Sabtu, 18 Januari 2014

Kisah Inspirasi Hidayah Islami: Sang Penari Denise Akui Konsep Ketuhanan Islam Paling Masuk Akal

Menari adalah dunia Denise Horsley. Hobinya itu mengantarkannya melanglang buana, mendapatkan penghasilan lumayan, dan menjadi asisten dosen di fakultas seni di sebuah universitas di London. (foto: emel.com)
Menari adalah dunia Denise Horsley. Hobinya itu mengantarkannya melanglang buana, mendapatkan penghasilan lumayan, dan menjadi asisten dosen di fakultas seni di sebuah universitas di London.
Wanita berusia 25 tahun ini lincah di atas panggung, dan sesekali berjilbab di kesehariannya. Tak ada yang menyangka, jebolan London College of Dance/Middlesex University tahun 1998 ini melalui pergulatan batin panjang sebelum memeluk Islam.

Perkenalannya dengan Islam dimulai saat ia duduk di bangku kuliah. Ia enggan menceritakan siapa yang mengenalkan pertama kali, namun peraih gelar sarjana tari dengan nilai tertinggi ini menjadi sangat ingin tahu belajar tentang Islam.

"Semakin saya membaca banyak tentang Islam, semakin saya mengakui agama ini sungguh masuk akal," katanya. Di sela-sela kesibukannya, ia kerap menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan Masjid Regent's Park hanya untuk membaca terjemahan Alquran.



Seperti Alkitab, Quran menyebutkan nabi, malaikat, mukjizat, perbuatan baik dan buruk, pahala dan hukuman, pertobatan dan pengampunan, surga dan neraka, Adam dan Hawa, Taurat, Injil dan banyak hal lainnya yang akrab baginya. "Namun pertanyaan yang telah berlama-lama mengendap dalam pikiran saya sejak sekolah Katolik akhirnya terjawab, tentang konsep ketuhanan," ujarnya.

Suatu saat di bulan Ramadhan tahun 2009, ia memberanikan diri datang ke ruang shalat di masjid itu. "Saya memutuskan untuk menghadiri shalat Taraweh selama bulan Ramadhan. Menuju masjid, di dalam mobil saya gugup, bagaimana saya harus bershalat," ujarnya mengenang.



Ia mengamati shalat berjamaah yang sungguh menyentuh hatinya. Tekad Denise untuk menjadi Muslimah tak lagi bisa terbendung. Pertanyaan pertama yang dilontarkannya, "Bisakah seorang penari menjadi Muslimah?"

Komunitas masjid menyambutnya dengan hangat. Denise pun menyatakan syahadat.

Kini, ia tetap menjadi penari, dan makin rajin belajar agama. "Keluarga saya menerima dan bahkan sangat bahagia, karena saya menemukan sesuatu yang membuat saya begitu bersemangat," ujarnya.



Ia menyatakan, citra Islam sangat tergantung pada bagaimana Muslim dan Muslimah bersikap. "Tuhan telah menciptakan Anda dan membawa Anda dalam perjalanan hidup Anda karena suatu alasan, jadi biarkan orang melihat keindahan Islam melalui Anda," ujarnya.

Sumber: (Republika.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com