Judul
“Penipuan: Penjara Pun Belum Menjerakan” pada halaman depan harian
Kompas Senin 4 Februari2013 menceritakan penipuan yang dikendalikan oleh
Mulyadi dari dalam penjara. El (36) telah diperdaya hingga Rp 33 juta.
Dengan mengabaikan rasa risi dan malu, El mendatangi markas Polda
Lampung untuk melaporkan kasus penipuan yang menguras tabungannya.
Syarifah( 63) warga Bau-Bau Sulawesi Tenggara mengaku ditipu Rp 400 juta
akibat diperdaya Mulyadi. Ia mentransfer dana hingga puluhan kali ke
nomor rekening Mulyadi dan kawan-kawan.
Kepala
Unit III Ditserse Kriminal Umum Polda Lampung Ajun Komisaris Besar
Faisal Ramadhan mengatakan, “Mulyadi dan rekannya yang ada di luar
penjara, Windarto, telah memperdaya belasan korban dengan nilai kerugian
Rp 1,4 miliar.”
“Korbannya kebanyakan wanita, terutama janda. Pelaku memanfaatkan situasi dan mendekati korban yang umumnya KESEPIAN.
Korban umumnya didekati dan coba dijadikan pacar dengan mencatut nama
polisi seperti Ali Yusuf. Karena dekat dan diiming-imingi, para korban
teperdaya meminjami uang dan sebagainya,” kata Faizal.
Baik
Sukandar maupun Faizal mengatakan, kasus ini merupakan puncak gunung es
penipuan yang menyasar korban secara luas dan tanpa pandang bulu. “Dari
dalam sel saja mereka bisa berbuat itu, apalagi di luar, “kata
Sukandar.
Korban
kejahatan ini terus “berjatuhan”. Terakhir, Yu, guru honorer di Bandar
Lampung melaporkan penipuan serupa ke Polda Lampung. Ia juga didekati
pelaku yang mengaku perwira polisi di Sumsel. Ia pun rela meminjami
pelaku uang Rp 5 juta.
“Rasanya seperti terhipnotis.
Orangnya sangat perhatian dan ramah. Sejak kenal dia, entah mengapa,
saya jadi makin benci sama suami saya. Kami pun sempat sampai pisah
ranjang. Seperti kesirep,”ujar Yu yang juga malu identitas lengkapnya diungkap di media.
Hmmm…
namanya juga penipu yang mengincar duit, pastinya dia akan sangat
perhatian dan ramah pada calon korban. Ada maunyaaa!!! Yang membuat Yu
terhipnotis dan seperti kesirep adalah “hasrat” dia untuk dipuja dan
dicintai oleh pria berpangkat, perwira polisi boo…
Merasa
kesepian, hasrat ingin dicintai, ingin dinikahi oleh pria mapan membuat
seseorang mudah ditipu. Alasan “dihipnotis” tidak bisa dipakai oleh
perangkat hukum di Prancis, contohnya, karena menunjukkan
bahwa seseorang yang beralasan “kena-hipnotis” mau cuci tangan, tidak
mau bertanggung jawab atas ulah dia. Apakah alasan “dihipnotis” bisa
dipakai untuk menuntut seseorang di Indonesia?
Selama
bumi ini berputar, penipu atau orang jahat selalu ada. Merupakan
tanggung-jawab kita untuk memberdaya diri agar tidak memberi peluang
pada penipu.
“Merasa
kesepian” merupakan magnet yang memanggil penipu datang. Demikian juga
hasrat berupa ingin kaya raya tanpa kerja keras, ingin naik status
sosial dengan dinikahi pria mapan dari antah berantah dll.
Penting
sekali bisa “membumi” bagi kita, yaitu berpikir realistis, tidak berada
dalam dunia khayalan. Saya pernah punya Mbak ART yang berkhayal
dinikahi oleh pria dari kalangan atas. Mungkin si Mbak ini sering nonton
sinetron sehingga dia menjadi pengkhayal tingkat tinggi. Saya sering
memberi masukan pada si Mbak ini untuk “nrimo-ing-pandum”,
namun si Mbak ini terus larut dalam khayalannya. Ketika mau lebaran dia
pamit untuk menikah. Ternyata pria yang berjanji untuk menikahinya tidak
datang untuk melamar, pria itu hanya ingin mendapatkan duit dari si
Mbak. Jadi gregetan menyaksikan ketololan si Mbak.
Kerabat
dekat saya bertahun-tahun menjadi sasaran empuk penipu. Kerabat ini
seorang manager di salah satu BUMN sementara penipunya lulusan SMA. Yang
membuat kerabat ini terkuras duitnya dan rela meminjam sana-sini untuk
disetorkan pada penipu adalah hasrat dia untuk menjadi orang penting,
hasrat diperhatikan, hasrat ingin jadi orang kaya sekali. Kerabat ini
bertahun-tahun hidup dalam khayalannya, yaitu suatu saat bila harta
peninggalan Bung Karno turun, dia termasuk salah satu orang penting yang
akan mengelola harta yang banyaknya sealaihim gambreng itu.
Kerabat ini berkhayal bisa punya rumah mewah di Pondok Indah, memiliki
mobil-mobil mewah dst dst. Tampaknya menggelikan, namun itulah yang
terjadi. Si kerabat hidup miskin, dan akhirnya dipecat dari BUMN tempat
dia bekerja. Sementara si penipu bisa memiliki rumah, punya mobil, punya
toko hp, hasil memeras si kerabat goblok ini.
Bagaimana agar “waras”, agar tidak hidup dalam dunia khayalan, solusinya adalah meditasi. Mari mengikuti program “Self Empowerment & Wellbeing” di Anand Ashram. Untuk mengatasi “takut-sepi” dan mengatasi begitu banyaknya ketakutan dalam hidup ini mari ikut program retreat akhir pekan “Fear Management” di One Earth Retreat.
Semoga kita semua sehat, bahagia, sukses dan sadar selalu.
Btw,
saat ini Pak Anand Krishna sedang mendekam di LP Cipinang padahal tidak
bersalah. Beliau sudah divonis bebas oleh Hakim yang jujur
berintegritas, Hakim Albertina Ho. Namun MA
memutuskan vonis 2.5 tahun padahal kasasi yang diajukan Jaksa Martha
Berliana cacat hukum, memasukkan perkara sengketa merk. Sementara dua
Hakim Agung yang memberikan vonis 2.5 tahun pada Anand Krishna telah
mundur dari jabatan Hakim Agung. Hakim ZU terindikasi suap, Hakim
Yamanie terbukti curang, mengubah vonis. Sementara Kajari Jaksel
Masyhudi tetap memaksakan eksekusi pada Anand Krishna padahal putusan MA
telah BATAL demi HUKUM karena tidak memenuhi pasal 197
KUHAP. Jaksa Arya Wicaksana atas perintah Masyhudi telah mengeksekusi
paksa Anand Krishna dengan membawa puluhan preman. Hmmm, kira-kira
puluhan preman yang dibawa Jaksa itu dibayar oleh siapa ya? Untuk info
lebih lanjut bisa klik www. FreeAnandKrishna.com
Mohon doanya teman-teman. Free Anand Krishna for Justice…
Terimakasih…Namaste _/l_
sumber: http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/03/02/hantu-bernama-kesepian-533614.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com