by: http://www.lombokita.com/khazanah/akhlak-nabi-muhammad-saw-sebagai-teladan-pendidikan-karakter#.UjxPqFN_TBU
Nabi Muhammad SAW adalah seorang manusia pilihan yang patut dicontoh
dan diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Al-Qur’an beliau
mendapatkan sebutan “Uswatun Hasanah” (suri tauladan yang baik). Sedikit
demi sedikit Nabi Muhammad SAW membangun masyarakat dengan cara
menanamkan akhlak mulia dan beriman hanya kepada Allah SWT.
Hal
tersebut terkait dengan misi beliau yang diutus untuk menyempurnakan
akhlak manusia. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang Artinya
“Sesungguhnya aku diutus Allah SWT, untuk menyempurnakan (memperbaiki)
akhlak manusia”. (HR. Ahmad). Dengan keluhuran budi dan akhlak yang
mulia, akhirnya beliau berhasil membawa amanah yang dititipkan oleh
Allah SWT untuk mensyiarkan Islam ke seluruh penjuru dunia ini, guna
memberi kabar gembira serta membawa keselamatan hidup bagi umat manusia
di dunia dan bahkan sampai di akhirat kelak. Hal itu sangatlah
bermanfaat bagi seluruh umat manusia dan makhluk lain penghuni alam
semesta ini, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya “Aku (Allah)
tidak mengutus Kamu Muhammad, kecuali menjadi rahmat (membawa
keselamatan) bagi sekalian manusia di alam ini.” (Q.S. Al Anbiya : 107)
Konsep
dan keyakinan tentang kebajikan (husnul ‘amal) membuat manusia sebagai
mahluk yang berbeda dari mahluk lain di muka bumi bahkan di alam semesta
ini. Kebajikan akan terwujud dalam karakter baik (akhlak mahmudah).
Tanpa karakter yang baik, manusia kehilangan segala-galanya, terutama
akan kehilangan kemanusiaanya sebagai fitrah yang di amanahkan oleh
Allah SWT. Pendidikan yang berorientasi pembangunan karakter sangat
diperlukan dalam rangka mengembangkan dan menguatkan sifat mulia
kemanusiaan, agar manusia yang sering mengaku sebagai mahluk tertinggi
di muka bumi ini tidak terpeleset jatuh menjadi mahluk yang tidah
manusiawi bahkan lembih tersesat dan lebih rendah dari binatang yang
paling hina sekalipun. Oleh karenanya dibutuhkan sosok contoh dan
teladan yang “haq” yang harus dipatuhi dan diikuti, tiada lain sosok
itu ialah penghulu para Nabi dan rasul yakni Nabi Muhaamad SAW sebagai
teladan bagi kita semua.
Para ahli mendefinisikan karakter itu
antara lain sebagai berikut : Quraish shihab menyatakan bahwa Karakter
merupakan himpunan pengalaman, pendidikan, dan lain-lain yang
menumbuhkan kemampuan di dalam diri kita, sehingga alat ukur yang
mewujudkan pemikiran, sikap dan perilaku antara lain akhlak mulia dan
budi pekerti luhur, sedangkan Imam Ghozali : Akhlak Karakter merupakan
Sifat yang tertanam / menghujam di dalam jiwa dan dengan sifat itu
seseorang secara spontan dapat dengan mudah memancarkan sikap, tindakan
dan perbuatan, sedangkan Yayasan Jati Diri Bangsa menjelaskan: Karakter
merupakan Sistem daya juang / dorong yang menggunakan nilai-nilai moral
yang terpatri dalam diri kita (perpaduan aktualisasi potensi dari dalam
dan internalisasi nilai moral dari luar) yang melandasi pemikiran, sikap
dan perilaku (Moetojib : 29 - 30) . Dari definisi yang telah
diuraikan tadi maka dapat disimpulkan bahwa karakter itu ialah pancaran
jati diri seseorang yang mencerminkan ”sifat Tuhan” artinya bertuturkata
dan bersikap dengan baik (berakhlak mahmudah) agar ridha Tuhan kita
yakni Allah ta’ala selalu benyertai.
Keteladanan Nabi Muhammad
dapatlah dijadikan inti dan sumber pembelajaran pendidikan karakter
karena pada substansinya pendidikan karakter itu ialah berperilaku atau
bersikap dan bertata krama yang baik dan tidak melanggar norma-norma
yang berlaku yang kesemuanya itu telah di contohkan oleh sang baginda
Nabi kita Nabi Muhammad SAW.
Sebagai pendidik maka kita
selayaknya menjadi teladan bagi anak didik kita, baik dalam ucapan
maupun dalam bersikap karena yang kita didik adalah makhluk Tuhan yang
masih bersih dan masih suci sehingga sangat mudah mengarahkan mereka
menjadi manusia yang manusiawi, terbiasa melakukan hal-hal yang positif
yang di sukai oleh Tuhan Rabbul ‘alamin. Disini kita dituntut
membiasakan anak didik kita bersikap dan berakhlak sesuai dengan apa
yang di teladani oleh Nabi Muhammad SAW yakni akhlak mahmudah. Dalam
sebuah kitab kecil yang bernama mahfuzod didebutkan “mansyabba ‘ala
syaiin Syabba ‘alaih” artinya barang siapa terbiasa dengan sesuatu maka
terbiasalah ia. Jadi membiasakan diri sejak dini maka akan selalu
terbiasa melakukan apa yang sering di lakukan, ingatlah meluruskan pohon
yang masih kecil dipastikan bisa lurus namu meluruskan pohon yang sudah
tua maka bisa dipastikan juga akan patah, artinya menanamkan karakter
positif pada usia dini itu akan lebih memungkinkan berhasil dari pada
setelah tua yang lebih sulit mendapatkan hasil. Oleh karena itu
mebiasakan peserta didik dengan hal-hal yang baik maka hasilnya tidak
sebatas di lingkungan sekolah atau tempat proses pembelajaran
berlangsung namun out-put nya setelah selesai pun masih akan mereka
kerjakan sampai mereka selesai sekolah. Umpamanya, jika peserta didik
selalu dibiasakan mengucapkan salam tehadap sesama siswa atau kepada
Bapak atau Ibu guru di lingkungan sekolah, itu artinya kita telah
menanamkan nilai karakter yang baik pada peserta didik yakni berupa
sifat tasammuh artinya saling menghormati dan menghargai dengan sesama.
Maka, kebiasaan itu dipastikan akan mereka bawa sampai di luar sekolah
bahkan saking biasanya setelah selesaipun akan mereka lakukan hal itu.
Masih banyak karkter-karakter lainnya jika kita gali ajaran-ajaran Nabi
Muhammad SAW sebagai pedoman hidup kita. Maka, dibutuhkan kesungguhan
kita sebagai pendidik dan bagi peserta didik untuk menggali, mengkaji
dan mempelajari karakter positif yang di teladani oleh Nabi Muhammad SAW
dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah
maupun lebih-lebih di luar sekolah.
Sebagai pengikut dan juga
sebagai ummat Nabi Muhammada SAW, maka perlu penulis mengajak kita semua
untuk merenungi, meresapi serta mengamalkan firman Allah dalam surat Al
Fath ayat 29 berikut ini yang artinya: "Muhammad itu adalah utusan
Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap
orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat
mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud "
Nabi
Muhammad SAW adalah Rasul Allah. Beliau merupakan sosok manusia biasa,
sama halnya dengan manusia pada umumnya. Namun, yang membedakanya ialah
Nabi Muhammad SAW mendapat hidayah Allah berupa Kenabian dan
KerasulanNya untuk menjadi tauladan dalam prilaku hidupnya dan panutan
dalam ajaran risalahnya. Mencermati firman Allah SWT dalam surat al-Fath
ayat 29 tadi, maka setidaknya ada 4 (empat) ciri yang nampak pada
pengikut Nabi Muhammad SAW, yaitu :
1. Asyidda-u 'alal-kuffar
(keras terhadap orang-orang “kafir”), maksudnya bahwa pengikut Muhammad
itu adalah orang orang yang senantiasa keras pendirian dan tegas
kebijakannya terhadap orang-orang kafir. Ungkapan kata KAFIR adalah
melekat pada sifat, yang sama halnya dengan kata mukmin dan munafik -
bukan pada benda atau simbol suatu keyakinan seperti agama. Jadi bisa
saja ada orang yang beragama Islam tetapi memiliki sifat kafir atau
munafik.
2. Ruhama-u bainahum (Berkasih sayang bersama mereka),
maksudnya bahwa pengikut Muhammad itu saling mengasihi. Dalam teks
ayat-ayat al-Quran, Allah Swt. menyebutkan untuk hubungan yang baik itu
dengan kata RAHIMA yang artinya kasih sayang, bukan dengan kata HUBBUN
yang berarti cinta, karena cinta itu pasti pilih hati dan dapat saja
ditinggalkan. Akan tetapi kasih sayang harus senantiasa dipelihara dan
wajib hukumnya bagi setiap makhluk Allah. Sungguh, cinta itu hanya
sampai pada hubungan persahabatan saja, sedangkan kasih sayang sampai
pada hubungan persaudaraan. Cinta lebih dekat dengan nafsu, sedangkan
kasih sayang sangat dekat dengan pengabdian, kepedulian, dan toleransi.4
3.
Tara-hum rukka'an sujjada (Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud),
maksudnya bahwa pengikut Muhammad itu senantiasa ruku’ dan sujud dalam
artian tunduk dan taat terhadap aturan Allah Swt. Dengan menyembah
kepadaNya. Perbuatan tunduk, taat dan menyembah itu dilakukan oleh
pengikut Muhammad untuk mengharapkan ridha Allah Swt. semata.
4.
Siima-hum fi-wuju-hihim min atsaris-sujuud( tanda-tanda mereka tampak
pada muka mereka dari bekas sujud), maksudnya bahwa nampak pada muka
orang-orang yang mengikuti Nabi Muhammad SAW itu adalah keteguhan iman,
kesucian hati dan kearifan berfikir.
Keempat ciri sifat pengikut
Nabi Muhammad SAW tersebut di atas dapatlah di kategorikan sebagai
karakter yang baik karena ada kaitannya dengan hablumminannas dan
hablumminallah. Namu apabila kita pandang dengan kondisi kita saat ini,
maka kita dapat merenungkan kembali akan diri kita masing-masing. Dalam
hal bersikap tegas terhadap orang-orang kafir bukan diwujudkan dalam
bentuk perang atau tindakan anarkis dan merusak kehidupan mereka. Sikap
keras ini haruslah kembali pada hakekatnya, yaitu mengikuti sifat dan
suri tauladan yang telah di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW sehingga
pendidikan karakter benar-benar terlaksana di dalam dan luar sekolah
dengan sesama muslim ataupun dengan non-muslim. Sikap kasih sayang
terhadap sesama makhlukpun senantiasa harus kita membiasakan diri
sehingga akan selalu tercipta suasana damai, rukun, saling menghargai
dan saling menghormati dengan sesama manusia maupun makhluk Tuhan
lainnya.
Menjadi tanda tanya bagi kita ialah sudahkah kita
menjadi orang yang dapat digolongkan sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW
atau belum, atau bahkan bertentangan dengan sifat dan sikapnya ?. Inilah
yang mungkin patut untuk kita renungkan masing-masing. Siapapun kita
dan apapun profesi atau pekerjaan kita, masih terbuka bagi kita untuk
merubah pola pikir dan pola tindakan kita untuk mencoba mengikuti jejak
Nabi Muhammad SAW dan para pengikutNya agar pendidikan karakter yang
dicanagkan bisa tercapai dengan efektif dan efesien insyaallah, amin ya
mujibassailin !!!...
* Penulis adalah Guru Pendidikan Agama Islam di Lombok Tengah
Alamat Rumah : PONGGONG – KOPANG - KAB. LOMBOK TENGAH - NTB
Facebook : Ansoursasaky, Twitter : @anssoursasaky
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com