Pak Mus, di zaman modern ini orang ternyata masih sering berbicara
mengenai "bongso alus" seperti "tuyul", "kuntilanak", "Nyai Loro Kidul",
dan sebagainya.
Bagaimana tanggapan Pak Mus mengenai hal ini
dari sudut pandangan Islam? Dan apakah benar bahwa bulan Suro itu
"bulannya bongso alus", sehingga kita haru sberhati-hati menghadapinya
(jangan sampai ada perbuatan kita yang membikin bongso alus itu marah,
lalu mencelakakan kita.
M. Tashin (Demak )
Tanya:
Pak Mus, di zaman modern ini orang ternyata masih sering berbicara
mengenai "bongso alus" seperti "tuyul", "kuntilanak", "Nyai Loro Kidul",
dan sebagainya.
Bagaimana tanggapan Pak Mus mengenai hal ini
dari sudut pandangan Islam? Dan apakah benar bahwa bulan Suro itu
"bulannya bongso alus", sehingga kita haru sberhati-hati menghadapinya
(jangan sampai ada perbuatan kita yang membikin bongso alus itu marah,
lalu mencelakakan kita.
M. Tashin
Demak
Jawab:
Wah, kalau mengenal makhluk halus, bukan saya pakarnya. Tapi baiklah,
karena Anda sudah menanyakan kepada saya, saya akan mencoba menjawab
memberikan tanggapan berdasar dan seukur kemampuan yang saya ketahui.
Begini, Mas Tashin, menurut Islam, makhluk yang diciptakan Allah itu
ada yang tampak, seperti kita manusia ini; ada yang tidak tampak, yaitu
sering diistilahkan orang "makhluk halus".
Di Al-Quran sendiri
misalnya, selain malaikat dan setan, kita mendapat informasi tentang
makhluk halus yang disebut jin. Menurut Al-Quran, kalau kira keturunan
Adam ini, diciptakan pertama kali dari tanah liat lalu nuftah atau
alaqah. Seperti Firman Allah Swt., antara lain:
"Dialah yang menciptakan kamu dari tanah.." (QS 6. Al-An'aam: 2)
"(Allah) Yang membuat segala sesuatu yang yang Dia cipatakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah." (QS As-Sajdah: 7)
"(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: 'Sesungguhnya Aku mencipatakan manusia dari tanah.'" (QS 38. Shaad: 71)
"Dan
apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari
setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penentang yang nyata." (QS 36. Yaasiin: 77)
"Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah." (QS 96. Al-'Alaq: 2)
"Dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (QS 15. Al-Hijr: 27)
"Dan Dia menciptakan jin dari nyala api." (QS 55. Ar-Rahmaan: 15)
Berbeda dengan malaikat yang selalu baik dan setan yang selalu jahat,
jin adalah seperti manusia, bisa baik bisa jahat. Dengan kata lain, jin,
sebagaimana manusia, bisa seperti malaikat dan bisa juga seperti setan.
Yang menarik, di dalam Al-Quran sendiri, ada beberapa ayat yang
menunjukkan bahwa setan itu (bisa) terdiri dari jin dan manusia. Seperti
firman Allah Swt.:
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi
tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan
(dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang
lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia). Jikalau
Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka
tinggalkanlah apa yang mereka (setan) kerjakan" (QS 6. Al-An'aam: 112)
"...dari
kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang (membisikkan)
kejahatan ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia." (QS 114. An-Naas: 4-6)
Jadi, sebenarnya, yang bisa mengganggu kita tidak hanya jin, tapi juga
manusia sendiri. Jin yang mengganggu dan mau mencelakakan kita, bisa
kita sebut "Jin Setan", sebagaimana manusia yang mengganggu dan mau
mencelakakan kita bisa sebut "Manusia Setan".
Nah, dari uraian
di atas, Anda boleh menyimpulkan, bahwa makhluk halus yang Anda maksud
dalam pertanyaan Anda boleh jadi dari golongan jinl baik jin "yang
setan" atau bukan.
Keberadaan dan mungkin kelakuan jin itu,
sebagaimana manusia tidak pandang zaman. Di zaman primitif atau modern,
selalu ada saja jin atau manusia yang baik dan jahat, ada yang pinter
dan ada yang bodoh, yang kolot dan yang lebih maju, yang anteng dan yang
pencilakan, yang ngerti aturan atau yang tidak, dan seterusnya, dan
seterusnya. Seperti firman Allah Swt. dalam Al-Quran surah Al-Jin,
khususnya ayat-ayat sebagai berikut:
"Dan sesungguhnya di
antara kami ada orang-orang yang saleh di antara kami ada (pula) yang
tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda." (QS 72. Al-Jin:11)
"Dan
sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula)
orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka
mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus." (QS 72. Al-Jin: 14)
Memang jin mempunyai "kelebihan" dari kita, manusia, yaitu: umumnya
kita tidak bisa melihatnya. Wong namanya saja makhuk halus. Tapi Allah
sendiri telah berkehendak ---dan kehendak-Nya di atas segala kehendak---
memuliakan dan mengistimewakan kita melebihi makhluk lain yang banyak
itu, termasuk jin. Seperti firman Allah Swt. antara lain:
"Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: 'Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi ini.' Mereka berkata:'Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?' Tuhan berfirman:
'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui'" (QS 2. Al-Baqarah: 30)
"Dan
Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa
derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu." (QS 6. Al-An'aam: 165)
"Dan
sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. Kami angkut mereka di
daratan dan lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan." (QS 17. Al-Israa: 70)
Kita dikehendaki-Nya sebagai khalifah-Nya, penguasa di bumi-Nya dan
untuk itu Ia menciptakan segalanya untuk kita. Seperti misalnya,
ayat-ayat tentang penciptaan alam semesta ini, antara lain:
"Dialah
Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit! Dan
Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS 2. Al-Baqarah: 29)
Terserah kita yang diberi kemuliaan dan keistimewaan Allah ini. Kita
dikehendaki jadi macan, kalau kita sendiri mau jadi kucing atau bahkan
katak, bisa saja. Kita dikehendaki jadi makhluk terhormat, kala kita
sendiri mau terhina, ya bisa saja. Kita dikehendaki merdeka, tapi kita
mau jadi budak, ya bisa saja. Kita dikehendaki masuk sorga, kalau kita
mau dan memilih neraka, ya monggo. Dan, bisa Anda teruskan sendiri,
Apakah kita harus berhati-hati di bulan Suro terhadap makhluk halus
itu? Lho, hati-hati, dalam pengertian yang positif, tidak hanya
dianjurkan di bulan Suro dan terhadap makhluk halus saja. Setiap saat
kita dituntut untuk selalu berhati-hati bahkan terhadap diri kita
sendiri. Untuk itu semua, agama kita sudah menyediakan kiatnya kok.
Tinggal kita mau menggunakannya, atau karena sesuatu dan lain hal, kita
lebih suka menggunakan kiat lain. Itu saja.
Kuncinya; asal kita bersama Allah, pasti selamat. Setan ora doyan, demit ora ndulit. Wallaahu A'lam.
Mustofa Bisri
sumber: http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1103:bulan-suro-dan-makhluk-halus&catid=17:fikih-keseharian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com