Ada seorang anak cowok tunggal, yang ditinggal mati nyokapnya waktu melahirkan dia. Cowoknya ganteng abiz….
Sejak itu bokapnya jadi amat sangat workaholic sekali dan nggak married2 lagi. Tapi, Ini anak baik hati dan lemah lembut walaupun cuma diurus sama pengasuh saja. Waktu TK, sementara anak-lain lain udah punya sepeda dia masih jalan kaki. Pengasuhnya mengadu ke Ayahnya, “Tuan, enggak kasian sama den Bagus…? Masa sepeda nggak punya…apa tuan juga nggak malu?”
Oh Iya..nih..Ayahny, tuh tajir banget deh, Punya sekian perusahaan maka dipanggillah si anak dan ditawarin, mau dibelikan sepeda yang seperti apa, merek apa..dan si anak cuma bilang, “Aku nggak mau sepeda Ayah. Aku mau dibelikan topi item topi putih saja..” Lho kok begitu..? Bingung dong Ayahnya. “Kenapa topi item dan putih?”, kata Ayahnya. ” Tidak usah dijelaskan lagi Ayah. Kalo Ayah punya uang yaa..beliin itu aja.”
Yah, mengingat mereka nggak pernah ngobrol, dan ini anak juga masih TK, papinya berpikir ya normal-normal saja anak kecil minta topi item putih, jadi Ayahnya mengiyakan saja permintaan anaknya. Walau demikian, Ayahnya tetap membelikan sepeda generasi terbaru saat itu, yang paling canggih, plus topi item dan topi putih.
Lalu anak ini, masuk SD. Sewaktu itu musim sepatu roda. Sekian lama pengasuh perhatikan, ini anak enggak minta-minta dibelikan sepatu roda sama Ayahnya. Sore hari, hanya duduk-duduk saja, sedangkan sepedanya hanya diletakkan di gudang. “Lagi nggak musim “, katanya.
Pengasuhnya laporan pandangan mata dong ke tuannya hingga si anak dipanggil lagi. “Nak, kamu mau dibelikan sepatu roda, seperti milik teman-teman kamu..? Kok enggak ngomong-ngomong dengan Ayah..Nggak masalah cuma beli sepatu roda aja…?”.
Si anak bilang,” Enggak Ayah, topi item dan topi putih saya udah rusak..dibeli lagi saja..nggak usah beli sepatu roda. Lagian lebih murah topi kan…?”
Yee..si Ayah geram dong.. Ini anak meremehkan Ayahnya sendiri, atau sok merendah…?
So, tetap si Ayah, membelikan sepatu roda, plus topi item dan topi putih.
Selang beberapa taun, ni anak masuk SMP. Cerita yang sama terulang lagi. Sekarang teman-temannya musim roller blade dan menjadi trend baru. Sementara sore hari, dia masih setia sama sepatu rodanya. Sewaktu Ayahnya pulang dari luar negeri dan melihat anaknya doang yang pake sepatu roda, si Ayah malu banget. Gila, rumah gedong, perusahaan banyak,keluar negri terus…eeh anaknya ketinggalan jaman. Besoknya, di kamar anaknya udah ada sepasang roller blade baru dengan note: “Biar kamu nggak malu”.
Malemnya di ruang kerja Ayahnya, ada note balesan: ” Ayah, kok enggak belikan topi item dan topi putih..? Aku lebih suka itu.” Weleh, si Ayah waktu membaca dan melihat note itu, bertambah dongkol dan tambah bingung. Apaan sih istimewanya topi item dan topi putih? Emang bisa bikin die beken atau nge-tren?
Besoknya dan besoknya lagi si Ayah berkali-kali menemukan note itu, hingga dia enggak tahan dan membelikan anaknya topi item dan topi putih untuk kesekian kalinya. Benar, setelah dapet itu topi, si anak enggak ninggalin note-note buat bokapnya lagi.
Sewaktu SMA, dimana jarak rumah ke sekolah rada jauh, si anak masih ber-bis ria, teman-temannya sudah ada yang bawa sepeda motor dan mobil ke sekolahan. Suatu hari, tumben Ayahnya ada di rumah, si anak pulang diantar oleh temannya. Papinya malu banget.. Masa cuma untuk anak satu nggak bisa membelikan mobil. Maka diberikan penawaran kepada anaknya, untuk dibelikan mobil. Tetapi si anak menolak dengan alasan mobil kurang praktis, lagian si anak ingin topi item dan putih saja.
Si bapak nggak terima penolakan, karena anaknya udah gede, bisa berunding. Hingga tercetus keputusan si anak dibelikan sepeda motor plus topi item dan topi putih tentunya. Dan si bapak kesal juga dong… Sudah berapa tahun dia selalu membelikan dua macam topi itu, tanpa mengetahui kenapa. Tetapi, si anak nggak ada keinginan dan kemauan memberi tahu hal itu.
Hingga tibalah masa kuliah, Karena senang dan bangga masuk PTN, si anak diberikan kado sebuah mobil baru dan bagus. Sampai beberapa bulan si anak masih naik sepeda motor saja, dan mobil tersebut hanya terletak di garasi saja sebagai pajangan. Kuliah, pacaran, semua dilakukan dengan menggunakan sepeda motor saja. Pacarnya juga bingung, kan dia punya mobi..l? Lalu pacarnya bertanya,” Kog, mobil kamu, tidak pernah dipergunakan. Kan itu diberikan Ayahmu, khusus untuk kamu..??” Ditanya sama pacarnya, lalu dia menjawab, ” Habis Ayah enggak belikan saya topi item dan topi putih. Enggak ngerti anak sendiri sihhhh….!”
Waktu makan malem bersama, si pacar ngomong ke papi, ” Kenapa sih, om nggak belikan topi item dan topi putih untuk anaknya..?” Si Ayah, sebenernya sensitif sama para topi itu..huh..sampai pacar anak gue nyuruh-nyuruh, jadi dia bertanya balik dong, kenapa si pacar mengatakan bahwa mobilnya enggak akan dipakai selama enggak dibelikan topi itu juga. Ayah bingung dong, di kamar anaknya udah segitu banyak topi item topi putih. Buat apa sih, pikir Ayah, tetapi demi gengsi, anak orang lho yang nanya, maka esok harinya sudah ada topi item dan topi putih buat anaknya.
Suatu hari anaknya gaul ke Puncak bawa mobil, sama pacarnya. Yah,namanya anak muda, waktu lagi di jalan, si pacar mencium dia dan dia jadi grogi, lalu terjadi kecelakaan…!! !!! Lalu mereka di bawa ke rumah sakit, si Ayah juga ditelpon oleh pihak rumah sakit. Tabrakannya parah. Mereka berdua nggak ada yang pake seatbelt, yang cewek meninggal seketika dan si cowok sudah sekarat. Si Ayah datang ke RS, dan bertanya pada dokter yang menangani anaknya,” Bagaimana kondisi anak saya dok..?”
Dokter (dengan tampang empati penuh dukacita) berkata, ” Maaf pak, kami tidakdapat berbuat banyak.. sepertinya memang sudah waktunya… sebaiknya bapak memanfaatkan waktu terakhir..”
Perlahan si bapak masuk, nyamperin anaknya, lalu anaknya berkata, “Ayah, maafin saya..nggak hati-hati menyetir mobilnya..” Si anak juga menangis karena pacarnya enggak tertolong. Si Ayah menenangkan dia…akrablah dua manusia itu beberapa saat, hingga si Ayah beranggapan ini saat terakhir. Dia penasaran mengenai, keinginan anaknya untuk dibelikan topi item dan topi putih. Lalu Ayahnya berkata, “Nak, maafkan Ayah selama ini yang selalu sibuk..kamu jadi kesepian..maafkan Ayah nak. Enggak sempat jadi orang tua yang baik.”
Anaknya menjawab,” Enggak apa-apa Ayah, saya ngerti kok..Cuma sempet kesel kalau Ayah punya uang lebih malah belikan saya yang macam-macam….saya Cuma minta topi item dan topi putih aja kan ?”
Si Ayah merasa timing-nya tepat nih, “KENAPA SIH KAMU SELALU MINTA TOPI ITEM TOPI PUTIH… ADA APA DENGAN TOPI-TOPI ITU?”
(pembaca juga penasaran kan ..?)
Si anak menjawab dengan kata yang terpatah-terpatah dan susah banget, habis sudah sekarat dan masanya sudah hampir tiba, ” Karena Ayah…sa..sa..saya… “
*hep* *hep* *hep* (mulai sesak nafas)
Kepalanya rebah dan nafasnya hilang. Si anak sudah meninggal sebelum memberi tahu kepada Ayahnya.
Nah, si Ayah saja yang sudah hidup bareng anaknya saja tidak tahu, apalagi gue yang hanya menceritakan ulang…?
GIMANA?!! Kesel ga sih?!
pengen nangis kan rasanya?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com