‘’Dan
janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah
menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang
yang fasik.’’(qs.al hasyr: 19)
Hasil
yang diperoleh manusia, sebanding dengan usaha yang dilakukan. maka
setiap kesalahan yang dilakukan oleh manusia, akan dibalas oleh allah
dengan balasan yang setimpal dengan perbuatanya. Orang yang hendak
menipu allah, maka allah akan menipunya, orang yang melalaikan allah,
maka allah pun akan mentelantarkannya. Bahkan ia akan lupa terhadap
dirinya sendiri. Seperti makna yang yang terkandung dalam ayat ini.
Bagai Ikan Lupa Airnya
Begitulah
perunpamaan bagi manusia yang lupa akan fitrahnya, lupa akan jati diri
yang sesungguhnya, bingung dalam mencari sesuatu yang akan membuatnya
bahagia. Sulit diterima akal sehat, berbagai keniktmatan yang diburu
sebagian orang justru sesuatu yang menyengsarakan dirinya. Laki laki
yang tidak tertarik menikah dengan wanita dan sebaliknya, lalu mencari
kesenangan dengan berhubungan initm sejenis, atau bahkan ada lagi yang
melakukan dengan binatang. Kenikmatan macam apa yang dicari?
Orang
yang doyan mencicipi berbagai macam minuman keras, karena bingungnya,
berbagai jenis bahan dicoba dioplosnya untuk menuimbulkan efek ‘teler’
yang berlebihan. Tak jarang, akhirnya nyawa melayang karena over dosis
atau keracunan.
Seperti
juga orang yang mencari sensasi dengan mentato sekujur tubuh, melobangi
telinga dengan lobag yang besar, membelah lidah dan mengebor hidung
untuk ditindik, dimana sisi indahnya?di mana efek ebaknya?
Gambaran
itu hanya sebagian kecil dari jutaan keanehan pilihan hidup yang
diambil oleh manusia hari ini. Perbruruan kenikmatan yang tak pernah
ditemukan, laksana mencari api kedalam lautan, atau mencari air dalam
kobaran api.
Begitulah,
ketika seseorang berpaling dari kenikmatan yang digariskan oleh
penciptanya, niscaya allah akan membiarkan ia tersesat, terlantar,
terseok seok dan kebingungan dalam mendapatkan kenikmatan dan kebahagian
hakiki. Semua ini dikarnakan mereka melupakan allah, maka allah pun
membiarkan dan melupakan mereka.
Ibnu qoyyim dalam miftah daaris sa’aadah memberikan
uraian yang sangat bagus terhadap ayat ini. ‘’perhatikanlah ayat ini,
anda akan memnemukan nilai yang luhur dan agung didalamnya.barangsiapa
yang melupakan rabbnya, niscaya allah akan membuatnya lupa akan dirinya
sendiri. Ia tidak mengenal hakikat dirinya, apa yang mendatangkan
maslahat untuk dirinya, ia melupakan apa apa yang bisa mendatangkan
kebahagiaan untuknya, baik dalam kehidupan didunia, maupun akhiratnya.
Ia hidup terlantar layaknya binatang ternak yang tersesat. Bahkan
binatang ternak lebih tahu tentang maslahat darpada dirinya, lantaran
masih berjalanya insting yang allah karuniakan kepadanya. Sedangkan
orang ini, ia melupakan fitrah yang allah ciptakan untuknya.
Jangan Ikuti Mereka
Begitu
mengerikan hukuman bagi orang yang melupakan allah. Belum lagi
diakhirat, mereka akan dibangkitkan allah dalam keadaan buta, hingga
mereka bertanya, ‘’rabbi mengapa engkau bangkitkan aku dalam keadaan
buta, sedangkan aku dahulu bisa, melihat?’’ allah menjawab.
Allah berfirman:
"Demikianlah,
telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan
begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan." (qs. Thaha: 126)
Lantas Bagaimana Seseorang Dianggap Melupakan Allah Itu?
Para
ahli tafsir memiliki pendapat yang bervariasi berkenaan maksud
melupakan allah. Ibnu katsir menyebutkan, ‘’yakni janganlah kalian lupa
dari mengingat allah ta’al, karena kamu akan lupa beramal shalih,
sesungguhnya balasan itu setimpal dengan jenis perbuatannya, ‘’al
qurthubi berkata, ‘’mereka melupakan allah, yakni meniggalkan
perintahnya, sehingga mereka lupa diri untuk melakukan kebaikan.
‘’sedangkan ibnu jarir at thabari berkata, ‘’yakni melupakan hak hak
allah yang telah diwajibkan atas mereka.’’
Benang
merah yang bisa kita ambil dari defenisi para ulama tersebut adalah,
bahwa maksud melupakan allah adalah tidak mengingatnya, tidak
mengindahkan perintah dan larangannya, dan tidak menunaikan hak haknya.
Sekedar melafazkan bacaan dzikir belum membebaskan seseorang dari
ancaman melupakan allah, kecuali jika ia tunduk dan patuh terhadap
perintah dan larangannya. Atha’ bin abi rabah rhm menyebutkan bahwa,
‘’ad dzkru at tha’atullah’’, dzikir itu taat pada allah, barangsiapa
tidak mentaatinya berarti dia belum dianggap dzikir, meskipun dia banyak
mengucapkan tasbih, tahmid, dan takbir.
Kita
tak hanya dilarang melupakan allah tapi juga dilarang mengikuti para
pelakunya. Janganlah kita terpesona oleh gerak gerik dan kebebasan
mereka.
Mereka
bukan orang merdeka. Tapi terjajah oleh hawa nafsunya. Syaikhul islam
ibnu taimiyah berkata,’’sesungguhnya orang orang yang mengikuti
sahwatnya terhadap rupa, makanan, minuman dan pakaian menyebabkan
syahwat akan menguasai hatinya, ketika syahwat berselera terhadap
sesuatu, ia akan memaksa dan mengendalikannya, sehingga hati menjadi
tawanan bagi selera hawa nafsunya, hati akan bergerak kemanapun hawa
nafsu menginginkannya. ‘’sungguh, tak ada tawanan yang lebih hina dari
orang yang ditawan oleh hawa nafsunya.
Yang
mereka rasakan bukanlah kebahagiaan, bukan pula kepuasan. Laksana minum
air garam, makin banyak minum, makin terasa haus dibuatnya. Mereka juga
bukan orang sukses meraih keinginannya. Bahkan mereka tengah bingung
memburu kenikmatan. Laksana binatang gembala ditinggalkan oleh
pengembalanya. Berjalan tak tentu arah, makin lama berjalan, makin jauh
dari tempat tujuan. Siapa lagi yang lebih tersiksa dari mereka. Ya
allah, bantulah kami untuk senantiasa mengingatmu, bersyukur kepadamu,
dan memperbaiki ibadahku kepadamu. Amin.
http://islamind.blogspot.com/2011/12/lupa-diri-akibat-melupakan-allah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com