Menari adalah dunia Denise Horsley. Hobinya itu mengantarkannya
melanglang buana, mendapatkan penghasilan lumayan, dan menjadi asisten
dosen di fakultas seni di sebuah universitas di London. (foto:
emel.com)
Menari adalah dunia Denise Horsley. Hobinya itu
mengantarkannya melanglang buana, mendapatkan penghasilan lumayan, dan
menjadi asisten dosen di fakultas seni di sebuah universitas di
London.
Wanita berusia 25 tahun ini lincah di atas panggung, dan
sesekali berjilbab di kesehariannya. Tak ada yang menyangka, jebolan
London College of Dance/Middlesex University tahun 1998 ini melalui
pergulatan batin panjang sebelum memeluk Islam.
Perkenalannya
dengan Islam dimulai saat ia duduk di bangku kuliah. Ia enggan
menceritakan siapa yang mengenalkan pertama kali, namun peraih gelar
sarjana tari dengan nilai tertinggi ini menjadi sangat ingin tahu
belajar tentang Islam.
"Semakin saya membaca banyak
tentang Islam, semakin saya mengakui agama ini sungguh masuk akal,"
katanya. Di sela-sela kesibukannya, ia kerap menghabiskan waktu
berjam-jam di perpustakaan Masjid Regent's Park hanya untuk membaca
terjemahan Alquran.
Seperti
Alkitab, Quran menyebutkan nabi, malaikat, mukjizat, perbuatan baik
dan buruk, pahala dan hukuman, pertobatan dan pengampunan, surga dan
neraka, Adam dan Hawa, Taurat, Injil dan banyak hal lainnya yang akrab
baginya. "Namun pertanyaan yang telah berlama-lama mengendap dalam
pikiran saya sejak sekolah Katolik akhirnya terjawab, tentang konsep
ketuhanan," ujarnya.
Suatu saat di bulan Ramadhan tahun
2009, ia memberanikan diri datang ke ruang shalat di masjid itu. "Saya
memutuskan untuk menghadiri shalat Taraweh selama bulan Ramadhan.
Menuju masjid, di dalam mobil saya gugup, bagaimana saya harus
bershalat," ujarnya mengenang.
Ia
mengamati shalat berjamaah yang sungguh menyentuh hatinya. Tekad
Denise untuk menjadi Muslimah tak lagi bisa terbendung. Pertanyaan
pertama yang dilontarkannya, "Bisakah seorang penari menjadi
Muslimah?"
Komunitas masjid menyambutnya dengan hangat. Denise pun menyatakan syahadat.
Kini,
ia tetap menjadi penari, dan makin rajin belajar agama. "Keluarga
saya menerima dan bahkan sangat bahagia, karena saya menemukan sesuatu
yang membuat saya begitu bersemangat," ujarnya.
Ia
menyatakan, citra Islam sangat tergantung pada bagaimana Muslim dan
Muslimah bersikap. "Tuhan telah menciptakan Anda dan membawa Anda
dalam perjalanan hidup Anda karena suatu alasan, jadi biarkan orang
melihat keindahan Islam melalui Anda," ujarnya.
Sumber: (Republika.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com