Jatuh Cinta Sendirian ( Pemuja Rahasia )

by: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/08/24/jatuh-cinta-sendirian-586080.html
“Gue benci jadi pengagum rahasia”, gerutu gue dalam hati. Brand ini melekat di diri gue sejak gue gak berani ungkapin perasaan gue sama eka. eka merupakan cewek termanis menurut gue yang pernah gue taksir waktu SMP dulu, dia tetangga gue, rumahnya juga hanya beberapa gang dari rumah gue. Gue gak tau kapan tepatnya gue mulai suka dia. Tapi yang gue tau pasti, setiap kali berhadapan dengan dia, gue selalu gugup, gue selalu salah tingkah, dan gue gak bisa tidur sehabis nelponya walaupun hanya mendengar kata ,‘hallo’, dari dia, karna telponya langsung gue tutup. Gue tau hari ulang tahunnya, gue tau dia suka makan mie ayam pak kumis dan dia selalu pesen gak pernah pake daun bawang, gue tau kalo dia ngefans banget sama rosa, gue tau dia pernah nangis waktu pulang sekolah takut sama ortunya karna nilai ulangannya jelek, dan gue tau itu semua karna gue selalu ingin tau tentang dia. Tapi dia gak pernah tau siapa orang suka telpon dia setiap jam 8 malem, dia gak pernah tau kalo gue suka dia, dan perasaan itu gue simpen sampai rumah gue pindah. Mungkin ini cinta monyet, lebih tepatnya sih ‘CINTA MONYET YANG TAK TERUNGKAP KEPADA MANUSIA’, Karna waktu itu gue masih SMP gak punya nyali untuk mengungkapkan isi hati gue. Tapi, kenapa kenangan tentang dia tak lekang oleh waktu. Di banding dengan mantan-mantan gue sekarang yang hanya datang dan pergi tanpa meninggalkan jejak. Setelah 8 tahun berlalu sekarang kejadian tersebut terulang lagi, serupa tapi beda, karna sekarang gue sudah berani sama cewek, gue udah beberapa kali pacaran walaupun endingnya putus. Dulu cinta monyet pertama gue gagal karna gue gak berani sama cewek.
Tapi, sekarang ini banyak pertimbangan-pertimbangan yang membuat gue gak berani untuk ungkapin perasaan gue. Dia si pemilik kaca mata selinder ini telah mengacaukan hidup gue, setelah 8 tahun berlalu perasaan gue sama eka, kini muncul lagi di dalam diri pemilik kaca mata selinder ini. Menurut gue, dia orangnya biasa gak ada yang spesial jika belum mengenalnya, gak jauh beda dengan temen-temen cewek gue. Ternyata di balik dirinya tersimpan banyak kelebihan-kelebihan yang jarang dimiliki oleh cewek-cewek yang gue kenal sebelumnya. Dia cewek yang taat beribadah ( suatu saat gue yakin, bisa ngelihat dia pake kerudung), Di balik kopolosan nya tersimpan ketulusan, Di balik senyumnya ada kesetiaan beruntunglah yang jadi cowoknya sekarang, dan di balik itu semua ada gue sebagai pemuja rahasianya. Gue tau nomer hape dia waktu pertama kali kenal dia,  sampai sekarang gue gak ada nyali buat sekedar sms dia. Gue tau dia udah punya cowok, dan gue juga udah punya cewek. Tapi, gak ada alesan buat gue untuk tidak mengaguminya. Perasaan memang gak pernah salah, yang salah hanyalah diri gue yang gak bisa berkata jujur pada hati. Ada sebuah puisi gak mutu untuk dia yang udah lama gue simpen di file.

Aku menyentuh mu dengan pandangan

Dengan melihat mu membuat hati ku tenang

Hanya tertunduk saat berhadapan dengan mu, membisu saat bicara dengan mu

Tak kuasa bibir ini hanya sekedar katakan “apa kabarmu hari ini?”

Mustahil tuk katakan “I miss you” pada mu

Aku ingin rasakan ini sendirian, tak ingin berbagi dengan mu

Biarlah sakit ini, rindu ini, perih ini hanya milik ku

Karna jatuh cinta sendirian merupakan pilihan hidup ku terhadap mu

Menjadi pemuja rahasia itu gak enak, awalnya sakit dan berakhir menderita. Tapi, ini lah hidup yang merupakan sebuah pilihan. Pengorbanan gue gak seberapa di bandingkan dengan se ekor laba-laba redback , yang proses perkawinan laba-laba redback, betina menggigit laba-laba redback jantan, tapi sebelum racun merasuk, pejantan menjauh dari pelukan maut si betina. Sayang sekali dia ( jantan) tidak mampu meninggalkan betina begitu saja dia akhirnya kembali, hanya untuk rela dimakan oleh betina. Yah … itu benar-benar pengorbanan yang tulus dalam cinta.

Gue emang gak bisa seperti laba-laba redback yang rela mati demi pasangan-nya. Tapi, gue hanya bisa menjadi seorang pemuja rahasia yang diam-diam mengagumi nya  dan gue juga tau kapan harus berhenti mengagumi nya. Tapi, tidak untuk saat ini.