Ditulis oleh Abdur Rosyid | |
Alam
dibedakan atas alam ghaib (seperti Allah, malaikat, jin, surga, dan
neraka) dan alam tampak. Ghaib menurut bahasa berarti yang tidak tampak.
Allah-lah yang paling mengetahui kedua alam tersebut. “Dialah Allah
yang tidak ada ilah kecuali Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang
tampak (QS Al-Hasyr : 22)”. “Sesungguhnya Aku mengetahui segala yang
ghaib di langit dan di bumi dan Aku mengetahui apa yang kalian tampakkan
dan apa yang kalian sembunyikan (QS Al-Baqarah : 33)”.
Kita
harus beriman kepada yang ghaib. “Kitab ini tidak ada keraguan
didalamnya sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Yaitu mereka
yang beriman kepada yang ghaib … (QS Al-Baqarah : 2-3)”. Tetapi
kita hanya bisa mengetahui yang ghaib secara benar dengan cara ikhbari,
yakni sejauh apa yang dikemukakan oleh Allah dan Rasul-Nya (Al-Qur’an
dan As-Sunnah).
Alam ghaib yang diciptakan
oleh Allah merupakan ujian bagi manusia selama dia hidup di dunia.
Manusia diuji apakah ketika di dunia dia beriman kepada Allah, Hari
Akhir, surga, neraka, pahala akhirat dan sebagainya – yang mana semuanya
itu tidak tampak – ataukah dia mengingkarinya.
Malaikat
Malaikat
merupakan tentara-tentara Allah yang ditugaskan untuk urusan-urusan
tertentu. Diantara malaikat-malaikat Allah kita mengenal antara lain
malaikat yang sepuluh, delapan malaikat yang mengusung Arsy Allah (QS
Al-Haaqqah : 17), dan malaikat-malaikat yang ditugaskan untuk menolong
orang-orang mukmin yang sedang berjihad (QS Al-Anfal : 9).
Sifat-sifat malaikat :
1)Memiliki dua, tiga, atau empat sayap (QS Faathir : 1), kecuali Jibril - yang merupakan malaikat yang paling besar - memiliki 600 atau 700 sayap (Shahih Al-Bukhari).
2)Suka
berkumpul di majelis-majelis dzikir / ilmu sembari memohonkan ampun
bagi yang ada disitu dan mengepak-ngepakkan sayap mereka sebagai tanda
ridha.
3)Merupakan
tentara-tentara Allah yang tidak pernah bermaksiat (membangkang) atas
perintah Allah kepada mereka dan senantiasa mengerjakan apa yang
diperintahkan oleh Allah kepada mereka.
4)Tidak menikah, tidak makan, dan tidak minum.
5)Tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar yang diharamkan.
6)Menyukai tempat-tempat yang bersih.
Jin
Jin
dan manusia yang dua makhluq Allah yang dibebani dengan syariat agama,
sehingga dikenai pahala dan siksa. Semua jin bisa meninggal dunia
kecuali Iblis dan keturunannya yang ditangguhkan kematiannya sampai Hari
Kiamat. Iblis dahulunya juga jin tetapi setelah menolak sujud kepada
Adam atas perintah Allah, ia beserta keturunannya dilaknat oleh Allah.
Jadi Iblis dan keturunannya kafir seluruhnya, berbeda dengan jin yang
terdiri atas mukmin dan kafir. Jin yang kafir ini sering juga disebut
sebagai syaithan karena memiliki sifat yang serupa. Disamping itu,
istilah syaithan juga dipakai untuk manusia yang memiliki sifat-sifat
syaithan. Adapun jin yang muslim, sebagaimana manusia, ada yang
benar-benar taat dan ada pula yang suka berbuat maksiat.
Syaithan
dan jin menikah, makan, dan juga minum. Keduanya tingal di alam yang
tidak terlihat oleh manusia, tetapi mereka bisa melihat manusia. Tetapi
jika mereka menampakkan diri di alam tampak dalam wujud alam tampak maka
manusia bisa melihat mereka.
Syaithan
dan jin yang ingkar menyukai tempat-tempat yang kotor dan juga
rumah-rumah yang tidak dibacakan Al-Qur’an didalamnya dan rumah-rumah
yang penghuninya tidak pernah berdzikir kepada Allah.
Qarin (Pendamping) Manusia
Allah
telah menetapkan bahwa setiap manusia didampingi oleh seorang malaikat
(yang senantiasa mengajak kepada kebaikan) dan seorang jin kafir (yang
senantiasa mengajak kepada keburukan). Semua jin yang menjadi qarin
manusia adalah kafir kecuali jin qarin Rasulullah yang telah diislamkan
oleh Allah.
Interaksi antara Jin dan Manusia
1)Dari
sisi penciptaan, manusia lebih baik dan lebih mulia daripada jin.
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik
penciptaan (QS At-Tiin)”. “Dan sungguh Kami telah memuliakan keturunan
Adam (manusia) … (QS Al-Isra’)”.
2)Rasul-rasul
Allah adalah dari kalangan manusia. Tetapi jin tetap bisa mendengarkan
dakwah mereka karena jin bisa melihat dan mendengarkan mereka dari alam
mereka.
3)Dalam
syariat Nabi Muhammad saw, kita dilarang untuk meminta perlindungan dan
meminta pertolongan kepada jin, meskipun dalam perkara kebaikan. “Dan
terdapat sekelompok manusia yang meminta perlindungan kepada sekelompok
jin sehingga para jin itu menjadi semakin congkak (QS Al-Jin)”. 4)Islam mengharamkan pernikahan antara jin dan manusia.
Tentang Peramalan
Syaithan
senantiasa berusaha untuk mencuri berita langit dengan cara saling
berpikul-pikulan diantara mereka sehingga yang diatas menyampaikan
kepada yang dibawahnya. Jika telah sampai pada syaithan yang paling
bawah maka syaithan tersebut akan menyampaikannya pada tukang ramal
(dukun). Tetapi setiap kali mereka berusaha mencuri berita langit itu,
Allah menjadikan suluh-suluh api yang menyambar mereka. Sebagian besar
usaha pencurian mereka senantiasa gagal tetapi jika sekali saja mereka
berhasil mencuri maka satu berita benar itu akan dibungkus dengan 99
kedustaan dan kebatilan.
Tentang Sihir
Sihir
merupakan salah satu dosa besar. Dalam hukum Islam, pelaku sihir harus
dihukum mati. Sihir ada yang berupa tipuan pandangan mata dan ada pula
yang menyakiti orang lain.
Pintu-Pintu Penyebab Campur Tangan Jin di Alam Manusia
Faktor-faktor penyebab campur tangan dan gangguan jin di alam manusia melalui berbagai pintu, antara lain:
a.
Pintu kelemahan kondisi psikologis (kejiwaan) seperti : Perasaan takut
sekali, sedih sekali, marah sekali, kelalaian hati dari zikrudllah dan
semacamnya
b. Pintu memperturutkan hawa nafsu di tengah maraknya berbagai kemaksiatan.
c. Pintu bid'ah dengan segala macam dan tingkatannya yang tersebar di tengah - tengah masyarakat.
d. Pintu dunia perdukunan, peramalan dan sejenisnya.
e. Pintu dunia beladiri dan olah kanoragan dengan menggunakan tenaga dalam.
f. Pintu dunia olah pernafasan, meditasi dan semacamnya.
g. Pintu dunia pengobatan alternatif supranatural.
h. Kencederungan umum masyarakat kepada dunia klenik, mistik dan misteri.
i. Dan lain - lain.
Tentang Ruqyah Syar’iyah
Definisi:
Ruqyah Syar'iyah adalah sebuah terapi syar'i dengan cara pembacaan
ayat-ayat suci Al-Qur'an dan do'a-do'a perlindungan yang bersumber dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yang dilakukan seorang muslim, baik
dengan tujuan untuk penjagaan dan perlindungan diri sendiri atau orang
lain dari pengaruh jahat pandangan mata (al-'ain) manusia dan jin,
kerasukan, pengaruh sihir, gangguan kejiwaan, berbagai penyakit fisik
dan lain-lain; Maupun dengan tujuan untuk pengobatan dan penyembuhan
bagi orang yang terkena salah satu diantara jenis-jenis gangguan dan
penyakit tersebut.
Penting:
Istilah Ruqyah disertai kata Syar'iyah dimaksudkan bahwa, terapi ini
dalam pelaksanaannya harus murni semurni-murninya sesuai dengan
batasan-batasan Syari'ah Islam yang berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Dan hal itu baik dalam kemurnian Aqidah, niat dan tujuan, muatan
dan isi, maupun tata cara pelaksanaan. Jadi harus bersih
sebersih-bersihnya dari unsur-unsur campuran yang tidak berdasar
(bid'ah) dan yang melanggar hukum Syara'.
Urgensi Ruqyah Syar'iyah
1.
Menghidupkan sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dalam hal
penjagaan dan perlindungan diri serta terapi pengobatan penyakit jiwa
maupun fisik.
2.
Minimnya pembentengan diri dengan wirid - wirid dan dzikir- dzikir
syar'i, sehingga banyak kalangan yang berpeluang terkena pengaruh buruk
pandangan mata kedengkian manusia dan jin. Disamping banyaknya korban
kejahatan dunia sihir dan perdukunan.
Perisai Diri
1. Secara umum, jagalah ketaatan dan jauhi kemaksiatan.
2.
Peliharalah sholat fardhu dan juga sholat-sholat nafilah, khususnya
sholat rawatib, qiyamul lail (minimal witir) dan sholat dhuha.
3.
Perbanyaklah membaca Al-Qur'an setiap hari, khususnya pada malam hari,
dan lebih afdhal jika disertai dengan membaca terjemah tafsirnya untuk
tadabbur.
4. Persempitlah jalan syaithan dalam diri dengan banyak berpuasa, minimal tiga hari setiap bulan.
5.
Basahi lidah dan bibir dengan banyak berdzikir, baik dzikir secara
khusus pada kesempatan-kesempatan tertentu maupun dzikir secara umum
seperti bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, bershalawat, dan
lain-lain.
6. Jagalah wirid dzikir pagi dan petang dengan Al-Ma'tsurat atau lainnya yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.
7.
Bekali diri dengan ilmu yang shahih berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah
sesuai manhaj as-salaf ash-shalih, dengan banyak membaca, konsultasi,
mengikuti kajian-kajian Islam secara manhaji, dan lain-lain; khususnya
dalam tema-tema aqidah, tazkiyatunnafs, tafsir Al-Qur'an, dan Al-Hadits.
8.
Jauhilah kebiasaan melamun dan mengkhayal, serta hindarkan pikiran dari
hal-hal yang membebani sampai membuat gelisah, sedih, takut, tertekan,
marah, putus asa, dan lain-lain.
9. Pertahankan diri selalu berada di tengah lingkar pertemanan dan kebersamaan islami yang istiqamah.
10. Sering-seringlah bermuhasabah diri diikuti taubat dan istighfar.
11. Usahakan selalu dalam keadaan suci (berwudhu).
12. Tidurlah secara islami (sesuai Sunnah), dengan cara :
a.Niat (tidur dengan sengaja).
b.Berwudhu.
c.Membersihkan dan merapikan tempat tidur.
d.Membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali.
e.Membaca Ayat Kursi dan dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah.
f.Mendekatkan
kedua telapak tangan ke mulut, meniup, dan membaca surat-surat:
Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas, lalu mengusapkan pada anggota badan
semerata mungkin. Dan ini dilakukan tiga kali.
g.Membaca doa tidur.
h.Tidur dengan cara berbaring miring ke kanan.
i.Jika bermimpi buruk hendaklah :
1) Meludah kecil ke sebelah kiri 3 kali.
2) Berta'awwudz.
3) Mengubah posisi tidur.
4) Tidak menceritakannya.
5) Lebih baik jika bangun, berwudhu, lalu sholat.
j. Membaca doa bangun tidur.
http://menaraislam.com/content/view/98/27/
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com