Berikut ini
akan kami sebutkan amalan-amalan maupun ucapan-ucapan secara berurutan
dan singkat, dengan disertai dalil dari setiap ucapan atau amalan yaitu
dalil-dalil dari Kitabullah atau dari hadits-hadits yang shahih dan
hasan. Allah-lah Yang Maha Pemberi taufiq untuk setiap kebaikan.
1. Silaturrahim
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang
ingin dilapangkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, maka hendaknya
menyambung (tali) silaturrahimnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Berakhlaq yang mulia
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Silaturrahim, berbudi mulia dan ramah pada tetangga (dapat) mendirikan kabilah dan menambah umur.” (HR. Ahmad dan Baihaqi).
3. Memperbanyak shalat di Haramain Syarifain
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Shalat di
masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih baik dari seribu (shalat) daripada
yang lain kecuali Masjidil Haram, dan shalat di Masjid haram itu lebih
baik dari seratus ribu (shalat) daripada yang lain.” (HR. Ahmad dan Ibnu
Majah).
4. Shalat berjama’ah bersama imam
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Shalat berjama’ah itu lebih baik daripada shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Adapun perempuan
shalat di rumah, dan hal itu lebih baik daripada mereka shalat di
masjid, walaupun di Masjid nabawi. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam kepada Ummu Humaid-salah satu dari shahabiyat- yang
artinya:
“Aku tahu bahwa
kamu senang shalat bersamaku, tapi shalatmu di rumahmu itu lebih baik
bagimu daripada shalatmu di kamarmu. Dan shalatmu di kamarmu itu lebih
baik bagimu daripada shalatmu di tempat tinggalmu. Dan shalatmu di
tempat tinggalmu lebih baik bagimu daripada shalatmu di Masjidku.” (HR.
Ahmad).
Lalu setelah ini beliau Radhiyallahu ‘anha shalat di penghujung rumahnya di tempat yang gelap sampai beliau menemui ajalnya.
5. Melaksanakan shalat nafilah (sunnah) di rumah
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Keutamaan shalat
seorang laki-laki di rumahnya dengan shalat yang dilihat oleh orang
banyak seperti halnya keutamaan shalat fardhu atas shalat sunnah.” (HR.
Baihaqi dan dishahihkan olah Albani).
Bukti yang menguatkan hal itu juga sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shahih:
“Sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari dan Muslim).
6. Berhias dengan beberapa adab pada hari Jum’at
Yaitu yang terdapat pada sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Barangsiapa yang
mandi (janabat) pada hari Jum’at kemudian berangkat di awal waktu,
mendapatkan khutbah pertama, berjalan kaki tidak naik kendaraan,
mendekat dari imam, mendengarkan khutbah dan tidak berbicara maka
baginya setiap langkahnya adalah (bagaikan) amalan setahun dari pahala
puasa dan shalat (taraweh)nya.” (HR. Ahlus Sunan).
Arti: “Ghassala”
adalah membasuh kepalanya, dan ada yang mengartikan: “Menggaulinya
isterinya agar matanya tidak melihat yang haram pada hari itu. Sedang
arti: “Bakkara” adalah berangkat (ke masjid) di awal waktu. Dan
“Ibtikara” adalah mendapatkan khutbah pertama.
7. Shalat Dhuha
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Bila masuk waktu
pagi maka setiap jari-jari tangan kamu ada kewajiban shadaqah, lalu
setiap (bacaan) tasbih adalah shadaqah, tahmid adalah shadaqah, tahlil
adalah shadaqah, takbir adalah shadaqah, amar ma’ruf adalah shadaqah,
nahi mungkar adalah shadaqah, dan cukup dari itu semuanya dengan shalat
dua raka’at waktu Dhuha.” (HR. Muslim).
Makna: “Sulamaa”
adalah lipatan-lipatan organ tubuh seseorang yang berjumlah 360
lipatan/engsel. Dan sebaik-baik waktu shalat Dhuha itu tatkala matahari
sangat panas, berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Shalat orang-orang yang bertaubat itu ketika anak unta itu terasa sangat panas.” HR. Muslim).
Maksudnya: tatkala anak unta itu berdiri dari tempatnya karena terik matahari yang sangat panas.
8. Menghajikan orang lain atas biayanya setiap setahun
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Kerjakanlah haji
dan umrah itu berturut-turut, karena sesungguhnya ia (dapat)
menghilangkan kefaqiran dan dosa seperti ubupan (alat peniup api) tukang
besi yang menghilangkan karat besi, emas dan perak.” (HR. Tirmidzi dan
dishahihkan oleh Albani).
Dan kadang-kadang
seseorang tidak bisa melakukan haji setiap tahun, oleh karena itu
hendaknya ia menghajikan orang –atas biayanya- yang mampu badannya
(dalam mengadakan perjalanan ke Baitullah).
9. Shalat setelah terbitnya matahari
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa
shalat subuh dengan berjama’ah kemudian ia duduk sambil berdzikir kepada
Allah sampai terbitnya matahari lalu shalat dua raka’at maka baginya
seperti ibadah haji dan umrah yang sempurna, yang sempurna, yang
sempurna.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani).
10. Menghadiri halaqah-halaqah ilmu di masjid
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa yang
berangkat ke masjid dia tidak menginginkan kecuali untuk belajar
sesuatu kebaikan atau mengajarinya maka baginya adalah seperti pahala
orang yang beribadah haji dengan sempurna.” (HR. Ath-Thabrani dan
dishahihkan oleh Albani).
11. Melaksanakan umrah pada Bulan Ramadhan
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Umrah di Bulan Ramadhan sama dengan haji bersamaku.” (HR. Bukhari).
12. Melaksanakan shalat lima waktu di masjid
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa
keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk shalat fardhu maka
pahalanya seperti haji.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan olah Albani).
Dan yang lebih
utama agar keluar dari rumahnya sudah dalam keadaan suci, bukan bersuci
di toilet masjid kecuali dalam keadaan terpaksa dan darurat.
13. Hendaknya berada di shaf yang pertama
Berdasarkan
ucapan “irbadh bin sariyah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam memintakan ampunan (kepada Allah) bagi
orang yang berada di shaf yang pertama tiga kali, dan shaf yang kedua
satu kali. (HR. an-Nasai dan Ibnu Majah).
Dan berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam juga yang artinya:
“Sesungguhnya
Allah dan malaikat-Nya membacakan shalawat kepada orang-orang yang ada
di shaf pertama.” (HR. Ahmad dengan sanad yang baik).
14. Shalat di Masjid Quba
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa yang
bersuci dari rumahnya kemudian ia datang ke Masjid Quba lalu shalat di
dalamnya maka baginya seperti pahala umrah.” (HR. an-Nasai dan Ibnu
Majah).
15. Menjadi Tukang Adzan
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Tukang adzan itu
akan diampuni (dosanya) sepanjang suaranya (terdengar), dan dibenarkan
oleh orang yang mendengarkannya baik basah maupun kering dan juga
baginya pahala orang yang shalat bersamanya.” (HR. Ahmad dan an-Nasai).
Apabila anda
tidak dapat menjadi tukang adzan itu maka paling tidak anda harus
mendapatkan pahala yang setimpal dengannya, yaitu:
16. Untuk mengucapkan seperti yang dikatakan oleh tukang adzan itu
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Katakanlah
seperti yang dikatakan oleh muadzin, bila kamu sudah selesai maka
mohonlah (kepada Allah) niscaya dia akan memberimu.” (HR. Abu Daud dan
an-Nasai).
Maksudnya: memohonlah setelah kamu selesai menjawab muadzin itu.
17. Puasa Ramadhan dan enam hari di Bulan Syawwal setelahnya
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa Puasa Ramadhan kemudian diikuti enam hari di Bulan Syawwal maka (pahalanya) seperti puasa setahun.” (HR. Muslim).
18. Puasa tiga hari setiap bulan (tanggal: 13, 14 dan 15 Bulan Qomariyah)
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa
puasa tiga hari dari setiap bulan maka itulah (pahalanya seperti) puasa
setahun.” Kemudian Allah menurunkan firman-Nya sebagai pembenaran dalam
kitab-Nya yang artinya: “Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya
(pahala) sepuluh kali lipat amalnya.” (QS. Al An’am:160). Satu hari
sama dengan sepuluh hari (HR. at-Tirmidzi).
19. Memberi makanan untuk berbuka puasa bagi orang-orang yang berpuasa
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa yang
memberikan makanan untuk berbuka puasa bagi orang yang berpuasa maka
baginya seperti pahalaya tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala orang
yang berpuasa itu.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
20. Shalat pada malam Lailatul Qadr
Berdasarkan firman Allah Ta’ala yang artinya:
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr:3).
Maksudnya: lebih baik daripada ibadah selama 83 tahun kira-kira.
21. Jihad
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Kedudukan
seseorang dalam shaf (jihad) fi sabilillah lebih baik daripada ibadah
enam puluh tahun.” (HR. Hakim dan dishahihkan oleh Albani).
Dan ini merupakan
keutamaan kedudukan/posisi dalam shaf (jihad), lalu bagaimana dengan
orang yang berjihad fi sabilillah dalam tempo berhari-hari,
berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun?
22. Ar Ribath (bersiap siaga di perbatasan musuh)
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa yang
tetap bersiap siaga (diperbatasan musuh) fi sabilillah dalam satu hari
satu malam maka baginya pahala seperti puasa satu bulan penuh dengan
shalat malamnya. Dan barang siapa yang meninggal dalam keadaan bersiap
siaga maka baginya seperti itu juga pahalanya, dan ia diberikan rezeki
serta diamankan dari fitnah.” (HR. Muslim).
Yang dimaksud dengan “fitnah” disini adalah siksa kubur.
23. Amal shalih pada sepuluh Dzulhijjah
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Tidak ada hari
dimana amal shalih dalam sepuluh (Dzulhijjah) lebih dicintai oleh Allah
daripada hari-hari lainnya.” Para shahabat bertanya: Wahai Rasulullah,
juga tidak jihad di jalan Allah? Beliau menjawab: Juga tidak jihad di
jalan Allah, kecuali orang yang mengeluarkan dengan harta dan jiwanya
sementara ia tidak kembali sedkitpun.” (HR. Bukhari).
24.Mengulang-ulangi beberapa surat Al-Qur’an
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Surat al-Ikhlash
sama dengan sepertiga al-qur’an dan surat al-Falaq sama dengan
seperempat al-Qur’an.” (HR. ath-Thabarani dan dishahihkan olah Albani).
25. Berdzikir yang pahalanya berlipat ganda dan hal ini banyak (macamnya)
Diantaranya bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika keluar dari (rumah
isterinya) Juwairiyah Ummul Mu’minin Radhiyallahu ‘anha disaat pagi hari
ketika beliau shalat subuh sedang dia berada di tempat shalatnya.
Kemudian Rasulullah pulang setelah shalat dhuha sementara Ummul mu’minin
sedang duduk (di tempat shalatnya), seraya beliau bertanya: “Masihkah
engkau dalam keadaan yang tatkala aku tinggalkan?” Ummul mu’minin
menjawab: Ya, benar. Lalu beliau bersabda:
“Aku telah
mengucapkan empat kalimat tiga kali setelahmu seandainya kalimat-kalimat
itu ditimbang dengan apa yang kamu ucapkan mulai hari ini pasti
(kalimat-kalimat itu) akan lebih berat, yaitu: “Subhaanallahi wa
bihamdihi ‘adada khalqihi waridhaanafsihi wazinata’arsihi wamidaada
kalimaatihi: maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Yang menghitung
ciptaan-Nya, Yang ridha dengan Dzat-Nya, berat ‘arsi-Nya dan tinta
kalimat-kalimat-Nya.” (HR. Muslim).
Dari Abu Umamah
Radhiyallahu ‘anhu berkata: nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melihatku
dan aku sedang menggerakkan bibirku lalu beliau bertanya: “Apa yang kamu
ucapkan wahai Abu Umamah? Saya menjawab: Saya berdzikir dan menyebut
Allah. Kemudian (beliau mengajariku) lalu bersabda:
“Maukah kamu aku
tunjukkan kepada yang lebih banyak (pahalanya) dalam berdzikir kepada
Allah di siang hari dan malam hari? Maka ucapkanlah: “Walhamdulillahi
mil amaa ahshaa kitaabahu, walhamdulillahi ‘adada kulla syay in,
walhamdulillahi mil a kulla syay in: segala puji bagi Allah Yang
Menghitung apa yang diciptakan-Nya, segala puji bagi-Nya sepenuh apa
yang diciptakan-Nya, segala puji bagi-Nya yang Menghitung apa yang
(terdapat) dalam langit dan bumi, segala puji bagi-Nya Yang menghitung
apa yang (termaktub) dalam kitab-Nya, segala puji bagi-Nya sepenuh apa
yang (termaktub) dalam kitab-Nya, segala puji bagi-Nya Yang Menghitung
segala sesuatu, dan segala puji bagi-Nya sepenuh segala sesuatu.”
“Dan hendaklah
kamu bertasbih kepada Allah seperti itu” Lalu beliau meneruskan
sabdanya: “Pelajarilah (do’a-do’a ini) dan ajarilah orang-orang
setelahmu.” (HR. ath-Thabarani dan dishahihkan oleh Albani).
26. Istighfar yang berlipat ganda
Berdasarkan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa yang
memintakan ampunan bagi orang-orang mu’minin maupun mu’minah Allah akan
menulis dari seperti mu’minin maupun mu’minah sebagai satu kebajikan.”
(HR. ath-Thabarani dan dishahihkan oleh Albani).
27. Melaksanakan kepentingan manusia
Berdasarkan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Sesungguhnya
bila aku berjalan dengan saudaraku muslim untuk memenuhi suatu hajatnya
lebih saya cintai daripada saya beri’tikaf di masjid selama satu bulan.”
(HR. Ibnu Abi Dun-yaa dan dihasankan oleh Albani).
28. Perbuatan-perbuatan yang pahalanya senantiasa mengalir sampai setelah mati
Yaitu yang dijelaskan dalam hadits Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Ada empat macam
pahala yang selalu mengucur (walaupun) setelah meninggal: “Seseorang
yang selalu siap siaga (di perbatasan musuh) di jalan Allah, seseorang
yang mengajarkan suatu ilmu maka pahalanya akan selalu mengucur selama
ilmu itu diamalkan, seseorang yang memberi shadaqah maka pahalanya akan
selalu mengucur (kepadanya) selama (shadaqah tersebut) dipergunakan dan
seorang ayah yang meninggalkan anak yang shalih yang mendo’akan
kepadanya.” (HR. Ahmad dan Thabrani).
29. Mempergunakan waktu
Hendaknya seorang
muslim menggunakan waktunya dengan ketaatan (kepada Allah). Seperti
membaca al-Qur’an, berdzikir, ibadah, mendengarkan kaset-kaset yang
bermanfaat agar waktunya tidak sia-sia belaka agar ia tidak dilalaikan
dimana saat itu tidak bermanfaat lagi kelalaian, seperti yang disabdakan
oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Dua nikmat yang (sering) dilupakan oleh kebanyakan orang, yaitu: kesehatan dan kekosongan (waktu).” (HR. Bukhari).
Allah-lah yang
Maha Memberikan taufiq kepada kita semua agar umur kita dipanjangkan
oleh-Nya dalam kebaikan. Dan dapat mempergunakan kesempatan-kesempatan
yang berlipat ganda (pahalanya) dimana kebanyakan orang melalaikannya.
Diketik ulang oleh Rudi Elprian dari buletin Jeddah Dakwah Center
http://krizkypermadibdl.blogspot.com/2013/01/29-amalan-pekerjaan-hal-yg-menghasilkan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com