Sabtu, 24 Juli 2010

Kisah Seorang Wali dalam Alquran

oleh Ali Reza

Tentu di antara Anda ada yang pernah mendengar kisah “kesaktian” para wali atau habib. Ada yang bercerita kepada saya tentang seorang wali yang membangun masjid di tengah laut, seorang habib yang rumahnya tidak dimasuki air padahal satu kota kebanjiran, atau seorang habib yang “menggeser” sebuah masjid dengan cara menendangnya.

Kesaktian para wali tersebut memang di luar akal. Karena itu banyak di antara kita (juga tanpa akal) langsung menghormati para wali tersebut dengan meminta air darinya, menciumi tangannya, demi keberkahan dari kekasih Allah tersebut.

Dari mana kesaktiannya itu? Jika memang “wali” Allah, tentu berasal dari Allah karena keikhlasannya dalam beribadah, tanpa memandang mazhab. Banyak wali-wali dari Ahlussunah, tapi juga tidak sedikit wali berasal dari mazhab Syiah. Intinya, keikhlasan dalam beribadah. Toh di akhirat kita tidak akan ditanya dari mazhab apa kita berasal.

Walaupun demikian ada sebagian “wali (yang merasa) suci” dari kelompok lain menganggap mengambil berkah (tabarruk) dari para wali/habib itu sebagai bidah dan pelakunya musyrik. Ini tema lain yang butuh postingan baru lagi. Inti postingan ini bukan disitu. Tapi mengenai kisah seorang wali dalam Al-Quran. Siapakah dia?

Namanya Ashif bin Barkhiya. Ia adalah murid dari Nabi Sulaiman as. Apa kesaktiannya? Bagi yang sering baca Quran atau kisah-kisah para nabi tentu tahu. Yakni, memindahkan singgasana Ratu Bilqis dengan singkat, sangat singkat, mengalahkan kecepatan dan “kesaktian” jin Ifrith.

Ifrith dari golongan jin berkata, “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu. Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.” (QS. An-Naml : 39)

Kemampuan jin Ifrith itu sebenarnya sudah sangat luar biasa. Tapi masih kalah dengan kemampuan sang wali, Ashif bin Barkhiya, yang mengatakan, “Tutuplah kedua mata Anda, dan kemudian bukalah, niscaya singgsana itu sudah ada di hadapan Anda.”

Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab, “Aku akan membawa singgsana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” (QS. An-Naml : 40).

Inilah contoh nyata dan tak terbantahkan dari Alquran mengenai kebenaran akan kemampuan orang-orang yang mempunyai “kesaktian” karena ikhlas beribadah karena Allah. Ikhlas mempelajari ilmu-ilmu Allah (dalam Al-Kitab) dan patuh akan perintah Nabi Allah.

Imam Jafar Ash-Shadiq as. berkata, “Ilmu Ashif bin Barkhiya, dibandingkan dengan Alquran dan dibandingkan dengan ilmu kami tak ubahnya seperti setetes air di lautan.” Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad. Wallâhua’lâm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com