Jumat, 03 Agustus 2012

Sisi Lain Dari PSK

Sebut saja namanya Delima, ia adalah satu sampel dari sekian banyak psk yang beroperasi di Jakarta. Ia memiliki suami, juga memiliki anak. Anehnya, suaminya sendirilah yang menyuruhnya menjadi pelacur karena ia sendiri menganggur. Bahkan suaminya suka main perempuan dan terang-terangan mengakuinya. Asal tidak melukai dan tidak menyakitinya, Delima cukup bahagia.

Persoalan hidup dan sulitnya mencari pekerjaan membuat delima tidak bisa memilih pekerjaan lain selain melacurkan diri. Delima berceloteh, “Dari pada jadi TKW disiksa di luar negeri, mending di siksa sekalian di sini”. Inilah yang selalu dijadikan alasan mengapa delima dan wanita yang lainnya terjun ke dalam lembah prostitusi.

Ini adalah rekaan cerita fiksi yang saya baca di kompas tahun lalu. Ini tentu saja cerita fiksi, tapi memuat begitu banyak kenyataan yang benar-benar terjadi di dunia nyata. Kenyataan bahwa banyak sekali psk yang menjual tubuhnya sendiri untuk menghidupi keluarganya, kenyataan bahwa sedikit sekali yang peduli akan nasib mereka yang malang.

Dua paragraf pertama di atas saya ambil dari sebuah cerpen yang pernah dimuat dikompas di tahun 2011.

sumber

http://oase.kompas.com/read/2011/07/10/05440669/Wawancara.dengan.Pelacur.Bernama.Delima

W.S Rendra juga mengangkat ini, dia memaparkan lewat salah satu puisinya tentang keserakahan dan ketamakan para penguasa atas diri pelacur. Bahwa pelacur itu tidak bisa dipisahkan dari kehidupan para penguasa namun mereka dimaki, dicaci, direndahkan. Padahal justru merekalah korban dari kekejaman penguasa, penguasa yang tidak becus membikin lapangan kerja, dan menikmati sendiri hasil semaiannya. Bahkan ada di antara mereka yang ‘memakai’ jasa para pelacur. Tragis.

Puisinya bisa dilihat di sini

http://www.ipuisi.com/sajak-bersatulah-pelacur-pelacur-kota-jakarta-w-s-rendra

Melacur adalah perbuatan menjajakan tubuh diri sendiri demi uang. Itu adalah hak, hak seseorang yang telah terpuruk dan tidak tahu harus menjual apa lagi selain tubuhnya sendiri untuk sekadar bisa makan. Tidak tahu harus berbuat apalagi untuk menyambung hidup. Ketika kita mengutuk para pelacur, kita tidak berpikir untuk membebaskan mereka, malah semakin dalam mengubur mereka.

Melacur adalah juga kewajiban. Kewajiban dari suami mereka yang pengangguran. Kewajiban dari diri sendiri untuk menyelenggarakan kehidupan. Kewajiban untuk hidup. Untuk hidup. Ketika urusan hidup tidak bisa ditawar, maka mereka merasa wajib untuk mencari jalan keluar hidup mereka : mencari uang.

Marilah kita mencoba melihat sisi lain dari pelacur, bahwa ada di antara mereka yang mengalami kesulitan keuangan untuk membayar biaya rumah sakit yang luar biasa mahal untuk anggota keluarganya yang dirawat, membayar biaya pendidikan anaknya, membayar kontrakan rumahnya. Yang dibutuhkan mereka adalah lowongan pekerjaan yang lebih baik, bukan malah penistaan ataupun penggerebekan. Mereka butuh pekerjaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com