Jumat, 19 Juli 2013

Misteri Nabi dan Buraq (SEBUAH KENDARAAN PADA ZAMAN DULU)

http://www.uniknya.com/wp-content/uploads/2012/08/140.jpgHari ini tanggal 6 Juni bertepatan dengan 27 Ra’jab dimana seluruh ummat Islam memperangati sebuah peristiwa luar biasa yang dilakukan nabi yaitu Isra dan Mikraj nabi, perjalanan secara horizontal dari Mesjidil Haram ke Mesjidil Aqsa dan perjalanan secara vertikal dari Mesjidil Aqsa di Palestina menuju Sidratul Muntaha. Peristiwa ini diperingati setiap tahun dan para penceramah yang mengisi acara Israk Mikraj menceritakan kembali peristiwa yang sudah berlalu 14 abad yang lalu secara berulang-ulang dan terkadang membuat kita menjadi bosan.
Saya tidak mengajak kita semua untuk membaca kembali peristiwa tersebut termasuk sebab-sebab kenapa Nabi diperjalankan oleh Allah SWT. Menarik untuk direnungi adalah perjalanan Nabi dari Mesjidil Haram di Mekkah ke Mesjidil Aqsa ke palestina berjarak 1500 km dan dari Mesjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha yang mustahil di capai dengan kenderaan biasa dengan semalam.
Nabi bisa menempuh perjalanan dalam waktu singkat karena Beliau menggunakan kenderaan yang luar biasa yang disebut dengan al-Buraq. Kunci dari peristiwa Isra Mikraj bukan pada jarak yang ditempuh tapi kenderaan yang digunakan Nabi. Kalau memakai rumus fisika maka peristiwa Isra Mikraj dapat dirumuskan sebagai berikut :
S = V x t
S = Jarak, V = kecepatan dan t = waktu
S atau jarak yang ditempuh dalam peristiwa Nabi mencapai sidratul muntaha adalah tak terhingga, tak terukur jauhnya maka untuk bisa mencapai S yang tak terhingga tersebut dengan menggunakan rumus fisika harus salah satu variable tak terhingga, waktu (t) yang tak terhingga atau v (kecepatan) yang tak terhingga.
Banyak orang menguraikan bahwa Nabi mengunakan kenderaan Buraq dengan kecepatan cahaya 300.000 km perdetik dengan demikian jarak dari Mekkah dan Palestina 1500 km bisa ditempuh dalam waktu hanya 0,005 detik. Tapi kalau menggunakan kecepatan cahaya, apakah mampu Nabi mencapai Sidratul Muntaha dalam waktu satu malam? Mengunjungi surga dan neraka, berjumpa dengan arwah para Nabi, menerima perintah shalat, ini mustahil di lakukan kalau Nabi menggunakan kecepatan cahaya.  Kalau yang dimaksud langit adalah apa yang kita lihat di atas sana, mencapai bintang terdekat saja jika menggunakan kecepatan cahaya membutuhkan waktu 4,2 tahun konon lagi mencapai jarak yang tak terhingga. Artinya jika kita meyakini kecepatan Buraq adalah sama dengan kecepatan cahaya maka Nabi tidak akan mungkin bisa mencapai sidratul muntaha hanya dalam waktu satu malam.
Dalam peristiwa Isra Mikraj, Nabi menggunakan kenderaan yang mempunyai kecepatan tak terhingga sehingga untuk menempuh jarak yang tak terhingga bisa di tempuh dalam waktu seper sekian detik saja.
Apakah Hanya Nabi Memakai Buraq?
Untuk bisa bermikraj kehadirat Allah SWT Nabi menggunakan kenderaan khusus dari Allah SWT yang kecepatannya tak terhingga sehingga Beliau bisa mencapai kehadirat Allah hanya dalam seper sekian detik, dalam waku sekejab mata. Peristiwa ini sebagai sejarah awal perkebangan Islam karena setelah peristiwa ini maka Shalat menjadi ibadah wajib bagi seluruh kaum muslim.
Kalau kita tajam menganalisa peristiwa Isra Mikraj ini akan kita temukan pesan-pesan istimewa diberikan Nabi kepada seluruh ummat Beliau, bahwa untuk bisa mencapai kehadirat Allah SWT harus menggunakan rumus yang sama agar hasilnya sama. Kalau Nabi Muhammad SAW mencapai Sidratul Muntaha, berdialog dengan Allah SWT menggunaka Buraq apakah ummatnya tidak? Sebelum anda melanjutkan membaca tulisan ini silahkan di baca tulisan yang membahas pertanyaan-pertanyaan tentang penting atau tidaknya ummat memakai Buraq dan jawabannya bisa di baca di tulisan 

APAKAH MENUJU KEHADIRAT ALLAH HARUS MEMAKAI BUROQ?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiL_F-OmK3NOT98rZkcsEzL1NHHXI22mNuXsSrliqvUOZz-IGL1_vhfhMmqbkVPKolVspOj3edzjS_VwQGqwvqfFM-wGc_cjpwyi6mVI7aHfkT6g3E4TLGQ9YTzm3Ttzh8c29c5VeSQGMo/s320/al-buraq-5.jpgPada kesempatan ini saya ingin mengajak kita semua untuk merenungi sebuah peristiwa yang sangat penting yaitu Isra’ Mikraj Nabi Muhammad SAW, walaupun sekarang bukan bulan Ra’jab akan tetapi hal yang pokok dari Isra’ Mikraj itu sering kali terlupakan oleh kita semua. Hal yang paling pokok dalam Isra’ Mikraj adalah proses perjumpaan Nabi dengan Allah SWT dan  Beliau memakai kenderaan yang mempunyai kecepatan tak terhingga yang kita sebut dengan Buroq dan dibawah bimbingan Jibril AS
Kalaulah nabi Muhammad menuju Tuhan harus memakai Buroq apakah Saidina Abu Bakar dan para sahabat Nabi juga  harus memakai Buroq?
TIDAK
Lho berarti para sahabat lebih hebat dari Nabi donk, Nabi menuju kehadirat Tuhan harus mamakai kendaraan sementara sahabat langsung bisa jumpa Tuhan, bukankah itu suatu hal yang mustahil?
Pertanyaan lebih lanjut, apakah kita juga harus memakai Buroq juga?
TIDAK!!!
Berarti kita lebih hebat dari Nabi Muhammad SAW?
Menurut saya untuk bisa mencapai sesuatu dengan hasil yang sama maka kita harus memakai rumus yang sama juga, kalau kita memakai rumus yang berbeda maka hasilnya juga akan berbeda. Sebagai contoh apabila kita ingin ke Bulan yang sifatnya zahir dan bisa dilihat maka kita harus memiliki kenderaan yang bisa melawan gravitasi bumi, dan kita sepakat untuk bisa ke bulan harus memakai roket, kenderaan yang sudah terbukti bisa mengantarkan manusia ke bulan. Andai generasi berikut ingin ke bulan tentu minimal harus memakai kenderaan yang sama agar bisa mendarat di bulan. Kalau kita memakai kendaraan yang berbeda maka sudah pasti tidak akan bisa mendarat di bulan.
Lalu bagaimana mungkin kita bisa sampai kehadirat  Tuhan kalau tidak memakai kenderaan yang sama seperti kenderaan yang dipakai oleh Nabi Muhammad SAW menuju kehadirat Allah SWT?
Apa itu Buroq?
Pertanyaan ini harus kita jawab terlebih dahulu, kita semua harus tahu apa itu Buroq sehingga akan memudahkan kita untuk bisa mengerti tentang proses perjalanan Nabi menuju Allah SWT. Dari hadist kita tahu dan saya baca disini bahwa Buroq itu adalah binatang ini berwarna putih, lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal, dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua telinganya, jika turun dia mengangkat kedua kaki depannya, diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya.
Demikianlah gambaran buroq yang saya dapatkan berdasarkan hadist Nabi
Apa memang Buroq itu memang sejenis binatang yang punya sayap? Atau hanya sebuah permisalan yang digambarkan nabi karena zaman itu kenderaan yang lain cepat adalah Kuda.
Saya yakin orang yang telah sampai kehadirat Allah SWT akan tersenyum membaca tulisan ini, senyum penuh makna, lalu bagaimana dengan orang yang berkerut keningnya?
Saya tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas karena semua jawaban akan saya serahkan sepenuhnya kepada saudara-saudara sekalian. Semoga kita semua akan menemukan jawaban yang sebenarnya, amien 

sumber: http://sufimuda.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com