Blog bagindaery kali ini ingin membagikan kisah nyata terbaik di tahun ini 2013, buktinya dalam blog saya bagindaery artikel ini telah dilihat sebanyak 110882 dan juga dibagikan / share ke dunia maya sebanyak 5517, pantaslah kiranya artikel dibawah ini saya beri gelar ( The Best Real Story In 2013 )
Mungkin sudah banyak kisah ini dibaca oleh orang-orang didunia maya, tapi mungkin sebagian ada yang belum, bagi yang penasaran dengan artikel terbaik 2013 silahkan disimak.
Ini
kisah nyata pernah dituturkan oleh seorang siswi SLTP yang saya gubah
dalam bentuk cerpen semoga bisa diambil ibrahnya dan dengan lantang
rame-rame kita bilang Say No to Valentine day dan jangan sekali-kali
latah untuk ikutan rayain ya!
Keperawanan hilang dimalam Valentine
Bunga-bunga bertaburan indah didepan mata
Rein, aromanya nyaman di hidung membangkitkan semangat untuk segera
meraupnya. Tak tersisa. Dia pun jingkrak-jingkrak. Ya, ini kali pertama
Rein diijinkan Ayahnya untuk keluar dengan Dev, pacarnya. Setelah
pertaruhan argumen dan sedikit ancaman dari Rein akan mengurung diri di
kamar jika tak diijinkan keluar. Maklumlah Rein adalah anak perempuan
satu satunya. Dan bukan pertama kalinya keinginannya harus dipenuhi.
Meski menyimapan kekhawatiran Ayah dan Ibunya terpaksa mengijinkannya.
Kata terakhir yang keluar sebelum mereka pergi adalah “ Dev, saling
Menjaga ya?”. Bukan tak mempercayai Dev, tapi mereka sama-sama masih
SLTP, masih terlalu kecil untuk diamanahi apapun.
Seperti burung lepas kandang, mereka terbang jauh mengelilingi
batas-batas daerah, mereka tak sadar musuh tentunya siap-siap dengan
taringnya. Sampailah mereka jauh dari Desa, dari pantauan kakak Rein,
orangtua dan masyarakat yang akan membela mereka. Taman Rimba. Ya
letaknya didalam Kota. Meski dalam Kota, taman ini adalah hutan buatan
tempat binatang yang dilindungi. Biasanya jika disiang hari tempat ini
dijadikan liburan keluarga. Hiburan murah meriah sambil mengenal satwa
bagi anak anak mereka. Dev memilih tempat ini karena pada malam itu akan
banyak pasangan ABG yang merayakan Hari Valentine dan mencatatkan
moment paling berharga dalam sejarah percintaan mereka.
***
“Dev, kita pulang yuk!” Rein mulai jengah dengan suasana taman, makin
malam makin banyak muda mudi yang datang. Sebagian dari mereka bertahan
tetap di arena menikmati acara yang disediakan panitia. Ada juga yang
menghabiskan waktu dengan keliling taman, duduk-duduk, tak sekali Rein
jumpai pasangan sedang berpelukan, lip kissing seperti yang dilihatnya
di film-film percintaan Korea bahkan lebih… Saat itu sulit dibedakan
mana penghuni taman rimba dan mana yang pengunjungnya.
“Bentar lagi Rien, sayangkan jauh-jauh kita cepat pulang. Acaranya
baru juga dimulai. Siapa tau nanti kita dapat doorprize atau kita
dinobatkan jadi pasangan paling mesra. Apa kamu gak ingin kita selalu
mengingat moment ini. Ketika semua orang memandang iri”. Manjur,
perkataan Dev meluluhkan hati Rein untuk tetap bertahan. Dev adalah
cinta pertamanya. Dia sangat menyayangi lelaki itu dan tak ingin buat
dia kecewa.
Jam menunjukan pukul 21.40 WIB ketika Rein melihat jam pada
handphonenya. Ada banyak panggilan tak terjawab disana. Ia lupa untuk
mengubah nada silent dari sepulang sekolah tadi. “ Rein, kamu dimana?
Lekas pulang! “, itu sms yang dikirim kakaknya. Hendra. Ren semakin
gusar.
“Dev, pokoknya kita pulang sekarang! Ayah cemas. Ini sudah terlalu
malam.” Dev hanya pandangi wajah kekasihya itu sekilas dengan gurat
kecewa. Karena ia masih ingin menikmati acara demi acara. Dev berlalu
menuju tempat parkiran. Rein mengambil helm dari tangan Dev masih tetap
dengan isyarat sunyi.
Suasana mencekam, gelap dan sunyi, suara sound speaker terdengar
sangat jauh. Tiba-tiba motor yang dikendarai Dev mogok. Bagi orang yang
waras tentu lebih memilih tidur berselimut dirumah dari pada keluyuran.
Kalau tidak karena permintaan Dev tentu Rien lebih memilih dirumah
saja. Rien masih mengingat permohonan Dev.
“ Rien, sekali ini saja, malam Valentine. Malam kasih sayang. Malam
seluruh dunia berbahagia. Merayakan!. Besok jam sekolah kosong juga
hanya diisi eskul kan?”. “Menyesalkah ? entahlah dilain sisi Rein juga
menikmati setiap detik, menit dan seluruh waktu bersama Dev. Setiap
getaran yang mengalir mengingatkan pada Rien, mungkin cinta memerlukan
pengorbanan. Pengorbanan ?
Pada akhirnya Rien benar benar dituntut untuk berkorban. Pengorbanan
yang tak pernah diharapkan. Dibayangkan, oleh Dev, dirinya atau siapapun
juga. Pengorbanan yang sia sia. Konyol. Sewaktu motor Dev mogok, dua
orang pria tinggi besar berpawakan polisi menghampiri.
“kalian disini ngapain?” Tanya seorang lelaki yang berambut ikal kepak
“ motor kami mogok, Bang! “
“Alasan! Kalian mau mesum ya ?”
“ bener! gak bang! Jawab Dev, yang mulai menciut mentalnya. Pasalnya dua lelaki itu membentak.
“ikut kami! Ajak lelaki itu setelah bertanya alamat dan kartu
pelajar. Lelaki perpawakan polisi itu mengintrogasi Dev dan Rein secara
terpisah.
“ kamu pasti sudah mesum ? kamu sudah tak perawan kan ? Tanya lelaki itu ke Rein
“ Rein hanya terisak pasalnya dia takut suara tinggi, bentakan. Orang
tuanya tak pernah membentaknya. Ditambah lagi suasana hutan yang gelap,
hanya cahaya handphone dari lelaki asing itu. “Dev, dimana kau ?“
pikirnya.
“Dev!!!” hanya kata itu yang sanggup keluar. Sekarang Rien
benar-benar takut bukan saja karena bentakan tapi laki-laki itu
menyusupkan tangannya dikemeja Rien
“ Alahhh!, kamu juga sudah tidak perawankan?, jangan berisik ! Sal
yang dipake Rien berpindah membungkam mulutnya. Tenaga lelaki itu
terlalu kuat. Rien tak dapat berbuat apa apa dan tak mengetahui apa apa?
Hal buruk telah menimpanya.
Ditempat yang berbeda Dev dimintai uang dan handphonenya. Jika tidak
diberikan maka akan diancam dimasukan ke kantor polisi. Nyali Dev yang
masih SLTP tak bertahan, dan tidak bisa berpikir panjang. Apalagi ia
berasal dari Desa. Mentalnya bertekuk lutut diserahkan uang tiga puluh
ribuan itu beserta handphonenya.
***
“ arrrgh! Kenapa kamu tak bilang dari tadi Rein? Geraham Dev saling
bertemu. Geram. Setelah mendengar pengakuan Rein. Dia putar motornya
kearah tempat dimana motornya tadi mogok. Dia putari seluruh taman. Sia
sia. Tidak ia temui dua lelaki tersebut. Putus harapan ia beranikan diri
untuk menghampiri pos satpam penjagaan dan menanyakan tentang dua
lelaki tersebut. Tapi penjaga mengaku tidak mengenali sama sekali dengan
ciri ciri yang disebutkan. “ kalau polisi yang patroli disini biasanya
pake seragam Dek” jelas penjaga tersebut. Setitik jalan keluar tak
mereka temui sedikitpun, semua tertutup. Gelap dan semakin gelap seperti
hari yang hampir mendekati tengah malam. Dev dan Rien merayakan hari
Valentine penuh dengan tangis. Tangis yang tak akan pernah kering sampai
kapanpun.
***
Rien pagi pagi sekali datang ke sekolah. Ia sangat bingung harus
bagaimana. Ingin segera ia bertemu dengan Dev. Matanya tak terpejam
barang semenitpun. Bukan karena berkumpulnya rindu seperti hari biasa
tapi karena kecemasan dan rasa shok bersekongkol disana. Tak disangkanya
Dev sudah berada di kelas. Senyumanya berubah menjadi masam. Dia lihat
Dev bersama Sri. Dilihatnya coklat ditangan Sri. “Dev, beri aku
penjelasan?” ditariknya Dev kebelakang kelas.
“Rien, maaf aku masih jejaka. Gila!, kalau aku memperoleh yang tidak
perawan”. Jawab Dev sambil menunduk. Sri sudah lama mencintaiku. Tidak
salahnya aku mengobati kekecewaan ini dengannya. Aku kecewa Rien. Aku
shok”. Sekarang Rien yang benar benar merasa gila. Tangisnya sudah
kering. Badannya kehilangan kekuatan. Disandarkannya lama di tiang
bangunan. Sunyi. Sampai tanda bel masuk berbunyi.
“ Maaf Rien, kuharap kamu baik-baik saja. Yuk kita masuk”. Kata Dev sambil berlalu.
***
Hari ini ruang kelas terpisah antara laki-laki dan perempuan. Kegiatan
eskul hari ini diisi dengan kegiatan Rohis. Miss. Salsabillah adalah
guru Bahasa Inggris yang dipercaya Kepala Sekolah sebagai tutor kegiatan
Rohis di kelas dua. Kelasnya Rien. Banyak murid yang menyukainya,
suaranya lembut, teduh, tak pernah marah-marah dan yang terpenting
adalah dia bisa diterima oleh anak-anak dalam memberikan tausyiah
meskipun dia bukanlah lulusan dari pesantren atau sekolah tinggi agama.
Kedahsyatan dalam mencari ilmu Agama secara otodidak mengantarkannya
menjadi sesosok muslimah yang ideal.
Betapa terkejutnya dia ketika sampai dikelas semua murid mengucapkan “
Happy Valentine Miss! Secara serentak. Wow. Disela kebingungannya
murid-murid menyisipkan coklat, bunga atau entah apa isinya yang
dibungkus rapi bersama sampul warna pink. Dia tak pernah merayakannya.
Saat itu adalah waktu yang tepat untuk mengembalikan Aqidah dan
menghapus lata murid yang ikut-ikutan merayakan Valentine.
“hari ini hari Valentine? Tanya Salsabillah kepada muridnya setelah kondisi lumayan tenang.
“ Iya Miss “
“Apa itu Valentine ?”
“Ah, Miss kolot masak hari gini gak ngerti valentine. Capek deh!!!” kata seorang murid.
Murid yang lain menimpali, “ hari kasih sayang Miss,”
“siapa yang bilang?” menarik perhatian muridnya. Suasana sunyi. “
sudah biasa Miss, kami ngerayain kata seorang murid yang agak jangkung
“. Salsabillah mengelus dada di perdesaan seperti ini berita atau kabar
kekafiran cepat sekali menyebar dan itu diikuti.
“ masih ingat dengan ayat yang mengatakan jangan mengikuti sesuatu
tanpa ilmu pengetahuan?”. Kembali sunyi. Kemudian Billah melanjutkan,
“kita tidak boleh mengikuti perayaan Valentine karena ini adalah
kebiasaan orang orang kafir. Mau kita dimasukan kepada golongan orang
orang kafir?”. Murid-muridpun menggeleng tanpa suara. Dari bangku paling
ujung seorang murid bertanya, “ kenapa Miss? Kan Valentine bukan untuk
orang berpacaran saja tapi juga untuk anak ke orang tua, sesama teman
dan dengan guru. Bukankah itu baik? Kenapa dibilang mengikuti orang
orang kafir. Kalau untuk yang pacaran bolehlah dibilang begitu.”
Salsabillah tersenyum berarti tausyiah tentang haramnya pacaran minggu
kemarin masuk kepemikiran anak muridnya. Kemudian Salsabillah mulai
bercerita tentang asal usul kenapa Valentine itu haram. Diputarnya
memori tentang asal usul ini yang pernah ia baca dari majalah Islam.
“ Valentine itu berasal dari nama seorang Santo yang dibunuh karena
ia menentang Raja Claudius II yang melarang para pemuda untuk menikah
pada zaman itu. Menurut Raja, pemuda yang menikah tidak bisa
berkonsentrasi dalam berperang. Pada waktu itulah St. Valentine
membangkang, ia tetap menikahkan pemuda-pemuda tersebut. Tapi lambat
laun ia ketahuan. Raja marah lalu membunuhnya. Untuk mengenang dan
mengagungkan keberanian sang Santo maka dikenallah pada hari kematiannya
sebagai hari kasih sayang yaitu pada tanggal 14 Februari. Selain itu
orang Eropa percaya pada tanggal tersebut adalah musim semi atau musim
kawin. Makanya banyak orang-orang didunia yang ikut-ikutan ngerayain.
Jadi bagi kita muslimah kita harus pahami sejarah ini. Perayaan ini
tidak ada dalam Islam. Agar kelak kita tidak menyesal karena termasuk
golongan kafir. Kalau kita ikut-ikutan ngerayain, kita tak ada bedanya
dengan mereka seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alahi wasalam “ barang
siapa menyerupai suatu kaum berarti ia termasuk golongan mereka (HR. abu
Daud ). Jadi jangan asal asal ikutan ya? Jika untuk memperingati hari
kasih sayang bisa kok tiap hari tanpa mengkhususkan hari hari tertentu.
Jadi masih mau ikutan merayakan Valentine nih? Mau digabunggin sama
orang-orang kafir ?“ Tanya Sallabillah. Ia pandangi semua isi kelas. Ia
lahap semua mata murid-muridnya. Semua tertunduk. Ada yang paham. Ada
yang nyeletuk “ ih, Miss ni gak gaul banget, apa apa gak boleh”. Ia
tersenyum dan berdo’a semoga diberikan hidayah dan pemahaman kepada
murid muridnya. Dibangku nomor tiga ia tangkap sesosok Rein, tidak
seperti biasa. Wajahnya pucat, ketika beradu pandang, matanya penuh
dengan ketakutan.
***
Rein masih hanyut dalam pikirannya. Seandainay Rein dengarkan kata-kata
Salsabillah untuk tidak berpacaran tentu tak akan seperti ini. Dulu dia
tidak percaya kata-kata Salsabillah. Menurut Rein pacaran bukanlah
berzina seperti yang dikatakan Salsabillah. Baginya pacaran hanya untuk
memotivasi dia belajar. Semua sudah terlambat, Dev yang diharapkan bisa
jadi motivasi belajar adalah lelaki brengsek yang tak punya hati sama
sekali. Tapi Dev juga tidak bisa disalahkan, siapa yang mau dengan
perempuan yang tak perawan? Lalu siapa yang disalahkan! Tuhan ? bukankah
Tuhan sudah menegurnya, memanggilnya untuk tidak mendekati zina,
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan
yang buruk (Al-Isra :32 ). “menagislahlah nak!, menagislah kalau kamu
belum siap cerita sekarang, Ibu tunggu. Menangislah!, jika buatmu
tenang!”. Diberikannya punggung Salsabillah. Mereka berdua berpelukan
seperti seorang anak dan Ibunya. Rein terus menangis, ia mulai mengerti
sebenarnya hidup ini memang penuh tangis entah tangis diciptakan karena
kesalahan diri sendiri, entah karena orang lain atau memang waktunya
harus menagis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com