“Jauhilah kalian dari kebanyakan persangkaan, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa” (al-Hujuraat: 12)
“Hati-hatilah kalian terhadap prasangka. Karena sesungguhnya prasangka adalah berita yang paling dusta.” HR Al-Bukhari (6066) dan Muslim (2563)
Betapa berhati-hatinya Islam mengatur tentang prasangka, sebuah
praduga yang sering kali menggelincirkan kita pada permusuhan terhadap
saudara sesama muslim. Menjauhi sebagian prasangka (prasangka buruk)
adalah bagian dari hak saudara kita sesama muslim, dimana hak orang lain
tentu menjadi keharusan bagi kita untuk menunaikannya.
Dalam berinteraksi dengan sesama, kita sering kali terjebak pada
prasangka terhadap orang lain entah itu prasangka baik maupun buruk.
Keduanya ada sisi baik dan buruk. Ketika kita terlalu beranggapan
seseorang baik, kita lupa bahwa kita belum sepenuhnya mengenal dia
–meskipun berprasangka baik terhadap sesama muslim adalah sebuah
anjuran. Dan ketika kita terlalu beranggapan seseorang buruk, kita lupa
bahwa bisa jadi dia tak seburuk itu dan tidak berusaha mencari udzur
(permakluman) terhadapnya.
Pembelajaran mengenai prasangka ini dapat kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari. Termasuk di dalamnya
berprasangka terhadap suami, anak dan keluarga kita yang tentu mereka
juga adalah saudara sesama muslim.
Ketika pindahan rumah pekan lalu, beberapa tetangga yang selalu
nampak cuek, beberapa yang selalu nampak jutek ternyata mereka pun
memiliki kepedulian yang mungkin tak pernah dinampakkan sebelumnya
karena memang belum bertemu dengan momen yang tepat. Saya melihat
tetangga yang sering nampak menakutkan bagi saya, ternyata turun tangan
membantu mengangkat barang.
Saya lebih memilih berhati-hati bergaul dengan tetangga tapi kemudian
lupa dengan membiarkan prasangka buruk tetap ada dan abai terhadap
prasangka baik. Padahal Imam Ibnul Mubarak pernah menyatakan Seorang mukmin adalah orang yang mencari udzur-udzur (bagi saudaranya). Maksud dari mencari udzur adalah mencari celah untuk kemungkinan prasangka baik berperan.
Hal yang serupa juga dikatakan oleh Ibnu Mazin: “Seorang mukmin
mencari udzur bagi saudara-saudaranya, sedangkan orang munafik
mencari-cari kesalahan saudara-saudaranya”. Subhanallah.. Sebaik-baik
mukmin adalah yang berhati-hati prasangka terhadap saudaranya.
Abu Qilabah ‘Abdullah bin Zaid al-Jarmi berkata -sebagaimana dinukil
oleh Abu Nu’aim dalam al-Hilyah (II/285): “Jika sampai kepadamu kabar
tentang saudaramu yang kau tidak sukai, maka berusahalah mencari udzur
bagi saudaramu itu semampumu. Jika engkau tidak mampu mendapatkan udzur
bagi saudaramu, maka katakanlah dalam dirimu, ‘Mungkin saudaraku punya
udzur yang tidak kuketahui’.”
Hamdun Al-Qashshar berkata: “Jika salah seorang dari saudaramu bersalah, maka carilah sembilan puluh udzur untuknya,
dan jika saudaramu itu tidak bisa menerima satu udzur pun (jika engkau
tidak menemukan udzur baginya) maka engkaulah yang tercela”
90 udzur lho.. Istilah yang sering kita bilang adalah “cari 1001
alasan untuk berprasangka baik”. Jika dibiasakan mungkin kita akan
menemukan bahwa berprasangka buruk itu butuh effort lebih banyak jadi
mending berprasangka baiklah.
Ya, berprasangka baik juga bukan berarti kita tidak waspada karena
toh kita punya sebuah kemampuan bernama RAS, filter untuk Early Warning
System. Tapi dasar keimanan seseorang akan membuat kita percaya bahwa ia
pasti tidak menginginkan, tidak mengucapkan dan tidak bertindak kecuali
sesuatu yang bermanfaat dan baik.
Janganlah sekali-kali engkau menyangka dengan prasangka yang
buruk terhadap sebuah kalimat yang keluar dari (mulut) saudaramu,
padahal kalimat tersebut masih bisa engkau bawakan pada (makna) yang
baik.
Bahkan jika perkataan itu mutasyabih sekalipun. Mutasyabih adalah
sebuah perkataan ambigu, samar dan rancu sehingga dapat memiliki makna
yang lebih dari satu. Jika masih bisa ditemukan makna positifnya, maka
lebih baik ambil saja makna positif tersebut. Akan lebih baik lagi jika
kita mampu melaksanakan tabayyun terhadap saudara kita tersebut untuk
memastikan makna sebenarnya yang ia maksud.
Wallahu a’lam.
http://esapuspita.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com