Acara sinetron indonesia sekarang ini sepertinya mulai menghancurkan
bentuk seni sinematografi. Ya…. Saya memang bukan orang seni. Tapi kita
bisa dengan jelas menilai bahwa sinetron - sinetron yang di tayangkan di
televisi nasional kita misalnya saja “Tendangan si Madun”. Konsep
cerita yang ada dalam sinetron ini sebenarnya bagus, ketika ada seorang
anak yang memilik cita - cita menjadi pemain bola profesional dengan
keterbatasan lingkungan. (itu yang saya tangkap di awal cerita).
Namun lama kelamaan acara ini semakin lebay dan sangat - sangat berlebihan. Kalau misalkan dari awal acara ini memang memberatkan seni akrobatik dalam dunia sepakbola seperti pada film “Shaolin Soccer” seharusnya cerita awal dibuat lebih akrobatik dan menghibur bagi pemirsa. Hanya saja di awal cerita “Tendangan si Madun” ini bercerita tentang keahlian mengolah si Madung secara normal, kenapa semakin kemari semakin kacau? Apakah bermain bola yang benar memang harus akrobatik dengan gerakan superlebay?
Bagi saya yang penikmat bola khususnya, gerakan - gerakan yang ada di acara tersebut sangatlah berbahaya untuk di tiru dalam pertandingan resmi. Bagaimana kalau ada anak - anak yang meniru? Tentu saja sangat berbahaya, karena adegan - adegan yang ada dalam acara tersebut dilakukan oleh profesional atau orang yang memang ahli dalam masalah pengakrobatikan. :D
Lain lagi dengan acara sinetron islami yang ditayangkan di RCTI dan SCTV sebut saja acara “Eyang Subur Naik Haji” atau “Ustad foto pahit” atau apalah namanya.
Sebenarnya acara sinetron itu bergenre apa? religi? Kenapa pemain - pemain yang memerankan peran di kedua sinetron itu malah jauh dari nilai religi? Apa yang sebenarnya ingin dipertontonkan kepada pemirsa?
Terus terang setiap melihat televisi, saya sudah tidak pernah suka lagi melihat yang namanya “Sinetron“. Apakah bangsa kita sudah tidak bisa menghasilkan tayangan televisi yang baik? Atau karena memang sinetron “hanya” hiburan semata? Sehingga memperbolehkan orang untuk memasukan segala macam tetek bengek cerita entah itu nyambung atau tidak?
by: http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2013/05/02/ketika-sinetron-tak-lagi-menarik-mendidik-556390.html
Namun lama kelamaan acara ini semakin lebay dan sangat - sangat berlebihan. Kalau misalkan dari awal acara ini memang memberatkan seni akrobatik dalam dunia sepakbola seperti pada film “Shaolin Soccer” seharusnya cerita awal dibuat lebih akrobatik dan menghibur bagi pemirsa. Hanya saja di awal cerita “Tendangan si Madun” ini bercerita tentang keahlian mengolah si Madung secara normal, kenapa semakin kemari semakin kacau? Apakah bermain bola yang benar memang harus akrobatik dengan gerakan superlebay?
Bagi saya yang penikmat bola khususnya, gerakan - gerakan yang ada di acara tersebut sangatlah berbahaya untuk di tiru dalam pertandingan resmi. Bagaimana kalau ada anak - anak yang meniru? Tentu saja sangat berbahaya, karena adegan - adegan yang ada dalam acara tersebut dilakukan oleh profesional atau orang yang memang ahli dalam masalah pengakrobatikan. :D
Lain lagi dengan acara sinetron islami yang ditayangkan di RCTI dan SCTV sebut saja acara “Eyang Subur Naik Haji” atau “Ustad foto pahit” atau apalah namanya.
Sebenarnya acara sinetron itu bergenre apa? religi? Kenapa pemain - pemain yang memerankan peran di kedua sinetron itu malah jauh dari nilai religi? Apa yang sebenarnya ingin dipertontonkan kepada pemirsa?
Terus terang setiap melihat televisi, saya sudah tidak pernah suka lagi melihat yang namanya “Sinetron“. Apakah bangsa kita sudah tidak bisa menghasilkan tayangan televisi yang baik? Atau karena memang sinetron “hanya” hiburan semata? Sehingga memperbolehkan orang untuk memasukan segala macam tetek bengek cerita entah itu nyambung atau tidak?
by: http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2013/05/02/ketika-sinetron-tak-lagi-menarik-mendidik-556390.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com