1219. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w.
itu adalah sedermawan-dermawannya para manusia dan lebih-lebih lagi
kedermawaannya itu ialah dalam bulan Ramadhan ketika ditemui oleh
Jibril. Jibril itu menemui beliau s.a.w. pada setiap malam bulan
Ramadhan lalu membacakan al-Quran padanya. Maka niscayalah Rasulullah
s.a.w. itu, ketika ditemui oleh Jibril,adalah lebih dermawan dalam
memberikan kebaikan daripada angin yang dilepaskan tiupannya." (Muttafaq
'alaih)
1220. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. apabila
telah masuk sepuluh hari - yang terakhir dari Ramadhan -maka beliau
s.a.w. menghidupkan malamnya - dengan memperbanyakkan amalan ibadatnya,
juga membangunkan isterinya - agar ikut memperbanyak amalannya - serta
mengeraskan ikat pinggang-nya - yakni sebagai kata kinayah bahwa beliau
s.a.w. menjauhi untuk berkumpul dengan isterinya." (Muttafaq 'alaih)
Keutamaan Bersahur Dan Mengakhirkannya Selama Tidak Takut Menyingsingnya Fajar
1226. Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bersahurlah
engkau semua, karena sesungguhnya di dalam sahur itu ada
keberkahannya." (Muttafaq 'alaih)
1227. Dari Zaid bin Tsabit r.a., katanya: "Kita bersahur
bersama Rasulullah s.a.w. kemudian kita berdiri untuk melakukan shalat
-yakni shalat Subuh." Kepadanya ditanyakan: "Berapa jarak waktu antara
keduanya itu?" Yakni antara selesainya sahur dengan berdirinya untuk
shalat Subuh. la menjawab: "Sekira cukup membaca limapuluh ayat."
(Muttafaq 'alaih)
1228. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah
s.a.vv. itu mempunyar dua orang juru azan, yaitu Bilal dan Ibnu Ummi
Maktum. Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya Bilal itu berazan di waktu masih malam - yakni sebelum
menyingsingnya fajar sadik, maka makanlah dan minumlah engkau semua -
untuk bersahur - sehingga Ibnu Ummi Maktum berazan - sebagai tanda
masuknya waktu Subuh."
Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma berkata: "Tidak ada jaraknya antara kedua
orang juru azan itu, melainkan kalau yang ini turun -yakni Bilal - lalu
yang ini - yakni Ibnu Ummi Maktum - naik." Maksudnya jarak waktu antara
keduanya itu tidak terlalu lama.
(Muttafaq 'alaih)
1229. Dari 'Amr bin al-'Ash r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Pemisahan - yakni perbedaan - antara puasa kita dengan puasanya kaum
ahlulkitab -yakni kaum Yahudi dan Nasrani - itu ialah adanya makan
sahur." (Riwayat Muslim)
Keutamaan Menyegerakan berbuka Dan Apa Yang
Digunakan Untuk Berbuka Itu Serta Apa Yang
Diucapkan Setelah Selesai Berbuka
1230. Dari Sahl bin Sa'ad r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Tiada henti-hentinya orang-orang itu memperoleh kebaikan, selama mereka itu suka menyegerakan berbuka." (Muttafaq 'alaih)
1231. Dari Abu 'Athiyah, katanya: "Saya dan Masruq masuk ke
tempat Aisyah radhiallahu 'anha, laiu Masruq berkata padanya: "Ada dua
orang lelaki dari sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w. tidak melalaikan
kebaikan, yang seorang menyegerakan Maghrib dan berbuka, sedang yang
lainnya mengakhirkan Maghrib dan berbuka." Aisyah lalu bertanya:
"Siapakah yang menyegerakan Maghrib dan berbuka?" Masruq menjawab:
"Yaitu Abdullah - yang dimaksudkan Abdullah bin Mas'ud." Aisyah
radhiallahu 'anha lalu berkata: "Demikian itulah yang dilakukan oleh
Rasulullah s.a.w." (Riwayat Muslim)
1232. Dari Abu Hurairah r.a., pula bahwasanya Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Allah 'Azzawajalla berfirman - dalam Hadis qudsi: "Yang paling saya
cintai di antara hamba-hambaKu ialah yang lebih menyegerakan
berbukanya."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis
hasan.
1233. Dari Umar bin al-Khaththab r.a., katanya: "Rasulullah
s.a.w. bersabda:
"Apabila malam telah menghadap - yakni datang - dari sebelah ini-yakni
dari sebelah timur- dan siang telah berlalu dari sebelah ini - yakni
sebelah barat, juga matahari telah terbenam, maka benar-benar sudah
waktunyalah seseorang yang berpuasa itu berbuka," yakni jangan menunggu
lama lagi. (Muttafaq 'alaih)
1234. Dari Abu Ibrahim yaitu Abdullah bin Abu Aufa radhiallahu
'anhuma, katanya: "Kita berjalan - yakni bepergian - bersama Rasulullah
s.a.w. dan beliau s.a.w. berpuasa. Ketika matahari terbenam, lalu beliau
bersabda kepada sebagian kaum - yang mengikuti
perjalanan itu: "Hai Fulan, turunlah lalu masaklah roti itu dengan air
untuk kita." Orang itu berkata: "Andaikata sore hari nanti,tentunya
lebih baik."Maksudnya: Oleh sebab tampak masih agak siang, maka
alangkah baiknya kalau memasaknya itu menantikan agak sore sedikit.
Beliau s.a.w. lalu bersabda lagi: "Turunlah laiu masaklah roti dengan
air untuk kita." Orang itu berkata lagi: "Sesungguhnya hari ini masih
siang bagi Tuan - guna berbuka." Beliau s.a.w. bersabda lagi: "Turunlah,
lalu masaklah roti dengan air untuk kita."
Yang meriwayatkan Hadis ini berkata: "Orang yang disuruh tadi lalu
turun, kemudian ia memasak roti dengan air untuk orang banyak.
Rasulullah s.a.w. lalu minum kemudian bersabda: "Apabila engkau semua
telah
melihat waktu malam datang dari sebelah sini -yakni sebelah timur, maka
benar-benar sudah waktunyalah seseorang yang berpuasa itu berbuka."
Beliau bersabda demikian sambil menunjuk dengan tangannya ke arah
sebelah timur. (Muttafaq 'alaih)
Sabdanya: Ijdah dengan menggunakan Jim lalu dal lalu ha'yang keduanya
muhmalah, artinya ialah campurlah roti sawiq dengan air.
1235. Dari Salman bin 'Amr ad-Dhahabi ash-Shahabi r.a. dari
Nabi s.a.w., sabdanya:
"Jikalau seseorang di antara engkau semua berbuka, maka hendaklah
berbuka atas kurma, tetapi apabila tidak menemukan kurma, maka hendaklah
berbuka atas air, karena sesungguhnya air itu suci."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi
mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.
1236. Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu berbuka
sebelumnya melakukan shalat - Maghrib - atas beberapa buah kurma basah,
tetapi apabila tidak ada kurma basah, maka berbuka atas kurma biasa,
tetapi apabila tidak ada kurma, maka beliau s.a.w. minum beberapa teguk
air."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi
mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Perintah Kepada Orang Yang Berpuasa Supaya
Menjaga Lisan Dan Anggotanya Dari Perselisihan Dan
Saling Bermaki-makian Dan Sebagainya
1237. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Apabila pada hari seseorang di antara engkau semua itu berpuasa, maka
janganlah ia bercakap-cakap yang kotor dan jangan pula bertengkar.
Apabila ia dimaki-maki oleh seseorang atau dilawan bermusuhan, maka
hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya saya adalah berpuasa." (Muttafaq
'alaih)
1238. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Nabi s.a.w.
bersabda: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan tidak
pula meninggalkan berkelakuan dengan dasar dusta, maka tidak ada
keperluannya bagi Allah dalam ia meninggalkan makan dan minumnya."
Maksudnya: Di waktu berpuasa itu hendaknya meninggalkan hal-hal di atas,
agar berpahala puasanya tadi. (Riwayat Bukhari)
Berbagai masalah Dalam Puasa
1239. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Apabila
seseorang di antara engkau semua lupa - bahwa ia berpuasa, ialu ia makan
atau minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya - yakni hal itu
tidak membatalkan puasanya, karena sesungguhnya Allah itulah yang
memberinya makan dan pula minumnya." (Muttafaq 'alaih)
1240. Dari Laqith bin Shabirah r.a., katanya: "Saya berkata:
"Ya Rasulullah, beritahukanlah padaku perihal berwudhu'." Beliau S.a.w.
bersabda: "Sempurnakanlah wudhu' itu, sela-selailah dengan air antara
jari-jari, persangatkanlah menghirup air dalam hidung, melainkan jikalau
engkau dalam keadaan berpuasa."Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud
dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan
shahih.
1241. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah
s.a.w. dicapai oleh fajar - yakni didahului oleh menyingsingnya fajar,
sedang beliau s.a.w. dalam keadaan berjanabat karena berkumpul dengan
isterinya, lalu beliau s.a.w. mandi dan terus berpuasa." (Muttafaq
'alaih)
1242. Dari Aisyah dan Ummu Salamah radhiallahu 'anhuma berkata:
"Rasulullah s.a.w. berpagi-pagi dalam keadaan berjanabat, bukannya
karena bermimpi - maksudnya karena berkumpul dengan isterinya, kemudian
beliau berpuasa." (Muttafaq 'alaih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com