Minggu, 06 Oktober 2013

Sebuah Dunia: Mengenal Dunia (Kacamata Kognitif)

by: http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/03/mengenal-dunia-kacamata-kognitif-595422.html
Dunia ini luas bukan? Kira-kira ada berapa juta hal yang bisa kita pelajari setiap jamnya? Dengan penginderaan yang kita punya, dengan persepsi yang setiap orang pasti memiliki  perbedaan dan penarikan kesimpulan yang berbeda pula. Maka akan menciptakan ragam pengenalan terhadap dunia.
http://i.imgur.com/26NqSfOl.jpg
Dalam kehidupan kita sehari-hari yang terlihat singkat ini, kadang kita tak menyadari bahwa kita sebenarnya telah banyak belajar tentang mengingat dan mengenali suatu objek. Namun tak semua yang kita alami tersebut akan tersimpan kedalam memori. Diantara sekian juta serpihan-serpihan kejadian yang kita alami dalam sehari. Hanya ada beberapa saja yang akan tersimpan didalam memori kita. Mungkin dikarenakan hal tersebut berhubungan dengan masa lalu atau hal yang memang berkesan dalam hidup kita bahkan satu kejadian yang tidak kita harapkan bisa saja jadi yang paling diingat dalam lembaran memory kita.

Dan tahukah kita, ternyata pengenalan suatu objek bisa dilakukan dengan banyak cara. Yang tanpa kita sadari sebenarnya kita telah melakukan beberapa cara tersebut dalam keseharian kita untuk mengenali objek-objek yang ada disekitar kita. Misalnya mengenali suatu benda dengan ciri-ciri khusus yang tak dimiliki oleh benda lain. Dan beberapa contoh lain seperti pengenalan terhadap makhluk hidup yang ada disekitar kita. Hal inilah yang dikupas secara menyeluruh oleh Psikologi Kognitif. Beberapa diantaranya yang akan kita bahas dibawah ini adalah pemprosesan secara Bottom-Up dan Top-Down.

1. Bottom-Up adalah suatu teori diamana proses pengenalan diawali dengan identifikasi terhadap bagian-bagian yang spesifik dari suatu benda, yang kemudian identifikasi tersebut akan menjadi landasan pengenalan secara menyeluruh.

2. Top-Down adalah pengenalan dilakukan melalui hipotesis mengenai identitas suatu pola yang kemudian diikuti oleh pengenalan terhadap bagian-bagiannya juga berdasarkan pada asumsi yang sebelumnya telah dibuat.

Contoh sederhana untuk memperjelasnya bisa kita misalkan dengan kita mengunjungi rumah seseorang. Dimana didalam rumahnya terdapat alat-alat kesehatan, tempat memeriksa pasien, dan obat-obatan. Pasti kita akan berpikir bahwa orang tersebut adalah seorang dokter. Contoh tersebut merupakan contoh dari bottom-up (bagian-ke-keseluruhan). Sedangkan top-down ­adalah kebalikannya. Seseorang akan berpikir, “dia seorang dokter” pasti dia memiliki alat-alat kesehatan, tempat memeriksa pasien, dan obat-obatan. Mudah dipahami bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com