Aurelie Moeremans
sudah meninggalkan suaminya, Roby Tremonti. Namun, dia tidak mau
disebut janda. Pasalnya, dia menganggap pernikahanya selama ini tidak
sah.
"Aku enggak mau dibilang janda. Aku nikah tapi kan enggak sah," kata Aurellie di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.
Dia beralasan, pernikahan yang dilakukan di Gereja kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, itu tidak dihadiri kedua orangtuanya.
"Aku nikah di Gereja di Cibinong, itu juga enggak sah. Enggak ada orangtua aku, diancam sama dia. Yang hadir keluarga Roby doang, enggak ada teman-teman aku," ungkapnya.
Namun, Aurelie memilih meninggalkan Roby setelah tinggal bersama selama 15 bulan. Dan, kembali ke orangtuanya.
"Setelah
nikah, nunggu surat dari gereja, dan mulai tinggal sama keluarganya.
Aku cuma 15 bulan di sana. Aku enggak kuat lagi," tandasnya.
http://celebrity.okezone.com/read/2014/01/03/33/921380/tinggalkan-suami-aurelie-moeremans-ogah-disebut-janda
Sabtu, 04 Januari 2014
Jumat, 03 Januari 2014
Inspirasi Awal Tahun - Resolusi 2014: Mengubah Diri Sendiri Berharap Mengubah Dunia
Setiap manusia di muka bumi ini pasti
menginginkan kondisi yang terbaik. Baik itu kondisi manusianya ataupun
lingkungannya. Namun kadang keadaan ideal itu terlalu muluk, sehingga
manusia bersusah payah untuk mewujudkannya. Impian sebuah tatanan dunia
yang damai, aman, dan nyaman seperti laksana di syurga. Namun kondisi
ideal itu sulit terwujud. Hal ini dikarenakan terlalu banyak kepentingan
dan tidak ada yang mau mengalah dan merasa dirinya yang paling benar.
Menginginkan kepentingannya didahulukan atau bahkan sebisa mungkin
mengikuti keinginan dan kepentingannya itu.
Walaupun saling mempertahankan egonya,
manusia masih saja berfokus pada tatanan masa depan yang dianggapnya
bagus itu. Namun sayang hanya mengharapkan hasil, dengan
mengesampaingkan proses menuju tujuan itu. Mengharapkan orang lain
berubah tanpa menyadari bahwa diri sendiri yang seharusnya berubah
terlebih dahulu. Ego manusia rupanya menghambat proses dan tujuan itu. Andai saja mau mengalah sedikit saja maka diharapkan segala proses akan berjalan dengan lancar.
Berubah mulai dari diri sendiri
sangatlah penting walaupun itu sulit. Ada pelajaran yang baik dari
seorang arsitek asal Inggris di abad 11 lalu yang meninggalkan pesan di
batu nisannya. Pesan itu sungguh menyentuh dan sangat relevan di
sepanjang masa untuk menjadi intropeksi dan inspirasi bagi yang mau
membacanya. Isi pesannya kurang lebih seperti berikut:
Ketika aku masih muda dan bebas,Imajinasi tak terbatas,
Aku bermimpi mengubah dunia.
Lalu, pada saat aku semakin dewasa dan lebih bijaksana,
Aku menemukan bahwa dunia tidak mau berubah,
Maka, aku pun merendahkan jangkauanku dan memutuskan
Untuk mengubah negaraku saja
Tapi, kelihatannya ini terlalu berat.
Saat aku mulai memasuki usia senja
Dalam satu upayaku yang terakhir,
Aku bertekad untuk mengubah keluargaku,
Yaitu orang-orang terdekat denganku, namun aduh,
Sedikitpun mereka tidak mau berubah.
Di ranjang kematianku,
Dan kini, saat aku telah berbaring
Tiba-tiba aku tersadar:
Kalau saja aku lebih dahulu mengubah diri sendiri,
Maka, dengan contoh itu aku mungkin bisa mengubah keluargaku
Lalu, dari inspirasi dan dorongan mereka,
Tentu aku akan mampu menjadikan negaraku lebih baik, dan siapa tahu,
Aku mungkin bisa mengubah dunia
(Tertulis di batu nisan Westminster Abbey, 1100) sumber
Jika
dikaji mendalam apa yang dikatakan Westminster Abbey adalah benar
adanya. Jika pepatah yang mengatakan perjalan 1000 mil berawal 1
langkah, demikian pula perubahan dunia maka dimulai dengan perubahan
diri sendiri. Perubahan diri yang berorientasi pada kebaikan orang banyak.
Dan ini dapat menyadarkan dan menginspirasi orang banyak maka kebaikan
yang lebih besar akan mudah tercapai. Karena di sini ada kesadaran
kolektif untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi dan misi yang sama.
Agar orang menjadi baik diperlukan sosok teladan. Setiap orang memerlukan contoh nyata yang dapat diikuti dan menjadi panutan.
Teladan yang diberikan tidak sekedar manis di bibir tetapi yang lebih
penting melalui sikap dan perbuatan nyata. Ketika berkata harus jujur
maka dirinya sendiri yang harus bersikap jujur. Kita dapat mengambil
contoh mendiang Nelson mandela walau dihukum penjara akibat aktifitas
politiknya yang menentang diskriminasi. Ketika dibebaskan ia tidak
dendam. Ketika dipercaya menjadi presiden Afrika Selatan ia membentuk
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) yang bertujuan untuk mengungkap
kebenaran yang kemudian diupayakan untuk saling memaafkan.
Mandela
orang terdepan yang mencontohkan arti maaf itu. Ia memaafkan rejim
sebelumnya yang bahkan memenjarakannya, padahal dengan kekuasaannya ia
bisa saja lakukan tindakan balasan. Nanum ia tidak melakukan yang
seharusnya bisa dilakukan. Ia melakukan hal besar yang penuh pengorbanan
demi masa depan Afrika Selatan yang lebih baik. Upaya Mandela itu berhasil membawa bangsa Afrika Selatan yang beragam warna kulit menuju rekonsiliasi.
Semua kesalahan dapat dimaafkan namun tidak dilupakan agar tidak
terjali hal serupa di masa datang. Afrika Selatan berhasil keluar dari
dendam yang berkepanjangan. Peran Nelson Mandela sangat besar di balik
itu semua.
Nelson
Mandela adalah contoh nyata, dan banyak pula tokoh besar di dunia ini
yang mempunyai jasa serupa. Berawal dari dirinya sendiri yang berubah,
kemudian negara akan berubah. Dan itu akan menginspirasi bagi perubahan
dunia. Sesuatu yang luar biasa berawal dari pribadi-pribadi yang luar
biasa pula. Yang mau berkorban mengesampingkan kepentingan sendiri untuk
kepentingan yang lebih besar. Dan itu dapat terjadi pada semua manusia,
dapat menjadi pahlawan yang layak diteladani.
Tinggal
selangkah lagi kita akan meninggalkan tahun 2013. Menyambut tahun baru
2014 biasanya orang dituntut untuk membuat resolusi. Yang berbuat
terbaik untuk kondisi yang lebih baik lagi, baik untuk diri sendiri dan
orang lain. Saya sendiri tidak muluk-muluk dalam melakukan resolusi.
Saya ingin menghayati apa yang dikatakan Westminster Abbey itu, bahwa semua perubahan besar itu berawal dari diri sendiri. Dalam agama pun dianjurkan seperti sabda Rasulullah, dimulai dari diri sendiri (Ibda bi nafsi). Untuk berubah demi kebaikan bersama.
Di
tahun 2014 nanti negara kita tercinta Indonesia perlu terobosan yang
luar biasa untuk keluar dari segala permasalahan yang ada, mulai dari
krisis ekonomi sampai moral. Tuhan pun berfirman bahwa Ia tidak akan
mengubah suatu kaum sebelum kaum itu mengubah dirinya sendiri. Mengubah
suatu kaum (bangsa) harus dimulai dari mengubah diri sendiri. Saya dan anda sekalian tentu ingin menjadi orang baik. Dalam pelaksanaanya adalah menyarankan dan berbuat kepada kebaikan serta mencegah keburukan (amar maruf nahi mungkar).
Selain berbuat baik juga meninggalkan hal-hal buruk, dari yang remeh
sampai yang besar. Dan semua aktifitas hendaknya dimulai dengan niat
yang baik, dengan demikian –mudah-mudahan- akan didapatkan hasil yang
baik pula. Sudah saatnya kita intropeksi diri. Dan semoga saya dan anda sekalian di kemudian hari tidak mengalami penyesalan seperti yang dialami Westminster Abbey itu.http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/12/28/resolusi-2014-mengubah-diri-sendiri-berharap-mengubah-dunia--620215.html
Kenangan yang Menarik: Rindu yang Jadul
Lama sekali sudah aku mencari sebuah hp yang pertama kali aku
beli, yaitu hap sony ericsson T100, sampai sekarang aku belum ketemu
barangnya. memang aku tidak bisa membeli dengan harga malah tentunya,
siapa tau aja ada yang punya namun pencarian melebihi harta karun.
alhasil aku searching di internet foto-fotonya saja akhirnya aku ketemu
juga. awalnya gak ada niat membuat animasinya namun untuk koleksi
fotonya aku jadikan satu semuanya. hp yang dulu aku sukai kini sudah
tidak ada lagi, alias lenyap hilang di telan bumi, dulu jika kita sudah
menginginkan sebuah hp yang kita mau pasti rasa bangga dan bahagia
bercampur menjadi satu, tapi sekarang dengan banyaknya model serta
mereka yang ber aneka ragam membuat aku jadi ingin memegang hp yang
bermerek lama, karena sudah pastinya akan menjadi barang langka jika
sudah tidak ada lagi di pasaran, mungkin ada beberapa kompasianer yang
memang menyukai sony ericsson, maaf bukan promosi hanya sejenak
mengenang ke tahun yang lalu, ke area tahun 1997 dan sekitarnya, sampai
sekarang aku masih memegang sebuah hp k700 dari sony ericcson, semoga
saja artikel ini tidak di banned oleh DEAR ADMIN KOMPASIANA, bukan aku
bermaksud promosi tidak, hanya saja mengenang saat-saat dulu dimana
gadget tersebut sungguh populer, di masa pemasarannya, dengan kamera 2
mega serta flash yang bisa membantu memotret di malam hari ataupun saat
mati lampu flash dari hp tersebut dapat membantu untuk menerangi serta
mencari korek api untuk menyalakan lampu teplok (sentir) untuk menerangi
di saat kegelapan datang di waktu listrik padam.
Bagaimana dengan anda, apakah anda masih setia pada satu mereka gadget atau sudah beralih kepada gadget yang terbaru saat ini, yang sudah mempasilitasi sebagai jembatan untuk bersosialisasi serta tentunya modernisasi, karena bertebarannya gadget-gadget yang keren namun sedikit miring serta tidak mengoyak hati dan juga kantong sudah dapat anda miliki beserta keyboardpad pada sebuah gadget berbentuk ipad atau tablet serta lainnya, namun semua itu sedikitpun membuat anda merasa puas?
NB : SEMOGA ANMIMASINYA BERGERAK… KALO NGGAK GAK APA2, BIASA AJA
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/01/02/rindu-yang-jadul-624596.html
Bagaimana dengan anda, apakah anda masih setia pada satu mereka gadget atau sudah beralih kepada gadget yang terbaru saat ini, yang sudah mempasilitasi sebagai jembatan untuk bersosialisasi serta tentunya modernisasi, karena bertebarannya gadget-gadget yang keren namun sedikit miring serta tidak mengoyak hati dan juga kantong sudah dapat anda miliki beserta keyboardpad pada sebuah gadget berbentuk ipad atau tablet serta lainnya, namun semua itu sedikitpun membuat anda merasa puas?
NB : SEMOGA ANMIMASINYA BERGERAK… KALO NGGAK GAK APA2, BIASA AJA
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/01/02/rindu-yang-jadul-624596.html
Sejarah yang Bermakna: Kerkhoff Peutjut, Kuburan Belanda dan Sebuah Cerita Kasih Sayang Orang Tua terhadap Anak
Sejarah mencatat bahwa Belanda memiliki pengalaman pahit di masa lalu ketika ingin menguasai bangsa Aceh. Bukti sejarah itu masih bisa kita saksikan pada hari ini di komplek kuburan militer Belanda di Kota Banda Aceh yang hingga saat ini masih terawat dengan baik. Kompleks kuburan ini lebih dikenal dengan nama Kerkhoff Peucut.
Pemerintah kota Banda Aceh telah merawat dengan baik sekitar 2200 jasad
prajurit Belanda, termasuk serdadu tawanan yang dibawa dari Ambon dan
Pulau Jawa, pada saat Belanda memerangi Aceh 26 Maret 1873 sampai 1942.
Jika kita melihat foto gerbang kerkhoff tempo dulu (foto tahun 1890-1910),
kita bisa melihat bagaimana asrinya pohon-pohon yang ada dilokasi
kerkhoff, seolah olah itu bukanlah kuburan yang menyeramkan, suram, dan
sepi melainkan sebuah taman abadi tempat peristirahatan terakhir para
prajurit Belanda yang sudah bersusah payah mati-matian berusaha
menaklukkan Aceh. Sampai sekarang pun kita bisa melihat bahwa kerkhoff
tidak hanya sebuah kuburan tua saja, tetapi juga sebagai suatu “taman”
sejarah dimana jika kita berada disini kita akan merasakan bagaimana
rasa heroik para pejuang, para pendahulu kita yang telah mempertahankan
setiap jengkal tanah Aceh dari awak kaphe untuk diwariskan
kepada anak cucunya kelak. Ah, lagi-lagi kakek-nenek buyut ku tak
memperdulikan nyawanya demi aku. Benar-benar bukti kasih sayang orang
tua kepada anak.
Selain dari para fotografer
yang biasanya menyambangi kawasan ini untuk berburu objek foto, bisa
dibilang tidak ada orang lain yang tertarik. Salah satu keuntungan dari
ketidak ramaian pengunjung ini adalah lingkungan yang asri. Sampah yang
ada hanya daun dari pepohonan tidak ada sampah plastik dan sisa makanan.
Lingkungan yang tenang juga menjadikan areal ini layak dijadikan
pertimbangan untuk tempat keluarga berwisata sambil menceritakan
kehebohan Perang Aceh di masa lalu.
Namun
dari ribuan makam berwarna putih yang tampak sangat terawat dan bersih
tersebut, di bagian timur kompleks makam terdapat pemandangan lain. Di
bawah sebatang pohon yang rimbun terdapat tiga buah makam dengan kondisi
memprihatinkan. Rumput-rumput ilalang tampak tumbuh berantakan. Di areal kerkhoff ini terdapat makam Meurah Pupok, dibawahnya terdapat penjelasan mengenai siapakah Meurah Pupok ini: Terkenal
dengan sebutan Peutjut, menurut sejarah Meurah Pupok adalah putera
Sultan Iskandar Muda. Karena suatu “kesalahan” sultan menghukum sendiri
puteranya ini. Sering disebut Pocut (anak kesayangan) kemudian berubah
menjadi Peutjut. Pada saat Sultan akan menghukum putranya inilah lahir
ungkapan “Mate Aneuk Meupat Jirat, Gadoh Adat Pat Tamita” yang artinya adalah Jika anak meninggal masih ada kuburan yang bisa dilihat, sedangkan jika adat yang hilang, hendak kemana kita mencarinya.
Ungkapan ini menunjukan betapa adilnya Sultan Iskandar Muda dalam
pelaksanaan hukum Islam yang bahkan dilaksanakan kepada anak lelaki
tunggal tersayang.
Rasulullah pernah berkata “Demi Allah! Kalau sekiranya Fatimah binti Muhammad yang mencuri, pasti akan kupotong tangannya” (Riwayat Bukhari). Kunjungan
sejenak ke Kerkhoff Peucut ini memberi kita suatu pelajaran dan
tauladan yang sangat mengharukan, yaitu ketegasan sultan dalam
menerapkan hukum yang seadil-adlinya bahkan terhadap puteranya sendiri.
Dalam
bahasa jamee juga ada ungkapan yang hampir sama, ungkapan ini merupakan
sebuah bait dari lagu nina bobo masyarakat suku jamee. “Hilang ameh dapek ditimbang hilang anak koma di cai”
yang berarti hilang emas bisa ditimbang, hilang anak mau cari kemana.
Ah, begitu memorial ditelingaku jika dibacakan bait ini. Benar-benar
terasa bagaimana besarnya kasih orang tua terhadap anak.
http://sejarah.kompasiana.com/2014/01/03/kerkhoff-peutjut-kuburan-belanda-dan-sebuah-cerita-kasih-sayang-orang-tua-terhadap-anak-621741.html
Surat Tahun Baru, untuk Kekasihku ( Untukmu tempat pergantungan hatiku )
Sayang,,, malam ini adalah awal malam di tahun 2014. Langitku penuh asap, dentuman dan kilatan. Ini perang sayang. Tapi jika engkau berpikir ini perang seperti jalur gaza oleh serangan tentara isreel, bukan sayang. Pun jika engkau menganggap ini perang pasukan bassar al assad sang pemimpin rezim surya dengan kelompok-kelompok yang ‘pro demokrasi’, bukan juga sayang. Ini perang yang abstrak. Mungkin begitu aku membahasakan padamu sayang.
Sayang,,, saya tidak tahu pasti berapa miliar uang yang lenyap malam ini. Jika engkau berpikir habis karena memberi maka fakir miskin, tidak sayang. Jika pula engkau berpikir untuk membantu sekolah-sekolah anak-anak jalanan itu, bukan sayang. Pun jika engkau berpikir uang itu habis karena membantu bersedekah terhadap sesama, bukan juga sayang. Aku katakan padamu ini sebuah pesta. Pesta yang berhura-hura, memberi kesenangan sesaat tapi setelahnya lenyap. Atau saya biasa menyebutnya pesta yang miskin substansi, sayang.
Sayang,,, di tengah dentuman yang terdengar di seantero langit kota ini oleh kembang api yang begitu gegap gempita, tiba-tiba aku merindukanmu. Apakah engkau merindukanku juga? Entahlah. Karna itu hakmu sayang. Aku tidak akan memaksamu untuk merindukanku.
Tapi sayang,,, aku ingin berceritra padamu malam ini. Di saat aku menulis tulisan ini, entah perasaan apa yang menyelimutiku. Mungkin aku galau, gelisah, resah atau entahlah… tapi bukan karenamu sayang. Aku melihat ada kejanggalan dari peradaban hari ini, terutama para pelaku peradaban. Kita terlampau berlagak, tapi tidak tahu apa manfaatnya. Kita terlampau berperangai, pun tak tahu apa efek positifnya bagi kebaikan peradaban.
Sayang,,, saat aku menuliskan ini, dentuman belum saja berhenti. Uang banyak terhambur sia-sia. Kata salah seorang sahabatku, jumlahnya puluhan miliaran. Ini baru untuk kotaku sayang. Belum kota-kota lain bahkan di desa-desa yang mulai terkontaminasi oleh budaya yang ‘aneh’ ini. Ini tanda bahwa kita benar-benar tidak merdeka secara budaya, sayang. Padahal bung Karno bapak pendiri bangsa ini pernah berkumandang: kita harus berkarakter secara budaya. Budaya yang di maksud adalah budaya kearifan lokal yang kita milliki, sayang. Budaya kebaikan dari identitas yang kita miliki. Bukan budaya-budaya hedonisme yang kapilitalistik itu, sayang.
Sayang,,, negeriku Indonesia terlampau terlilit oleh pelbagai masalah. Masalah yang masih membutuhkan banyak uluran tangan dari para pelaku peradaban di dalamnya. Jika kebanyakan pelaku peradaban sudah begini adanya, bagaiamana nanti nasib bangsa ini sayang. Aku juga melihat fenomena ini bukan hanya menjangkiti rakyat kecil nan biasa-biasa saja seperti saya, melainkan sejumlah elit-elit negeri ini pun merayakan perayaan-peryaan yang miskin makna ini, secara berlbeih-lebihan.
Sayang,,, bukankah alangkah bagusnya uang itu di gunakan kepada kegiatan kemanusiaan bukan? Tuh, di banyak tempat di kota maupun di desa masih membutuhkan makanan yang layak. Tempat tinggal yang layak. Pakaian yang layak. Pendidikan yang layak. Kesehatan yang layak. Dan banyak lagi kebutuhan yang layak-layak lainnya, sayang.
Itu baru di negeriku sayang. Atau mungkin negeri ini juga negerimu, sayang. Entahlah. Tapi di sana, jauh dari di luar negeri ini, banyak pula yang membutuhkan uluran tangan para penderma. Sebagai contoh aku ingin mengajakmu melihat ke negeri syam, Surya. Di sana dentuman di seantero langitnya, sering terdengar. Sama dengan yang saya dengar malam ini. Tapi di seantero langit negeri syam itu, dentumannya hampir tiap saat. Tidak siang, tidak malam. Dentumannya pun jauh lebih dasyat, dan mematikan.
Bukan. Bukan kembang api seperti yang ada dinegeriku malam ini, sayang. Dentuman itu karena mesin-mesin senjata yang selalu saja ‘memanggil-manggil’ sang izrail untuk mencabut nyawa anak-anak kecil dan rakyat biasa yang tak berdosa di sana, sayang. Mereka membutuhkan rumah yang layak karena sudah terkoyak, makanan yang layak, pakaian yang bersih dan menutup aurat disebabkan oleh kekejaman mesin senjata.
Sayang,,, sampaikan surat ini kepada siapa saja yang engkau temui. Agar uang-uang yang terhambur hanya pada satu malam itu, setelahnya tidak seperti ini lagi. Smoga di gunakan untuk kebaikan kemanusiaan.
Sayang,,, jika suratku ini kurang begitu baik menuturmu, abaikanlah. Tapi jika bermanfaat ambillah dan penuhilah amanahku.
Sayang,,, meskipun aku tidak tahu siapa engkau dan dimana engkau. Tapi aku yakin bahwa aku dan engkau sama-sama saling merindu.
Sayang,,, jika surat ini terlampau panjang, maafkanlah. Karena ini adalah kegelisahanku yang selain kepada Tuhan, aku tidak tahu lagi harus aku sampaikan pada siapa selain kepadamu, sayang.
Sayang,,, Setelah engkau membaca surat ini, saya tidak berharap engkau membalasnya. Tapi aku yakin engkau akan mengerti dan menerima hati ini yang tengah merindukan kebenaran dan kebaikan.
~Makassar, masih di markas besarku. Pukul 00: 51. 1 januari 2014
http://sosbud.kompasiana.com/2014/01/01/surat-tahun-baru-untuk-kekasihku-621239.html
Artikel Menarik: Kenal Baru (Bisa) Sayang
Julianto Simanjuntak
“Sesungguhnya saling mengenal itu awal saling mengasihi. Dengan kenal kita lebih sayang. Dengan demikian kita bisa lebih saling peduli dan memberdayakan” ~ Julianto Simanjuntak
Suatu hari saya konflik dengan anak bungsu kami. Tanpa sadar saya menuntut dia agar lebih baik dalam subjek tertentu di sekolah. Saya berkata, “bapak tahu kamu bisa lebih baik. Kan kamu pintar…!”
Karena kesal anak kami menjawab, “Apa yang bapak tahu tentang saya? Bapak kenal teman-temanku. Coba sebut nama mereka…? Apakah bapak tahu apa yang saya alami di sekolah dengan teman-temanku? Apakah bpk tahu aku pernah di bully di sekolah?”
Saya tersentak kaget mendengar ucapan anak kami. Menyadarkan saya bahwa saya sesungguhnya belum kenal kedua putra kami dengan baik, termasuk pengalaman hidup mereka sesehari. Saya berterima kasih dengan teguran tersebut, dan mengubah pandangan tentang mereka.
Saya berusaha memberi lebih banyak waktu buat mengenal mereka.
Pepatah terkenal berkata: “Tak kenal maka tak sayang. Tak sayang maka tak rindu”
Dengan mengenal anak-anak kita akan lebih berempati; dengan masuk ke dalam dunia mereka kita akan lebih cakap membesarkan mereka di dalam jalan Tuhan.
Apakah kita mengenal anak-anak dengan baik? Sebagian orangtua dengan percaya diri akan berkata, “Oo…Tentu saya mengenal anak-anak dengan baik. Dari kecil saya membesarkan mereka…saya tahu mereka!”
Tapi sesungguhnya kita tidak sadar bahwa ada bagian-bagian hidup dari anak-anak yang belum kita kenali dengan baik.
Pengenalan yang minim biasanya membuat Orang tua lebih banyak menuntut anak. Lebih banyak mengkritik dari memuji. Sementara kita kurang mau memahami dan mendalami pergumulan hidup mereka. Kendala-kendala yang mereka hadapi sesehari.
Misal, apa saja hambatan-hambatan secara emosi (terutama remaja), apa saja tantangan yang mereka jumpai dalam pergaulan di sekolah. Apakah mereka pernah di bully di sekolah atau lewat jaringan sosial media (FB/Twitter)?
Memahami sejauh mana relasi mereka dengan guru. Mengenali lingkungan belajar di sekolah apakah cukup nyaman atau tidak.
Apakah ada Impian atau pikiran mereka yang diam-diam mengganggu. Apakah ada masalah mereka dengan kakak atau adik. Mungkin dia punya kekesalan yang tak tersalurkan dengan ayah, dan dia diamkan berhari-hari karena takut. Atau bisa saja anak kita lagi mempertanyakan Tuhan, iman atau lembaga agama yang kelihatan membosankan baginya.
Ada segudang pertanyaan yang bisa kita ajukan untuk memahami kondisi riil dan utuh dari anak-anak.
Namun karena kesibukan bekerja, nyaris kita tak cukup memberi waktu dan emosi berbicara dengan mereka dari hati ke hati.
Jika kita tidak puas, orangtua tergoda menghitung jasanya bagi anak-anak. Para ibu mulai menceritakan betapa lelahnya dia mengurus rumah. Para ayah tak mau kalah. Pamer bahwa dia bekerja begitu keras mencari uang untuk anak-anak. Kadang orangtua tidak malu, marah pada anak sambil memamerkan jumlah uang sekolah dan kursus yang mereka bayarkan di depan anak: “Kamu tahu nggak berapa yang bapak bayar tiap bulan untuk sekolahmu?”
Ucapan demikian sesungguhnya membuat anak sedih. Karena semua diukur orangtua dengan uang. Anak merasa kurang dihargai. Sebalikya orangtua lupa memuji anak di saat mereka baik-baik dan berprestasi. Tapi kalau berbuat salah sedikit saja atau nilai pelajaran turun sedikit saja, Ayah/Ibu mereka sudah ngomel-ngomel.
Salah satu kendala adalah konsep atau nilai anak bagi orangtua. Ada ortu yang melihat anak hanya sebagai sumber investasi dan kebanggaan. Jadi anak dituntut berprestasi, tidak boleh bikin malu orangtua. Tapi sementara itu mereka tidak mau tahu pergumulan anak-anak.
Penyebab lain adalah kesibukan dan kelelahan orangtua. Ini menjadi kendala kedua bagi orangtua mengenal anak. Waktu berkomunikasi minim. Bicara dari hati ke hati sangat jarang. Akibatnya, pengenalan akan pergumulan anak menjadi kurang.
Hal yang sama bila kita terapkan dalam hubungan kita dengan pasangan. Bisa saja kita tinggal bersama bertahun-tahun tapi sesungguhnya kita tidak saling mengenal. Sebaliknya merasa asing satu sama lain.
Terkadang LUKA hati atau kemarahan yang disimpan terlalu lama, membuat anda enggan berkomunikasi dengan pasangan. Lebih memilih menghindar. Lari dengan kesibukan lain. Tapi akhirnya membuat kalian makin “jauh” dan tidak saling mengenal. Tidak mampu memahami pergumulan-pergumulan terkini dari pasangan anda.
Hal yang sama, bisa terjadi dalam relasi kita dengan teman sekerja, terhadap bawahan di kantor. Tanpa mengenal mereka dengan baik kita sulit berelasi dengan harmonis. Jadi kita perlu mengenali masalah pribadi mereka, pohon keluarga, dan pergumulan kehidupan sesehari (sosial-ekonomi). Kita perlu memahami masalah keluarga atau kesehatan mereka, dsb. Jika kita kurang kenal dan minim berkomunikasi hanya membuka pintu konflik yang melelahkan. Buang emosi secara percuma
Sesungguhnya saling mengenal itu sangat perlu. Seperti pepatah di atas, dengan saling kenal kita saling sayang. Dengan saling sayang kita saling peduli dan memberdayakan. Dengan saling peduli kita bertumbuh. Hubungan satu dengan yang lain menjadi harmonis. Dengan hidup rukun berkat Tuhan pun turun.
Semoga mencerahkan
Julianto Simanjuntak
Salatiga, 2 Jan 2014
http://edukasi.kompasiana.com/2014/01/02/kenal-baru-bisa-sayang-623438.html
“Sesungguhnya saling mengenal itu awal saling mengasihi. Dengan kenal kita lebih sayang. Dengan demikian kita bisa lebih saling peduli dan memberdayakan” ~ Julianto Simanjuntak
Suatu hari saya konflik dengan anak bungsu kami. Tanpa sadar saya menuntut dia agar lebih baik dalam subjek tertentu di sekolah. Saya berkata, “bapak tahu kamu bisa lebih baik. Kan kamu pintar…!”
Karena kesal anak kami menjawab, “Apa yang bapak tahu tentang saya? Bapak kenal teman-temanku. Coba sebut nama mereka…? Apakah bapak tahu apa yang saya alami di sekolah dengan teman-temanku? Apakah bpk tahu aku pernah di bully di sekolah?”
Saya tersentak kaget mendengar ucapan anak kami. Menyadarkan saya bahwa saya sesungguhnya belum kenal kedua putra kami dengan baik, termasuk pengalaman hidup mereka sesehari. Saya berterima kasih dengan teguran tersebut, dan mengubah pandangan tentang mereka.
Saya berusaha memberi lebih banyak waktu buat mengenal mereka.
Pepatah terkenal berkata: “Tak kenal maka tak sayang. Tak sayang maka tak rindu”
Dengan mengenal anak-anak kita akan lebih berempati; dengan masuk ke dalam dunia mereka kita akan lebih cakap membesarkan mereka di dalam jalan Tuhan.
Apakah kita mengenal anak-anak dengan baik? Sebagian orangtua dengan percaya diri akan berkata, “Oo…Tentu saya mengenal anak-anak dengan baik. Dari kecil saya membesarkan mereka…saya tahu mereka!”
Tapi sesungguhnya kita tidak sadar bahwa ada bagian-bagian hidup dari anak-anak yang belum kita kenali dengan baik.
Pengenalan yang minim biasanya membuat Orang tua lebih banyak menuntut anak. Lebih banyak mengkritik dari memuji. Sementara kita kurang mau memahami dan mendalami pergumulan hidup mereka. Kendala-kendala yang mereka hadapi sesehari.
Misal, apa saja hambatan-hambatan secara emosi (terutama remaja), apa saja tantangan yang mereka jumpai dalam pergaulan di sekolah. Apakah mereka pernah di bully di sekolah atau lewat jaringan sosial media (FB/Twitter)?
Memahami sejauh mana relasi mereka dengan guru. Mengenali lingkungan belajar di sekolah apakah cukup nyaman atau tidak.
Apakah ada Impian atau pikiran mereka yang diam-diam mengganggu. Apakah ada masalah mereka dengan kakak atau adik. Mungkin dia punya kekesalan yang tak tersalurkan dengan ayah, dan dia diamkan berhari-hari karena takut. Atau bisa saja anak kita lagi mempertanyakan Tuhan, iman atau lembaga agama yang kelihatan membosankan baginya.
Ada segudang pertanyaan yang bisa kita ajukan untuk memahami kondisi riil dan utuh dari anak-anak.
Namun karena kesibukan bekerja, nyaris kita tak cukup memberi waktu dan emosi berbicara dengan mereka dari hati ke hati.
Jika kita tidak puas, orangtua tergoda menghitung jasanya bagi anak-anak. Para ibu mulai menceritakan betapa lelahnya dia mengurus rumah. Para ayah tak mau kalah. Pamer bahwa dia bekerja begitu keras mencari uang untuk anak-anak. Kadang orangtua tidak malu, marah pada anak sambil memamerkan jumlah uang sekolah dan kursus yang mereka bayarkan di depan anak: “Kamu tahu nggak berapa yang bapak bayar tiap bulan untuk sekolahmu?”
Ucapan demikian sesungguhnya membuat anak sedih. Karena semua diukur orangtua dengan uang. Anak merasa kurang dihargai. Sebalikya orangtua lupa memuji anak di saat mereka baik-baik dan berprestasi. Tapi kalau berbuat salah sedikit saja atau nilai pelajaran turun sedikit saja, Ayah/Ibu mereka sudah ngomel-ngomel.
Salah satu kendala adalah konsep atau nilai anak bagi orangtua. Ada ortu yang melihat anak hanya sebagai sumber investasi dan kebanggaan. Jadi anak dituntut berprestasi, tidak boleh bikin malu orangtua. Tapi sementara itu mereka tidak mau tahu pergumulan anak-anak.
Penyebab lain adalah kesibukan dan kelelahan orangtua. Ini menjadi kendala kedua bagi orangtua mengenal anak. Waktu berkomunikasi minim. Bicara dari hati ke hati sangat jarang. Akibatnya, pengenalan akan pergumulan anak menjadi kurang.
Hal yang sama bila kita terapkan dalam hubungan kita dengan pasangan. Bisa saja kita tinggal bersama bertahun-tahun tapi sesungguhnya kita tidak saling mengenal. Sebaliknya merasa asing satu sama lain.
Terkadang LUKA hati atau kemarahan yang disimpan terlalu lama, membuat anda enggan berkomunikasi dengan pasangan. Lebih memilih menghindar. Lari dengan kesibukan lain. Tapi akhirnya membuat kalian makin “jauh” dan tidak saling mengenal. Tidak mampu memahami pergumulan-pergumulan terkini dari pasangan anda.
Hal yang sama, bisa terjadi dalam relasi kita dengan teman sekerja, terhadap bawahan di kantor. Tanpa mengenal mereka dengan baik kita sulit berelasi dengan harmonis. Jadi kita perlu mengenali masalah pribadi mereka, pohon keluarga, dan pergumulan kehidupan sesehari (sosial-ekonomi). Kita perlu memahami masalah keluarga atau kesehatan mereka, dsb. Jika kita kurang kenal dan minim berkomunikasi hanya membuka pintu konflik yang melelahkan. Buang emosi secara percuma
Sesungguhnya saling mengenal itu sangat perlu. Seperti pepatah di atas, dengan saling kenal kita saling sayang. Dengan saling sayang kita saling peduli dan memberdayakan. Dengan saling peduli kita bertumbuh. Hubungan satu dengan yang lain menjadi harmonis. Dengan hidup rukun berkat Tuhan pun turun.
Semoga mencerahkan
Julianto Simanjuntak
Salatiga, 2 Jan 2014
http://edukasi.kompasiana.com/2014/01/02/kenal-baru-bisa-sayang-623438.html
Islami dan Inspirasi: “Janganlah Mencela Orang Lain Karena Celamu Lebih Banyak”
Pada masa sekarang ini kejujuran adalah hal
yang paling di cari karena orang yang berperilaku jujur sangatlah sudah
menipis karena hal ini memang sudah ditakdirkan didalam AL Quran bahwa
pada suatu saat nanti agama islam akan mengalami kemunduran disebabkan
karena banyak orang yang suka sekali yang namannya menyontek , mencela
orang, tidak mau jujur dengan apa yang dilakukannya padahal jika kita
mau jujur dalam segala hal hidup ini akan terasa lancer-lancar dan tidak
aka nada hambatan apapun, dan pastinnya Allah akan memberikan karunia
yang berlimpah untuk kita semua, kali ini saya akan mengulas beberapa
hal yang penting yaitu seseuatu hal yang itu sangat bermanfaat bagi kita
untuk menuntun hidup kita supaya dapat menjadi lebih baik, saya akan
membahas tentang perkataan-perkataan sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu
Ummar Bin Khattab , karena ia adalah pemimpin yang hebat, dalam
memerangi orang-orang kafir Qurais, ia memang orang yang sangat keras
apabila ada seseorang yang menentang agama islam, disis lain ia
mempunyai hati yang lembut .
Dan disini ada beberapa kata-kata yang di
ucapkan oleh Ummar Bin Khattab dan saya akan menjelaskan dengan apa yang
saya ketahui :
yang pertama “orang yang paling aku sukai adalah orang yang menunjukkan kesalahanku” disini kata-kata Ummar Bin khattab ini mencerminkan bahwa ia adalah orang yang sangat senang apabila mendapatkan sesuaut hal yang berharga seperti mengkoreksi apa yang dirasa ia melakukan kesalahan, karena selain itu orang yang suka mencela orang lain itu sebenarnya ada masalah yang terdapat pada dirinnya karena mencela itu adalah apa yang tidak kita sadari didalam hati kita ini dan pada suatu ketika kita melontarkan perkataan buruki kepada orang lain dan hal ini tanpa kita sadar I ayng bermasalah itu kita sendiri bukanlah orang lain seperti yang dikatakan oleh Ummar Bin Khattab” janganlah kamu mencela orang lain karena celamu lebih banyak “. Ummar Telah Mengatakan hal ini tetapi pada kenyataannya sekarang ini banyak sekali yang namannya orang yang mencela orang lain dengan mengatakan bodoh dan bodoh apalagi mengatakan bahwa ia koruptor atau maling padahal ia belum menegetahui apa yang ada didalam seseorang yang dia cela itu bisa jadi dia tidak ada apa-apanya dengan orang yang dia cela itu dan, seperti pada kasus ada seseorang yang mengerjakan sesuatu dan ia mengerjakan dengan apa yang ia ketahui dengan apa yang ia sudah alami tetapi ada saja orang yang mencela dia padahal apa yang dia katakana itu adalah dari lubuk hatinya, dan pada kenyataannya banyak orang yang suka iri terhadap apa yang bisa dikatakan seseorang itu, karena walaupun ada orang yang tidak taat mengerjakan sholat dan perkataannya baik itu dapat membantu kita dalam memperbaiki hidup kita ini karena “ janganlah lihat orangnya , tetapi lihat kebaikan yang dikatakannya” jadi didalam menyikapi sesuatu itu adalah tidak usah terlalu dan keterlaluan karena orang yang memang suka mencela itu terdapat masalah didalam hatinnya dan mengapa ia mencela orang lain karena ia merasa sudah hebat dan lebih dari seseorang yang dicelannya itu padahal kehebatan itu dan semua kehebatan hanyalah milik Allah SWT, didalam Al Quran juga dijelaskan bahwa “Diam Itu Lebih Baik Dari Pada Berkata Salah” maka dengan hal itu manusia akan lebih meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan didunia ini, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda yang memang belum merasa hebat.
http://edukasi.kompasiana.com/2014/01/04/janganlah-mencela-orang-lain-karena-celamu-lebih-banyak-625131.html
yang pertama “orang yang paling aku sukai adalah orang yang menunjukkan kesalahanku” disini kata-kata Ummar Bin khattab ini mencerminkan bahwa ia adalah orang yang sangat senang apabila mendapatkan sesuaut hal yang berharga seperti mengkoreksi apa yang dirasa ia melakukan kesalahan, karena selain itu orang yang suka mencela orang lain itu sebenarnya ada masalah yang terdapat pada dirinnya karena mencela itu adalah apa yang tidak kita sadari didalam hati kita ini dan pada suatu ketika kita melontarkan perkataan buruki kepada orang lain dan hal ini tanpa kita sadar I ayng bermasalah itu kita sendiri bukanlah orang lain seperti yang dikatakan oleh Ummar Bin Khattab” janganlah kamu mencela orang lain karena celamu lebih banyak “. Ummar Telah Mengatakan hal ini tetapi pada kenyataannya sekarang ini banyak sekali yang namannya orang yang mencela orang lain dengan mengatakan bodoh dan bodoh apalagi mengatakan bahwa ia koruptor atau maling padahal ia belum menegetahui apa yang ada didalam seseorang yang dia cela itu bisa jadi dia tidak ada apa-apanya dengan orang yang dia cela itu dan, seperti pada kasus ada seseorang yang mengerjakan sesuatu dan ia mengerjakan dengan apa yang ia ketahui dengan apa yang ia sudah alami tetapi ada saja orang yang mencela dia padahal apa yang dia katakana itu adalah dari lubuk hatinya, dan pada kenyataannya banyak orang yang suka iri terhadap apa yang bisa dikatakan seseorang itu, karena walaupun ada orang yang tidak taat mengerjakan sholat dan perkataannya baik itu dapat membantu kita dalam memperbaiki hidup kita ini karena “ janganlah lihat orangnya , tetapi lihat kebaikan yang dikatakannya” jadi didalam menyikapi sesuatu itu adalah tidak usah terlalu dan keterlaluan karena orang yang memang suka mencela itu terdapat masalah didalam hatinnya dan mengapa ia mencela orang lain karena ia merasa sudah hebat dan lebih dari seseorang yang dicelannya itu padahal kehebatan itu dan semua kehebatan hanyalah milik Allah SWT, didalam Al Quran juga dijelaskan bahwa “Diam Itu Lebih Baik Dari Pada Berkata Salah” maka dengan hal itu manusia akan lebih meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan didunia ini, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda yang memang belum merasa hebat.
http://edukasi.kompasiana.com/2014/01/04/janganlah-mencela-orang-lain-karena-celamu-lebih-banyak-625131.html
Sukses Luar Biasa: Menjadi Berani dengan Rasa Takut
Anda semua tentunya
sudah nonton “AFTER EARTH”. Sebuah film yang bergenre adventure yang
dibintangi Will Smith (I robot) dan putranya Jaden Smith (The Karate
Kid). Masalah kemampuan acting, kedua actor ini tidak perlu diragukan
lagi. Dua actor ini memang favorit saya.
Film ini boleh
dibilang tidak terlalu baru. Tapi ada satu hal yang membuat saya
tertarik untuk menontonnya, yaitu tagline nya. Tagline film ini
menuliskan “Danger is real, Fear is choice”. Film ini mengisahkan dimasa
yang akan datang penduduk bumi dipaksa untuk meninggalkan bumi karena
bumi sudah tidak mungkin lagi untuk dihuni. Dan mereka dikoordinir untuk
mencari tempat lain diluar bumi yang disebut dengan Nova Prime.
Nova Prime di seribu
tahun kemudian terlibat konflik dengan bangsa alien; S’krell. Bangsa ini
mempunyai senjata andalan yaitu The Ursas; predator besar yang buta
tapi dapat memangsa mangsanya dengan mengendus rasa takut mangsanya.
Pihak Rangers dapat mengalahkan predator ini dengan sebuah tehnik yang
disebut “Ghosting”.
Sementara itu Kitai;
putra Jenderal Raige mempunyai pengalaman masa lalu yang buruk. Dia
selalu menyalahkan dirinya atas kematian kakaknya Senshi ditangan Ursa.
Kemudian dia berusaha keras untuk menjadi anggota Rangers tapi ia
dinilai masih belum layak. Ia dianggap mengecewakan oleh ayahnya.
Pada suatu hari Kitai
bergabung dengan ayahnya dalam sebuah perjalanan dengan pesawat yang
mengangkut Ursa. Rencananya, Ursa tersebut akan digunakan untuk
pelatihan ghosting. Namun, ditengah perjalanan, mereka
mengalami kecelakaan. Dan semua awak mati, kecuali Kitai dan Jenderal
Raige yang mengalami cedera di kakinya. Dan untuk menyelamatkan diri,
Kitai harus meluncurkan suar yang terdapat di ekor pesawat yang
terpisah. Kitai harus berjuang keras agar ia bisa sampai dengan selamat
ke ekor pesawat yang terpisah sangat jauh letaknya dan berhadapan dengan
Ursa yang lepas berkeliaran di hutan. Pilihannya selamat atau mati
ditempat.
Resolusi yang menarik
dari film ini yaitu ketika Kitai harus mengalahkan sang Ursa. Ia mampu
mengalahkan predator kejam ini dengan bimbingan ayahnya dengan cara “ghosting”. Metode
ini adalah metode yang pernah digunakan untuk mengalahkan Ursa dengan
cara menyembunyikan rasa takut. Ursa tidak akan bisa mendeteksi musuhnya
apabila rasa takut tidak ditampakkan atau dikendalikan. Kitai dengan
konsentrasi penuh dan fokus untuk menyembunyikn rasa takutnya akhirnya
dapat membinasakan Ursa.
Film ini mengajarkan
pada kita bahwa berani atau menjadi berani bukan berarti tidak ada rasa
takut. Rasa takut dalam diri harus dapat dikendalikan atau kita yang
dikendalikan rasa takut kita. Makanya takut atau ketakutan itu adalah
pilihan. We control it or it controls us.
Menurut saya film ini
cocok untuk movie class, selain anak – anak bisa belajar bahasa Inggris
mereka juga belajar membangun karakter.
Salam Sukses Luar Biasa!http://hiburan.kompasiana.com/film/2014/01/02/menjadi-berani-dengan-rasa-takut-623419.html
Sejarah yang Menarik: SEJARAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
SEJARAH
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Sejarah
perekonomian Indonesia. Perekonomian di Indonesia terbagi menjadi
beberapa tahap. Hal itu di sebabkan oleh adanya pergantian pemimpin dan
kebijakan ekonomi yang berubah – ubah, maka terdapat perubahan pula yang
terjadi pada Perekonomian Indonesia.
Sejarah Perekonomian Indonesia terbagi dalam beberapa tahap perekonomian :
1. Perekonomian orde lama (1950-1966)
2. Perekonomian orde baru (1966-Mei 1998)
3. Perekonomian transisi (Mei 1998-November 1999)
4. Perekonomian reformasi atau pemerintahan Gus Dur (2000-2001)
5. Perekonomian gotong royong atau pemerintahan Megawati (2001- 2004)
6. Perekonomian Indonesia Bersatu I atau pemerintahan SBY – JK (2004 – 2009)
7. Perekonomian Indonesia Bersatu II atau Pemerintahan SBY-Budiono (2009-2014)
Uraian masing-masing perekonomian diuraikan sebagai berikut:
A. ORDE LAMA
Selama
Pemerintahan Orde Lama, keadaan perekonomian Indonesia sangat buruk,
walaupun sempat mengalami pertumbuhan dengan laju rata-rata per tahun
hampir 7% selama dekade 1950-an, dan setelah itu turun drastis menjadi
rata-rata per tahun hanya 1,9% atau bahkan nyaris mengalami stagflasi
selama tahun 1965-1966. Tahun 1965 dan 1966 laju pertumbuhan ekonomi
atau produk domestic bruto (PDB) masing-masing hanya sekitar 0,5% dan
0,6%.
Adapun kebijakan – kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah pada era itu diantaranya ,
- Program Banten (1950 – 1951)
Tujuan program ini adalah untuk mempersatukan kelompok pribumi agar bisa mengembangkan segala aktivitas ekonomi di Indonesia.
- Program Urgensi Perekonomian (1952-1954)
Program ini disebut Soemitro’s plan, diantaranya adalah BNI
1946 harus dinasionalisir, karena saat itu masih terdapat saham VOC di
dalamnya . Memberikan kesempatan seluas-luasnya pada pengusaha pribumi
untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan VOC. Pemerintah mengambil
alih perusahaan pelayaran yang masih dikelola oleh VOC yang sekarang
telah berunah nama menjadi PELNI.
- Program Repelita I (1955 – 1960)
Secara Umum program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun belum tercapai. Yaitu dengan cara Rencana Juanda (1955) Rencana Pembangunan Lima Tahun I meliputi kurun waktu 1956-1960.
- Program Repelita II (1960 – 1965)
Indonesia
mulai berhubungan dengan dunia luar (ekspor dan impor), mulai ada
pinjaman Luar Negeri, namun sebagian peruntukannya untuk pembangunan
mercusuar (Politik Mercusuar Soekarno). Pada tahun 1965 ada
pemberontakan G30S-PKI pada bulan September dan pada bulan November
terjadi Senering atau pemotongan uang rupiah dari 1000 rupiah menjadi
hanya 1 rupiah. Senering ini dilakukan karena diprediksi akan terjadi
Hyper Inflation sampai 500 %.
B. ORDE BARU
Tepatnya
sejak bulan Maret 1966 Indonesia memasuki pemerintahan Orde Baru.
Berbeda dengan pemerintahan Orde Lama, dalam era Orde Baru ini perhatian
pemerintah lebih ditujukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat
lewat pembangunan ekonomi dan sosial di tanah air. Pemerintahan Orde
Baru menjalin kembali hubungan baik dengan pihak Barat dan menjauhi
pengaruh ideologi komunis. Indonesia juga kembali menjadi anggota
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga-lembaga dunia lainnya,
seperti Bank Dunia dan Dana Moneter International (IMF).
Sebelum
rencana pembangunan lewat Repelita dimulai, terlebih dahulu pemerintah
melakukan pemulihan stabilitas ekonomi, social, dan politik serta
rehabilitasi ekonomi di dalam negeri. Sasaran dari kebijakan tersebut
terutama adalah untuk menekan kembali tingkat inflasi, mengurangi
defisit keuangan pemerintah, dan menghidupkan kembali kegiatan produksi,
termasuk ekspor yang sempat mengalami stagnasi pada masa Orde Lama.
Adapun kebijakan – kebijakannya adalah :
- Repelita I (1 April 1969 – 31 Maret 1974)
Perbedaan
repelita pada era orde baru dan orde lama adalah, pada era Orde Lama
rencana pembangunan lima tahunan tersebut disusun oleh DPR dan perancang
Negara/cabinet, sedangkan pada era Orde Baru rencana pembangunan lima
tahun, disusun oleh DPR, Kabinet, dosen, masyarakat.
Pada
repelita I ini menitikberatkan pada sektor perekonomian yang didukung
oleh sektor industri. Muncul istilah Trilogi Pembangunan yang pertama
adalah Stabilitas Nasional, yang keuda Pemerataan dan yang ketiga adalah
Pertumbuhan Ekonomi. Pada masa ini, barang – barang yang diekspor masih
berupa bahan mentah.
- Repelita II (1 April 1969 – 31 Maret 1974)
Trilogi
pembangunan diubah urutannya menjadi , yang pertama yaitu Pertumbuhan
ekonomi , yang kedua Pemerataan dan dan yang ketiga Stabilitas Nasional.
Kebijakan ekonomi yang terkenal adalah adanya KNOP 15 tanggal 15
November 1978, isinya yang pertama adalah Masyarakat harus mencintai
produk dalam negeri 2, yang kedua Mendorong ekspor dan yang ketiga yaitu
Memberikan tariff spesifik bagi barang impor
- Repelita III (1 April 1969 – 31 Maret 1974)
Trilogi
pembangunan ekonomi mengalami perubahan yaitu menjadi, yang pertama
Pemerataan pembangunan dan hasil2nya yang kedua Pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi dan yang ketiga adalah Stabilitas Nasional yang sehat dan
dinamis.
Terdapat
kebijakan devaluasi rupiah tanggal 30 Maret 1983 dengan menurunkan
nilai rupiah menjadi 937 rupiah per dollar. Terdapat kebijakan
deregulasi perbankan oleh Soemarlin (gebrakan Soemarlin pertama) tanggal
1 Juni 1983 karena ada bank – bank yang meminjam dana dari BI namun
khawatir akan disalahgunakan.
- Repelita IV (1 April 1969 – 31 Maret 1974)
Muncul
kebijakan devaluasi tanggal 12 September 1986 karena banyak produk –
produk Indonesia yang digudangkan di luar negeri dan aliran kas masuk
berkurang (saat itu telah dipakai neraca pembayaran Balance of Payment).
Selain itu, muncul juga kebijakan deregulasi, tanggal 12 Oktober 1987
tentang penyederhanaan aturan dan tanggal 27 Oktober 1988 tentang
deregulasi dan debirokratisasi (birokrasi dipangkas dan bank2 diberi
kemudahan pendiriannya).
- Repelita V (1 April 1969 – 31 Maret 1974)
Muncul kebijakan uang ketat (tight money policy) untuk mengatasi inflasi yang meningkat tajam (gebrakan Soemitro kedua)
- Repelita VI (1 April 1969 – 31 Maret 1974)
Pengalihan
dana pembangunan ke Indonesia Timur, karena sebelumnya 75% KBI 25% KTI
menjadi 40% KBI dan 60% KTI. Muncul krisis mata uang, krisis moneter
sampai krisis ekonomi pada tahun 1997-1998.
C. PEMERINTAHAN TRANSISI (era Presiden B.J. Habibie)
Krisis
ekonomi mempunyai dampak yang sangat memprihatinkan terhadap
peningkatan pengangguran, baik di perkotaan maupun di pedesaan, daya
beli masyarakat menurun, pendidikan dan kesehatan merosot serta jumlah
penduduk miskin bertambah oleh karena itu muncul
kebijakan Jaring Pengaman Sosial (social safety net). Yang menyebabkan
suatu prestasi yang mengagumkan yakni nilai tukar rupiah dari 16.000
menjadi 6.000 rupiah.
D. PEREKONOMIAN REFORMASI (era Presiden K.H. Abdurrahman Wahid)
Terjadi
banyak keanehan dan tidak terdapat kebijakan perekonomian.Pada masa Gus
Dur, rating kredit Indonesia mengalami fluktuasi, dari peringkat CCC
turun menjadi DDD lalu naik kembali ke CCC. Salah satu penyebab utamanya
adalah imbas dari krisis moneter pada 1998 yang masih terbawa hingga
pemerintahannya.
E. PEREKONOMIAN GOTONG ROYONG (era Presiden Ibu Megawati Soekarnoputri)
Kebijakan Privatisasi secara
teoritis, bagi penganut neoliberal, privatisasi dimaksudkan sebagai
jalan untuk mengatasi masalah kekurangan financial, untuk membuat
pelayanan menjadi lebih efisien, serta mengindari distorsi pada makro
dan mikro ekonomi akibat pelayanan public gratis (Carlos Vilas). Pada
kenyataannya, privatisasi telah mengarah para pengguna jasa untuk
membeli dengan harga yang lebih mahal, karena perusahaan yang
terprivatisasi kini menggunakan kriteria bisnis dan mencari keuntungan
(profit). Atau dapat di mengert secara umum yaitu Kebijakan privatisasi –
menjual BUMN sehat ke luar negeri.
F. PEREKONOMIAN INDONESIA BERSATU JILID I (era SBY- JK)
Muncul beberapa program yang dijalankan oleh pemerintah seperti, Bantuan Langsung Tunai (BLT), PNPM Mandiri dan Jamkesmas.
G. PEREKONOMIAN INDONESIA BERSATU JILID II (era SBY – Boediono)
Bank
Indonesia menetapkan empat kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional tahun ini, yakni BI rate, nilai tukar, operasi moneter
dan kebijakan makroprudensial untuk pengelolaan likuiditas, serta
makroprudensial lalu lintas modal.
http://uchiemot.blogspot.com/2011/02/sejarah-sistem-perekonomian-indonesia.html
http://uchiemot.blogspot.com/2011/02/sejarah-sistem-perekonomian-indonesia.html
PENGERTIAN REFORMASI - PENJELASAN REFORMASI - ARTI REFORMASI - MAKSUD REFORMASI - TENTANG REFORMASI
Reformasi secara etimologis berasal dari kata “reformation” dengan akar kata “reform” yang secara semantik bermakna “make or become better by removing or putting right what is bad or wrong”[1].
Reformasi merupakan bagian dari dinamika masyarakat, dalam arti bahwa
perkembangan akan menyebabkan tuntutan terhadap pembaharuan dan
perubahan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan
tersebut. Reformasi juga bermakna sebagai suatu perubahan tanpa merusak
(to change without destroying) atau perubahan dengan memelihara (to change while preserving).
Dalam hal ini, proses reformasi bukanlah proses perubahan yang radikal
dan berlangsung dalam jangka waktu singkat, tetapi merupakan proses
perubahan yang terencana dan bertahap.
Makna
reformasi dewasa ini banyak disalah artikan sehingga gerakan masyarakat
yang melakukan perubahan yang mengatasnamakan gerakan reformasi juga
tidak sesuai dengan gerakan reformasi itu sendiri. Hal ini terbukti
dengan maraknya gerakan masyarakat dengan mengatasnamakan gerakan
reformasi, melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan makna reformasi
itu sendiri.
Secara
harfiah reformasi memiliki makna suatu gerakan untuk memformat ulang,
menata ulang atau menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk
dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai
ideal yang dicita-citakan rakyat[2].
Oleh karena itu suatu gerakan reformasi memiliki kondisi syarat-syarat sebagai berikut :
Pertama, suatu gerakan reformasi dilakukan
karena adanya suatu penyimpangan-penyimpangan. Masa pemerintahan ORBA
banyak terjadi suatu penyimpangan-penyimpangan, misalnya asas
kekeluargaan menjadi “nepotisme” kolusi dan korupsi yang tidak sesuai
dengan makna dan semangat pembukaan UUD 1945 serta batang tubuh UUD
1945.
Kedua,
suatu gerakan reformasi dilakukan harus dengan suatu cita-cita yang
jelas (landasan ideologis) tertentu, dalam hal ini Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara Indonesia. Jadi reformasi pada prinsipnya
suatu gerakan untuk mengembalikan pada dasar nilai-nilai sebagaimana
dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Tanpa landasan visi dan misi
ideologi yang jelas maka gerakan reformasi akan mengarah anarkisme,
disintegrasi bangsa dan akhirnya jatuh pada kehancuran bangsa dan negara
Indonesia, sebagaimana yang telah terjadi di Uni Soviet dan Yugoslavia.
Ketiga,
suatu gerakan reformasi dilakukan dengan berdasar pada suatu acuan
reformasi. Reformasi pada prinsipnya gerakan untuk mengadakan suatu
perubahan untuk mengembalikan pada suatu tatanan struktural yang ada,
karena adanya suatu penyimpangan. Maka reformasi akan mengembalikan pada
dasar serta sistem negara demokrasi, bahwa kedaulatan adalah ditangan
rakyat sebagaimana terkandung dalam pasal 1 ayat (2) UUD 1945. Reformasi
harus mengembalikan dan melakukan perubahan ke arah sistem negara hukum
dalam arti yang sebenarnya sebagaimana terkandung dalam penjelasan UUD
1945, yaitu harus adanya perlindungan hak-hak asasi manusia, peradilan
yang bebas dari pengaruh penguasa, serta legalitas dalam arti hukum.
Oleh karena itu reformasi itu sendiri harus berdasarkan pada kerangka
hukum yang jelas. Selain itu reformasi harus diarahkan pada suatu
perubahan ke arah transparasi dalam setiap kebijaksanaan dalam
penyelenggaraan negara karena hal ini sebagai manesfestasi bahwa
rakyatlah sebagai asal mula kekuasaan negara dan rakyatlah segaa aspek
kegiatan negara. Atau dengan prinsip, bahwa “Tiada Reformasi dan
Demokrasi tanpa supremasi hukum dan tiada supremasi hukum tanpa
reformasi dan demokrasi”.
Keempat,
Reformasi diakukan ke arah suatu perubahan kearah kondisi serta keadaan
yang lebih baik dalam segala aspeknya antara lain bidang politik,
ekonomi, sosial budaya, serta kehidupan keagamaan. Dengan lain perkataan
reformasi harus dilakukan ke arah peningkatan harkat dan martabat
rakyat Indonesia sebagai manusia demokrat, egaliter dan manusiawi.
Kelima,
Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia
yang berkeTuhanan Yang Yaha Esa, serta terjaminnya persatuan dan
kesatuan bangsa. Atas dasar lima syarat-syarat di atas, maka gerakan
reformasi harus tetap diletakkan dalam kerangka perspektif pancasila
sebagai landasan cita-cita dan ideologi, sebab tanpa adanya suatu dasar
nilai yang jelas, maka reformasi akan mengarah kepada disintegrasi,
anarkisme, brutalisme, dengan demikian hakekat reformasi itu adalah
keberanian moral untuk membenahi yang masih terbengkalai, meluruskan
yang bengkok, mengadakan koreksi dan penyegaran secara terus-menerus,
secara gradual, beradab dan santun dalam koridor konstitusional dan atas
pijakan/tatanan yang berdasarkan pada moral religius.
[1] Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, 1980 dalam Siswomiharjo Koento Wibisono. Pancasila dalam Persepektif Gerakan Reformasi: Aspek Sosial Budaya, Makalah Diskusi Panel Pada Pusat Studi Pancasila. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta. 1998. Hal : 1.
[2] Riswanda Imawan. 1998. Makna Reformasi : Salah Kaprah, SKH. Kedaulatan Rakyat. 22 Juni, 1999, Yogyakarta.
http://sejarahku2011.blog.com/glosarium/reformasi/
Pengertian Orde Lama - Penjelasan Orde Lama - Tentang Orde Lama - Arti Orde Lama - Maksud Orde Lama
A. Pengertian Orde Lama
Orde Lama adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soekarno di Indonesia.
Orde Lama berlangsung dari tahun 1945 hingga 1968. Dalam jangka waktu tersebut, Indonesia menggunakan bergantian sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando.
Di saat menggunakan sistem ekonomi liberal, Indonesia menggunakan sistem pemerintahan parlementer. Presiaden Soekarno di gulingkan waktu Indonesia menggunakan sistem ekonomi komando.
Orde lama (Demokrasi Terpimpin), terdiri dari beberapa kejadian penting..
1. Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
a. Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
b. Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
c. Kas negara kosong.
d. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain :
a.Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.
b.Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mangadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
c.Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
d.Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948, mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
e.Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (mengikuti Mazhab Fisiokrat : sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).
2. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi, antara lain :
a)Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 Maret 1950, untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.
b)Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu upaya menumbuhkan wiraswastawan pribumi dan mendorong importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asing dengan membatasi impor barang tertentu dan memberikan lisensi impornya hanya pada importir pribumi serta memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan pribumi agar nantinya dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional. Namun usaha ini gagal, karena sifat pengusaha pribumi yang cenderung konsumtif dan tak bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi.
c)Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
d)Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha cina dan pengusaha pribumi. Pengusaha non-pribumi diwajibkan memberikan latihan-latihan pada pengusaha pribumi, dan pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Program ini tidak berjalan dengan baik, karena pengusaha pribumi kurang berpengalaman, sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.
e)Pembatalan sepihak atas hasil-hasil Konferensi Meja Bundar, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.
3. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (mengikuti Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain :
a)Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.
b)Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.
c)Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.
Kegagalan-kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena pemerintah tidak menghemat pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini banyak proyek-proyek mercusuar yang dilaksanakan pemerintah, dan juga sebagai akibat politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara Barat. Sekali lagi, ini juga salah satu konsekuensi dari pilihan menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang bisa diartikan bahwa Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis) baik dalam politik, eonomi, maupun bidang-bidang lain.
Masalah pemanfaatan kekayaan alam.
Pada masa orde lama : Konsep Bung Karno tentang kekayaan alam sangat jelas. Jika Bangsa Indonesia belum mampu atau belum punya iptek untuk menambang minyak bumi dsb biarlah SDA tetap berada di dalam perut bumi Indonesia. Kekayaan alam itu akan menjadi tabungan anak cucu di masa depan. Biarlah anak cucu yang menikmati jika mereka sudah mampu dan bisa. Jadi saat dipimpin Bung Karno, meski RI hidup miskin, tapi Bung Karno tidak pernah menggadaikan (konsesi) tambang-tambang milik bangsa ke perusahaan asing. Penebangan hutan pada masa Bung Karno juga amat minim.
Sistem pemerintahan
Orde lama : kebijakan pada pemerintah, berorientasi pada politik,semua proyek diserahkan kepada pemerintah, sentralistik,demokrasi Terpimpin, sekularisme.
Persamaan kebijakan ekonomi pada masa orde lama, orde baru, dan reformasi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kaum kaya memperoleh manfaat terbesar dari pertumbuhan ekonomi yang dikatakan cukup tinggi, namun pada kenyataanya tidak merata terhadap masyarakat.
2. Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)
Orde Lama: Walaupun kecil, korupsi sudah ada.
Orde Baru: Hampir semua jajaran pemerintah koruptor (KKN).
Reformasi: Walaupun sudah dibongkar dan dipublikasi di mana-mana dari media massa,media elektronik,dll tetap saja membantah melakukan korupsi.
Hal ini menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat yang sulit untuk disembuhkan akibat praktik-pratik pemerintahan yang manipulatif dan tidak terkontrol.
3. Kebijakan Pemerintah
Sejak pemerintahan orde lama hingga orde reformasi kini, kewenangan menjalankan anggaran negara tetap ada pada Presiden (masing-masing melahirkan individu atau pemimpin yang sangat kuat dalam setiap periode pemerintahan sehingga menjadikan mereka seperti “manusia setengah dewa”). Namun tiap-tiap masa pemerintahan mempunyai cirinya masing-masing dalam menjalankan arah kebijakan anggaran negara. Hal ini dikarenakan untuk disesuaikan dengan kondisi: stabilitas politik, tingkat ekonomi masyarakat, serta keamanan dan ketertiban.
Kebijakan anggaran negara yang diterapkan pemerintah selama ini sepertinya berorientasi pada ekonomi masyarakat. Padahal kenyataannya kebijakan yang ada biasanya hanya untuk segelintir orang dan bahkan lebih banyak menyengsarakan rakyat. Belum lagi kebijakan-kebijakan yang tidak tepat sasaran, yang hanya menambah beban APBN. Bila diteliti lebih mendalam kebijakan-kebijakan sejak Orde Baru hingga sekarang hanya bersifat jangka pendek. Dalam arti kebijakan yang ditempuh bukan untuk perencanaan ke masa yang akan datang, namun biasanya cenderung untuk mengatur hal-hal yang sedang dibutuhkan saat ini.
C. Berakhirnya Orde Lama
setelah turunnya presiden soekarno dari tumpuk kepresidenan maka berakhirlah orde lama.kepemimpinan disahkan kepada jendral soeharto mulai memegang kendali.pemerintahan dan menanamkan era kepemimpinanya sebagai orde baru konsefrasi penyelenggaraan sistem pemerintahan dan kehidupan demokrasi menitipberatkan pada aspek kestabilan politik dalam rangka menunjang pembangunan nasional.untuk mencapai titik-titik tersebut dilakukanlah upaya pembenahan sistem keanekaragaman dan format politik yang pada prinsipnya mempunyai sejumlah sisi yang menonjol.yaitu;
1]adanya konsep difungsi ABRI
2]pengutamaan golonga karya
3]manifikasi kekuasaan di tangan eksekutif
4]diteruskannya sistem pengangkatan dalam lembaga-lembaga pendidikanpejabat
5]kejaksaan depolitisan khususnya masyarakat pedesaan melalui konsep masca mengembang [flating mass]
6]karal kehidupan pers
konsep diafungsi ABRI pada masa itu secara inplisit sebelumnya sudah ditempatkan oleh kepala staf angkatan darat.mayjen A.H.NASUTION tahun 1958 yaitu dengan konsep jalan tengah prinsipnya menegaskan bahwaperan tentara tidak terbatas pada tugas profesional militer belaka melainkan juga mempunyai tugas-tugas di bidang sosial politik dengan konsep seperti inilah dimungkinkan dan bahkan menjadi semacam kewajiban jikalau militer berpatisipasi dan bidang politik penerapan konjungsi ini menurut pennafsiran militer dan penguasa orde baru memperoleh landasan yuridi konstitusional di dalam pasal 2 ayat 1 UUD 1945 yang menegaskan majelis permusyawaratan rakyat.
http://aka99.wordpress.com/2010/03/13/o-rde-lama/
Orde Lama adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soekarno di Indonesia.
Orde Lama berlangsung dari tahun 1945 hingga 1968. Dalam jangka waktu tersebut, Indonesia menggunakan bergantian sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando.
Di saat menggunakan sistem ekonomi liberal, Indonesia menggunakan sistem pemerintahan parlementer. Presiaden Soekarno di gulingkan waktu Indonesia menggunakan sistem ekonomi komando.
Orde lama (Demokrasi Terpimpin), terdiri dari beberapa kejadian penting..
1. Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
a. Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
b. Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
c. Kas negara kosong.
d. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain :
a.Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.
b.Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mangadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
c.Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
d.Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948, mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
e.Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (mengikuti Mazhab Fisiokrat : sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).
2. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi, antara lain :
a)Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 Maret 1950, untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.
b)Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu upaya menumbuhkan wiraswastawan pribumi dan mendorong importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asing dengan membatasi impor barang tertentu dan memberikan lisensi impornya hanya pada importir pribumi serta memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan pribumi agar nantinya dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional. Namun usaha ini gagal, karena sifat pengusaha pribumi yang cenderung konsumtif dan tak bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi.
c)Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
d)Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha cina dan pengusaha pribumi. Pengusaha non-pribumi diwajibkan memberikan latihan-latihan pada pengusaha pribumi, dan pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Program ini tidak berjalan dengan baik, karena pengusaha pribumi kurang berpengalaman, sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.
e)Pembatalan sepihak atas hasil-hasil Konferensi Meja Bundar, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.
3. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (mengikuti Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain :
a)Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.
b)Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.
c)Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.
Kegagalan-kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena pemerintah tidak menghemat pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini banyak proyek-proyek mercusuar yang dilaksanakan pemerintah, dan juga sebagai akibat politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara Barat. Sekali lagi, ini juga salah satu konsekuensi dari pilihan menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang bisa diartikan bahwa Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis) baik dalam politik, eonomi, maupun bidang-bidang lain.
Masalah pemanfaatan kekayaan alam.
Pada masa orde lama : Konsep Bung Karno tentang kekayaan alam sangat jelas. Jika Bangsa Indonesia belum mampu atau belum punya iptek untuk menambang minyak bumi dsb biarlah SDA tetap berada di dalam perut bumi Indonesia. Kekayaan alam itu akan menjadi tabungan anak cucu di masa depan. Biarlah anak cucu yang menikmati jika mereka sudah mampu dan bisa. Jadi saat dipimpin Bung Karno, meski RI hidup miskin, tapi Bung Karno tidak pernah menggadaikan (konsesi) tambang-tambang milik bangsa ke perusahaan asing. Penebangan hutan pada masa Bung Karno juga amat minim.
Sistem pemerintahan
Orde lama : kebijakan pada pemerintah, berorientasi pada politik,semua proyek diserahkan kepada pemerintah, sentralistik,demokrasi Terpimpin, sekularisme.
Persamaan kebijakan ekonomi pada masa orde lama, orde baru, dan reformasi.
- Sama-sama masih terdapat ketimpangan ekonomi, kemiskinan, dan ketidakadilan
Sehingga dapat dikatakan bahwa kaum kaya memperoleh manfaat terbesar dari pertumbuhan ekonomi yang dikatakan cukup tinggi, namun pada kenyataanya tidak merata terhadap masyarakat.
2. Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)
Orde Lama: Walaupun kecil, korupsi sudah ada.
Orde Baru: Hampir semua jajaran pemerintah koruptor (KKN).
Reformasi: Walaupun sudah dibongkar dan dipublikasi di mana-mana dari media massa,media elektronik,dll tetap saja membantah melakukan korupsi.
Hal ini menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat yang sulit untuk disembuhkan akibat praktik-pratik pemerintahan yang manipulatif dan tidak terkontrol.
3. Kebijakan Pemerintah
Sejak pemerintahan orde lama hingga orde reformasi kini, kewenangan menjalankan anggaran negara tetap ada pada Presiden (masing-masing melahirkan individu atau pemimpin yang sangat kuat dalam setiap periode pemerintahan sehingga menjadikan mereka seperti “manusia setengah dewa”). Namun tiap-tiap masa pemerintahan mempunyai cirinya masing-masing dalam menjalankan arah kebijakan anggaran negara. Hal ini dikarenakan untuk disesuaikan dengan kondisi: stabilitas politik, tingkat ekonomi masyarakat, serta keamanan dan ketertiban.
Kebijakan anggaran negara yang diterapkan pemerintah selama ini sepertinya berorientasi pada ekonomi masyarakat. Padahal kenyataannya kebijakan yang ada biasanya hanya untuk segelintir orang dan bahkan lebih banyak menyengsarakan rakyat. Belum lagi kebijakan-kebijakan yang tidak tepat sasaran, yang hanya menambah beban APBN. Bila diteliti lebih mendalam kebijakan-kebijakan sejak Orde Baru hingga sekarang hanya bersifat jangka pendek. Dalam arti kebijakan yang ditempuh bukan untuk perencanaan ke masa yang akan datang, namun biasanya cenderung untuk mengatur hal-hal yang sedang dibutuhkan saat ini.
C. Berakhirnya Orde Lama
setelah turunnya presiden soekarno dari tumpuk kepresidenan maka berakhirlah orde lama.kepemimpinan disahkan kepada jendral soeharto mulai memegang kendali.pemerintahan dan menanamkan era kepemimpinanya sebagai orde baru konsefrasi penyelenggaraan sistem pemerintahan dan kehidupan demokrasi menitipberatkan pada aspek kestabilan politik dalam rangka menunjang pembangunan nasional.untuk mencapai titik-titik tersebut dilakukanlah upaya pembenahan sistem keanekaragaman dan format politik yang pada prinsipnya mempunyai sejumlah sisi yang menonjol.yaitu;
1]adanya konsep difungsi ABRI
2]pengutamaan golonga karya
3]manifikasi kekuasaan di tangan eksekutif
4]diteruskannya sistem pengangkatan dalam lembaga-lembaga pendidikanpejabat
5]kejaksaan depolitisan khususnya masyarakat pedesaan melalui konsep masca mengembang [flating mass]
6]karal kehidupan pers
konsep diafungsi ABRI pada masa itu secara inplisit sebelumnya sudah ditempatkan oleh kepala staf angkatan darat.mayjen A.H.NASUTION tahun 1958 yaitu dengan konsep jalan tengah prinsipnya menegaskan bahwaperan tentara tidak terbatas pada tugas profesional militer belaka melainkan juga mempunyai tugas-tugas di bidang sosial politik dengan konsep seperti inilah dimungkinkan dan bahkan menjadi semacam kewajiban jikalau militer berpatisipasi dan bidang politik penerapan konjungsi ini menurut pennafsiran militer dan penguasa orde baru memperoleh landasan yuridi konstitusional di dalam pasal 2 ayat 1 UUD 1945 yang menegaskan majelis permusyawaratan rakyat.
http://aka99.wordpress.com/2010/03/13/o-rde-lama/
Tentang Orde Baru - Pengertian Orde Baru - Penjelasan Orde Baru - Maksud Orde Baru - Arti Orde Baru
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan Orde Lama Soekarno.
Orde Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.
Politik
Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya.
Pada tahap awal, Soeharto menarik garis yang sangat tegas. Orde Lama atau Orde Baru. Pengucilan politik — di Eropa Timur sering disebut lustrasi — dilakukan terhadap orang-orang yang terkait dengan Partai Komunis Indonesia. Sanksi kriminal dilakukan dengan menggelar Mahkamah Militer Luar biasa untuk mengadili pihak yang dikonstruksikan Soeharto sebagai pemberontak. Pengadilan digelar dan sebagian dari mereka yang terlibat "dibuang" ke Pulau Buru.
Sanksi nonkriminal diberlakukan dengan pengucilan politik melalui pembuatan aturan administratif. Instrumen penelitian khusus diterapkan untuk menyeleksi kekuatan lama ikut dalam gerbong Orde Baru. KTP ditandai ET (eks tapol ).
Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. DPR dan MPR tidak berfungsi secara efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih dari kalangan militer, khususnya mereka yang dekat dengan Cendana. Hal ini mengakibatkan aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh pusat. Pembagian PAD juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya harus disetor kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan antara pusat dan daerah.
Soeharto siap dengan konsep pembangunan yang diadopsi dari seminar Seskoad II 1966 dan konsep akselerasi pembangunan II yang diusung Ali Moertopo. Soeharto merestrukturisasi politik dan ekonomi dengan dwitujuan, bisa tercapainya stabilitas politik pada satu sisi dan pertumbuhan ekonomi di pihak lain. Dengan ditopang kekuatan Golkar, TNI, dan lembaga pemikir serta dukungan kapital internasional, Soeharto mampu menciptakan sistem politik dengan tingkat kestabilan politik yang tinggi.
Perpecahan bangsa
Di masa Orde Baru pemerintah sangat mengutamakan persatuan bangsa Indonesia. Setiap hari media massa seperti radio dan televisi mendengungkan slogan "persatuan dan kesatuan bangsa". Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan transmigrasi dari daerah yang padat penduduknya seperti Jawa, Bali dan Madura ke luar Jawa, terutama ke Kalimantan, Sulawesi, Timor Timur dan Irian Jaya. Namun dampak negatif yang tidak diperhitungkan dari program ini adalah terjadinya marjinalisasi terhadap penduduk setempat dan kecemburuan terhadap penduduk pendatang yang banyak mendapatkan bantuan pemerintah. Muncul tuduhan bahwa program transmigrasi sama dengan jawanisasi yang disertai sentimen anti-Jawa di berbagai daerah, meskipun tidak semua transmigran itu orang Jawa.
Pada awal Era Reformasi konflik laten ini meledak menjadi terbuka antara lain dalam bentuk konflik Ambon dan konflik Madura - Dayak di Kalimantan. Sementara itu gejolak di Papua yang dipicu oleh rasa diperlakukan tidak adil dalam pembagian keuntungan pengelolaan sumber alamnya, juga diperkuat oleh ketidaksukaan terhadap para transmigran.
Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru
- perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS $ 70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000
- sukses Transmigrasi, yang disertai segala dampak negatifnya
- sukses KB
- sukses memerangi buta huruf
Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru
- semaraknya korupsi, kolusi dan nepotisme
- pembangunan Indonesia yang tidak merata
- bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
- kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
- kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibreidel
Krisis finansial Asia
Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia, disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden, B.J Habibie untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.
Pasca-Orde Baru
Mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun 1998 dapat dikatakan sebagai tanda akhirnya Orde Baru, untuk kemudian digantikan " Era Reformasi ".
Masih adanya tokoh-tokoh penting pada masa Orde Baru di jajaran pemerintahan pada masa Reformasi ini sering membuat beberapa orang mengatakan bahwa Orde Baru masih belum berakhir. Oleh karena itu Era Reformasi atau Orde Reformasi sering disebut sebagai "Era Pasca Orde Baru".
Sumber dari Wikipedia Indonesia
Sungguh Aneh, Kisah Kapolri Hoegeng dicopot karena tegas dan jujur
Merdeka.com - Sembilan perwira tinggi polisi tengah diseleksi untuk menggantikan posisi Jenderal Timur Pradopo sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Bursa calon Kapolri selalu menarik, begitu juga dengan alasan penggantian Kapolri. Tak cuma karena peremajaan, pensiun atau rotasi. Kadang kental juga dengan nuansa politik.
Ada kisah menarik saat Kapolri Jenderal Hoegeng diberhentikan Presiden Soeharto . Banyak pihak motif politik ada di belakang pencopotan ini.
Sejak mau dilantik sebagai Kapolri, Hoegeng memang sudah tak cocok dengan Soeharto . Tahun 1968, Hoegeng menghadap Soeharto . Saat itu Soeharto meminta agar polisi tak lagi bertugas di medan tempur. Dulu memang Brigade Mobil Polri terjun di berbagai pertempuran seperti TNI, mulai operasi Trikora di Papua, hingga Dwikora di Pedalaman Kalimantan.
Apa jawaban Hoegeng?
"Kalau begitu angkatan lain juga jangan mencampuri tugas angkatan kepolisian," kata Hoegeng tegas. Soeharto terdiam mendengarnya. Demikian ditulis dalam buku Hoegeng, Oase menyejukkan di tengah perilaku koruptif para pemimpin bangsa terbitan Bentang.
Sepak terjang Hoegeng membuat kroni keluarga Cendana mulai terusik. Apalagi sejumlah kasus diduga melibatkan orang-orang dekat Soeharto . Puncak perseteruan itu, Soeharto mencopot Hoegeng sebagai Kapolri tanggal 2 Oktober 1971. Baru tiga tahun, Hoegeng menjabat. Seharusnya masih ada dua tahun lagi.
Ironinya dengan alasan penyegaran, justru pengganti Hoegeng, Jenderal M Hasan lebih tua satu tahun.
Hoegeng menghadap Soeharto , dia menanyakan kenapa dicopot. Secara tersirat Soeharto berkata tak ada tempat untuk Hoegeng lagi.
Dengan tegas Hoegeng menjawab. "Ya sudah. Saya keluar saja," katanya.
Soeharto menawari Hoegeng dengan jabatan sebagai duta besar atau diplomat di negara lain. Sebuah kebiasaan untuk membuang mereka yang kritis terhadap Orde Baru. Hoegeng menolaknya.
"Saya tidak bisa jadi diplomat. Diplomat harus bisa minum koktail, saya tidak suka koktail," sindir Hoegeng.
Ada beberapa penyebab kenapa Hoegeng diganti. Salah satunya kasus penyelundupan mobil yang dilakukan Robby Tjahjadi.
Kasus itu sangat fenomenal pada akhir periode 1960an sampai awal 1970an. Robby adalah anak muda yang menyelundupkan ratusan mobil mewah ke Indonesia. Mulai Roll Royce, Jaguar, Alfa Romeo, BMW, Mercedes Benz dan lain-lain.
Robby menyuap sejumlah pihak di bea cukai dan kepolisian untuk melanggengkan aksinya. Diduga ada keterlibatan kroni keluarga Cendana dalam kasus ini.
Selain itu kasus pemerkosaan seorang penjual telur bernama Sumarijem di Yogyakarta. Anak seorang pejabat dan seorang anak pahlawan revolusi diduga ikut menjadi pelakunya.
Proses di pengadilan berjalan penuh rekayasa. Sumarijem yang menjadi korban malah menjadi tersangka. Hoegeng bertekad mengusut tuntas kasus ini. Dia siap menindak tegas para pelakunya walau dibekingi pejabat.
Belakangan Presiden Soeharto sampai turun tangan menghentikan kasus Sum Kuning. Dalam pertemuan di istana, Soeharto memerintahkan kasus ini ditangani oleh Team pemeriksa Pusat Kopkamtib.
Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menilai sulit sekali mencari petinggi Polri sejujur Jenderal Hoegeng. Para polisi jujur sering tidak mendapat tempat di posisi komando atau posisi strategis.
"Ada yang jujur, hanya terjebak di tumpukan arsip dan tidak akan terkenal," kata Bambang saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.
Maka walau sulit, semoga saja Kapolri berikutnya bisa meneladani Jenderal Hoegeng.
Ada kisah menarik saat Kapolri Jenderal Hoegeng diberhentikan Presiden Soeharto . Banyak pihak motif politik ada di belakang pencopotan ini.
Sejak mau dilantik sebagai Kapolri, Hoegeng memang sudah tak cocok dengan Soeharto . Tahun 1968, Hoegeng menghadap Soeharto . Saat itu Soeharto meminta agar polisi tak lagi bertugas di medan tempur. Dulu memang Brigade Mobil Polri terjun di berbagai pertempuran seperti TNI, mulai operasi Trikora di Papua, hingga Dwikora di Pedalaman Kalimantan.
Apa jawaban Hoegeng?
"Kalau begitu angkatan lain juga jangan mencampuri tugas angkatan kepolisian," kata Hoegeng tegas. Soeharto terdiam mendengarnya. Demikian ditulis dalam buku Hoegeng, Oase menyejukkan di tengah perilaku koruptif para pemimpin bangsa terbitan Bentang.
Sepak terjang Hoegeng membuat kroni keluarga Cendana mulai terusik. Apalagi sejumlah kasus diduga melibatkan orang-orang dekat Soeharto . Puncak perseteruan itu, Soeharto mencopot Hoegeng sebagai Kapolri tanggal 2 Oktober 1971. Baru tiga tahun, Hoegeng menjabat. Seharusnya masih ada dua tahun lagi.
Ironinya dengan alasan penyegaran, justru pengganti Hoegeng, Jenderal M Hasan lebih tua satu tahun.
Hoegeng menghadap Soeharto , dia menanyakan kenapa dicopot. Secara tersirat Soeharto berkata tak ada tempat untuk Hoegeng lagi.
Dengan tegas Hoegeng menjawab. "Ya sudah. Saya keluar saja," katanya.
Soeharto menawari Hoegeng dengan jabatan sebagai duta besar atau diplomat di negara lain. Sebuah kebiasaan untuk membuang mereka yang kritis terhadap Orde Baru. Hoegeng menolaknya.
"Saya tidak bisa jadi diplomat. Diplomat harus bisa minum koktail, saya tidak suka koktail," sindir Hoegeng.
Ada beberapa penyebab kenapa Hoegeng diganti. Salah satunya kasus penyelundupan mobil yang dilakukan Robby Tjahjadi.
Kasus itu sangat fenomenal pada akhir periode 1960an sampai awal 1970an. Robby adalah anak muda yang menyelundupkan ratusan mobil mewah ke Indonesia. Mulai Roll Royce, Jaguar, Alfa Romeo, BMW, Mercedes Benz dan lain-lain.
Robby menyuap sejumlah pihak di bea cukai dan kepolisian untuk melanggengkan aksinya. Diduga ada keterlibatan kroni keluarga Cendana dalam kasus ini.
Selain itu kasus pemerkosaan seorang penjual telur bernama Sumarijem di Yogyakarta. Anak seorang pejabat dan seorang anak pahlawan revolusi diduga ikut menjadi pelakunya.
Proses di pengadilan berjalan penuh rekayasa. Sumarijem yang menjadi korban malah menjadi tersangka. Hoegeng bertekad mengusut tuntas kasus ini. Dia siap menindak tegas para pelakunya walau dibekingi pejabat.
Belakangan Presiden Soeharto sampai turun tangan menghentikan kasus Sum Kuning. Dalam pertemuan di istana, Soeharto memerintahkan kasus ini ditangani oleh Team pemeriksa Pusat Kopkamtib.
Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menilai sulit sekali mencari petinggi Polri sejujur Jenderal Hoegeng. Para polisi jujur sering tidak mendapat tempat di posisi komando atau posisi strategis.
"Ada yang jujur, hanya terjebak di tumpukan arsip dan tidak akan terkenal," kata Bambang saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.
Maka walau sulit, semoga saja Kapolri berikutnya bisa meneladani Jenderal Hoegeng.