by: http://mkundarto.wordpress.com/2010/12/31/mengistimewakan-waktu/
Sebutan waktu terdiri dari detik, menit, jam, hari, minggu, bulan,
tahun, dan seterusnya. Banyak manusia mengolah waktu, karena semua
manusia hidup seiring dengan waktu. Hasil olahan dapat beraneka. Ada
waktu istimewa dan ada pula tidak istimewa. Semu tergantung kesepakatan
belaka. Makin banyak yang sepakat, maka ke-sakral-an akan semakin
tinggi. Berikut adalah contoh fenomena dimana banyak manusia
mengistimewakan waktu untuk kepentingan diri maupun kelompok yang
menyepakatinya.
Pertama, peristiwa besar dan berpengaruh terhadap jutaan manusia,
sering diabadikan (baca: dicatat sampai dengan ukuran menit dan detik).
Misalnya jatuhnya bom nuklir di suatu negara, pembacaan naskah
proklamasi kemerdekaan, dll. Bahkan waktu ‘jadian’ antara kedua sejoli
juga tak luput dari pensakralan, yang kadang dikaitkan dengan bukti
kesetiaan. Artinya, kalau lupa, dianggap tidak setia lagi. Ada juga
waktu kelahiran anak tersayang, atau kelahiran orang yang sangat
berpengaruh, sering dicatat sampai menit dan detik.
Kedua, hari bersejarah. Sebenarnya hari-hari itu ya sama saja.
Penamaan kan kesepakatan manusia. Faktanya hari dimulai dari tengah
malam sampai tengah malam lagi. Bahkan ada yang meyakini pergeseran hari
dari sejak terbenamnya matahari sampai terbenam esok harinya. Contohnya
: hari lahir, hari libur, dll. Demi memperingati hari lahir, seseorang
akan rela melakukan pesta besar-besaran. Demi men-sakral-kan hari jumat
kliwon, orang-orang jadi merasa seram dan takut dalam kegelapan dan
kesunyian malam.
Ketiga, tanggal bersejarah. Apa sich istimewanya Tahun baru tanggal 1
Januari. Jelas sangat istimewa bagi mereka yang terbiasa memakai tahun
masehi. Tetapi bagi tahun hijriyah, lain lagi tanggalnya. Tanggal 1 sura
diyakini dan disepakati untuk membersihkan barang-barang pusaka. dan
lain-lainnya.
Keempat, bulan istimewa. Bagi ummat muslim, bulan puasa (ramadhan)
menjadi istimewa. Bagi mahasiswa Indonesia, bulan Juli-Agustus menjadi
libur panjang. dll.
Kelima, tahun istimewa. Banyak tahun dianggap istimewa karena
mengukir sejarah yang dirasakan banyak pihak, seperti tahun kemerdekaan,
tahun terjadinya bencana besar, dll.
Sekali lagi, keistimewaan waktu lebih banyak terjadi karena
kesepakatan sosial. Semakin sepakat dan semakin banyak, maka keramaian
akan semakin meriah. Dan bagi sebagian kecil yang tidak bersepakat, akan
seperti hidup dalam keterasingan.
Namun kita perlu hati-hati, karena kesepakatan sosial terhadap waktu
istimewa, yang diyakini banyak orang belum tentu menuntun kita pada
keyakinan kebenaran yang hakiki. Terkadang malah tanpa sadar
menjerumuskan kita pada keimanan baru yang main menyimpang dari
cahaya-NYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com