Calon presiden yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi)
berkampanye di lapangan Rejobasuki, Seputih Raman, Lampung Tengah,
Lampung, Sabtu (22/3/2014). Jokowi menjadi juru kampanye Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan di beberapa kota di Provinsi Lampung
bersama sejumlah tokoh PDIP di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
KOMPAS.com —
Dalam menghadapi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang diusung
PDI-Perjuangan sebagai calon presiden, ada tiga pilihan strategi yang
dapat ditempuh para kompetitor. Menurut Direktur Eksekutif The Political
Literacy Institute, Gun Gun Heryanto, strategi pertama yang dapat
ditempuh kompetitor adalah dengan menjadikan Jokowi sebagai musuh
utamanya.
"Pilihan strategi kompetitor hanya tiga posisi.
Pertama, menjadikan Jokowi musuh utama," kata Gun Gun dalam diskusi
bertajuk Efek Jokowi dan Strategi Partai Politik di Pilpres 2014 di
Jakarta, Minggu (23/3/2014).
Menurut Gun Gun, strategi ini mulai
diposisikan Gerindra. Sejak PDI-P menyatakan akan mengusung Jokowi
sebagai capres, katanya, Gerindra intensif melancarkan serangan. "Mulai
dari kampanye-kampenye, surat Batu Tulis-lah, Jokowi disebut
mencla-mencle, bagaimana mau memimpin Indonesia. Verbal ini
harus dimaknai, konteks pilihan Prabowo, mau enggak mau bertarung di
2014 atau tidak sama sekali," kata Gun Gun.
Pilihan strategi
kedua, lanjutnya, dengan menjadikan Jokowi sebagai kekuatan utama. Dia
meramalkan, banyak partai papan tengah yang nantinya akan berkoalisi
dengan PDI-P bukan karena ideologi yang senada, melainkan karena politik
akomodasi semata.
"Bagaimana mendapatkan win-win solution dari proses koalisinya, politik akomodasi, akan ada muncul kekuatan yang merapat ke PDI-P," sambung Gun Gun.
Selain
kedua strategi di atas, menurut Gun Gun, kompetitor dapat menjadikan
Jokowi sebagai alternatif terakhir jika calon yang diusungnya dianggap
tidak mampu.
"Nah yang ketiga ini sangat mungkin dimainkan
Golkar. Bisa dihitung, sekarang tetap mencapreskan Ical, tapi kita tahu
Golkar sejarahnya selalu di kekuasaan, bisa jadi proses akhirnya
menjadikan pencapresan Pak Ical, bisa jadi injury time dia
merapat ke kekuasaan," tutur Gun Gun. Di sisi lain, Golkar bisa juga
menjadikan Jokowi sebagai alternatif terakhir jika calonnya gagal.
Sementara
bagi PDI-P, Gun Gun menilai partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri
itu sedianya menjalankan strategi yang konsisten menjaga tren positif
Jokowi serta menjaga mesin pemenangan partai dari pusat hingga daerah.
Selain itu, menurutnya, PDI-P harus mengelola harapan publik terhadap
Jokowi.
"Ini harus dilakukan, political treatment, karena Jokowi diasumsikan bukan hanya milik PDI-P, melainkan juga semua orang berekspektasi kepada Jokowi," ujarnya.
Wakil
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Musfihin Dahlan dalam diskusi yang
sama mengatakan, Jokowi bagi Golkar bukan musuh ataupun lawan politik.
Golkar, katanya, menempatkan Jokowi sebagai seorang figur yang patut
diapresasi. Kehadiran Jokowi, menurut Musfihin, tidak menjadi masalah
bagi Golkar karena partainya sudah mengusung calon presiden sendiri
sejak awal.
Mengenai kemungkinan Golkar berhenti mengusung bakal
capresnya yang sekarang, yakni Aburizal Bakrie, Musfihin mengatakan
bahwa hal itu tergantung perkembangan internal Golkar setelah hasil
pemilu legislatif keluar.
"Golkar sangat dinamis, di dalam
selalu ada mekanisme evaluasi, setelah legislatif kita akan mengadakan
rapim yang bisa mengubah segala-galanya," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com