Wawancara Khusus Dengan Tentara Pembelot Tentara Assad,
MUHAMMAD “Kami Menginginkan Hukum Allah”
Sore hari, saat kami stand-by di klinik datang dua orang pemuda.
Seorang diantaranya memakai baju tentara. Ia mengantarkan temannya yang
menderita demam. Dari informasi petugas klinik lainnya, kami tahu bahwa
oranng berbaju tentara itu adalah mantan tentara Bashar Asad yang kini
membelot bergabung bersama gerilyawan. Sembari menunggu jadwal
pemeriksaan temannya, kami mengajaknya bincang-bincang sejenak.
Bisa Anda perkenalkan diri?
Nama saya Muhammad. Usia 21 tahun. Saya dulu tentara pemerintah Rezim
Bashar Asad dengan pangkat baru bintara, bertugas di Aleppo. Saya
Sunni.
Mengapa Anda waktu itu bergabung dengan tentara Rezim Bashar Asad yang dikuasai kaum Alawiyin/Nushairiyah?
Ya, waktu itu saya ingin menjadi tentara saja. Tidak ada tendensi
apa-apa selain menjalani kehidupan manusia normal sebagai tentara. Itu
saja.
Sejak kapan Anda membelot?
Lima bulan lalu.
Sebabnya?
Saya tidak tahan dengan kedzaliman yang saya saksikan di depan mata
kepala saya sendiri. Saya dilarang shalat, dilarang shaum. Kami, para
tentara diperintah untuk membunuh warga sendiri. Kalau tidak mau
membunuh, kami dihukum.
Anda pernah membunuh kaum Muslim?
Alhamdulillah tidak. Saya kebetulan bertugas menjaga markas.
Bagaimana cara Anda melarikan diri dari kesatuan?
Waktu itu bersama dengan 21 teman saya lainnya mengajukan cuti. Habis
itu tidak kembali, dan kami bergabung dengan Jaisyul Hurr (Tentara
Pembebasan).
Bagaimana nasib keluarga Anda ketika diketahui Anda membelot? Bukankah Rezim Bashar Asad dikenal menghabisi keluarga musuh-musuhnya?
Untuk beberapa bulan ini pemerintah tidak mungkin bisa memeriksa
satu per satu tentara yang membelot untuk kemudian menemukan
keluarganya. Jumlah pasukan yang membelot sangat banyak. Sementara
mereka kekurangan orang yang bertugas mencari-cari data keluarga
pembelot.
Tentara Bashar Asad begitu kejam membunuhi rakyatnya. Apa
spirit yang dipompakan kepada mereka sehingga bisa berlaku sekejam itu?
Kami selalu ditekankan bahwa yang kami lawan adalah teroris.
Meski fakta di lapangan yang dibunuh adalah wanita dan anak-anak di bawah umur?
Ya, benar. Prinsip yang selalu ditekankan kepada kami adalah: habisi mereka dahulu sebelum engkau dihabisi mereka.,
Kabarnya Rezim Bashar Asad disupport tenaga tempur dari Iran dan Rusia?
Ya, benar. Orang-orang Iran dan Rusia memegang peran strategis dalam
perang ini, seperti menerbangkan pesawat tempur dan menembakkan roket.
Selain itu, juga disupport tenaga tempur dari Hizbullah (Lebanon) dan
Jaisy Al-Mahdi.
Catatan: kawan Muhammad menambahkan kaum Alawiyin dari Turki juga bergabung dengan tentara Bashar Asad.
Apa motivasi mereka membantu Rezim Bashar Asad?
Kalau orang-orang Iran, mereka menganggap ini sebagai jihad. Kalau mereka mati, mereka yakin mati syahid.
Diantara pasukan Bashar ada yang mengaku sebagai orang Islam.
Bahkan tentara Iran meniatkan perang sebagai jihad. Apakah saat
berperang juga kalian bertakbir sebagaimana para gerilyawan?
Tidak ada takbir sama sekali. Yang ada hanya rasa takut yang mencekam.
Menurut pengamatan Anda, berapa lama Rezim Bashar Asad akan sanggup bertahan?
Hmm… paling sekitar 3 bulan InsyaAllah.
Alasannya?
Anda bisa lihat sendiri banyak daerah sudah dikuasai Jaisul Khurr.
Tentara pemerintah sekarang dalam kondisi terkepun, seperti di Idlib dan
Aleppo.
Pertanyaan terakhir. Apa tujuan Anda ikut memerangi Rezim Bashar Asad, apakah untuk kebebasan, demokrasi, atau … ?
Tidak. Kami memerangi Bashar Asad karena ingin menegakkan hukum Allah
Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang
kafir. (Al-Ma'idah:5:44)
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang
zalim. (Al-Ma'idah:5:45)
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang
fasik. (Al-Mai'dah:5:47)
menurunkan tiga ayat di atas ditujukan kepada dua golongan
dari kaum Yahudi. Pada zaman Jahiliyah, salah satunya
menundukkan yang lain. Dan akhirnya mereka sepakat bahwa
hukuman orang bangsawan yang membunuh rakyat jelata adalah 50
gantang, sedang hukuman rakyat jelata yang membunuh kaum
bangasawan adalah 100 gantang. Begitulah sampai kedatangan Nabi
Muhammad SAW di Madinah. Keduanya akhirnya membuat perjanjian
damai dengan Nabi.
Tim Ketiga Relawan Kemanusiaan HASI, Suriah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com