artikel dari: http://www.bersamadakwah.com/2013/04/kisah-keajaiban-6-amalan-hutang-lunas.html
“Lik, kalau besuk kamu nggak bisa melunasi utangmu, lebih baik kamu
mengosongi rumah ini. Atau, aku yang akan mengosongi rumahmu ini” ancam
rentenir, Ahad pagi itu. Dunia makin terasa sempit bagi Malik. Sudah
tiga tahun ini ia bergelut dengan masalahnya, namun tak juga ia sanggup
mengatasi masalah-masalah yang membelitnya, termasuk hutang tersebut.
Malik sudah berusaha mencari pinjaman, tapi hasilnya nihil. Kurang dari
24 jam lagi rumah satu-satunya itu akan disita.
Setelah si rentenir pergi, datanglah tamu kedua yang tidak lain adalah
istrinya sendiri. Sudah 2 tahun suami istri itu pisah ranjang.
“Kalau Abang belum juga menandatangani surat cerai saya, insya Allah
besuk siang ada yang akan datang menjemput paksa Abang. Jadi besuk pukul
12 siang, saya tunggu di Pengadilan Agama untuk tanda tangan surat
cerai!” Malik makin bongkok mendengar tuntutan istrinya itu. Ah... kalau
saja si Malik tidak selingkuh. Ia masih ingat masa itu, ketika masih
jaya-jayanya, Malik punya hobi main judi dan minum. Ketika usahanya
bangkrut, hobi itu menjadi pelarian. Di tahun kedua ia main judi dan
mabuk, terjadilah ‘perselingkuhan’ itu. Malik sudah menjelaskan bahwa ia
selingkuh tidak sengaja, tetapi istrinya tidak terima. Pulang ke rumah
orangtuanya dan meminta cerai.
Setelah Asar, anak pertama datang ke rumah. “Pak, besuk aku sudah nggak bisa sekolah lagi!”
“Kenapa?” tanya Malik
“Habis Bapak tidak membayarkan uang sekolah. Sudah tujuh bulan nunggak.”
Malik semakin bingung. Tiga masalah menumpuk dan memuncak di hari itu.
Pikiran Malik semakin gelap seiring hari yang juga mulai gelap. Akhirnya
malam itu, Malik memutuskan untuk bunuh diri.
Untunglah Malik masih punya sedikit iman. Sebelum bunuh diri, ia ingat
belum Shalat Isya’. Sudah lama sebenarnya Malik tidak shalat, dan ia
ingin shalat untuk terakhir kalinya sebelum ia meninggal. Keinginan
untuk shalat ini rupanya adalah taufik dari Allah yang membuat Malik
secara tak sengaja mengamalkan 6 amalan yang diwasiatkan Rasulullah
kepada umatnya jika sedang dilanda gelisah. Fal yatawadh-dha’, langkah pertama adalah berwudhu.
Setelah berwudhu, tiba-tiba hati Malik mulai tenang. “Ya Allah... saya belum pernah dapat ketenangan seperti ini!”
Malik kemudian menunaikan shalat Isya’. Langkah kedua dalam wasiat Rasulullah: wal yushalli rak’atain
dikerjakan oleh Malik. Meskipun yang dimaksud dalam hadits tersebut
adalah Shalat Hajat, namun esensinya sama dengan Shalat Isya’ yang
dilakukan Malik.
Setelah shalat, Malik melihat Al Qur’an di atas rak bukunya. “Mengaji
dulu ah, untuk terakhir kali,” kata Malik yang kemudian secara tak
sengaja membuka Surat Ali Imran ayat 26.
”Katakanlah, ‘Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan
kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan
dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan
Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu.”
Seakan-akan Allah mengatakan kepada Malik: “Lik, Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu. Kata siapa rumahmu akan disita jika Allah
mengamankannya? Kata siapa kau aka bercerai jika Allah menyatukan
kalian? Kata siapa anakmu akan putus sekolah jika Allah memberi rezeki?
Semua keputusan ada di tangan-Ku”
Namun Malik tetap belum percaya. Bagaimana mungkin uang 15 juta bisa ia
dapatkan dalam hitungan jam. Bagaimana mungkin ia bisa kembali harmonis
dengan istrinya jika jam 12 besuk ia harus bercerai di pengadilan.
Kemudian Malik meneruskan bacaannya. Ternyata artinya: ”Engkau
masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam.
Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang
mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau
kehendaki, tanpa batas.” (QS. Ali Imran : 27)
Malik masih ragu. Ia pun membuka lembaran mushaf yang lain dan membaca Surat Faathir ayat 2-3.
”Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka
tidak ada seorangpun yan dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan
oleh Allah, maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah
itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hai manusia,
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang
dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan
selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling?”
Setelah membaca ayat ini, Malik pun sadar. Ia memohon ampun kepada Allah
karena telah berniat bunuh diri yang dosanya sangat besar. “Kalau semua
urusan adalah kehendak Allah, saya tidak jadi bunuh diri deh,” kata
Malik sambil menutup mushafnya.
Malik kemudian mematikan seluruh lampu rumahnya, kecuali kamarnya dan
kamar anaknya. Ia ingin bermunajat kepada Allah. Yang ternyata, itu amal
keempat dalam wasiat Nabi setelah berwudhu, shalat dan membaca Qur’an.
Malik berdoa dengan khusyu’ memohon kepada Allah agar rumahnya tidak
jadi disita, tidak jadi cerai dengan istrinya dan anaknya bisa tetap
sekolah. Malik mengiringi doanya dengan membaca asmaul husna yang
dihafalnya: Ya Aziizu ya Hakiim, ya Ghafuru ya Rahiim.
Malik terus berdoa dan membaca asmaul husna hingga jam 1. Mata terasa
ngantuk, tetapi Malik tidak menyerah. Ia pun berwudhu dan membaca Qur’an
lagi. Kali ini ayat yang dibuka tepat tentang keutamaan taqwa dan
tawakkal. Surat Ath Thalaq ayat 2-3.
”Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah,
niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”
Selesai membaca ayat ini, Malik kembali berdoa. Namun, kali ini doanya
berbeda dari doa sebelumnya. Ia benar-benar bertawakkal dalam doanya.
“Ya Allah... ampuniah dosaku. Jika besuk para rentenir itu datang, aku
memasrahkan rumah ini. Aku telah menyerahkan semuanya kepadaMu...”
Setelah bertawakkal, kini Malik mendapatkan petunjuk untuk melakukan amalan keenam yang diwasiatkan Nabi, yaitu wal yatashaddaq,
bersedekahlah. Malik ingat bahwa yang akan disita dalah rumahnya saja,
sedangkan isinya tidak. Maka ia pun berencana menyedekahkan isi rumah
itu. Ia akan keluar dari rumah itu hanya membawa pakaian saja.
Adzan Subuh terdengar. Malik yang sebelumnya lama tidak ke masjid, kini
pergi ke rumah Allah itu untuk shalat berjamaah. Selesai shalat, dzikir
dan doa, Malik tidak langsung pulang. Ia ingin terus menenangkan hatinya
di masjid. Ia pun membaca surat Al Waqi’ah. Ia pernah mendengar, siapa
yang membaca surat Al Waqi’ah akan dijauhkan dari kefakiran.
Tepat pukul 6 pagi, Malik keluar dari masjid. Begitu nyampai rumah, ia
melihat sudah ada orang yang menunggunya. “keterlaluan si rentenir,
janji datang jam 10, jam 6 sudah di sini,” kata Malik. Namun, ia tetap
merasa tenang. Tak lupa ia membaca basmalah.
Ternyata tamu pagi-pagi ini bukan rentenir, melainkan teman lamanya.
Singkat cerita, setelah saling sapa dan dibuatkan minum, sang teman
menyampaikan maksud kedatangannya.
“Sebenarnya gue ada order Lik. Elu kan jago naksir alat-alat berat,
bantu gue ya,” kata sang teman. Malik yang memang jago menaksir harga
dimintanya untuk menemani ke luar kota yang mau mengadakan lelang alat
berat.
“Maaf, nggak bisa. Gue lagi males,” jawab Malik.
“Aduh Lik, tolong dong... bisa rugi gue kalau elu nggak ikut”
Karena Malik tidak mau ikut temannya, ia pun iseng mengatakan, “Begini,
deh. Kalau memang elu mau tetap ngajakgue juga, siapkan duit 50 juta
cash di meja gue”
Perkiraan Malik, tidak mungkin temannya menyanggupi hal itu. Namun bagi
Allah, semuanya bisa terjadi atas kehendakNya. Kun fayakun.
“Lik, kalau 50 juta mah nggak ada. Tapi kalau 25 juta ada, pagi ini cash pun gue siapin”
“Tolong diulang yang tadi,” kata Si Malik yang tersedak mendengar kesanggupan sang teman.
“Kalau 25 juta, bisa langsung gue siapin. Cash”
Alhamdulillah... selesailah masalah pertama. Masalah utang 15 juta itu
beres, bahkan ada sisa 10 juta. Tinggal dua masalah lagi. Istri dan
anak.
Rupanya, ketika Malik berdoa di malam hari, anaknya yang bungsu tak bisa
tidur, ia nangis terus. Orang tua dari istri Malik menyarankan agar si
anak dipertemukan dengan Malik pagi-pagi. “Barangkali anakmu kangen
bapaknya, ajaklah bertemu besuk pagi sebelum kalian bercerai.”
Setelah mendapatkan uang 25 juta tersebut, datanglah si istri ke rumah
Malik sesuai saran orangtuanya. Malik tersenyum lebar menyambutnya. Si
istri pun terheran-heran. Namun belum lagi hilang penasarannya, Malik
segera memeluknya dan berkata: “Alhamdulillah, Mah, kita selamat!”
“Selamat apa Bang?”
“Abang dapat duit, nih 25 juta. Mamah tahu kan rumah kita diincar
rentenir gara-gara utang Abang 15 juta. Ini uang 15 juta nanti Mamah
pegang, bayarkan ke rentenir biar nggak datang lagi selamanya. Katanya
mau datang jam 10. Sisanya kita bagi dua. 5 juta buat ongkos Abang ke
Riau, yang 5 juta Mamah pegang buat urusan anak-anak. Selama Abang di
Riau, tolong jaga anak-anak ya”
“Iya Bang” entah mengapa tiba-tiba kata-kata itu yang keluar dari bibir
istrinya. Istri yang tadinya bersikeras meminta cerai tiba-tiba lulu
hatinya.
Permasalahan kedua pun selesai. Tinggal permasalahan ketiga, yaitu
masalah SPP anak. Masalah ini justru yang paling ringan karena tunggakan
SPP hanya 7 bulan, sebulannya Rp 50 ribu. Jadi totalnya hanya Rp 350
ribu. [Disarikan dari Buku Kun Fayakun 2 karya Ustadz Yusuf Mansur]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com