Sabtu, 24 Juli 2010

Meneladani Kehidupan Nabi Muhammad S.a.w (QS. Al-Ahzab/33:21)

Sesungguhnya pada (diri) Rasulullah itu merupakan teladan yang baik bagi kamu sekalian (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Melanjutkan kajian kita terdahulu tentang “Nabi: Sang Penunjuk Jalan Menuju Kebenaran”, alangkah baiknya dalam suasana Maulid (hari kelahiran) di bulan Rabi’ul Awwal ini kita kembali membincang tentang keagungan Nabi kita Muhammad Saw. untuk selanjutnya kita jadikan tauladan.


Menurut perhitungan tarikh (sejarah), tanggal 12 Rabi’ul Awwal, mencangkup peristiwa penting dan penuh arti dalam kehidupan Rasulullah saw. Pertama, pada tanggal itu, Nabi Muhammad saw dilahirkan. Peristiwa itu terkenal dengan Tahun Gajah, karena pada waktu tentara Abrahah datang dengan maksud hendak menghancurkan Ka’bah. Peristiwa itu bertepatan dengan tanggal 21 April 571 Miladiyah.


Kedua, pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal, Nabi beserta sahabat hijrah dari Makkah ke Yatsrib, yang kemudian kita kenal dengan sebutan Madinah. Peristiwa ini bertepatan dengan tanggal 30 September 622 Miladiyah.


Ketiga, pada 12 Rabi’ul Awwal pada tahun 10 Hijriyah Nabi Muhammad wafat, yang bertepatan dengan 8 Juni 633 Miladiyah.

Oleh karenanya tidaklah terlalu berlebihan bila dikatakan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad saw, bukan hanya semata-mata memeringati kelahiran beliau saja, tetapi juga mencakup perjalanan kehidupan beliau semenjak awal kehidupan sampai ke akhir hayat.


Peringatan tersebut, seluruhnya dimaksudkan agar ummat menangkap nilai-nilai yang terdapat dalam riwayat hidup Rasulullah untuk kemudian dijadikan suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Begitulah konon nawaitu awal yang dibuhul dalam peringatan pertama Maulid Nabi Muhammad saw.


Disebutkan dalam sejarah, peringatan Maulid pertama kali dilaksanakan pada 600 tahun setelah Nabi wafat. Nabi sendiri sebelumnya tidak pernah melakukan peringatan tersebut. Peringatan kali pertama itu bahkan tidak dilakukan di Makkah atau Madinah, melainkan di Mousul, Irak yang diinisiatifi oleh ‘Abd al-Rahman Al-Kawakabi. Sumber lain menyebut Malik Al-Muzaffar.

Pengambil inisiatif tersebut mamandang bahwa kehidupan umat Islam ketika itu sudah menyimpang dari tuntutan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi itu sendiri. Penguasa sibuk menjadikan kekuasaan untuk kemewahan pribadi. Kaum hartawan, pengusaha sibuk dengan mengumpulkan kesenangan dunia semata-mata, tanpa mengindahkan lagi masyarakat lemah, dhu’afa dan terlantar. Fakir miskin pun makin diliputi derita dan keputusasaan. Antar anggota masyarakat mengalami keretakan, tidak lagi mencerminkan ukhuwah Islamiyah.


Dalam kondisi seperti itulah ‘Abd al-Rahman al-Kawakibi merasa, memandang penting dan perlu untuk mengenang kembali kehidupan dan perjuangan Nabi Muhammadf saw guna diteladani dalam kehidupan sehari-hari.


Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah swt dalam surat tersebut di atas (33:21), bahwa dalam diri Rasulullah itu merupakan teladan yang baik bagi kamu sekalian (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah.


Meneladani dalam arti menangkap nilai-nilai yang terkandung dalam sirah Nabi tersebut secara kreatif dan dinamis. Dari upaya meneladani itu, akan timbul semangat hidup yang akan menimbulkan usaha bagi peningkatan kualitas kehidupan itu sendiri.

Melalui peringatan Maulid, sebagaimana dijelaskan oleh Yunan Yusuf (2000:16), umat disadarkan untuk keluar dari belenggu dan melepaskan diri dari kehidupan fatalis serta keluar dari sikap dan kebiasaan menjadikan Islam sebagai nama dan merek saja.


Melalui peringatan ini pula, dibangun kembali kesadaran bahwa Muhammad adalah pemimpin yang membawa umat kepada sesuatu yang memberdayakan, yang mendorong untuk mewujudkan kesetaraan dan keselamatan, baik dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. [ ] Ahmad Nurcholish

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com