Untuk apa setia padanya? ( SEBUAH CELOTEHAN YANG BERMAKNA )

Mungkin sangat kontroversial aku membuat judulnya, eits tapi jangan buruk sangka dulu. Pasti ada maksudku yang tertentu yang ingin aku sampaikan. Maaf apabila mendengar curhatan omong-kosongku ini, blog ini juga terpaksa aku jadikan tempat sampah curhatanku. Sekarang aku ingin tumpahkan seluruh uneg2 di hatiku.

Sekarang marilah kita pikir apa makna kata ini, SETIA. Lima huruf aja, tapi berat banget ngelakuinnya. Dan nggak semua orang memilikinya. Cuma segelintir di antara orang2 yang punya hati setia, mungkin itu termasuk AKU.

Dan orang yang memiliki hati setia sangat mudah dibegoin orang, apalagi kalau setia sama cewek. Pengalamanku nih, dulu aku sempet suka sama seorang cewek (pas SMA sekarang) yang notabene temen satu les. Aku suka banget sama dia, sampai2 bilang kalau aku setia dan bagiku gag ada wanita lain selain dia. Week, gombal banget sumpah! Aku PDKT ke dia hampir 4 bulan dan tetap setia menunggu jawabannya. Tapi apa yang kudapat?

Dengan acuhnya ternyata dia memilih pria lain, dan tak menghiraukanku di sini. Hancur hancur banget rasanya hatiku. Itulah balasan orang setia, SAKIT HATI. Kalau saja aku bisa membuka mata saat itu, pasti gag akan kayak gini ceritanya. Masih banyak wanita lain yang ternyata lebih cantik, lebih putih, lebih baik, lebih seksi darinya. Waah inilah dunia! Sayangnya aku membuka mata terlalu terlambat. Dan inilah yang kudapat.

Akhirnya setelah mendapatkan petunjuk ini, aku mulai sadar kalau setia ada batasnya. Setia yang abadi itu cuma untuk Allah, Para Rasul, Malaikat, Kitab Al Quran, sama Ortu kita. Gag ada setia yang lainnya, kecuali kalau bener2 udah serius hubungan/pacaran baru kita harus setia sama pacar kita. Kalau pacaran yang model sekarang nih, mendingan gag usah terlalu setia deh daripada sakit hati. Santai aja, jangan sampek kita sebagai cowok hatinya terpaut sama cewek. Bisa2 kita dibuat mainan tuh sama cewek. Sadarlah kaum Adam! Kita yang menguasai, itu sudah takdir. Harusnya cewek yang ngejar2 kita bukan sebaliknya. Harusnya kita yang mempermainkan cewek, bukan cowok yang dipermainkan. Jumlah cewek aja jauh lebih banyak dari jumlah cowok sekarang, jadi ngapain harus pakek setia sehidup semati? Putus, tinggal cari aja lagi yang laen. Masih banyak ikan di laut. Kecuali kalau pas nikah, baru boleh sehidup semati.

Mungkin itu aja celotehanku, kalau ada yang mau protes silakan aja di kotak komentar.

sumber: http://socafahrezasblog.blogspot.com/2011/12/untuk-apa-setia-padanya.html