by: http://shaastyaputri.blogspot.com/2013/01/contoh-karya-tulis-sederhana.html
Tentang
KARYA TULIS SEDERHANA
KD 8 :
Menulis karya tulis sederhana dengan menggunakan berbagai sumber.
Asiknya
Beternak Kelinci untuk menambah penghasilan
Dan
Mengenal
Jenis-jenisnya
Di Susun
oleh :
Nama :
Shafira Asti Setya Putri
Kelas :
IX D
No presensi : 03
SMP NEGERI 1 CANDI
TAHUN AJARAN 2011-2012
Kata
Pengantar
Puji
syukur kehadirat allah SWT,berkat rahmat dan karunia-nya saya dapat
menyelesaikan tugas bahasa Indonesia tentang karya tulis sederhana ini yang
dibimbing oleh guru mata pelajaran. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan karya tulis ini
adalah untuk memberikan informasi tentang “Asiknya Beternak
Kelinci untuk menambah penghasilan Dan Mengenal Jenis-jenisnya”.
Laporan ini disusun berdasarkan penelitian melalui study kepustakaan, namun
dalam penyusunannya, kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari taraf
kesempurnaan, oleh karena itu dengan rendah hati kami menanti saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari semua pembaca.
Satu harapan yang saya inginkan
semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca.
Hormat saya
Shafira Asti S.P
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Usaha
peternakan kelinci di Indonesia pada umumnya masih merupakan usaha keluarga
yang bersifat sambilan dengan pemeliharaan yang masih sederhana.
Dalam upaya memenuhi permintaan
daging sebagai salah satu sumber protein hewani dan bahan baku kulit untuk
industri, maka usaha peternakan kelinci merupakan salah satu alternatif yang
dapat dikembangkan dalam bentuk perusahaan peternakan.
Jumlah
ternak kelinci yang dapat dimiliki atau dipelihara oleh setiap perusahaan
peternakan adalah sebanyak 1.500 ekor campuran atau lebih. Bila jumlah ternak
campuran yang dimiliki kurang dari 1.500 ekor, maka digolongkan ke dalam usaha
peternakan rakyat.
Pedoman
teknis perusahaan peternakan kelinci disusun sebagai bahan dalam memberikan
bimbingan dan pembinaan kepada perusahaan sehingga memudahkan dalam
melaksanakan kegiatan usaha peternakan dengan tidak menhimpang dari peraturan
perundangan yang ada di bidang peternakan.
1.2.Rumusan
Masalah
1.2.1 Bagaimana
cara beternak kelinci dengan baik ?
1.3.Tujuan
Penulisan
a. Memberikan wawasan kepada pembaca bagaimana cara
pemeliharaan kelinci yang baik dan menarik minat masyarakat untuk beternak
kelinci dan untuk mengetahui jenis – jenis kelinci
b. Sebagai
tugas Bahasa Indonesia kelas IX
1.4.Manfaat
Penulisan
Manfaat penulisan karya tulis ini
adalah dapat mengetahui bagaimana cara beternak kelinci dengan baik dan
jenis-jenis kelinci.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Bagaimana cara beternak kelinci dengan baik
?
A. Pengertian
Ternak
1. Menurut
Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 1967 Tentang
:
Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan
Hewan. Yang dimaksud dengan :
a. Ternak adalah hewan piara, yang
kehidupannya yakni mengenai tempat, perkembangbiakannya serta manfaatnya diatur
dan diawasi oleh manusia serta dipelihara khusus sebagai penghasil
bahan-bahan dan jasa-jasa yang berguna bagi kepentingan hidup manusia.
b. Peternak ialah orang atau
badan hukum dan atau buruh peternakan, yang mana pencahariannya sebagian atau seluruh
bersumber kepada peternakan.
c. Peternakan ialah pengusahaan
ternak
d. Peternakan murni ialah cara
peternakan, dimana perkembangbiakan ternaknya dilakukan dengan jalan pengecekan
antara hewan-hewan yang termasuk satu rumpun.
e. Perusahaan peternakan ialah usaha
peternakan, yang dilakukan ditempat tertentu serta perkembangbiakan peternakan
dan manfaatnya diatur dan diawasi oleh peternak-peternak.
B.
Jenis
– jenis kelinci ternakan
Berdasarkan bobotnya,
kelinci ternakan pada umur dewasa dibedakan atas tiga tipe, yaitu kecil (small and dwarf breeds ), sedang atau
medium (me-dium breeds) , dan berat (giant breeds) . Kelinci tipe kecil
berbobot antara 0,9 – 2,0 kg, tipe sedang berbobot 2,0 – 4,0kg, dan tipe berat
berbobot 5 – 8 kg.
Kelinci tipe dewasa
kelaminnya cepat, umur 4 – 6 bulan sudah siap kawin. Penampilannya unik,
bersih, lucu, dan memiliki warna bulu aneka corak. Bulunya halus, lunak. Sifatnya
jinak, mudah dipelihara.
Kelinci tipe kecil
sangat disukai orang, dari usia anak-anak sampai dewasa. Umumnya dipelihara
sebagai ternak bias atau ternak kesayangan. Misalnya varietas Dutch, Lop Dwarf,
Nederland Dwarf, Polish, dan Siamese. Sementara itu, varietas English Angora
bukan hanya dipelihara sebagai ternak kesayangan, tetapi juga sebagai penghasil
bulu.
Kelinci tipe sedang
setelah umur 7 – 8 bulan baru bisa dikawinkan. Dipelihara terutama untuk ternak
penghasil daging, daging sekaligus kulit bulu. Misalnya varietas California,
Carolina, Champangne d’Argent, English Spot, New Zealand, Rex, dan Simonoire.
Kelinci tipe berat,
dewasa kelaminnya sangat lambat, biasanya setelah umur 10 – 12 bulan baru bisa
dikawinkan. Dipelihara untuk ternak penghasil daging seklaigus bulu. Misalnya
varietas Checkered Giant, Flemish Giant alias Vlaamsereus, dan Giant
Chinchilla.
1) Ras kelinci hias dan karakternya
Berikut adalah beberapa jenis kelinci hias yang banyak diminati masyarakat yang memiliki hobi memelihara kelinci.
a) Angora
Berikut adalah beberapa jenis kelinci hias yang banyak diminati masyarakat yang memiliki hobi memelihara kelinci.
a) Angora
Ras Angora merupakan kelinci berbulu sangat
tebal, halus dan kuat. Karena itu, ras
angora banyak diternakkan dengan tujuan utama penghasil wol. Jenisnya terbagi
menjadi dua, yakni Angora Jenis Inggris dan Angora Prancis. Bobot Angora
mencapai 2,7 kg. warna bulunya ada yang putih, coklat, atau abu-abu. Ada juga
yang disebut dengan lyon. Sebutan ini lebih menyesuaikan bentuk mukanya yang
mirip singa (lion). Jenis lainnya adalah Angora Giant dan Angora Satin.
b) Rex
b) Rex
Kelinci ras Rex memiliki bulu yang sangat halus
seperti beludru, tebal, padat dan mengkilat. Bobotnya mencapai 3,6 kg. kelinci
jensi Rex ini sangat rentan terhadap penyakit karena pada dasarnya kelinci ini
merupakan kelinci mutasi yang biasanya keturunan akibat perkawinan sedarah. Rex
memiliki warna yang beragam.
Keanekaragaman warna pada Rex sangat menarik minat orang untuk memeliharanya.
c) Lop
Keanekaragaman warna pada Rex sangat menarik minat orang untuk memeliharanya.
c) Lop
Ras Lop berperawakan besar, kuat dan berbobot
berat. Ras ini memiliki ciri khas, yaitu telinga menggantung atau ke bawah. Lop
terdiri dari English Lop, Holland Lop, Prancis Lop, American Fuzzy Lop yang
mencapai 4 kg. Jenis yang kini paling diminati adalah jenis American Fuzzy Lop
yang berbulu panjang dan Angora Lop yaitu hasil persilangan antara Lop dan
Angora.
C.
Memilih
Bibit Kelinci
Peternak harus
menentukan tujuan, sebelum menjalankan usaha peternakannya. Ia harus melakukan
pemilihan dan menentukan sendiri jenis kelinci yang akan diternakan. Setelah
pilihan ditentukan, bibit kelinci dipilih seekor demi seekor. Tiap ekor kalinci
untuk bibit harus diseleksi dengan teliti. Bibit itu harus diketahui dengan
pasti asal – usulnya. Bibit kelinci yang jelas asal – usulnya hanya ada di breeding farm yang terkelola dengan
baik.
Penjualan bibit kelinci
yang baik pasti disertai sertifikat kelahiran, setelah ditinjukkan tanda segel
atau tato pada telinga. Adanya bukti yang lengkap menunjukkan kejujuran breeder (pembibit) dalam mempertanggung
– jawabkan kemurnian bibitnya.
1.
Bibit berkualitas
Agar
usaha peternakan dapat dicapai, diperlukan bibit-bibit yang sehat, produktif,
dan mampu menghasilkan banyak anak, baik jantan maupun betina. Karakter
dan ukurannya harus sesuai dengan standar ras yang berlaku. Usia bibit harus
masih muda dan dalam keadaan masih produktif.
Ciri-ciri kelinci sehat dan berotot,
menunjukkan pemeliharaan telaten. Mesipun harganya tergolong tinggi, membeli
bibit yang berkualitas memiliki beberapa keuntungan seperti :
1.
Angka kematian ternak rendah, bahkan ada kemungkinan semua anak
bisa tumbuh sehat sampai dewasa.
2.
Tata laksana pemeliharaan lebih mudah, karena pembibit akan menunjukkan
teknik dan tata cara pemeliharaan.
3.
Biaya produksi bisa diperhitungkan dengan mudah sesuai dengan skala
ekonomis yang dikehendaki.
4.
Jelasnya modal dan biaya produksi yang diperlukan, sehingga tingkat
kentungan yang diharapkan terukur pasti.
2. Sehat dan Enerjik
Bibit kelinci yang sehat memiliki sifat lincah dan aktif.
Gerakannya enerjik, tidak malas-malasan atau mengantuk, dan memiliki nafsu
makan yang tinggi. Secara umum, bibit yang digunakan memiliki ciri-ciri fisik
sebagai berikut .
a. Tipe kepala sesuai dengan ukuran badan
Kelinci
bertubuh panjang membutuhkan tipe kepala yang panjang pula. Kelinci berbadan
besar dan lebar memiliki kepala yang lebar pula. Kelinci kecil juga seharusnya
kepalanya kecil.
Tipe kepala yang baik dan seimbang memiliki dasar telinga yang baik. Telinga tegak (kecuali Lop) panjang minimal 40 cm. daun telinga tebal, panjang dan tampak seimbang. Tipe kepala yang seimbang dan kompak sangat sesuai untuk semua ras kelinci, terutama untuk kelinci kecil seperti Dutch, Havana, Standard chincilla, Lilac, dan ras kelinci kecil lainya.
Mata kelinci yang baik adalah bulat bercahaya, selaput mata bersih. Padangan cerah, jernih, pandangan mata yang sayu dan kurang jernih menandakan kelinci kurang sehat kondisi fisiknya. Hidung kering, moncong dan mulut bersih. Kelinci yang hidungnya basah dan lembab, kemungkinan terserang pilek. Gigi taring tidak tajam.
Tipe kepala yang baik dan seimbang memiliki dasar telinga yang baik. Telinga tegak (kecuali Lop) panjang minimal 40 cm. daun telinga tebal, panjang dan tampak seimbang. Tipe kepala yang seimbang dan kompak sangat sesuai untuk semua ras kelinci, terutama untuk kelinci kecil seperti Dutch, Havana, Standard chincilla, Lilac, dan ras kelinci kecil lainya.
Mata kelinci yang baik adalah bulat bercahaya, selaput mata bersih. Padangan cerah, jernih, pandangan mata yang sayu dan kurang jernih menandakan kelinci kurang sehat kondisi fisiknya. Hidung kering, moncong dan mulut bersih. Kelinci yang hidungnya basah dan lembab, kemungkinan terserang pilek. Gigi taring tidak tajam.
b. Berkaki normal
Kaki
normal cirinya kuat, kokoh dan berkuku pendek. Kakinya tidak bengkok atau
cacat. Kaki yang cacat berbentuk huruf X (kaki bengkok keluar), dan membentuk
huruf O (kaki bengkok kedalam). Kaki yang bagus cirinya lurus, sempurna dan
baik. Jarak antar kaki depan dan belakang sama. Kaki belakang tampak rapat pada
badan.
c. Berbadan bulat
Kelinci
berbadan bulat, berdada lebar, padat dan singkat. Kondisi ini menujukkan
keadaan secara fisik yang prima dan bertenaga kuat. Bentuk badan yang kuat juga
mencerminkan kandungan daging yang banyak dan bisa dijadikan penghasil daging
yang baik.
Kulit licin tidak terasa benjol-benjol kalau diraba, bulu bersih, licin, halus mengkilat dan rata. Dubur bersih, kering, tidak terdapat tanda kotoran bekas mencret. Calon induk betina berbadan panjang, bertulang punggung lebar dan rajin merawat sarang dan merawat anak, yang berasal dari keturunan yang mempunyai 6-8 ekor anak hidup dan tumbuh seragam sampai disapih. Jumlah puting susu 8 buah.
Calon induk dengan ciri-ciri tersebut menunjukkan bahwa kelinci dapat beranak banyak, berumur panjang, masa produksinya lama, berkisar 2,5 - 3 tahun, sayang terhadap anak dan air susunya banyak.
Kulit licin tidak terasa benjol-benjol kalau diraba, bulu bersih, licin, halus mengkilat dan rata. Dubur bersih, kering, tidak terdapat tanda kotoran bekas mencret. Calon induk betina berbadan panjang, bertulang punggung lebar dan rajin merawat sarang dan merawat anak, yang berasal dari keturunan yang mempunyai 6-8 ekor anak hidup dan tumbuh seragam sampai disapih. Jumlah puting susu 8 buah.
Calon induk dengan ciri-ciri tersebut menunjukkan bahwa kelinci dapat beranak banyak, berumur panjang, masa produksinya lama, berkisar 2,5 - 3 tahun, sayang terhadap anak dan air susunya banyak.
Kelinci
berbadan bulat, berdada lebar, padat dan singkat. Kondisi ini menujukkan
keadaan secara fisik yang prima dan bertenaga kuat. Bentuk badan yang kuat juga
mencerminkan kandungan daging yang banyak dan bisa dijadikan penghasil daging
yang baik.
d. Berekor lurus
Ekor
kecil, tumbuh lurus keatas, Nampak menempel dengan punggung, ekor miring tidak
rebah kesamping atau terpuntir, dan tidak jatuh. Ekor yang tidak lurus ke atas
berarti cacat.
D. Makanan dan Minuman Kelinci
1. Pakan
Kelinci Liar
Di alam, kelinci liar dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri dengan jenis pakan yang di kehendaki. Jumlah pakan minimal dan ragam
pakan dapat terpenuhi sehingga terjadi keseimbangan dalam pertumbuhan,
kesehatan, dan perkembangbiakannya. Kalau kebutuhan itu tidak tercapai, dengan
sendirinya kelinci berangsur-angsur gugur menghadapi sleksi alam.
Di alam bebas faktor pakan kelinci tak menjadi
masalah. Selama ditanah masih ada hijauan dan bisa ditumbuhi rumput,
biji-bijian dan umbi-umbian, kelinci masih bisa hidup, termasuk memenuhi
kebutuhan vitamin dan mineral sendiri. Mereka hidup di semak-semak, membuat
liang sebagai tempat tinggal sekaligus perlindungan.
2. Pakan
Kelinci Ternakan
Kelinci yang diternak hidup terbatas disekeliling
kandang. Kelangsungan hidupnya sangat ditentukan oleh perhatian dan perawatan
peternaknya. Jenis, jumlah, dan mutu pakan yang diberikan sangat menentukan
pertumbuhan, kesehatan, dan perkembangbiakannya.
Beternak kelinci bertujuan mendapatkan keuntungan
ekonomis dari usaha tersebut dengan pemilihan pakan yang sesuai. Jenis pakan
yang dipakai tidak bersaing dengan kepentingan manusia atau ternak industri
intensif seperti ayam. Pendayagunaan bahan pakan yang tidak berasal dari bahan
makanan manusia sangat diutamakan dalam peternakan kelinci.
Dalam peternakan kelinci intensif, pakan yang
diberikan tak hanya berupa hijauan sebagai pakan pokok. Selain hijauan, pakan
kering seperti konsentrat, hay (rumput
kering), biji – bijian diberikan sebagai pakan tambahan.
Dengan demikian,
pakan kelinci ternakan terdiri dari hijauan, hay, biji – bijian, umbi – umbian, dan konsentrat.
E. Pengertian Peternakan dan Perusahaan
ternak Kelinci
Usaha peternakan kelinci adalah suatu usaha dibidang
peternakan kelinci yang dapat diselenggarakan dalam bentuk perusahaan atau
peternakan rakyat.
Perusahaan peternakan kelinci adalah suatu usaha yang
dijalankan secara teratur dan terus menerus pada suatu tempat dan dalam jangka
waktu tertentu untuk tujuan komersial yang meliputi kegiatan menghasilkan
ternak (ternak bibit, ternak potong), dan usaha menggemukan termasuk
mengumpulkan, mendengarkan, dan memasarkan yang jumlahnya melibihi dari jumlah
ternak yang ditetapkan pada peternakn rakyat.
F. Cara
Beternak Kelinci
Umur kelinci cukup panjang .
Induk betina mampu berproduksi sampai umur enam tahun , tetapi puncak
produksinya sekitar umur tiga tahun . Kalau manajemen pemeliharaannya dikelola
dengan baik , sampai umur lima tahun kelinci masih bisa berprodusi lebih baik .
1.
Persyaratan Lokasi
Di Indonesia kelinci dapat diternakkan atau dikembangkan dengan baik di daerah dengan ketinggian diatas 500 dpl, dan suhu udara sejuk berkisar 15-18 C (60-85 F). Di daerah tersebut umumnya banyak tersedia pakan hijau yang digemari kelinci, berupa limbah sayuran dan tanaman pangan. Juga berbagai macam rumput dan hijauan pakan ternak lainnya yang disukai kelinci.
Di Indonesia kelinci dapat diternakkan atau dikembangkan dengan baik di daerah dengan ketinggian diatas 500 dpl, dan suhu udara sejuk berkisar 15-18 C (60-85 F). Di daerah tersebut umumnya banyak tersedia pakan hijau yang digemari kelinci, berupa limbah sayuran dan tanaman pangan. Juga berbagai macam rumput dan hijauan pakan ternak lainnya yang disukai kelinci.
2. Seleksi induk
Produktivitas kelinci sangat tergantung pada pengelolaan. Salah satu unsur yang sangat mendukung pengelolaan adalah seleksi. Seleksi dilakukan secara ketat dan terus menerus berdasarkan sifat ras, penampilan fisik, usia, tingkah laku, daya produksi dan nilai ekonomis. Seleksi bibit berdasarkan ras sangat penting, terutama untuk menentukan tujuan peternakan yang terarah.
Seleksi dikerjakan dengan menyisihkan anak kelinci cacat dan lambat pertumbuhannya, dan menyingkirkan kelinci menjelang dewasa yang sifatnya kurang baik, terutama yang disiapkan sebagai calon induk.
Seleksi juga dilakukan dengan memasukkan kembali kelinci betina kedalam kandang pejantan yang pernah mengawininya. Kalau ternyata menolak, tidak mau dikawini, kemungkinan besar si betina telah hamil.
Meneliti perkembangan perut setelah dua minggu kawin. Bagian perut diraba dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari, pelan-pelan ke belakang. Kalau terdapat tunas sebesar kelereng, berarti kelinci telah hamil.
Produktivitas kelinci sangat tergantung pada pengelolaan. Salah satu unsur yang sangat mendukung pengelolaan adalah seleksi. Seleksi dilakukan secara ketat dan terus menerus berdasarkan sifat ras, penampilan fisik, usia, tingkah laku, daya produksi dan nilai ekonomis. Seleksi bibit berdasarkan ras sangat penting, terutama untuk menentukan tujuan peternakan yang terarah.
Seleksi dikerjakan dengan menyisihkan anak kelinci cacat dan lambat pertumbuhannya, dan menyingkirkan kelinci menjelang dewasa yang sifatnya kurang baik, terutama yang disiapkan sebagai calon induk.
Seleksi juga dilakukan dengan memasukkan kembali kelinci betina kedalam kandang pejantan yang pernah mengawininya. Kalau ternyata menolak, tidak mau dikawini, kemungkinan besar si betina telah hamil.
Meneliti perkembangan perut setelah dua minggu kawin. Bagian perut diraba dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari, pelan-pelan ke belakang. Kalau terdapat tunas sebesar kelereng, berarti kelinci telah hamil.
3. Kartu Induk
seleksi baru berhasil kalau pertenak memiliki catatan asal-usul dan data-data tertulis dari setiap ekor kelinci , yang berupa Kartu Induk Betina dan Kartu Induk Pejantan .
seleksi baru berhasil kalau pertenak memiliki catatan asal-usul dan data-data tertulis dari setiap ekor kelinci , yang berupa Kartu Induk Betina dan Kartu Induk Pejantan .
4. Dewasa Kelamin
Tiap
ras kelinci memiliki dewasa kelamin berbeda-beda . Antara jantan dan betina pun
memiliki dewasa kelamin yang berbeda . Kelinci betina lebih cepat dewasa
kelamin dibandingkan dengan kelinci jantan .
5. Mengenal Jenis Kelamin
Kelinci jantan dapat dibedakan dengan mengamati alat kelaminnya . Mengetahui secara jelas usia dan jenis kelamin setiap kelinci sangat berarrti bagi program pembiakan , kontrol mutu keturunan , dan produkvitas peternakan .
Jenis kelamin kelinci mulai bisa dikenali setelah berumur tujuh hari dengan cara memeriksa “tonjolan” alat kelamin . Anak kelinci jantan memiliki tonjolan panjang dan bulat dengan lekuk bulat di tengah . Anak kelinci betina tonjolannya agak pendek , di tengahnya terdapat vulva (celah) memanjang .
Kelinci jantan dapat dibedakan dengan mengamati alat kelaminnya . Mengetahui secara jelas usia dan jenis kelamin setiap kelinci sangat berarrti bagi program pembiakan , kontrol mutu keturunan , dan produkvitas peternakan .
Jenis kelamin kelinci mulai bisa dikenali setelah berumur tujuh hari dengan cara memeriksa “tonjolan” alat kelamin . Anak kelinci jantan memiliki tonjolan panjang dan bulat dengan lekuk bulat di tengah . Anak kelinci betina tonjolannya agak pendek , di tengahnya terdapat vulva (celah) memanjang .
6. Program Kelinci
Kelinci yang sudah dewasa perlu diatur program kawinnya . Periksa data-data induk kelinci berdasarkan tipe , usia , dan ukuran fisiknya . Jangan mengawinkan kelinci ketika usianya masih terlalu muda , karena bibit akan rusak dan bisa tidak produktif . Kelinci pejantan yang dikawinkan pada usia terlalu muda akan kerdil . Hasil perkawinan sering gagal , tidak menghasilkan kebuntingan . Kalau induk betina yang dikawini berhasil bunting , sering kali kondisi anak yang dilahirkan lemah / cacat .
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Beternak
kelinci merupakan pekerjaan yang ringan dan sangat bermanfaat bagi kehidupan di
masyarakat. Peternak harus benar-benar mengetahui tanda-tanda kelinci yang
sedang birahi dan juga mengetahui cara mengawinkan kelinci yang benar. Beternak
kelinci dengan cara yang baik dan benar serta memakai cara-cara yang benar maka
akan membawa keberhasilan yang memuaskan. Beternak kelinci tidak
membutuhkan modal terlalu besar, serta tempat yang tidak terlalu luas, maka
beternak kelinci mudah dikembangkan sebagai usaha sambilan.
3.2
Saran
1. Jika
beternak kelinci, sebaiknya menyiapkan kandang terlebih dahulu.
2. Beternak
kelinci mempunyai prospek yang baik selain diambil dagingya, kelinci dapat
diambil fur dan woolnya. Juga sebagai binatang kesayangan (binatang
hias).
3. Dengan
berbagai pengalaman yang ada hendaknya masyarakat lain dapat ditularkan ilmunya
dari peternak.
4. Untuk
mencapai keberhasilan dalam mempraktikkannya harus benar, sebab dalam
pemeliharaan satu kali belum tentu berhasil.
5. Tujuan
utama pemeliharaan kelinci sebaiknya untuk diambil kulit dan bulunya, bukan
dagingnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Blakely,
James . And David H. Bode. 1992. Ilmu
Peternakan. Yogyakarta :
Gadjah
Mada University Press .
Hustamin, Rudy. 2006. Panduan Memelihara Kelinci Hias. Jakarta :Agro Media
Pustaka.
Sarwono,
B . 2008 . Kelinci Potong & Hias .
Jakarta Selatan : PT AgroMedia
Pustaka
.
www.google.co.id/kelinci3rabbitry.blogspot.com/2011/02/budidaya-dan-
pemasaran-kelinci-hias.html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com