Minggu, 06 Oktober 2013

Manusia Merantau: Mengenal Manusia Dari Berbagai Dunia dengan Merantau

13802887961889241178


by: http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/09/27/mengenal-manusia-dari-berbagai-dunia-dengan-merantau-596498.html
Bersama Imam Masjid asal mauritinia. Dok Pribadi
kaki ini terasa berat ketika harus melangkah meninggalkan negeri tercinta, ada perasaan yang bercampur aduk di dalam dada, tapi aku harus kuat, kalo hanya menyesali diri, kapan kita dapat bangkit?, kalo hanya mengasihi diri sendiri, alangkah egoisnya diri ini, jangan hanya melihat yang di atas kita, cobalah lihat mereka-mereka yang hanya untuk mendapatkan sepuluh ribu saja harus bersusah-susah, please !, jangan lihat ke belakang lagi, karena itu akan menambah sedih hati. Tetapkan niat bulatkan tekad.
Itulah percakapan yang selalu terjadi dalam diriku ketika harus kembali mengarungi hidup sebagai TKI, berat memang, meninggalkan keluarga tercinta, tapi semua kulakukan agar keluargaku dapat hidup layak sebagaimana orang kebanyakan, anak-anaku dapat sekolah di sekolah terbaik, dapat mengakses ilmu pengetahuan sehingga nantinya dapat menjadi anak yang mampu berjuang.
13802888571657008598
Bersama seorang kakek asal Pakistan. dok pribadi
Setelah sampai di gurun, aktivitasku tidak jauh-jauh dari pekerjaan, jalan-jalan mencari angin, selain itu aku masih punya aktivitas lain, yakni mencoba untuk mengenal karakter manusia dari berbagai dunia, beruntung aku merantaunya di Dubai, sebuah kawasan Arab yang menjadi tempat tinggal banyak warga dunia, tercatat ada 200 negara yang rakyatnya tinggal di Dubai, dapatkah di bayangkan betapa Dubai telah menjadi pertemuan sekian banyak budaya dunia. Ada juga yang mengatakan di Dubailah kita dapat melihat pertemuan antara Barat dan Timur.
Dari sekian banyak pertemuan dengan orang-orang asing itu, aku mencoba untuk menjadi ” Vacuum Cleaner”, ku sedot semua ilmu-ilmu dari mereka, mempelajari kebiasaan-kebiasaan baik mereka, menyaring karakter-karakter jelek mereka, pokoknya, baik atau jelek semua itu adalah ilmu, orang-orang di sekeliling kita adalah ladang ilmu yang di sediakan Tuhan, mengapa kita tidak pernah belajar dari orang-orang yang berada di sekeliling kita?
1380288944397548157
Bersama orang-orang Eropah, ketika kapal pesiar mereka merapat di Dubai. dok pribadi
Belajarlah pengalaman dari orang-orang sepuh, merekalah ”prasasti” yang harus ku teliti, sejauh mana mereka dapat bertahan dari gempuran zaman, apa kiat-kiat yang mereka gunakan sehingga ”tua-tua keladi”, semakin tua semakin jadi ”ilmunya”. Dari yang muda aku belajar, bagaimana mereka dapat memalingkan pikiran, mereka yang seharusnya masih di bangku kuliah tapi karena satu dan lain hal harus mengorbankan masa-masa keemasan mereka demi menafkahi keluarga, alangkah besar jiwa mereka.
Orang-orang sepuh yang ku temui selama di perantauan, ada yang berasal dari Pakistan, Iran hingga Uni Emirat Arab sendiri, ku pelajari keseharian mereka, sejak mereka memulai aktivitasnya di masjid, kemudian di teruskan di tempat kerjaan, kok mereka bisa ya?, di negeri kita, orang-orang tua seusia mereka mungkin sudah pensiun tetapi di sini mereka masih bisa bekerja.
Sedangkan orang muda yang kujumpai di Dubai kebanyakan berasal dari India, Pakistan, Nepal hingga mauritinia, mereka ternyata sangat bersemangat untuk merubah nasib dengan merantau, ada seorang teman dari India, dia selalu belajar dan belajar, bahkan dia ikut berbagai kursus ketrampilan di luar waktu kerjanya, dia berharap setelah dia banyak ketrampilan dia akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi, kapan kesempatan itu tiba?, Tentu saja kesempatan itu akan datang.
13802890381266128422
Bersama rekan dari Arab. dok pribadi
Saya pernah membaca sebuah buku, bagaimana staf rendahan akhirnya berhasil menduduki posisi yang lebih tinggi, caranya adalah dia belajar mengamati bagaimana staf yang posisinya lebih tinggi bekerja, enggak segan-segan dia bertanya, ini dan itu. Akhirnya kesempatan itu datang, staf yang posisisnya lebih tinggi pada suatu hari tidak dapat masuk kerja.
Lalu dengan PD nya staf rendahan itu mengajukan diri untuk menggantikan pekerjaan staf yang tidak dapat datang itu, pada awalnya bos besar kurang yakin, apa bener staf rendahan itu dapat bekerja?, ternyata staf rendahan itu dapat membuktikan kalo dirinya dapat bekerja sebaik staf yang posisinya lebih tinggi. Akhirnya dia pun dapet promosi, bener kan sobat?, belajar itu penting.
Kembali ke tema merantau, sempatkanlah dalam episode kehidupan kita untuk merantau, melihat dunia dengan berbagai isinya, dari melihat itulah kita belajar, ternyata ilmu dan wawasan kita selama ini belumlah seberapa di bandingkan penduduk dunia lainnya.
Bisa jadi di kampung kita di kenal sebagai orang yang berilmu, kita tahu sedikit bahasa asing, kita pernah kuliah dan lain-lainnya, namun nanti di perantauan atau di luar kampung kita, ternyata masih banyak orang yang ilmu dan wawasannya jauh di atas kita. Insyaflah kita bahwa pengetahuan kita belum lah ada apa-apanya di bandingkan mereka.
1380289107315779374
Bersama paman Hamzah dan paman Hasan, keduanya dari Iran dan pakistan. dok pribadi
Ada yang ”jago” bahasa Arab di kampungnya, nanti setelah merantau di Arab dia baru tahu kalo anak lima tahun saja sudah dapat mengalahkannya, anda pasti penasaran siapa anak lima tahun itu?. ternyata dia anaknya Wan Abut yang asli orang Arab, terang saja bahasa Arabnya kalah hihihi.
Akhirul Kalam, hidup ini terlalu singkat kalo hanya kita gunakan untuk bersedih, merenungi nasib, mending kita bergerak, terus bergerak dan terus bergerak, oia, jangan lupa untuk menjadi ”Vacuum Cleaner” di mana pun kita berada. Sedot ilmu dari mana saja, tapi jangan lupa untuk menyaringnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com