Kluget.com, Anas dan SBY awalnya adalah senafas,
namun entah kenapa pertemanan mereka menjadi semangat permusuhan.
Ketidaksukaan SBY terlihat dari munculnya Anas dalam pertarungan Ketua
Umum Demokrat, karena SBY secara eksplisit lebih mendukung Andi
Mallarangeng untuk menyetir Demokrat.
Terbongkarnya kasus Hambalang, membuat peta politik Demokrat total berubah, ditangkapnya Bendahara Umum Partai, Nazaruddin menghancurkan semua jejalin kekuatan politik Partai Demokrat yang pernah mendominasi Pemilihan Umum di tahun 2009.
Pertarungan Anas dan SBY, lebih mirip pertarungan ‘wayang orang’ yang maen tusuk-tusukan kerisnya lamban, keduanya berusaha menutup-nutupi tapi saling hina secara halus. Anas terus mengata-ngatai SBY dengan bahasa simbol, status-status BBM Anas yang secara simultan terus menyindir SBY bisa dikatakan sebagai bahasa kemarahan Anas.
Kini Anas setelah didepak dari Partai Demokrat, pelan-pelan menjadi menakutkan bagi SBY, yang menarik adalah “kenapa SBY sangat takut dengan Anas?” ungkapan ketakutan SBY amat berlebihan bila dilihat dari nyawa bahasa isi SMS SBY, dalam struktur narasi SMS SBY terlihat seakan-akan SBY berada dibawah ancaman yang kemungkinan gagal dikendalikan, padahal dari sisi kekuatan politik Anas belum jadi apa-apa dibandingkan Demokrat sekarang ini.
Ada apa sebenarnya hubungan Anas dan SBY, apa ada satu dokumen dimana dokumen itu menohok SBY dan bisa menjadi sumber tenggelamnya SBY dan klan-nya dari kekuatan politik nasional?
Anas sekarang sudah perlahan membangun kekuatan politiknya, ingat Anas memiliki jaringan potensial luar biasa besar. Dia punya kuncian pesantren-pesantren besar di Jawa, sementara di perkotaan Anas bisa dipastikan mempunyai dukungan dari intelektual-intelektual yang punya kaitan erat masa lalu dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Rencana Anas yang amat mengerikan bagi masa depan politik SBY, adalah intervensi kembali Loyalis Anas ke tubuh Demokrat dengan bahasa politik “Penyelamatan Partai”. Demokrat diperkirakan akan tenggelam dalam-dalam setelah Pemilu 2014 karena resistensi publik terhadap tudingan ‘korupsi rame-rame’ di tubuh Partai terhadap proyek-proyek negara, namun sangat sulit bagi para petinggi Demokrat untuk menjadi Partai Oposisi, mereka berusaha masuk ke dalam struktur pemerintahan di rezim 2014. Bila itu terjadi maka satu-satunya jalan adalah revitalisasi mesin Partai. Di titik inilah loyalis Anas bisa masuk menguasai Partai, yang jadi pertanyaan besar adalah dengan ‘peluru’ apa Anas memberondong benteng pertama pintu Partai sehingga Anas bisa secara cepat memegang kedudukan kunci di Demokrat kembali.
(Anton DH Nugrahanto)
Terbongkarnya kasus Hambalang, membuat peta politik Demokrat total berubah, ditangkapnya Bendahara Umum Partai, Nazaruddin menghancurkan semua jejalin kekuatan politik Partai Demokrat yang pernah mendominasi Pemilihan Umum di tahun 2009.
Pertarungan Anas dan SBY, lebih mirip pertarungan ‘wayang orang’ yang maen tusuk-tusukan kerisnya lamban, keduanya berusaha menutup-nutupi tapi saling hina secara halus. Anas terus mengata-ngatai SBY dengan bahasa simbol, status-status BBM Anas yang secara simultan terus menyindir SBY bisa dikatakan sebagai bahasa kemarahan Anas.
Kini Anas setelah didepak dari Partai Demokrat, pelan-pelan menjadi menakutkan bagi SBY, yang menarik adalah “kenapa SBY sangat takut dengan Anas?” ungkapan ketakutan SBY amat berlebihan bila dilihat dari nyawa bahasa isi SMS SBY, dalam struktur narasi SMS SBY terlihat seakan-akan SBY berada dibawah ancaman yang kemungkinan gagal dikendalikan, padahal dari sisi kekuatan politik Anas belum jadi apa-apa dibandingkan Demokrat sekarang ini.
Ada apa sebenarnya hubungan Anas dan SBY, apa ada satu dokumen dimana dokumen itu menohok SBY dan bisa menjadi sumber tenggelamnya SBY dan klan-nya dari kekuatan politik nasional?
Anas sekarang sudah perlahan membangun kekuatan politiknya, ingat Anas memiliki jaringan potensial luar biasa besar. Dia punya kuncian pesantren-pesantren besar di Jawa, sementara di perkotaan Anas bisa dipastikan mempunyai dukungan dari intelektual-intelektual yang punya kaitan erat masa lalu dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Rencana Anas yang amat mengerikan bagi masa depan politik SBY, adalah intervensi kembali Loyalis Anas ke tubuh Demokrat dengan bahasa politik “Penyelamatan Partai”. Demokrat diperkirakan akan tenggelam dalam-dalam setelah Pemilu 2014 karena resistensi publik terhadap tudingan ‘korupsi rame-rame’ di tubuh Partai terhadap proyek-proyek negara, namun sangat sulit bagi para petinggi Demokrat untuk menjadi Partai Oposisi, mereka berusaha masuk ke dalam struktur pemerintahan di rezim 2014. Bila itu terjadi maka satu-satunya jalan adalah revitalisasi mesin Partai. Di titik inilah loyalis Anas bisa masuk menguasai Partai, yang jadi pertanyaan besar adalah dengan ‘peluru’ apa Anas memberondong benteng pertama pintu Partai sehingga Anas bisa secara cepat memegang kedudukan kunci di Demokrat kembali.
(Anton DH Nugrahanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com