by: http://www.majalah-misteri.net/mesjid-dan-mushola-jadi-tempat-favorit-kalangan-jin-muslim/
Banyak kisah mistis yang bercerita, sekaligus membuktikan, bahwa baik
musholla maupun mesjid kerap menjadi tempat tinggal Jin Muslim.
Kisah-kisah ini tentu saja tak bisa dianggap dongeng isapan jempol,
apalagi hanya dianggap tahyul semata.
Makhluk jin memang lebih mengutamakan untuk tinggal di tempat-tempat
yang sunyi dan sepi dari manusia, seperti di padang pasir atau
belantara. Namun, ada juga di antara mereka yang senang tinggal bersama
manusia, yaitu di dalam rumah. Abu Bakar bin Ubaid meriwayatkan sebuah
hadits Rasulullah SAW, yang menyebutkan, “Pada setiap rumah kaum
muslimin ada Jin Islam yang tinggal di atapnya, setiap kali makanan
diletakkan, maka mereka turun dan makan bersama penghuni rumah itu.”
Jadi dengan demikian tidaklah mustahil jika ada komunitas jin yang
senang tinggal di masjid atau musholla. Tentu saja, komunitas jin
dimaksud berasal dari kalangan Jin Muslim. Keberadaan mereka di kedua
tempat suci ini bukan semata menjadikannya sebagai tempat tinggal, namun
sekaligus juga ingin menjaga kesuciannya.
Dakam rangka mengisi Ramadhan kali ini, saya akan coba menampilkan
beberapa petikan kisah dari pengalaman mereka yang pernah merasakan
fenomena keberadaan jin di musholla atau masjid. Berikut cuplikan
kisahnya….
Tidur di Masjid,
Tukeng Ojek Digampar Jin
Pengalaman mistis ini dialami oleh seorang pemuda yang berprofesi
sebagai tukang ojek yang. Ia tinggal di sebuah kampung di suatu wilayah
di Kecamatan Kasemen, Serang, Banten. Peristiwa nyeleneh tersebut
terjadi beberapa waktu yang lalu.
Ahyadi, demikian namanya, memang hanya seorang pengojek, tapi
penampilan serta kelakuannya tidak seperti teman-teman pengojek lainnya.
Ia mempunyai kebiasaan yang sangat buruk, yaitu gemar berjudi,
mabuk-mabukan, dan main perempuan. Meskipun tinggalnya dekat dengan
mesjid, namum bisa dibilang ia sangat jarang menjalankan perintah Allah,
yakni sembahyang lima waktu.
Suatu malam sepulang dari berjudi dan dalam keadaan setengah mabuk,
Ahyadi sudah tidak kuat lagi melangkahkan kakinya untuk sampai ke rumah.
Sesampainya di depan masjid jami’ yang menang terletak tidak jauh dari
rumah orang tuanya, ia sudah tidak kuat lagi berjalan. Celakanya, dalam
keadaan mabuk itu ia malah seenaknya masuk ke dalam mesjid, dan kemudian
jatuh lunglai di lantai mesjid.
Karena dalam keadaan mabuk berat, tak lama kemudian ia tertidur
dengan pulasnya. Dalam tidur inilah ia bermimpi didatangi oleh sosok
makhluk tinggi besar dan hitam.
“Hai manusia, kau tidak pantas berada di sini, pergi kau dari sini!”
bentak makhluk itu dalam mimpinya, seperti diceritakan Ahyadi kepada
Penulis.
Ahyadi menggigil ketakutan. Namun, antara sadar dan tidak, ia sama
sekali tidak bisa menggerakkan kakinya untuk pergi meninggalkan ruangan
masjid. Melihat ini, sosok tinggi besar itu murka dan menggamparnya.
Plak…plak! Ahyadi merasakan wajahnya ditempeleng oleh kekuatan yang
sangat hebatm, hingga membuatnya menyeringai kesakitan. Namun ia tak
mampu berteriak, sebab seketika itu mulutnya kaku.
Sambil memegangi wajah dan mulutnya, Ahyadi segera terjaga dari tidur
dan langsung ngacir ke rumahnya. Dasar pemabuk, setelah masuk ke rumah,
ia kembali meneruskan tidurnya tanpa memperdulikan wajahnya yang ia
rasakan sakit.
Esok harinya, alangkah kagetnya Ahyadi saat ia melihat wajahnya dalam
cermin. Pipi yang sebelah kanan membesar, bengkak seperti habis
dipukuli. Mulutnya juga sedikit mencong. Menyadari keadaan dirinya,
Ahyadi segera mencari orang pintar untuk mendeteksi keganjilan yang ia
alami.
Menurut penuturan orang pintar yang ditemuinya, Ahyadi telah diberi
pelajaran oleh Jin Muslim yang menjaga masjid itu. Masih menurut orang
tua tadi, Jin Muslim penunggu masjid itu tidak senang tempat ibadah
dikotori dan ditiduri oleh orang yang kotor seperti Ahyadi.
Alhamdulillah, bengkak wajah Ahyadi dalam dua pekan dapat berangsur
pulih dan kembali normal seperti sedia kala setelah dirinya mendapatkan
penanganan dari orang pintar. Hikmah dari kejadian aneh ini, sedikit
demi sedikit Ahyadi berhasil mengubah kebiasaan buruknya. Pemuda
berandalan ini sekarang sudah berubah menjadi pemua sholeh yang tak
pernah tinggal sholat lima waktu.
Tidur di Pengimaman,
Dipindahkan Jin ke Kolam
Imaduddin, seorang yang pernah nyantri di sebuah pondok pesantren
salafiyah di Jawa Timur, menuturkan kisahnya kepada saya. Berikut saya
ringkaskan untuk para sahabat:
Peristiwanya terjadi di tahun 2003 silam. Waktu itu saya sedang dalam
perjalanan dan kebetulan kehabisan ongkos. Ya, namanya saja santri.
Kondisi keungannya memang selalu saja cekak.
Karena kemalaman, saya dan dua orang teman sesama santri memutuskan
untuk nginap di sebuah musholla kecil yang ada di sebuah desa yang
terletak di jalan antara Pasuran dan Surabaya.
Mulanya kami bertiga hanya tidur di teras musholla. Kira-kira pukul
setengah dua dinihari, kami pindah ke dalam, soalnya di luar udara
sangat dingin menggigit persendian. Salah seorang temanku, Idham
namanya, tidur di tempat pengimaman. Waktu itu, aku dan Ramli, teman
yang santri yang satunya lagi, memang tidak begitu memperhatikannya,
sebab mungkin karena kami mengantuk berat, jadi tidak sempat lagi
mengingatkan Idham agar jangan tidur di tempat pengimaman.
Walhasil, aku dan Ramli bangun pukul setengah lima pagi, dan kami
tidak melihat Idham. Namun sekali lagi, kami masih belum sepenuhnya
sadar bahwa Idham hilang. Baru sehabis sholat subuh, kami sadar kalau
Idham tidak ada. Ah, kami pikir mungkin dia sedang mencari makanan untuk
sekedar mengganjal perut.
Tapi celakanya, sampai pukul 6 pagi itu Idham tak juga muncul. Ketika
itu kebetulan ada seorang ibu yang ingin memandikan anaknya di kamar
mandi mushola tersebut. Ibu ini tiba-tiba menjerit histeris sambil
menunjuk-nunjuk ke kamar mandi.
Aku dan Ramli kaget, sebab sejak berada di mushola itu kami memang
tidak tahu ada kamar mandinya. Mendengar jeritan ibu itu, apalagi dia
mengatakan ada mayat, kami pun bergegas menghampirinya. Astaga! Aku
kaget bukan kepalang. Antara takut dan sulit percaya, kulihat tubuh
Idham tergeletak di bak mandi, dengan kepalanya masih nongol di luar.
Anehnya, meski posisinya seperti itu Idham masih tidur pulas. Bahkan,
seolah-olah dia sama sekali tidak mendengar kegaduhan yang terjadi.
Setelah aku dan Ramli berusaha membangunkannya dengan
menggoyang-goyang tubuhnya, Idham akhirnya bangun juga. Dengan santainya
ia keluar dari bak mandi. Dia benar-benar seperti orang bingung dan
sedikit bego.
Ketika aku ceritakan apa yang terjadi dengan dirinya, Idham pun
mendadak ketakutan. Dia kemudian menceritakan kalau semalam setelah
dirinya pindah tidur ke pengimaman, dia mimpi ada seorang tinggi besar
melarangnya tidur di situ. Karena membandel, orang itu kemudian
melemparkan tubuhnya.
“Setelah
itu aku tidak ingat apa-apa lagi. Cuma aku merasa dingin sekali, tapi
sekujur tubuhku terasa kaku dan sakit,” cerita Idham. Mungkin, perasaan
ini terjadi karena ia tidur di dalam bak mandi yang masih berisi sedikit
air.
Menurut cerita salah seorang sesepuh di lingkungan musholla itu,
dikatakan bahwa musholla itu termasuk bangunan tua yang ada penunggunya.
Dia menyebutkan bahwa Idham kemungkinan besar dipindahkan tidurnya
oleh Jin Muslim yang ada di musholla itu karena dia tidur di tempat
imam. Sang sesepuh pun mengaku sering merasa kalau tadarus malam-malam
di musholla, kerap ada yang mengikuti bacaannya.
“Pernah suatu malam, saya sholat Isya, waktu itu sudah jam 11 malam.
Ketika saya membaca Al-Fatihah, ada yang jawab amin di belakang saya.
Padahal waktu itu saya sholat sendirian. Mungkin itu adalah bangsa jin
yang ikut jadi makmum,” ceritanya pula.
Musholla Jin
Di Kota Dumai
Di Dumai ada sebuah musholla aneh. Musholla ini tepatnya berada di
jalan Perwira, Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur. Dari
musholla ini Ada cerita misteri yang sampai saat ini belum terkuak.
Pembaca Misteri yang enggan disebut identitasnya mengisahkan tentang
mushollah ini:
Musholla tersebut sudah cukup tua. Kabarnya didirikan sekitar tahun
1960-an oleh tokoh agama setempat dengan bangunan ala kadarnya. Baru
sekitar tahun 1990-an direhabilitasi dengan bentuk bangunan yang
sederhana.
Semakin lama semakain ramai penduduk yang berdomisili di Jalan
Perwira. Dari sinilah beredar kabar, konon Musholla At Taqwa, demikian
namanya, dihuni oleh bangsa jin.
Menurut orang pintar di desa tersebut, tempat tinggal bangsa jin itu
sekitar 100 meter di belakang musholla, tepatnya di pohon Sagu atau
Rumbia.
Diceritakan, suatu hari ketika bertepatan dengan Jum’at, tepat pukul
13.00 WIB, ada salah seorang warga ingin mengambil daun Rumbia. Setelah
beberapa pelepah daun Rumbia diambilnya, tiba-tiba pohon rumbia itu
tumbang. Bersamaan dengan itu orang yang mengambilnya jatuh pingsan.
Setelah sadar dari pingsannya, ia pun pulang dan melupakan kejadian itu.
Namun, selang beberapa hari kemudian ia jatuh sakit. Suhu tubuhnya
panas tinggi. Sudah minum obat tapi tak kunjung sembuh. Karena panasnya
tidak juga turun juga, ia sempat dirawat beberapa hari di rumah sakit.
Namun, sakitnya pun tak kunjung sembuh. Ketika dibawa ke orang
pintar, dikatakan bahwa ia ditegur oleh jin penunggu pohon Rumbia itu
yang marah karena pesta hajatnya terganggu. Karena tidak terima dengan
hal tersebut maka salah satu dari bangsa jin tersebut menyiramkan air
panas ke tubuh si pengambil daun Rumbia. Inilah yang menyebabkan suhu
tubuh orang itu tak kunjung mereda.
Dikisahkan pula, salah seorang tokoh agama setempat pernah melihat
sosok jin di dalam musholla. Ceritanya, ketika itu ia sholat Isya
sendirian. Namun, sehabis salam, ternyata ada sosok wanita yang ikut
berjamaah dengannya. Namun anehnya, wanita itu kemudian menghilang
secara tiba-tiba.
Uniknya, ini berdasarkan paparan orang pintar setempat, di sebelah
barat dan timur halaman musholla ini dikuasai olah bangsa jin yang
berbeda. Di bagian barat dikuasai oleh jin muslim, sedangkan di sebelah
timur dikuasai oleh jin kafir.
Di kedua kawasan makhluk yang sangat berkuasa. Yang pertama berwujud
harimau. Konon, harimau ini dulunya adalah peliharaan Tok Kurus, orang
pertama yang membuka lahan perkampungan yang dahulunya hutan belantara
itu. Harimau peliharaan Tok Kurus ini tentu saja bukan hewan biasa,
melainkan harimau dari bangsa jin muslim. Binatang jadi-jadian ini
sering terlihat oleh warga setempat di dekat mushola.
Tempat-tempat yang
Disukai Komunitas Jin
Bangsa jin itu memang senang tinggal di dalam goa, laut dan hutan,
atau tempat-tempat terpencil lainnya. Namun jangan kaget, mereka juga
bisa tinggal serumah dengan Anda. Benarkah demikian? Berikut saya
nukilkan beberapa riwayat yang menjelaskan mengenai tempat tinggal jin.
Tentu saja agar kita tidak mengganggu mereka dan mereka pun tidak
mengganggu kita.
1. Abu Muhammad di dalam kitabnya Al-Uzmah menceritakan satu bab
khusus tentang jin dan kejadiannya. Beliau meriwayatkan satu hadist yang
bersumber dari Bilal bin Al-Haris. Demikian Bilal meriwayatkan:
“Kami pernah pergi bersama Rasulullah SAW dan beristiwahat di suatu
tempat untuk buang air. Lalu aku (Bilal bin Al-Haris) membawakan satu
baldi air dan kuletakkan di dekatnya. Tiba-tiba aku mendengar suara
gemuruh, yaitu suara pertempuran yang belum pernah kudengar sebelumnya.
Demikian pula bahasa yang mereka pergunakan. Setelah Rasulullah SAW
mengetahui kalau aku pun mendengar apa yang Baginda dengar, maka
sabdanya, “Jin Muslim dan Jin Musyrik sedang bertempur. Mereka bermohon
kepadaku untuk mendamaikan mereka. Maka jin yang Muslim saya tempatkan
di kawasan yang bernama Jalis, dan jin yang Musyrik saya tempatkan di
kawasan yang bernama Ghour.”
Apakah Jalis dan Ghour itu?
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Jalis adalah suatu tempat yang terletak
di kawasan pegunungan, sedang Ghour adalah tempat antara gunung dan
lautan. Ibnu Katsir seterusnya berkata, orang yang diganggu jin di Jalis
kebanyakannya selamat, sedangkan yang diganggu jin di Ghour jarang
sekali yang selamat.
2. Imam Za Maksyari di dalam kitabnya Rabiul Abrar menjelaskan, bahwa
orang-orang di sebuah dusun bercerita kepadanya, “Kami pernah singgah
di suatu kawasan di mana terdapat ramai orang dan ada beberapa kemah.
Tetapi tiba-tiba orang ramai dan kemah-kemah tersebut hilang dari
pandangan kami. Kami merasa yakin bahwa orang-orang itu adalah jin,
sedangkan kemah-kemah itu adalah tempat tinggal mereka.”
Beliau kemudian menegaskan, “Tidak ada satu keluarga Muslim, kecuali
pada atap rumahnya terdapat jin yang Muslim pula. Bila keluarga Muslim
itu telah menyiapkan makanan pagi, jin itu pun turun dan ikut makan
bersama, dan bila mereka makan petang, jin itu turun dan makan petang
bersama mereka. Dengan jin itu Allah Ta’ala menjaga keluarga yang Allah
berkenaan kepadanya.”
Dengan demikian jelas bahwa adakalanya jin itu dapat dilihat oleh
manusia. Hal ini terjadi karena seseorang memiliki ilmu gaib, atau
karena jin-jin itu yang memang menyamar sebagai manusia.
3. Imam Malik dalam kitab Al-Muwatha meriwayatkan, bahwa ada sebuah
berita yang sampai kepadanya, yaitu ketika Umar bin Khattab RA hendak
pergi ke Iraq. Ketika itu Ka’bul Akhbar berseru kepada Umar, “Wahai
Amirul Mukminin, janganlah engkau pergi ke sana, sebab di Iraq terdapat
banyak sihir dan banyak jin-jin yang jahat dan fasik, serta penyakit
yang sukar diobati.”
Demikianlah sekilas paparan mengenai sisi lain dari kehidupan bangsa
jin. Semoga mencerahkan dan memberi pemahaman kepada para sahabat
tercinta. Apabila ada kata dan uraian yang salah, mohon kiranya
dibukakan pintu maaf. Hal itu semata-mata adalah karena kedhoifan saya
sebagai seorang hamba yang penuh dengan kekurangan.
Tak lupa, pada kesempatan yang amat baik ini, saya mengucapkan
selamat menunaikan ibadah puasa untuk para sahabat umat Muslim. Bulan
yang teramat suci ini diharapkan bagi kita semua untuk dapat dijadikan
saatnya berintropeksi, mengevaluasi diri, mengekang emosi-emosi
berlebihan dan mengedepankan sikap saling menghargai. Satu bulan, bulan
yang membawa berkah kepada kita semua untuk dapat meningkatkan kualitas
diri. Saya berharap pula agar kita semua tetap menjaga kerukunan dan
kebersamaan di antara kita. Mudah-mudahan kita semua selalu dalam
lindunganNya. Amin ya robbal alamiin…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com