Minggu, 30 Maret 2014

Misteri Besar Teori Konspirasi Baru di balik Kecelakaan MH 370

13957241161796660877
MAS MH 370 (psychadelic adventure.net

Saat Pasukan Amerika Serikat menarik diri dari Afghanistan, salah satu dari peralatan komunikasi untuk komando dan pengendalian yang biasa digunakan untuk mengendalikan pesawat UAV mereka (ingat ! ini salah satu senjata yang dikabarkan digunakan untuk menyergap Osama Bin Laden) dibajak oleh gerilyawan Taliban.
Pembajakan ini dilakukan saat gerilyawan Taliban mencegat iring-iringan kendaraan militer pasukan AS yang hendak bergerak pulang ke AS, menuju bandara di suatu daerah perbukitan di Afghanistan.
Serangan gerilyawan Taliban tersebut menewaskan 2 personil militer AS, merampas segala peralatan militer yang penting termasuk yang bersifat “rahasia”, yaitu “command and control system” yang tersebut di atas, seberat 20 ton dan sedang di pak terpisah dalam 6 peti kayu. Peristiwa ini berlangsung pada bulan Februari 2014. Sayang tanggal pastinya tak disebutkan.
Gerilyawan Taliban menginginkan uang dari hasil penjualan “senjata rahasia” tersebut.
Kepada siapa?
Siapa lagi jika bukan Russia atau RRC. Dan pemerintah China adalah pemenang nya. Mereka berani bayar mahal, dan segera mengirimkan 8 orang agen intelijen nya ke Afghanistan, markas Taliban setempat, dan melakukan analisa dan cek fisik atas “barang dagangan” yang ditawarkan.
Kesepakatan bisnis dicapai, jutaan US Dollar dikabarkan dibayarkan kepada gerilyawan Taliban.
Bayangkan ! Dengan alat itu, jika berhasil menemukan “cracking code” nya…..berhasil mempelajari titik kelemahannya, atau bahkan membuat tiruannya, betapa tidak berguna nya UAV (Pesawat intai tanpa awak/drones) milik AS di medan perang manapun. Apalagi jika berkonflik dengan RRC !!
Singkat kata, diputuskan lah bahwa keenam peti kayu berisi peralatan komando yang dianggap senjata rahasia rampasan perang tersebut, entah bagaimana suatu hari di awal Maret 2014, transit di kargo Kuala Lumpur International Airport, Malaysia, untuk selanjutnya dibawa ke Beijing RRC, sebagai kargo samaran…..rute pengirimannya pun tak langsung dari Afghanistan yang lebih dekat ke RRC, namun di “putar” terlebih dahulu ke Malaysia agar tak mencurigakan pihak AS dan sekutu nya.
Namun sebelum dibawa langsung ke Beijing, kargo tersebut dititipkan sementara di Kedubes RRC di KL,Malaysia.
Sementara itu pemerintah AS melalui badan intelijennya seperti CIA, dan NSA tak tinggal diam.
Mengetahui ada “senjata rahasia berbahaya” yang hilang dicuri, mereka pun segera mengontak sahabat karib mereka…Agen Rahasia Israel yang terkenal kehandalannya di dunia intelijen internasional sejak tahun 1950-an. Mereka berhasil menjejaki dan melacak keberadaan kargo “tak wajar” ini di Malaysia. Dan mereka memutuskan untuk membuntuti lalu merampas balik di saat yang tepat. Bila perlu dengan teknik sabotase ataupun pencegatan konvoi ala gerilyawan Taliban di atas.
Di sisi lain, Pemerintah RRC memutuskan hanya menyimpan kargo “tak wajar” selama satu hari. Diputuskan bahwa kargo ini akan “dititipkan” pada pesawat terbang sipil yang tak mencurigakan, untuk menghindari agen intelijen AS yang mereka sadari tak akan tinggal diam.
Singkat kata dipilihlah, flight Malaysian Air System (MAS) nomor penerbangan MH-370, yang terbang menjelang tengah malam dar KL, dengan ETA (estimated time arrival) di Beijing sekitar 4,5 jam setelah lepas landas dari KL. Mungkin sekitar pukul 5 atau 6 pagi waktu Beijing.
Di dalam daftar penumpang, diisukan terdapat 5 WN AS dan agen rahasia Israel (MOSSAD) yang telah terlatih dengan pengendalian pesawat terbang Boeing. Dicurigai, dua WN Iran yang menggunakan passport curian, sebenarnya adalah para agen Israel yang menyamar tersebut.
Dengan kecanggihan alat sadap mereka….dicurigai, pada saat kontak terakhir co-pilot Fariq dengan tower KLIA menjelang perbatasan Vietnam pukul 01.30 waktu Malaysia, saat itulah para agen rahasia AS tersebut melakukan jamming signal terhadap sistem pengendalian dan komunikasi pesawat, serta mengambil alih kemudi pesawat dengan remote control.
Dikabarkan, setelah peristiwa Menara WTC 9/11 tahun 2001, seluruh pesawat Boeing dihubungkan dengan sistem remote control agar pesawat dapat dikendalikan oleh pihak selain pilot, dari darat (tower) ataupun pesawat intai militer seperti AWACS.
Tujuannya untuk menghindari pembajakan pesawat yang mengambil alih kemudi pesawat seperti peristiwa tanggal 9 September 2001. Kendali pesawat dapat dilumpuhkan dari dara atau pesawat AWACS yang mengikuti pesawat yang dibajak, sehingga diharapkan upaya pembajak mengarahkan pesawat sesuai keinginan mereka, dapat dicegah.
Kelima agen rahasia AS dan Israel tersebut mengambil alih sistem kemudi pesawat segera, dan membelokkan arah penerbangan ke arah barat. Mengapa?
Ini misi hendak menyabot operasi intelijen RRC. Maka adalah hal konyol jika terbang menuju timur seperti Filipina dan Guam yang sebenarnya terdapat pangakalan militer AS yang dapat dengan mudamenyelamatkan/mendaratkan pesawat tersebut. Namun rutenya harus melalui Laut China Selatan yang saat ini sedang habis-habisan dipantau oleh segenap radar maupun alutsista RRC, akibat konflik sengketa wilayah yang melibatkan 6 negara, termasuk RRC dan Filipina.
Radar militer milik Malaysia, Thailand dan India sebenarnya telah melacak pesawat “tak dikenal” saat itu. Namun sayang nya reaksi mereka tidak cepat atau memang dibuat begitu?
Pesawat MH 370 terbang di atas laut Sumatra Utara, Kep. Anambas Selatan India dan mendarat di Maladewa untuk isi avtur (Inilah yang menyebabkan beberapa nelayan di wilayah tersebut bersaksi sempat melihat “penampakan” pesawat tersebut.
Tujuan selanjutnya, pesawat Boeing 777-300 ER MAS flight MH 370 beserta seganap awak, penumpang dan terutama kargo nya, akan diterbangkan ke pangkalan militer AS dan Inggris di pulau atol Diego Garcia di tengah Samudera Hindia. Yang hanya beberapa ribu kilometer jaraknya dari Maladewa. Lebih dekat daripada jarak KL-Beijing.
Di sana, kargo dipindahkan, diduga juga bersama Black Box nya agar pesawat tak terlacak jika jatuh.
Dari Diego Garcia, pesawat selanjutnya diterbangkan lagi, kali ini melaui perangkat remote control yang dimiliki US Air Base Diego Garcia, berarti juga kelima agen rahasia dan kargo “curiannya” tetap di P. Diego Garcia.
Sementara awak pesawat dan penumpang entah disengaja atau tak sengaja, dibuat tak sadarkan diri akibat kekurangan oksigen. Hal ini dapat dilakukan sesuai teori seorang ahli penerbangan tanggal 12 Maret 2014, dengan menerbangkan pesawat di atas ketinggian normal seperti 45.000 kaki (ketinggian normal pesawat jenis ini adalah 35.000 kaki). Pada kondisi seperti itu, manusia di dalam pesawat bukan hanya dapat pingsan….namun tak menutup kemungkinan tewas, karena kehabisan oksigen akibat tipisnya tekanan udara.

Misi rahasia ini tak boleh meninggalkan saksi.
Pesawat kemudian dijatuhkan ke tengah Samudera Hindia dengan kecepatan tinggi, sehingga hancur berkeping-keping.
Jika melihat ulasan di atas, sebenaranya kesimpulan-kesimpulan dan dugaan yang selama ini beredar sudah “menyerempet-nyerempet” ke sana. Namun sengaja dibuat simpang siur, karena memang para pelaku tak ingin segra ketahuan.
Diarahkan dulu mencari ke Laut China Selatan, lalu bergeser ke arah barat, yaitu Selat Malaka, lalu lama-lama informasi digiring ke arah Samudera Hindia, setelah sebelumnya sempat dicurigai mengarah ke utara (Kazakhstan yang letak nya berdekatan dengan Afghanistan !!)

Di sisi lain, mereka juga tak akan nyaman jika pesawat tersebut hilang tanpa jejak…..oleh karena itulah AS kemudian mengarahkan negara sekutunya, yaitu Prancis dan Australia untuk mendapatkan “titik terang” dimana seahrusnya mencari pesawat MH 370 yang hilang tersebut.
Sekitar 2.500 km sebelah Barat Perth, sebagaimana yang heboh ditelusuri pesawat militer, kapal dagang sipil dan kapal perang dari India, Norwegia,  Australia, Jepang, RRC dan AS (nah ini nih biang keroknya), selama seminggu terakhir ini.

Hampir saja mereka keduluan RRC, yang penginderaan satelit militernya ternyata tanggal 20 Maret 2014 lalu juga sempat mengindera objek mengapung pada lokasi yang berdekatan dengan yang ditemukan oleh satelit Inggris, Prancis, dan Australia sebelumnya.
1395724198453243073
Lokasi diduga jatuhnya MH 370 (www.tempo.co.id)
Perhatikan betapa besarnya upaya pengarahan alutsista RRC dalam mencari pesawat yang membawa 120-an warga negaranya ini. Namun untuk apa, RRC yang dikenal amat menjaga kerahasiaannya sampai terpaksa mengumbar segala alutsista nya seperti pesawat intai militer Il-76 Ilyushin, kapal perusak anti rudal sepanjang lebih dari 150 meter, kapal perang canggih lainnya. Jangan-jangan kapal selam mereak pun ikut “turun gelanggang”.
13957243222002293788
Pesawat militer RRC yang dikerahkan mencari MH 370 (www.abc.net.au)
Ya, diduga karena ada kargo “khusus” yang amat mereka tunggu kedatangannya, terbawa di pesawat nahas tersebut, dan mereka harus adu cepat menenmukannya sebelum pihak AS dan sekutunya menemukannya dan merebut balik.
Ini semua hanyalah sebuah teori konspirasi dari seseorang pengamat intelijen Indonesia yang tak sudi disebutkan identitas nya.
1395724248592366522
Ratapan keluarga korban setelah pengumuman PM Malaysia 24 Maret 2014 (www.abc.net.au)
Itulah sebabnya hingga hari ini, banyak pihak di Indonesia baik pengamat dunia penerbangan, praktis seperti ketua asosiasi, pilot, petugas ATC, termasuk keluarga korban yang masih tak percaya pesawat jatuh karena kerusakan teknis, malah ada yang menganggap penumpang masih hidup, tak peduli pidato pernyataan PM Malaysia Najib Razak tanggal 24 Maret 2014 yang mengatakan bahwa kemungkinan tak ada yang selamat dari keceakaan tersebut.
Percayakah Anda akan teori ini?
Tanpa bermaksud “mengganggu” keluarga korban yang sedang berduka, sebaiknya kita tunggu saja kelanjutan dari pemecahan misteri ini.



Ada beberapa kejanggalan dalam teori diatas.
Pertama.
“Pembajakan ini dilakukan saat gerilyawan Taliban mencegat iring-iringan kendaraan militer pasukan AS yang hendak bergerak pulang ke AS, menuju bandara di suatu daerah perbukitan di Afghanistan.
Serangan gerilyawan Taliban tersebut menewaskan 2 personil militer AS, merampas segala peralatan militer yang penting termasuk yang bersifat “rahasia”, yaitu “command and control system” yang tersebut di atas, seberat 20 ton dan sedang di pak terpisah dalam 6 peti kayu. Peristiwa ini berlangsung pada bulan Februari 2014. Sayang tanggal pastinya tak disebutkan.”
Peristiwa tersebut berlangsung Februari 2014. Sedangkan 2 Paspor curian dilaporkan hilang ditahun 2013. Apakah kedua paspor yang hilang sudah dipersiapkan untuk Agen rahasia Israel sewaktu2 bila dibutuhkan?
Kedua
“Singkat kata, diputuskan lah bahwa keenam peti kayu berisi peralatan komando yang dianggap senjata rahasia rampasan perang tersebut, entah bagaimana suatu hari di awal Maret 2014, transit di kargo Kuala Lumpur International Airport, Malaysia, untuk selanjutnya dibawa ke Beijing RRC, sebagai kargo samaran…..rute pengirimannya pun tak langsung dari Afghanistan yang lebih dekat ke RRC, namun di “putar” terlebih dahulu ke Malaysia agar tak mencurigakan pihak AS dan sekutu nya.
Namun sebelum dibawa langsung ke Beijing, kargo tersebut dititipkan sementara di Kedubes RRC di KL,Malaysia.”
RRC tidak mungkin meremehkan intelijen AS, “cargo” yang bersifat sangat rahasia, bernilai jutaan US dollar, dan sangat berbahaya apakah akan diresikokan “diputar” ke negara lain. apalagi dikirim ke Beijing dengan maskapai dari negara tersebut.




sepertinya ini pandangan agen israel, bukan indonesia, karena versi asli nya berbahasa inggris. dan yang dikirim itu bukan intel, tapi 8 scientists (yang juga ikut di pesawat MAS) untuk meneliti barang tersebut. berikut versi inggrisnya:
The American is withdrawing from the Afghanistan, one of their command and control system (used for controlling the pilotless drones) was hijacked by the Talebans when the American transport convoy was moving down from one of the hill top bases. The Talebans ambushed the convoy and killed 2 American Seal personnel, seized the equipment/weapons, including the command and control system which weighed about 20 tons and packed into 6 crates. This happened about a month ago in Feb 2014.
What the Talebans want is money. They want to sell the system to the Russian or the Chinese. The Russian is too busy in Ukraine. The Chinese are hungry for the system’s technology. Just imagine if the Chinese master the technology behind the command and control system, all the American drones will become useless. So the Chinese sent 8 top defense scientists to check the system and agreed to pay millions for it.
Sometime in early Mar 2014, the 8 scientists and the 6 crates made their way to Malaysia, thinking that it was the best covert way to avoid detection. The cargo was then kept in the Embassy under diplomatic protection. Meanwhile the American has engaged the assistance of Israeli intelligence, and together they are determined to intercept and recapture the cargo.
The Chinese calculated that it will be safe to transport it via civilian aircraft so as to avoid suspicion. After all the direct flight from KL to Beijing takes only 4 and half hours, and the American will not hijack or harm the civilian. So MH370 is the perfect carrier.
There are 5 American and Israeli agents onboard who are familiar with Boeing operation. The 2 “Iranians” with stolen passports could be among them.
When MH370 is about to leave the Malaysian air space and reporting to Vietnamese air control, one American AWAC jammed their signal, disabled the pilot control system and switched over to remote control mode. That was when the plane suddenly lost altitude momentarily.
How the AWAC can do it ? Remember 911 incident ? After the 911 incident, all Boeing aircraft (and possibly all Airbus) are installed with remote control system to counter terrorist hijacking. Since then all the Boeing could be remote controlled by ground control tower. The same remote control system used to control the pilotless spy aircraft and drones.
The 5 American/Israeli agents soon took over the plane, switched off the transponder and other communication system, changed course and flew westwards. They dare not fly east to Philippines or Guam because the whole South China Sea air space was covered by Chinese surveillance radar and satellite.
The Malaysian, Thai and Indian military radars actually detected the unidentified aircraft but did not react professionally.
The plane flew over North Sumatra, Anambas, South India and then landed at Maldives (some villagers saw the aircraft landing), refuelled and continued its flight to Garcia Deigo, the American Air Base in the middle of Indian Ocean. The cargo and the black box were removed. The passengers were silenced via natural means, lack of oxygen. They believe only dead person will not talk. The MH370 with dead passengers were air borne again via remote control and crashed into South Indian Ocean, make it to believe that the plane eventually ran out of fuel and crashed, and blame the defiant captain and copilot.
The American has put up a good show. First diverting all the attention and search effort in the South China Sea while the plane made their way to Indian Ocean. Then they came out with some conflicting statement and evidence to confuse the world. The Australian is the co-actor.
The amount of effort put up by China, in terms of the number of search aircraft, ships and satellites, searching first the South China Sea, then the Malacca Straits and the Indian Ocean is unprecedented. This showed that the China is very concerned, not so much because of the many Chinese civilian passengers, but mainly the high value cargo and its 8 top defense scientists.
Don’t believe the story? I don’t expect you to but let’s wait and see how the episode unveils itself. Or perhaps it will never be known until the next Snowden emerges.




http://luar-negeri.kompasiana.com/2014/03/25/teori-konspirasi-baru-di-balik-kecelakaan-mh-370--641612.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com