan qobul itu adalah bukti bahwa engkaulah jodoh yang Allah kirimkan untukku. Akupun sadar, Allah-lah skenario dari kisah cinta kita. Tak perlu aku marah, ataupun kecewa. Justru, kehadiranmu membuat hidupku lebih berwarna bak pelangi di langit biru.

Duhai cintaku yang bersemayam di hati………..sejak pertama aku mengenalmu, hingga sekian tahun kita bersama, tak pernah setitikpun engkau berubah. Sikapmu, kebiasaanmu bahkan tutur katamu tetaplah seperti dulu. Dalam diam, akupun mengagumimu.

Mungkin benar adanya, bahwa jodoh itu adalah rahasia illahi. Aku yakin engkau benar-benar jodohku. Masih ingatkah saat pertama kali kita berkenalan di asrama? Ibu-ibu menganggap kita seperti kakak-adik, wajah kita mirip. Akupun jadi tersipu malu, tak percaya dengan gurauan itu.

Ah…sudahlah, itu hanya masa lalu. Hanya sebuah ingatan yang masih membekas. Yang pasti, saat ini rasa sayangku padamu tak kan pernah pudar. Engkau yang selalu setia menemaniku, engkau yang selalu sabar menghadapi ocehanku, bahkan engkau yang selalu membimbingku manakala aku salah arah, semakin membuatku tak ingin jauh darimu.

Suamiku…..aku tahu engkau amat menyayangiku. Meski aku masih jauh dari sebutan bidadari syurga, namun engkau selalu memperlakukanku bak bidadari. Sedikitpun kau tak pernah memaksaku untuk melayanimu.

Aku masih ingat, ketika akhir-akhir ini aku kembali bersemangat untuk menulis. Engkau selalu mensupportku. Bahkan, ketika aku bangun kesiangan gara-gara begadang, tak pernah kau membangunkanku. Pekerjaan yang semestinya kuselesaikan, sepagi itu sudah kaubereskan.

Bukan hanya itu, hobimu yang suka memasak, membuatku terinspirasi untuk membuat aneka masakan dengan kreasiku. Almarhum Ayah pernah bilang, “menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga bisa dimulai dari masakan, maka buatlah masakan seenak mungkin agar suamimu betah dirumah dan diam-diam mengagumimu.”

Akupun masih ingat, ketika pagi buta, kau sudah bergegas pergi dengan mengendarai sepeda motor dan menenteng tas. Ternyata, engkau pergi ke pasar, membeli bahan masakan, karena kau ingin membuatkan menu spesial untukku.

Duh..rasanya air mata ini susah kubendung, mengingat rasa cintamu padaku yang begitu dalam. Sejujurnya, tanpamu aku bukan berarti apa-apa.

Suamiku, entahlah mengapa berada jauh darimu membuat air mataku terkuras. Senyatanya aku tak ingin jauh darimu. Malu sebenarnya, bila setiap kita berpisah, selalu air mata ini yang lebih dulu keluar. Lidahpun serasa kelu untuk berkata-kata. Itu karena aku sayang padamu.

Engkau laksana bulan, senyummu selalu merekah seindah kuncup bunga yang bermekaran di taman. Engkau adalah suami yang baik, sabar dan penyayang. Tak pernah sedikitpun keluar kata-kata kasar dari mulutmu. Bahkan, engkau selalu mengajarkan tentang arti sebuah pengorbanan dan perjuangan hidup. Kau tanamkan nilai-nilai agama di setiap sendi kehidupan yang kita lalui. Engkaulah imam di kehidupanku.

Lihatlah anak kita yang tumbuh menjadi anak yang mandiri, tekun beribadah dan rajin belajar. Semua itu karena campur tanganmu. Aku tak malu dengan keadaan kita yang sedang-sedang saja. Bagiku, kebahagiaan itu bukan diukur dari kelimpahan harta. Bahagia itu tak lain bila kita bisa memaknai hidup dalam kondisi apapun.

Aku masih ingat ketika suatu hari aku mengeluh karena persediaan dana bulanan kita yang menipis, sementara anak kita membutuhkan biaya untuk membayar kegiatan di sekolahnya. Dengan sabarnya, kau selalu menyadarkanku bahwa rejeki itu Allah yang atur, kita sebagai manusia sudah sepantasnya berdoa sambil berusaha.

Bukan hanya itu….sikapmu yang selalu terbuka, membuatku semakin percaya padamu. Kadang keterusteranganmu membuatku terasa sakit. Namun aku bersyukur, engkau adalah suami yang bertanggung jawab. Satu hal yang kukagumi darimu, engkau tak pernah menodai tali suci cinta kita. Bahkan, engkau ikhlas menerima segalanya tentangku, termasuk kekuranganku.
Buku Baru
Cintaku….sepagi ini sengaja kuingin menyapamu dalam sukma, karena sejujurnya aku adalah wanita pengecut yang malu mengungkapkan segala rasa tentangmu. Biarlah hembusan angin yang samar-samar ini membisikkan apa yang terselip dihatiku padamu. Tapi percayalah, cintaku padamu tak kan pernah luntur sampai maut memisahkan kita.

Duhai mentari yang mulai menyembul di ufuk timur, sampaikan salamku untuk kekasih hatiku, dalam diam kuingin menyapa….”selamat pagi cinta”. Maafkan ocehan-ocehanku yang kadang membuatmu menutup telingamu rapat-rapat. Sejujurnya, aku amat takut kehilanganku.

Aku justru sangat bersyukur kepada Allah, karena engkau telah memilih setia menemaniku. Sejujurnya, aku ingin terus mendekapmu. Dan tak kubiarkan kau terlepas dari genggamanku, karena aku sangat mencintaimu.

Dariku yang selalu setia menamani hari-harimu

Love You Full

Buku Baru

Tulisan ini diikutsertakan dalam GA IjabQobul bersama Aida MA dan Elita Duatnofa

http://yuni77.blogdetik.com/2014/01/02/selamat-pagi-cinta-kuingin-menyapamu-dalam-sukma/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com