INILAH.COM, Jakarta - Publik membaca isyarat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang membahas skenario calon presiden dan wakil presiden menuju Pemilu Presiden 2014.
Duet Megawati-Jokowi atau duet Jokowi dengan sosok lain yang belum ditentukan DPP PDIP, menjadi alternatif yang dianggap kredibel dan akseptabel. Tapi duet itu masih misteri karena saat ini tidak ada yang pasti. Namun demikian, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi masuk dalam skenario bakal capres PDI-P, selain Megawati Soekarnoputeri.
Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Tjahjo Kumolo mengungkapkan beberapa skenario yang bakal mereka jalankan dalam Pilpres 2014. Skenario pertama, jika PDIP berhasil melewati ambang batas pencalonan presiden-wakil presiden, maka sudah ada dua nama di internal yang akan dipasangkan sebagai capres dan cawapres.
"Nama di internal yang selalu muncul dalam berbagai survei pilpres, siapa lagi kecuali Jokowi dan Bu Megawati," ungkap Tjahjo.
Skenario kedua, jika suara PDI-P di pemilu legislatif 2014 tidak cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres sendiri, Jokowi akan dipasangkan dengan cawapres dari partai koalisi. Dalam UU Pilpres, persyaratan ambang batas presiden ialah 20 persen perolehan kursi DPR atau 25 persen perolehan suara sah nasional.
Kedua skenario itu sangat bergantung pada hasil pemilu legislatif. Oleh karena itu, untuk bisa menentukan capres ataupun cawapres, PDI-P masih menunggu hingga proses pileg selesai.
Berbagai kalangan mendesak agar PDIP berkoalisi dengan partai yang mempunyai visi dan misi serupa agar koalisi yang dibangun itu kuat dan solid. Oleh karena itu, PDI-P harus menjalin komunikasi dengan pimpinan partai yang seide, seideologi agar kasus Koalisi Setgab Demokrat tidak terulang, koalisi tambun yang tak efektif dan sarat politik transaksional.
Oleh sebab itu, masuk akal kalau pengamat politik dari Lembaga Studi dan Pengembangan Etika Usaha (LSPEU) Indonesia Fachry Ali dan Nehemia Lawalata (tokoh GMNI Indonesia Timur) menilai, Megawati Soekarnoputri sangat mungkin memasang Jokowi sebagai cawapresnya. Setidaknya sebelum Pileg usai, Megawati tidak akan meloloskan Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden dari PDI-P. Pasalnya, Jokowi bukan keturunan Soekarno.
"Kalau Jokowi dicalonkan jadi calon presiden, posisi keturunan Bung Karno jadi tidak pasti. Jadi, kemungkinan besar Megawati di bawah 50 persen dukungannya terhadap Jokowi," kata Fachry Ali dalam sebuah diskusi.
Nehemia Lawalata menyebut Megawati masih menimbang yang terbaik dan Jokowi sangat mungkin bukan capres PDIP karena dia bukan GMNI, bukan genuine Soekarnois. ''Jokowi itu yang menarik ke Jakarta jadi gubernur selama 5 tahun adalah Prabowo Subianto, kalau langsung jadi capres, rasanya berat bagi Megawati, sebab sebaiknya Jokowi jadi menteri dulu atau wapres, tidak langsung capres yang bisa menuai pro-kontra publik itu,'' katanya.
Jika terjadi pro-kontra publik ini, nantinya bakal merugikan PDIP dan Megawati. “Jadi skenario pertama rasanya lebih masuk akal, namun skenario kedua juga rasional, meski saya tidak yakin akan skenario kedua itu,” kata Nehemia yang juga Ketua Persatuan Alumni-GMNI.
Yang pasti, PDI-P akan menunggu hasil Pemilu Legislatif 2014 untuk memastikan nasib pencapresan Jokowi. Menurut Fachry Ali, Jokowi bagi PDI-P adalah anugerah, tetapi juga sekaligus pembawa dilema besar, apalagi jika Megawati tidak bersikap tegas soal pencapresan Jokowi, sebab menanti hasil Pileg nanti.
Untuk sementara,teka-teki Jokowi capres atau tidak pada Pilpres mendatang, ibarat bayang-bayang yang tergantung cahaya: dikejar menjauh dan di tempat remang, kalau didekati malah menghilang. [berbagai sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com