Kesembilan
ISLAM ADALAH AGAMA YANG MUDAH[1]
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Islam adalah agama yang mudah dan sesuai dengan fitrah manusia. Islam
adalah agama yang tidak sulit. Allah Azza wa Jalla menghendaki
kemudahan kepada umat manusia dan tidak menghendaki kesusahan kepada
mereka. Allah Azza wa Jalla mengutus Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wa sallam sebagai rahmat.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” [Al-Anbiyaa’: 107]
Allah menurunkan Al-Qur-an untuk membimbing manusia kepada kemudahan,
keselamatan, kebahagiaan dan tidak membuat manusia celaka, sebagaimana
firman Allah Azza wa Jalla :
مَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ إِلَّا تَذْكِرَةً
لِّمَن يَخْشَىٰ تَنزِيلًا مِّمَّنْ خَلَقَ الْأَرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ
الْعُلَى
“Kami tidak menurunkan Al-Qur-an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau
menjadi susah; melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut
(kepada Allah), diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit
yang tinggi.” [Thaahaa: 2-4]
Sebagai contoh tentang kemudahan Islam:
1. Menuntut ilmu syar’i, belajar Al-Qur-an dan As-Sunnah menurut
pemahaman Salaf adalah mudah. Kita dapat belajar setiap hari atau
sepekan dua kali, di sela-sela waktu kita yang sangat luang.
2. Mentauhidkan Allah dan beribadah hanya kepada-Nya adalah mudah.
3. Melaksanakan Sunnah-Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
adalah mudah, seperti memanjangkan jenggot, memakai pakaian di atas mata
kaki, dan lainnya.
4. Shalat hanya diwajibkan 5 waktu dalam 24 jam. Orang yang khusyu’
dalam shalat, paling lama 10 menit, dalam hitungan hari ia melaksanakan
shalatnya dalam sehari hanya 50 menit dalam waktu 24 x 60 menit.
5. Orang sakit wajib shalat, boleh sambil duduk atau berbaring jika tidak mampu berdiri.
6. Jika tidak ada air (untuk bersuci), maka dibolehkan tayammum.
7. Jika terkena najis, hanya dicuci bagian yang terkena najis, (agama lain harus menggunting pakaian tersebut dan dibuang).
8. Musafir disunnahkan mengqashar (meringkas) shalat dan boleh
menjama’ (menggabung) dua shalat apabila dibutuhkan, seperti shalat
Zhuhur dengan ‘Ashar, dan Maghrib dengan ‘Isya’.
9. Seluruh permukaan bumi ini dijadikan untuk tempat shalat dan boleh dipakai untuk bersuci (tayammum).
10. Puasa hanya wajib selama satu bulan, yaitu pada bulan Ramadlan setahun sekali.
11. Orang sakit dan musafir boleh tidak berpuasa asal ia mengganti
puasa pada hari yang lain, demikian juga orang yang nifas dan haidh.
12. Orang yang sudah tua renta, perempuan hamil dan menyusui apabila
tidak mampu boleh tidak berpuasa, dengan menggantinya dalam bentuk
fidyah. [2]
13. Zakat hanya wajib dikeluarkan sekali setahun, bila sudah sampai nishab dan haul.
14. Haji hanya wajib sekali seumur hidup. Barangsiapa yang ingin
menambah, maka itu hanyalah sunnah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah ditanya oleh al-Aqra’ bin Habis tentang berapa kali haji
harus ditunaikan, apakah harus setiap tahun ataukah hanya cukup sekali
seumur hidup? Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
بَلْ مَرَّةً وَاحِدَةً فَمَنْ زَادَ فَهُوَ تَطَوُّعٌ.
“Haji itu (wajibnya) satu kali, barangsiapa yang ingin menambah, maka itu sunnah.” [3]
15. Memakai jilbab mudah dan tidak berat bagi muslimah sesuai dengan
syari’at Islam. Untuk masalah jilbab silahkan lihat kitab Jilbab Mar’ah
Muslimah oleh Syaikh Imam Muhammad Nashirudin al-Albani rahimahullah.
16. Qishash (balas bunuh) hanya untuk orang yang membunuh orang lain dengan sengaja.[4]
Allah Azza wa Jalla menginginkan kemudahan dan tidak menginginkan
kesulitan atas hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
“…Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…” [Al-Baqarah: 185]
مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن
يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
“…Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan
kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.”
[Al-Maa-idah: 6]
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ
“… Dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu da-lam agama …” [Al-Hajj: 78]
Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, baik
dalam hal ‘aqidah, syari’at, ibadah, muamalah dan lainnya. Allah Azza wa
Jalla menyuruh manusia untuk menghadap dan masuk ke agama fitrah. Allah
Azza wa Jalla berfirman:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي
فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ
الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai)
fitrah Allah yang Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu.
Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” [Ar-Ruum: 30]
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَامِنْ مَوْلُوْدٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ.
“Tidaklah seorang bayi dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, maka
kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
[5]
Tidak mungkin, Allah Azza wa Jalla yang telah menciptakan manusia,
kemudian Allah Azza wa Jalla memberikan beban kepada hamba-hamba-Nya apa
yang mereka tidak sanggup lakukan, Mahasuci Allah dari sifat yang
demikian.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” [Al-Baqarah: 286]
Tidak ada hal apa pun yang sulit dalam Islam. Allah Azza wa Jalla
tidak akan membebankan sesuatu yang manusia tidak mampu melaksanakannya.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
إِنَّ الدِّيْنَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّيْنَ إِلاَّ غَلَبَهُ،
فَسَدِّدُوْا وَقَارِبُوْا، وَأَبْشِرُوْا، وَاسْتَعِيْنُوْا
بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ.
“Sesungguhnya agama (Islam) itu mudah. Tidaklah seseorang mempersulit
(berlebih-lebihan) dalam agamanya kecuali akan terkalahkan (tidak dapat
melaksanakannya dengan sempurna). Oleh karena itu, berlaku luruslah,
sederhana (tidak melampaui batas), dan bergembiralah (karena memperoleh
pahala) serta memohon pertolongan (kepada Allah) dengan ibadah pada
waktu pagi, petang dan sebagian malam.” [6]
Orang yang menganggap Islam itu berat, keras, dan sulit, hal tersebut hanya muncul karena:
1. Kebodohan tentang Islam, umat Islam tidak belajar Al-Qur-an dan
As-Sunnah yang shahih menurut pema-haman Shahabat, tidak mau menuntut
ilmu syar’i.
2. Mengikuti hawa nafsu. Orang yang mengikuti hawa nafsu, hanya akan menganggap mudah apa-apa yang sesuai dengan hawa nafsunya.
3. Banyak berbuat dosa dan maksiyat, sebab dosa dan maksiyat
menghalangi seseorang untuk berbuat kebajikan dan selalu merasa berat
untuk melakukannya.
4. Mengikuti agama nenek moyang dan mengikuti banyaknya pendapat
orang. Jika ia mengikuti Al-Qur-an dan As-Sunnah, niscaya ia akan
mendapat hidayah dan Allah Azza wa Jalla akan memudahkan ia dalam
menjalankan agamanya.
Allah Azza wa Jalla mengutus Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam
untuk menghilangkan beban dan belenggu-belenggu yang ada pada manusia,
sebagaimana yang tersurat dalam Al-Qur-an:
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي
يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ
يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ
لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ
عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ
فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ
الَّذِي أُنزِلَ مَعَهُ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“ (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak
bisa baca tulis), yang (namanya) mereka dapati tertulis dalam kitab
Taurat dan Injil yang ada di pada mereka, yang menyuruh mereka
mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan
bagi mereka segala yang buruk dan membebaskan dari mereka beban-beban
dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang
beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang
terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur-an), mereka itulah orang-orang
yang beruntung.” [Al-A’raaf: 157]
Dalam syari’at yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam tidak ada lagi beban-beban berat yang dipikulkan kepada Bani
Israil. Di antara beban berat itu ialah:
• Saling membunuh penyembah sapi. [7]
• Mewajibkan qishas pada pembunuhan baik yang disengaja ataupun tidak, tanpa memperbolehkan membayar diyat.
• Memotong anggota badan yang melakukan kesalahan.
• Melarang makan dan tidur bersama istrinya yang sedang haidh.
• Membuang atau menggunting kain yang terkena najis.
Kemudian Islam datang menjelaskan dengan mudah, seperti pakaian yang terkena najis wajib dicuci namun tidak digunting.[8]
Syari’at Islam adalah mudah. Kemudahan syari’at Islam berlaku dalam
semua hal, baik dalam ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), baik tentang
‘aqidah, ibadah, akhlak, mu’amalah, jual beli, pinjam meminjam,
pernikahan, hukuman dan lainnya.
Semua perintah dalam Islam mengandung banyak manfaat. Sebaliknya,
semua larangan dalam Islam mengandung banyak kemudharatan di dalamnya.
Maka, kewajiban atas kita untuk sungguh-sungguh memegang teguh syari’at
Islam dan mengamalkannya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَسِّرُوْا وَلاَ تُعَسِّرُوْا وَبَشِّرُوْا وَلاَ تُنَفِّرُوْا.
“Permudahlah dan jangan mempersulit, berikanlah kabar gembira dan jangan membuat orang lari.” [9]
[Disalin dari buku Prinsip Dasar Islam Menutut Al-Qur’an dan
As-Sunnah yang Shahih, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit
Pustaka At-Taqwa Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan ke 3]
_______
Footnote
[1]. Pembahasan ini diambil dari Kamaluddin al-Islami oleh Syaikh
‘Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim (hal. 42) dan Shuwarun min Samaahatil
Islaam oleh DR. ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdurrahman bin ‘Ali ar-Rabii’ah,
cet. Darul Mathbu’aat al-Haditsah, Jeddah th. 1406 H, dan kitab-kitab
lainnya.
[2]. Lihat Irwaa-ul Ghalil fii Takhriiji Ahaadits Manaaris Sabiil
(IV/17-25) juga Shifat Shaumin Nabiy (hal. 80-85) oleh Syaikh Salim
al-Hilaly dan Syaikh ‘Ali Hasan ‘Ali ‘Abdul Hamid, cet. Maktabah
al-Islamiyyah, th. 1412 H.
[3]. HR. Abu Dawud (no. 1721), al-Hakim (II/293), an-Nasa-i (V/111), dan Ibnu Majah (no. 2886), lafazh ini milik Abu Dawud.
[4]. Lihat QS. Al-Baqarah 178-179.
[5]. HR. Al-Bukhari (no. 1358) dan Muslim (no. 2658), dari Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.
[6]. HR. Al-Bukhari (no. 39), Kitabul Iman bab Addiinu Yusrun, dan
an-Nasa-i (VIII/122), dari Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.
[7]. Lihat surat al-Baqarah ayat 54.
[8]. Lihat Shuwarun min Samaahatil Islaam oleh Dr. ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdur Rahman bin ‘Ali ar-Rabii’ah.
[9]. HR. Al-Bukhari (no. 69, 6125), Muslim (no. 1734) dan Ahmad (III/131) dari Shahabat Anas z. Lafazh ini milik al-Bukhari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com