Suatu agama harus Dibangun Dengan Dalil Dan Hujjah. Seandainya suatu
agama adalah akal maka tentu mengusap bagian bawah sepatu lebih utama
untuk diusap daripada bagian atasnya. Hal ini bukan berarti meniadakan
akal, tidak bukan demikian, akan tetapi dalam beragama yang menjadi asas
dalam beragama ialah wahyu kemudian akal yang sehat dalam memahami
nash-nash kitab suci yang dimiliki dan tingkah laku dari pembawa agama
tersebut. Bila akalnya atau pemahamannya sehat maka pendapatnya pun
sehat. Namun bila akalnya atau pemahamannya buruk atau rusak maka sudah
dapat dipastikan pendapatnya pun buruk.
Dalam Islam babi adalah haram dimakan. Firman Allah SWT : Qs Al
Baqarah:173, Qs Al Maidah;3, Qs Al An’aam:145, dan Qs An Nahl:115.
Dalam Al Quran surah Al Baqarah:173
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ
وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا
عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٧٣﴾
”Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging
babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.
Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dalam Al Quran surah Al An ‘aam:145
قُل لَّا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَىٰ طَاعِمٍ
يَطْعَمُهُ إِلَّا أَن يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَّسْفُوحًا أَوْ
لَحْمَ خِنزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ
بِهِ ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ رَبَّكَ غَفُورٌ
رَّحِيمٌ ﴿١٤٥﴾
“Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali
kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi,
karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas
nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia
tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka
sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ternyata, Yesus pun mengharamkan memakan babi sebagaimana tercantum
dalam alkitab. Tapi, kenapa umat kristen malah tidak mengikuti ajaran
Yesus tersebut dan malah anti-yesus dengan menghalalkan makan babi ???
Alkitab cetakan baru tahun 1996-2005
Imamat 11:7-8 ”Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah,
yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu
bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya
janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.”
Ulangan 14:8 ”juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi
tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu
janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya.”
Alkitab cetakan lama 1991
Imamat11:7-8 ”Demikian juga babi, karena memang berkuku belah, yaitu
kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak, haram itu bagimu.”
Alkitab cetakan lama tahun 1941
Imamat 11:7-8 ”Dan lagi babi, karena soenggoehpon koekoenja terbelah
doewa, ija itoe bersiratan koekoenja, tetapi tiada ija memamah bijak,
maka haramlah ija kapadamoe. Djangan kamoe makan daripada dagingnja dan
djangan poela kamoe mendjamah bangkainja, maka haramlah ija kapadamu.”
Menurut Alkitab, babi adalah haram. Namun, Kenyataannya oleh umat
kristen baik diternak secara khusus, dipelihara, dirawat dan dijadikan
sebagai bahan dagangan, dagingnya diperjualbelikan sebagai sumber
penghidupan. Padahal jangankan memakannya, menyentuh tubuhnya saja
dilarang dalam Alkitab.
Semua umat Islam mengharamkan babi. Tetapi hampir semua umat Kristen
justru makan babi, kecuali sebagian kecil saja dari sekte Advent. Ini
membuktikan bahwa yang ikut firman Allah dalam Alkitab tentang haramnya
babi, adalah umat Islam. Sementara umat Kristen yang menjadikan Alkitab
sebagai Kitab Sucinya, justru tidak mengharamkan makan babi, bahkan babi
merupakan makanan kesukaan mereka.
Tentu menjadi pertanyaan, mengapa umat Kristen tidak mengharamkan makan
babi, justru malah mereka menghalalkannya padahal Yesus sendiri
mengharamkan makan babi sebagaimana tercantum dalam alkitab ?? Ternyata
tanpa mereka sadari, mereka telah mengikuti paham Paulus yang mengatakan
bahwa segala sesuatu itu halal. Perhatikan ucapan Paulus sebagai
berikut:
Korintus 6:12 ”Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya
berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku
diperhamba oleh suatu apa pun.”
Ayat-ayat dalam berbagai bahasa tersebut adalah Surat Kiriman Paulus
kepada jemaatnya di daerah Korintus. Pendapat Paulus yang menghalalkan
sesuatu, seperti daging babi dan lain-lain, bertolak belakang dengan
firman Allah yang mengharamkan babi.
Sebagai umat beragama dan pengikut Yesus yang taat, semestinya yang
diikuti umat kristen adalah firman Allah dan ajaran Yesus, bukan
pendapat Paulus yang hanya manusia biasa.
Seandainya umat Kristen mengikuti perintah alkitabnya dan ajaran Yesus
tentang haramnya babi dan lain-lain, dan bagaimana cara menyembelih
hewan, rasanya dalam hal makanan, tidak terlalu diragukan lagi antara
Islam dan Kristen bila menghadapi jamuan atau sejenisnya.
Ada juga sebagian umat Kristen mengatakan bahwa yang haram itu adalah
“babi hutan”, jadi “babi piaraan” tidak haram. Padahal Alkitab cetakan
lama tertulis “babi”, sementara Alkitab cetakan baru diubah menjadi
“babi hutan” Tentu saja yang benar yaitu “babi”, sebab semua Alkitab
cetakan lama tertulis “babi”.
Makna “babi haram”, berarti semua babi haram, tidak boleh dimakan,
termasuk babi hutan. Tetapi “babi hutan haram”, berarti semua babi boleh
dimakan, kecuali babi hutan.
Contoh: kata “dilarang merokok “ maknanya semua rokok apapun mereknya
tidak boleh dihisap. Manakala diubah menjadi “dilarang merokok bentoel”,
berarti semua rokok bisa dihisap, kecuali rokok bentoel bukan? Ini
membuktikan bahwa penambahan satu kata saja bisa mengubah makna dan
arti.
Contoh lain “orang“ jika ditambahkan kata “hutan” akan menjadi “orang
hutan”, tentu artinya sangat jauh berbeda. Demikian juga “babi” dengan
“babi hutan” pasti berbeda.
Tetapi sebagian umat Kristen ada juga yang menjadikan alasan babi halal berdasarkan Injil Matius 15:11 sebagai berikut:
“Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk kedalam mulut yang menajiskan
orang, melainkan yang keluar dari mulut yang menajiskan orang.”
Alasan tersebut tidak rasional dan tidak kuat, sebab jika asal masuk ke
dalam mulut manusia tidak menajiskan, bagaimana jika yang masuk ke mulut
adalah: ganja, morphin, shabu-shabu dan sejenisnya apakah jadi halal
walaupun merusak tubuh, jiwa dan pikiran manusia?
Yang namanya ganja, morphin, shabu-shabu dan sejenisnya, walaupun
sebelum masuk ke mulut manusia dibacakan doa kepada Tuhan atau Yesus,
tetap saja haram hukumnya.
http://indonesiagotofaith.wordpress.com/2012/01/30/ternyata-yesus-pun-mengharamkan-makan-babi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com