Minggu, 07 Juli 2013

Simaklah Rahasia Do'a - Do’a Nabi Sulaiman As yang Super Maha Dahsyat (Insya Allah)

http://files.monexnews.com/img.php/190/140/src/image/Commodities/Gold/Coins%201.jpg
oleh : Afiahayati anggota Station Manager 2013-2014
Do’a Nabi Sulaiman As. yang tercantum pada ayat QS An Naml :19 sangatlah populer, mungkin sering kita dengar
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”
Sebenarnya apa makna yang terkandung dalam do’a ini? Saya mencoba merangkum kajian yang membahas tentang ayat ini, yaitu kajian Dahsyatnya Do’a episode Keajaiban Bersyukur kepada Allah oleh Ustad Umar Al Faruq Abu Bakar yang disiarkan oleh Radiopengajian.com.
Nabi Sulaiman As merupakan seorang nabi sekaligus raja yang diberi kemampuan oleh Allah SWT untuk memimpin tidak hanya dari golongan manusia tetapi juga dari jin dan burung. Nabi Sulaiman juga diberi mukjizat mampu memahami bahasa binatang. Pada suatu hari, Nabi Sulaiman sedang berjalan-jalan dengan bala tentaranya, hingga sampailah mereka di lembah yang banyak semutnya.
“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari” (QS An Naml:18)
Mendengar perkataan semut itu, Nabi Sulaiman tersenyum, namun beliau tidak menunjukkan kesombongannya karena memiliki kekuatan yang hebat, beliau bersikap tawadhu (rendah hati) dan bersyukur kepada Allah dan memanjatkan do’a
maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo’a:
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni’mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh (QS An Naml:19)
Makna yang terkandung dalam do’a tersebut dapat dijabarkan dalam poin – poin berikut:
1. berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni’mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku
Untuk bersyukur kepada Allah, sesungguhnya manusia membutuhkan bantuan dari Allah, karena manusia dikuasai oleh hawa nafsu, maka kita harus senantiasa berdo’a agar bisa bersyukur kepada Allah. Nabi Sulaiman, seorang nabi pun berdo’a agar diberi karunia untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
Sesungguhnya kesyukuran itu merupakan nikmat tersendiri yang perlu disyukuri. saat kita mengucapkan Alhamdulillah, itu merupakan suatu nikmat yang perlu disyukuri, kemudian mengucapkan ulang Alhamdulillah, itu merupakan suatu nikmat lagi dan seterusnya sampai tak terhingga. Saat kita bersyukur maka Allah akan menambahkan nikmatNya kepada kita, dengan bersyukur, maka pintu – pintu nikmat lainnya akan terbuka, sesuai dengan firman Allah SWT
Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih. (QS Ibrahim:7)
Nikmat dan karunia dari Allah SWT tidak dapat dilihat secara kasat mata, bukan berarti orang yang memiliki harta yang banyak, kedudukan yang tinggi, dia telah mendapatkan nikmat dari Allah, karena sebenarnya nikmat dari Allah berupa rasa tentram di dalam hati, yaitu kebahagiaan di dalam hati, didapatkan dengan bersyukur atas segalanya yang telah dikaruniakan oleh Allah sehingga mendapatkan nikmat berupa kehidupan yang baik, kehidupan yang berkah dan tentram di dunia dan akhirat. Bahkan saat musibah menghampiri, sebenarnya terdapat nikmat yang diberikan oleh Allah, Amirul Mukminin Umar bin Khathab RA berkata:
Tidaklah aku diuji dengan sebuah musibah melainkan di dalamnya kutemukan empat kenikmatan dari Allah, yaitu karena musibah tersebut tidak menimpa agamaku, tidak lebih besar dari yang sedang terjadi, aku ridha dengan musibah itu, dan aku dapat mengharapkan pahala darinya.
Kita dapat mengambil makna dari ucapan Amirul Mukminin Umar bin Khathab RA tersebut, bahwa masih ada nikmat – nikmat yang diberikan oleh Allah saat musibah menghampiri :
a. Musibah tersebut tidak menimpa agama islam
Saat musibah/ujian menghampiri, kita harus bersyukur, kita masih memiliki iman kepada Allah, kita masih mendapatkan hidayahNya, kita masih bisa beribadah, kita masih bisa menegakkan syari’at Islam, dan musibah tersebut tidak menimpa agama islam
b. Musibah tersebut tidak lebih besar dari yang sedang terjadi
Saat musibah/ujian menghampiri, kita harus bersyukur, bahwa musibah tersebut tidak sebanding dengan kekuasaan Allah, saat 1 mata kita sakit, kita harus bersyukur, hanya 1 yang sakit, padahal Allah bisa membuat kedua-duanya untuk sakit.
c. Selalu ada hikmah/pahala dari setiap musibah yang kita hadapi
Saat kita mendapat musibah, sebenarnya itu merupakan salah satu ladang pahala bagi kita, yaitu saat kita ridho dan bersyukur terhadap ketentuan Allah. Ketentuan dan takdir Allah adalah yang terbaik, selalu terdapat hikmah dalam setiap kejadian dan ketentuan Allah tersebut, skenario Allah selalu sangat indah.
Terdapat 3 tingkatan seseorang menghadapi musibah, yaitu :
a. Sabar
Seseorang dikatakan sabar jika dia berhasil menahan diri untuk tidak melakukan hal – hal yang di luar batas syari’ah. Dia menerima musibah tersebut dengan berikhtiar menghadapi musibah tersebut tanpa melakukan hal – hal atau cara yang tidak diridhoi oleh Allah.
b. Ridho
Seseorang dikatakan ridho, jika dia rela dengan ketentuan Allah, semua ketentuan Allah adalah yang terbaik. Ia berpandangan bahwa ada dan tidaknya musibah sama saja baginya, sehingga adanya musibah tidak memberatkannya.
c. Syukur
Syukur merupakan tingkatan yang paling tinggi. Seseorang bersyukur mendapatkan musibah, karena dia memahami bahwa musibah tersebut dapat menjadi sebab pengampunan kesalahan-kesalahannya, bahkan dapat menambah pahala kebaikannya serta selalu terdapat hikmah dari musibah yang diberikan oleh Allah.
Syukur diwujudkan dalam 3 hal, yaitu syukur dengan hati, lisan dan perbuatan. Syukur dengan hati yaitu mengakui dalam hati bahwa nikmat tersebut berasal dari Allah Ta’ala, tidak ada nikmat yang datang kecuali dari Allah. Syukur dengan lisan yaitu mengucapkannya dengan lisan, memuji dan menyanjung yang telah memberikan nikmat, salah satunya dengan mengucapkan Alhmadulillah dan mengabarkan nikmat yang telah kita terima kepada saudara, kerabat dan teman – teman kita. Syukur dengan perbuatan yaitu memanfaatkan nikmat tersebut untuk melakukan amal sholeh dan mendekatkan diri kepada Allah, menggapai ridhaNya.
Sesungguhnya saat kita bersyukur, kita berada dalam kemelimpahan. Dengan bersyukur kepada Allah, maka akan mendatangkan pertolongan Allah dengan cepat. Tingkat kemudahan Allah akan datang sesuai dengan tingkat kesyukuran kita akan segala nikmat yang diberikan kepada kita, semakin kita bersyukur saat menerima nikmat, secepat itu pula Allah menghampiri untuk memberikan jalan keluar saat kita berada dalam kesulitan. Dengan bersyukur, maka akan membuka pintu – pintu nikmat berikutnya. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah
Kenalilah Allah disaat lapang, niscaya. Allah akan mengenalimu disaat sempit. (HR. Tirmidzi)
2. untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai;
Siapa yang menanam kebaikan, maka akan memetik kebaikan, siapa yang menghabiskan waktu dengan perbuatan yang sia-sia/keburukan maka di ujung kehidupannya akan menemui keburukan. Apa yang kita lakukan akan kembali kepada kita sendiri, apa yang kita tanam maka itu yang akan kita petik. Pada poin yang kedua dalam do’a yang dipanjatkan oleh Nabi Sulaiman, adalah memohon kepada Allah agar selalu diberi hidayah dan kekuatan untuk melakukan amal shaleh. Seorang Nabi memanjatkan do’a agar selalu beramal shaleh, bagaimana dengan kita?
Siapapun, laki – laki ataupun perempuan yang beriman, beramal shaleh yang dilakukan atas dorongan keimanan yang shahih, maka akan mendapatkan balasan berupa kehidupan yang baik di dunia dan pahala yang lebih baik di akhirat, sesuai dengan firman Allah
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dan ia beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS An Nahl :97)
3. dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh
Manusia bagaikan domba yang siap diterkam oleh serigala, dimana serigala tersebut adalah syaitan, saat seekor domba ke luar dari barisannya dan hanya sendiri, maka serigala lebih mudah menerkamnya. Sangatlah sulit bagi manusia untuk beramal shaleh jika hanya seorang diri, apalagi di saat kondisi manusia tersebut rapuh atau futur. Pada poin ketiga, Nabi Sulaiman memohon untuk dimasukkan ke dalam golongan hamba – hamba Allah yang terpilih dan dicintaiNya.
Untuk bertahan pada koordinat kebaikan, maka salah satu caranya adalah menggabungkan diri dengan orang – orang yang shaleh. Saat kita memiliki teman yang shaleh, maka pertahankanlah. Sesungguhnya seseorang akan mengikuti sahabat atau teman dekatnya dalam tabiat dan perilakunya. Keduanya saling terikat satu sama lain, baik dalam kebaikan maupun dalam kondisi sebaliknya, seperti yang dikatakan oleh Rasulullah
Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap. (HR. Bukhari Muslim)
Dengan bersyukur maka akan membuka pintu – pintu nikmat berikutnya. Bersyukur merupakan suatu nikmat tersendiri dari Allah. Manusia dikuasai oleh hawa nafsu, untuk melakukan amal shaleh diperlukan kekuatan dan hidayah dari Allah. Menemukan dan memiliki teman – teman yang shaleh tidaklah mudah. Nabi Sulaiman memanjatkan permohonannya, bagaimana dengan kita? Mari kita amalkan do’a Nabi Sulaiman, mari kita dawamkan setiap selesai shalat.
sumber: http://radiopengajian.com/2013/06/03/doa-nabi-sulaiman-as/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com