"Menyikapi tabir Teroris dalam dunia Islam" Nikmat Iman Dan Nikmat Islam
Hj.Irena Handono
Ingatkah kita pada kisah Sahabat Bilal, ra yang disiksa sedemikian kejamnya untuk memaksa beliau mengakui berhala-berhala sebagai Tuhannya. Dan apa jawaban beliau dibawah siksaan saat itu ? Ahad, Ahad, Ahad. Itulah, nikmat iman dan nikmat Islam mampu mengalahkan kepedihan dan siksa yang dirasakan tubuh sahabat Bilal, ra.
Jika dibandingkan dengan kondisi saat ini, iming-iming sembako, pendidikan, layanan kesehatan bisa menggadaikan nikmat iman dan Islam yang sudah dimiliki. Ada apa ini?
Fitnah terhadap Islam
Ketika masih di Biara, opini semua kawan-kawan saya mengatakan bahwa Islam lah yang jorok, Islam lah yang malas, Islam lah yang miskin, pencuri ayam adalah orang Islam dan orang Islam lah yang selalu kehilangan sandal ketika hari jumat. Di mata mereka, Islam menyandang sekian predikat yang buruk-buruk dan kini Islam menyandang satu gelar baru lagi, Teroris.
Ketika berdiskusi dengan mereka, saya menanyakan, bagaimana dengan di Philipina, Meksiko? Orang yang mencuri ayam di sana bukanlah Islam. Bagaimana dengan di Itali ? Penjahat besar, gembong mafia bukan orang Islam, tapi pasti katholik. Dan di Mesir, mereka yang berpendidikan, yang menjadi majikan disana adalah orang-orang Islam, dan para pembantu ternyata umumnya beragama Kristen.
Buku BARU Hj.Irena Handono, "MENYINGKAP FITNAH & TEROR"
Jika dunia Barat sekarang mengopinikan Islam sama dengan teroris, maka sesungguhnyalah mereka yang disebut teroris. Islam bukan teroris. Masalah teroris adalah sebuah grand design. Sengaja ada rekayasa pembentukan opini bahwa Islam adalah teroris. Mana mungkin seorang yang bertindak seperti kaum Nabi Luth, as dikatakan sebagai mujahid?
Jika umat tahu tentang hal ini maka akan mudah bagi umat Islam mengenali siapa musuh siapa kawan. Umat Islam akan bersatu bersama-sama melawan musuh Allah yang Allah sudah nyatakan dalam surah Al-Baqarah : 120. Tentu hal ini yang tidak diinginkan oleh musuh-musuh Allah tersebut. Maka dibuatlah skenario, sandiwara besar dengan para bonekanya yang beratribut muslim tapi sesungguhnya mereka-mereka ini yang mencoreng wajah Islam sehingga umat Islam dibuat menjadi malu, tidak bangga dengan Islam dan ujungnya adalah menjauhkan umat Islam dengan ajaran Islam (Al-Quran & Assunnah).
Islam agama yang benar
Kebenaran sebuah agama teruji dari konsep ketuhanannya. Kristen mengajarkan konsep ‘trinitas’. Di Biara, saya diberi tugas untuk mempelajari Islam dengan syarat harus mencari kelemahan Islam. Kemudian saya membuka Al-Quran untuk pertama kalinya dan mengalami kebingungan dalam membacanya. Saya salah membuka, hingga terbalik dari halaman belakang kedepan. Disitulah secara acak yang saya baca pertama kali adalah surat Al-Ikhlas. Konsep ketuhanan yang Esa/Ahad.
Pelantikan Yesus terjadi pada tahun 325 Masehi. Artinya sebelum tahun tersebut Yesus belumlah menjadi Tuhan. Dalam Bibel tidak ada satu ayatpun dimana Yesus menyatakan bahwa dirinya adalah Tuhan. Tidak ada kalimat Yesus, “sembahlah aku, aku Tuhanmu!”, TIDAK ADA. Justru yang ada adalah, Yesus mengatakan, “aku utusan”, “aku diutus oleh Bapak”. Matius 15: 24, “Aku diutus…”. Yohanes 3:2, “...guru yang diutus Allah…”, Yohanes 7:28 “tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.”
Lain dengan Al-Quran yang diturunkan dengan satu bahasa, menyebar ke seluruh dunia dengan behasa aslinya, Bibel disebarkan dengan berbagai bahasa yang sudah bukan bahasa aslinya lagi. Bibel di Indonesia adalah terjemahan dari Bibel bahasa Belanda. Karena yang memperkenalkan Kristen adalah para penjajah Belanda. Dalam Bibel bahasa Indonesia Tuhan disebut dengan Bapa, Allah. Dalam bahasa Inggris, God, Lord, Father. Berbeda lagi dengan dalam bahasa Ibrani. Eloy, Eli, Elohim.
Dan ketika tersiksa dalam penyaliban Yesus mengucap demikian, Matius 27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Jadi Yesus tidak pernah menyatakan diri sebagai Tuhan. Bahkan dalam Bibel sendiri Yesus dikatakan sebagai “a man from Galelei”. Berarti Yesus adalah manusia.
Tapi ketika Konsili Nicea tahun 325 Masehi, Kaisar Konstantin lah yang memutuskan mengangkat Yesus sebagai Tuhan sebagai jalan pemecahan atas kondisi politik imperium romawi yang saat itu sedang diambang kehancuran. Saya bertanya pada pastor yang juga dosen pembimbing, apakah sejarah gereja tersebut benar? Dia katakanya, ya benar!. Kemudian saya menyatakan bahwa jika demikian, maka Yesus adalah manusia. Pelantikan yang dilakukan Konstantin atas Yesus adalah tidak sah, sehingga sesungguhnya Yesus adalah manusia, bukan tuhan.
Lebih lanjut tentang Natal, menurut penelitian di Barat, Yesus tidak lahir pada bulan desember. D
alam Al-Quran disebutkan bahwa nabi Isa as yang disebut Yesus oleh umat Kristen, lahir pada saat buah kurma masak. Sehingga ketika digoyang pangkal pohon kurma, buah-buahnya yang telah matang, jatuh berguguran ke pangkuan Siti Maryam ra, (Q.S. Maryam : 25). Maka dipastikan musimnya adalah musim panas yang jatuh pada bulan Juli – Agustus. Sehingga diperkirakan Yesus lahir di antara bulan Juli – Agustus. Doktrin yang menyatakan Yesus lahir di bulan desember adalah salah. Apalagi tentang pohon natal dan salju, adalah mustahil salju turun di Palestina yang beriklim sama dengan Arab/Mesir, dan tidak pernah tumbuh pohon natal di Palestina, yang ada adalah pohon kurma.
Menjunjung ukhuwah menuju peradaban Islam yang mulia
Saya meninggalkan gereja dan mulai mempelajari Islam. Dan di tahun 1983 saya resmi memeluk Islam sebagai jalan hidup saya. Konsep Tuhan yang Ahad sebagaimana dalam Surat Al-Ikhlas lah yang logis, rasional, lebih diterima akal dan menenangkan hati saya.
Namun saat ini nikmat iman dan Islam yang saya miliki dan seperti juga yang dimiliki muslim yang lain dikikis dengan berbagai upaya. Program pemurtadan yang tak bisa dipungkiri, secara kasat mata terjadi dihadapan kita. Dan yang saat ini sedang mengancam saudara-saudara kita di Padang dengan berkedok bantuan kemanusiaan. Program pendangkalan aqidah yang dilakukan oleh JIL. Dan pencitraburukan/ fitnah yang terkonstruksi dengan melabel Islam sebagai teroris, mencurigai, menghambat dakwah Islam.
Maka hendaknya kita kembali mengingat perkataan sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib ra, bahwa kebathilan yang terorganisir mampu mengalahkan yang Haq namun amburadul. Inilah saat nya kita merapatkan barisan jika kita ingin nikmat Iman dan Islam dimiliki juga oleh anak cucu kita kelak. Mari berhenti berpecah belah, menjunjung ukhuwah untuk kembali menyusun peta dakwah. Demi perjuangan dalam Islam, demi menuju peradaban Islam yang mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com