by: http://amdefi.wordpress.com/kisah-inspiratif-bermakna/
Dari Cleaning Service ke Jutawan :
Pikir itu pelita hati, kemauan dan keunggulan itu milik orang yang mau berusaha
Kisah ini saya dapatkan ketika menonton Kick Andy Sekitar awal tahun 2006 lalu. Anne Ahira, dulu adalah seorang Cleaning Service part time pada sebuah hotel di Bandung. Sebagai seorang Cleaning Service,
suatu ketika ia pernah mendapat hinaan dari pengunjung hotel. Namun
justru hinaan itu yang membuat ia bangkit. Ia tidak ingin menjadi Cleaning Service
seumur hidup, dan ingin membuat hidupnya sukses. Dengan kemampuan yang
ia miliki, ia mencoba untuk membangun sebuah pasar dunia maya (internet
marker).
Dengan tekad, kemauan , dan kerja kerasnya, akhirnya ia sekarang menjadi seorang CEO pada sebuah situs internet market
dengan penghasilan sebesar 20.000 dollar AS per bulan (sekitar Rp 190
juta). Tekad yang tidak pernah merasa puas dengan hasil yang dicapainya
itulah yang mengantarkan ia menjadi wanita muda yang sukses.
Anne masuk dalam buku tentang orang-orang sukses di dunia internet marketing,
dan ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang masuk di buku itu. Ia
juga menjadi satu-satunya warga Indonesia yang ikut menulis dalam buku best seller tentang bagaimana sukses di dunia maya.
Apa
yang dapat kita tiru dari Anne? Anne pernah dihina karena pekerjaannya,
namun hinaan itu bukan membuat dirinya semakin pesimis meratapi nasib.
Justru hinaan itulah yang membuat ia bangkit untuk mengubah nasib. Anne
ingin sukses, karena itu ia bangkit untuk berkarya. Anne sudah punya
penghasilan 20.000 dollar AS per bulan, tapi ia merasa bahwa ia belum
sukses. Ia menetapkan target pribadi untuk memperoleh penghasilan
sebesar 100.000 dollar AS per bulan.
Suatu
cerita yang mengugah diri kita untuk mampu bangkit dan berkarya dengan
kemampuan dan potensi yang dimiliki. Sebuah pesan dari Anne: Pikir itu pelita hati, kemauan dan keunggulan itu milik orang yang mau berusaha.
Menebar Cinta, Menghindari Kerusakan Otak
Mencintai sangat baik bagi otak. Bawaan manusia antara lain adalah need affection, kebutuhan akan kasih, sayang, dan cinta dalam kehidupan hariannya. Cinta yang paling baik adalah memberi
daripada menerima. “Tangan di atas jauh lebih baik daripada tangan di
bawah”, kata sebuah pepatah. Pepatah ini memberi inspirasi kepada kita
untuk lebih banyak memberi daripada meminta. Cinta yang tulus,
keramahtamahan, dan kejujuran sangat ampuh melawan stres yang merusak
otak. Stres dapat merangsang pengeluaran hormon stres yang berpotensi
merusak tubuh. Banyak penelitian otak yang membuktikan bahwa pengeluaran
zat kimia ini dapat dihambat dengan perasaan yang penuh cinta dan kasih
sayang.
Tiga
sifat yang sangat ampuh merusak otak adalah iri, serakah,dan sombong.
Ini adalah sumber gangguan kejiwaan yang secara organik dapat
mempengaruhi jumlah dan komposisi zat kimia otak. Pikiran negatif juga
merusak otak dengan cara yang sangat ampuh.
Beberapa
penelitian berhasil menguak kaitan antara kondisi spiritual dan
gangguan jiwa. Orang-orang yang secara spiritual tidak sehat, seperti
gampang bermusuhan dengan orang orang (hostility), mudah marah,
pendendam, tidak punya rasa maaf, gampang tersinggung, sinis, dan
iri-cemburu yang kronis, umumnya mengalami rasa tidak nyaman dalam
hidupnya. Rasa tidak nyaman ini berlangsung terus-menerus dapat
mengakibatkan gangguan jiwa.
Mencintai, Cara Menghindari Kebusukan Hati :
Kebusukan
yang identik dengan kejelekan adalah hati yang busuk. Hati yang busuk
justru menimbulkan kesengsaraan batin. Bagaimanakah menghindari hati
yang busuk? Dengan menebar cintalah jawabannya. Sebab cinta itu bisa
membersihkan hati , selalu berusaha melakukan hal-hal yang baik. Menebar
cinta, membuat kita berpikiran jernih. Pikiran juga perasaan manusia,
adalah kekuatan batin yang tidak terbatas.
Dalam perkembangan otak manusia, lokasi pikiran (pada daerah otak disebut cortex prefontalis)
merupakan perkembangan paling akhir dari isi batok kepala makhluk
hidup. Pikiran yang bersih akan membuat dunia menjadi bersih. Pikiran
yang kotor akan membuat dunia menjadi kotor renungkanlah bagaimana kita
mengontruksi pandangan kita tentang dunia dan orang di sekitar kita.
Jika isi pikiran kita mengandung rasa negatif terhadap semua hal, maka
semua hal di sekitar kita akan menjadi ancaman. Nah, jika kita menebar
cinta dan kebaikan, apapun yang ada di sekitar kita pasti bernilai baik,
sekalipun itu sebuah bencana. Perlu diketahui, dalam psikoneuroimunologi
(sebuah disiplin ilmu) menyatakan bahwa pikiran kita bias mempengaruhi
sel-sel syaraf (neuron) dan system kekebalan tubuh (imunitas). Karena
itu, satu-satunya jalan untuk dapat hidup secara baik adalah
menjinakkan, menjernihkan, mengembangkan terus-menerus ke arah yang
baik, isi dan cara kita berfikir. Mulailah menebar cinta dari sekarang.
Menebar cinta kepada Yang Maha Agung, keluarga, teman, alam, bahkan
kepada “sang belahan jiwa”. Juga terhadap pekerjaan.
(disarikan dari Buku Brain Management karangan Taufik Pasiak)
Cerita ini saya dapat dari seorang sahabat
ketika kami menjadi satu tim kerja di organisasi kampus dulu.
Pertama
kali melihat keindahan bunganya, Epi tak kuasa menahan rasa cintanya
pada Ceri, “Aku mungkin sudah gila, Cer. Aku begitu mencintaimu!Maukah
engkau menikah denganku? Pikirkanlah. Aku tunggu hingga satu purnama.” Namun,
apakah cinta mereka bisa sampai akhir hayat? Mana mungkin terjadi? Epi
adalah seekor kepiting, sedangkan dirinya hanyalah sebuah pohon mangrove
muda yang sedang tumbuh.!
“Dewata tak akan meluluskan permintaanmu, Cer. Kalian
berdua tak bisa bersatu. Kamu dan Epi berasal dari dua dunia yang
berbeda. Jika Epi minta kembali, tolaklah dengan halus.” Wejangan sang
nenek masih begitu membekas di benaknya.
“Aku tak peduli, Cer. Kamu harus menjadi kekasihku.” Setelah banyak berunding, Ceri akhirnya berkeputusan. Akhirnya Ceri berkata, “Aku mau menjadi kekasihmu asalkan kamu bisa memenuhi perrmintaanku.”
“Apa permintaanmu, Ceri. Semua pintamu pasti aku penuhi!” jawab Epi penasaran.
“Syarat pertama, aku mau spesiesmu tak memangsa dan memakan propagul
kami yang baru tumbuh. Syarat kedua, aku mau kamu dan seribu ekor
teman-temanmu, menanam propagul sebagai ganti atas seribu propagul kami
yang tewas dimangsa oleh spesiesmu. Buatkan aku kebun bibit Ceriops. Aku
akan menunggu hasilnya dalam satu purnama.”
Walaupun berat, namun Epi bertekad untuk mengabulkan permintaan Ceri. Tentu dengan bantuan teman-temannya.
Bulan
ini adalah bulan Agustus, waktunya buah-buah Ceriops berjatuhan dan
siap tumbuh menjadi mangrove muda. Dengan suka cita, para kepiting
menangkap jatuhan buah itu, mengumpulkannya dan kemudian menanamnya ke
lumpur-lumpur mangrove yang lembek dan basah. Waktu berjalan begitu
cepat. Kini setengah purnama berlalu. Propagul Ceriops tumbuh subur
menjadi bibit-bibit mangrove. Seribu buah Ceriops, telah berubah menjadi
seribu bibit Ceriops.
Sebenarnya
Epi sadar. Dia telah berbuat tidak baik dengan spesiesnya sendiri
karena tidak memperbolehkan teman-temannya untuk merasakan nikmatnya
mencicipi makanan mereka. Tapi demi cintanya kepada Ceri, semua itu
dikorbankannya. Melihat hasil kerja Epi, Ceri ketakutan. Usahanya untuk
membendung cinta Epi seolah termentahkan. Kini dia tak bisa lagi
mengelak untuk tidak bersedia dijadikan istri oleh kepiting itu. Ceri
berdoa, “Ya Dewata, tolonglah hamba. Hamba begitu mencintainya.” Dewa
kasihan mendengar keluh kesah Ceri. Dewa juga terharu, melihat
kesungguhan Epi. Akhirnya, Dewa merubah Epi menjadi mangrove. Setelah
itu, dua kekasih itu menikah dan hidup bahagia selamanya.
Kira-kira
hikmah apa yang dapat kita petik dari petikan cerita di atas? Bahwa
hanya dengan ketulusan, kesungguhan hati, pengorbanan, dan doa yang
tulus kita bisa menggapai apa yang kita inginkan. Bahkan untuk sesuatu
yang awalnya hanya sebuah impian. Tapi, bukankah impian itu beda dengan
mimpi. Mimpi ada kemungkinan kita tidak akan menggapainya. Tapi impian
adalah bukti bahwa kita masih hidup, karena dengan punya impian, masih
ada semangat dalam diri untuk terus menggapainya. Jadi teringat pesan
yang ingin disampaikan oleh novel 5 cm, letakkan
impian itu 5 cm di depanmu agar kita terus termotivasi untuk
menggapainya. Lalu, mau seperti apa akhir dari semua perjuangan kita?
Semuanya bergantung pada diri kita sendiri. Mau menjadikannya impian
atau sekedar mimpi tak bertepi? SEMANGAT!!!
Hasrat untuk Berubah*
Ketika aku masih muda, dan bebas berkhayal,
Aku bermimpi ingin mengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
Kuidapati bahwa dunia tak kunjung berubah.
Maka cita-cita itu pun agak kupersempit,
Lalu kuputuskan hanya untuk mengubah negeriku.
Namun, tampaknya hasrat itu pun tiada hasil.
Tatkala usiaku makin senja,
dengan semangatku yang masih tersisa,
kuputuskan untuk mengubah keluargaku,
orang-orang yang paling dekat denganku.
Kini, sementara aku berbaring menunggu ajal menjelang.
Tiba-tiba aku sadari:
Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku,
maka dengan menjadikan diriku sebagai teladan,
mungkin aku bisa mengubah keluargaku.
Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,
Bisa jadi aku pun bisa memperbaiki negeriku.
Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia.
* tulisan di sebuah makan di Westminster, Abbey, Inggris, 1100 Masehi.
Kisah si Buyung
Kick Andy, sebuah acara talk show di Metro TV, pada 2 Nopember 2006 menyajikan suatu cerita yang mengugah pribadi saya untuk mampu bangkit dan berkarya dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki.
Menceritakan kisah si Buyung yang berumur sekitar 40 tahun, menderita buta akibat penyakit campak berkepanjangan. Hidup bersama dengan Amai (ibu) Nila di Payakumbuh, Sumatra Barat. Semenjak ditinggal mati oleh suami, Amai Nila yang menjadi penanggung
beban hidup. Namun seiring dengan bertambahnya umur, Amai Nila sudah
tidak mampu bekerja karena masalah kesehatan. Untuk menggantungkan hidup
kepada Buyung, hampir mustahil.
Mereka punya tekad yang kuat untuk terus berusaha mencukupi kebutuhan hidup. Mereka yakin bahwa manusia tidak bisa hanya bergantung pada nasib, hanya manusia yang dapat mengubah nasibnya sendiri.
Usaha
apa yang dilakukan Buyung dan Amai Nila untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya? Buyung yang lemah dan Amai Nila yang lemah bahkan tidak kuat
berjalan, membuat dan menjajakan sapu lidi keliling kampung. Mereka
menggunakan sebuah gerobak untuk menjajakan sapu lidi buatan mereka,
menempuh perjalanan hingga 40 km. Buyung yang buta, menarik gerobak—Amai
Nila yang lemah tua dan lemah, duduk di dalam gerobak, bertugas sebagai
penunjuk arah bagi Buyung sewaktu menarik gerobak. Ibarat sebuah
delman, Buyung adalah kudanya dan Amai Nila adalah Kusirnya. Dengan
pendapatan hanya sekitar Rp 10-15 ribu/hari, yang hanya cukup buat makan
sehari. Mereka menikamati pekerjaan itu.
Tapi,
mengapa mereka berdua tidak mengemis mengaharapkan belas kasihan orang
lain. Padahal pendapatan mengemis lebih besar dari menjual sapu lidi.
Disitulah mulianya mereka, sebuah pesan yang selalu diucapkan Amai Nila
kepada Buyung “ lebih baik tidak makan seharian, dari pada harus
meminta-minta. Bagi mereka, tidak ada kata menyerah, terus berusaha
selama mereka masih memiliki kekuatan untuk menikmati hidup dan tidak
pernah menyesali kekurangan yang ada pada diri mereka
Tekat yang saya dapat dari kisah itu : Mereka adalah orang yang memiliki kekurangan, tapi dengan sebuah
tekad yang luar biasa, seseorang yang mengalami kekurangan, berusaha
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan kemampuan yang mereka punya.
Mereka tidak pernah mengeluh dengan kekurangan mereka.
Kisah The Lizard (Kadal)
Ini sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang.
Ketika sedang merenovasi sebuah rumah,
seseorang mencoba merontokan tembok.
Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong
diantara tembok yang terbuat dari
kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan
seekor kadal terperangkap diantara
ruang kosong itu karena kakinya melekat pada
sebuah paku.
Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu
ketika dia mengecek paku itu, ternyata
paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika
rumah itu pertama kali dibangun.
Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat
bertahan dengan kondisi terperangkap
selama 10 tahun???
Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa
bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu
yang mustahil dan tidak masuk akal.
Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat
bertahan hidup selama 10 tahun
tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya
melekat pada paku itu!
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan
memperhatikan kadal itu, apa yang
dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat
bertahan. kemudian, tidak tahu
darimana datangnya, seekor kadal lain muncul
dengan makanan di mulutnya ….astaga!!
Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata
ada seekor kadal lain yang selalu
memperhatikan kadal yang terperangkap itu
selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah
cinta…cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan
pada hewan yang kecil seperti
dua ekor kadal itu. apa yang dapat dilakukan oleh
cinta? tentu saja sebuah
keajaiban.
Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan
tidak pernah berhenti memperhatikan
pasangannya selama 10 tahun. bayangkan
bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki
karunia yang begitu menganggumkan.
Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu
saya mulai berpikir tentang
hubungan yang terjalin antara keluarga, teman,
saudara lelaki, saudara
perempuan…..Berusahalah semampumu untuk
tetap dekat dengan orang-orang yang kita
kasihi. JANGAN PERNAH MENGABAIKAN
ORANG YANG ANDA KASIHI!!!
Bagikan cerita ini kepada semua orang yang telah
menyentuh hidup anda dan membuat
anda bertumbuh, mengerti, dan memahami lebih
dalam lagi tentang hidup. Bagikan
cerita ini untuk semua orang. Semoga setiap orang
dicintai.
Sebuah catatan dari Cae Hiew “Cinta membuat
jiwamu muda kembali dan menghilangkan
semua keriput”
Jangan Selalu Menunggu Hari Senin
Kamu
tentu masih ingat kisah gadis kembar asal Iran, Laden dan Laleh
Binjani, yang meninggal setelah dilakukan operasi pemisahan kepala di
rumah sakit Raffles, Singapura pada 8 juli 2003 silam. Operasi pemisahan
ini merupakan salah satu operasi berisiko tinggi dan belum pernah
dilakukan sebelumnya mengingat operasi ini baru dilakukan setelah kedua
gadis itu berumur 29 tahun. Bayangkan! Selama 29 tahun mereka harus
hidup dengan ubun-ubun yang berdempetan satu sama lain atau dalam bahasa
kedokterannya disebut craniopagus vertical.
Hidup
berdempetan kepala tak hari menghalangi hidup. Hal yang menakjubkannya
adalah mereka berdua lulus sebagai sarjana hukum. Namun, mereka
mempunyai keinginan dan cita-cita yang berbeda. Laden yang bersuara
lantang, menginginkan hidup terpisah dari saudari kembarnya sebagai
seorang pengacara di kota kelahiran mereka, Shiraz. Sedangkan Laleh,
sebelum dilakukan operasi dia mengatakan ingin menjadi seorang wartawan
di Teheran. Cita-cita yang timbul dari semangat untuk menjadi lebih
baik. Meski cita-cita itu harus kandas setelah operasi itu tak berhasil
memisahkan keduanya secara sempurna.
Mengapa
baru pada usia 29 tahun keduanya baru dioperasi? Mengapa pula mereka
tetap bersikeras untuk dioperasi meski keduanya tahu bahwa operasi
dempet kepala memiliki banyak dimensi mikroteknik saraf yang sangat
rumit? Keduanyapun tahu resiko yang akan terjadi bila aliran darah ke
otak terputus meski hanya sejenak. Namun, semangat yang besar dari
keduanya untuk menjadi dirinya masing-masing secara terpisah menjadi
inspirasi yang luar biasa.
Memiliki
cita-cita adalah hak setiap manusia, seperti halnya hak untuk hidup.
Akan tetapi hidup dengan cita-cita itu adalah pilihan. Karena hidup
tanpa cita-cita tak ubahnya berlayar tanpa arah. Maka tinggal tunggu
saja saat karam perahunya. Bahkan si kembar Laleh dan Laden pun memiliki
hak untuk bercita-cita. Meski tak sempat menjadi nyata. Maka lihatlah
kemauan keras dari kedua manusia yang ditakdirkan Yang Maha Berkehendak
untuk bersahabat dengan “cacat”, namun memiliki keinginan untuk tetap survive.
Bahkan mereka dapat membuktikan bahwa ketidaksempurnaan bukanlah suatu
penghalang bagi seseorang untuk terus belajar dan berprestasi.
Lalu
bagaimanakah dengan kita yang normal? Sudahkan kita memiliki cita-cita?
Cita-cita yang tak sekedar cita-cita, tapi cita-cita yang menjadi arah
hidup kita. Tak ada salahnya untuk mulai menyusunnya dari sekarang,
tanpa harus menunggu momen tertentu. Momen yang kadang tidak selalu
sempat kita dapati ketika kita menunggu-nunggu.
Jangan
menunda untuk mulai mengubah hidup, esok, lusa, atau tahun depan.
Mulailah mengubah hidup sekarang, jangan tunggu hari senin.
LOVE IS BLIND BECAUSE……
Pada
jaman dulu, sebelum dunia diciptakan seperti yang kita kenal sekarang,
dan manusia belum lagi menginjakkan kakinya di sana, semua sifat
kebaikan dan kejahatan berkeliaran tak tentu arah dan merasa bosan, tak
tahu apa yang hendak dilakukan.
Suatu
hari, mereka berkumpul dan merasa lebih bosan lagi daripada sebelumnya,
sampai ketika Kecerdikan mengemukakan usul : “Mari kita bermain petak
umpet.” Mereka semua menyukai ide tsb, dan secara tiba2 Madness/Kegilaan
berteriak: “Aku ingin menghitung, biar aku saja yang menghitung!”
Dan
karena tidak ada yang cukup gila untuk ingin mencari kegilaan, semua
yang lain setuju saja. Kegilaan segera bersandar kepohon dan mulai
menghitung, “Satu, dua, tiga…” Sementara Kegilaan menghitung, semua
sifat kebaikan dan kejahatan tsb bersembunyi. Kelembutan menggantung
dirinya di ujung bulan, Pengkhianatan bersembunyi di tumpukan sampah.
Kasih sayang bergulung di antara awan, dan Nafsu Kegairahan pergi ke
tengah2 bumi. Kebohongan berkata akan bersembunyi di bawah batu, tapi
ternyata justru bersembunyi di dasar danau. Sementara itu, Ketamakan
masuk ke dalam kantung yang kemudian ternyata dirobeknya karena kantung
itu dirasanya tidak nyaman.
Dan
Kegilaan masih terus menghitung, “Tujuh puluh sembilan, delapan puluh,
delapan puluh satu…” Ketika itu, semua sifat tsb telah bersembunyi —
kecuali Cinta. Seperti Keragu-raguan, demikianlah cinta, dia tak bisa
memutuskan kemana harus bersembunyi. Dan ini tentu tidak mengejutkan
karena kita semua tahu betapa sulitnya menyembunyikan cinta. Pada saat
Kegilaan sampai pada hitungan ke-99, Cinta segera melompat bersembunyi
ke kebun bunga Mawar. Dan dengan bersemangat Kegilaan berbalik dan
berteriak, “Bersiaplah, ini aku datang! Akan kutemukan kalian semua”.
Kemalasan
adalah yang pertama ditemukan, karena dia bahkan tidak punya energi
untuk mencoba bersembunyi, disusul oleh Keragu-raguan, yang masih
mondar-mandir karena tak tahu ke mana harus sembunyi. Kemudian, secara
hampir beruntun Kegilaan segera menemukan Kelembutan di ujung bulan,
Kebohongan didasar danau dan Gairah di tengah2 bumi. Satu persatu
Kegilaan menemukan mereka semua, kecuali lagi2 Cinta. Kegilaan mulai
menjadi semakin gila, karena putus asa untuk menemukan Cinta.
Tapi
Kecemburuan yang iri pada Cinta yang belum juga ditemukan, berbisik
pada Kegilaan, “Kau hanya perlu mencari Cinta, dan dia bersembunyi di
semak bunga Mawar.” Kegilaan mengambil garpu taman dan menusuk2annya
serampangan kearah semak Mawar. Dia terus menusuk2 sampai terdengar
suara tangis memilukan yang membuatnya berhenti. Cinta keluar dari
persembunyiannya sambil menutup mukanya dengan tangan. Di antara
jari2nya mengalir darah segar yang ternyata berasal dari kedua belah
matanya.
Kegilaan
yang terlalu bersemangat untuk menemukan Cinta, tanpa sengaja telah
melukai mata dari Cinta. “Apa yang telah kulakukan!” teriaknya menyesal.
“Aku telah membuatmu buta! Bagaimana aku harus memperbaikinya?” Cinta
menjawab, “Kau tak mungkin memperbaikinya. Tapi kalau kamu bersedia
melakukan sesuatu untukku, kamu bisa menjadi penuntunku.”
Dan semenjak itulah, Cinta itu buta namun dia bisa melihat dalam kegelapan, karena dia selalu didampingi oleh Kegilaan.
Menjadi Secerdas Einstein, Bisakah?
Otak Manusia
Otak
disusun oleh 100.000.000.000 (100 miliar) neuron dan 100.000.000.000.000
(100 triliun) sel pendukung (sel gila). Jumlah yang sangat spektakuler
ini (mungkin melebihi jumlah galaksi di alam semesta) membentuk
gumpalan-gumpalan otak. Hasil interaksinya atau sirkuitnya membentuk
pikiran, pengalaman dan pribadi manusia, walaupun tetap ada
faktor-faktor nonfisik atau nonlinear. Kegiatan berpikir dan merasa
dalam diri manusia, yang kemudian membentuk kesadaran dan pribadinya,
dinisbahkan pada sel-sel saraf ini.
Dalam
satu kepala manusia ada dua otak (otak kiri dan otak kanan), dan karena
itu, ada dua pikiran (rasional dan intuitif). Otak kiri berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan rasional, analitis, bahasa, dan matematis. Sedangkan
otak kanan banyak berisi struktur yang mengatur urusan emosi, musik dan
intuisi. Otak kiri dan kanan bekerja secara berbeda. Siapa yang mengenal
dan memanfaatkan kekhususan itu akan mendapatkan keuntungan yang sangat
bermakna.
10 Jenis Kecerdasan
Dalam Neurosains (ilmu tentang otak), ada sepuluh macam kecerdasan.
Pertama, kecerdasan verbal.
Orang yang memiliki kecerdasan ini mampu mengolah kata dengan sangat
hebat. Orang-orang seperti Rowling (penulis novel Harry Potter), Tolkiens (penulis novel Lord of The Ring) serta Dan Brown (penulis novel The Davinci Code) termasuk di dalamnya.
Kedua, kecerdasan musikal.
Idris Sardi (pemain biola) dan Jaya Suprana (pianis), seperti memiliki
otak pada kepala dan jari sekaligus. Mereka memainkan biola dan tuts
piano seolah tanpa bepikir karena “otak” mereka telah
berpindah ke jarinya. Penyanyi serbabisa Hetty Koes Endang memiliki
telinga dan otak yang peka terhadap bunyi dan nada. Telinga mereka tajam
untuk membedakan bunyi serumit apapun.
Kamu tahu
penari Sardono Kusumo (satu-satunya professor di Indonesia lulusan
SMA), pebulu tangkis Rudi Hartono, serta pemain sepak bola Iswandi
Idris? Mereka adalah manusia yang memiliki kemampuan olah fisik yang
hebat. Semua bagian tubuh mereka yang luwes, cekatan, tapi mantap
menjadi alat yang menampilkan kegeniusan. Orang-orang seperti ini
memiliki kecerdasan kinestetik yang bagus.
Para arsitek, perancang busana, fotografer dan pilot memiliki kemampuan mental imaging yang
bagus, mampu membuat visualisasi spasial yang terperinci dari semua
yang diamati, mengolah gambar sedetail mungkin serta mampu mereproduksi
semua yang mereka lihat. Kemampuan yang disebut kecerdasan spasial.
Seseorang
yang memiliki keunggulan dalam menghitung, menalar, membuat
rasionalisasi, dan berpikir runtut, seperti seorang akuntan, programmer
kompuer, atau peneliti yang piawai dalam hal angka dan logika, berarti
orang-orang seperti ini memiliki kecerdasan logis-matematis yang bagus
Kecerdasan interpersonal adalah
kemampuan membangun komunikasi antar personal, membangun kerja sama
sehingga mudah diterima dalam suatu kelompok. Orang seperti ini dapat
memahami jalan pikiran dan kemauan orang lain dengan sangat mudah.
Mereka adalah diplomat, pekerja humas, dan pengusaha.
Jika kamu cenderung menjadi perenung, suka mencari sesuatu di dalam diri, pintar
mengolah jiwa, lebih menyukai hubungan yang intens dengan Sang
Pencipta, suka bekerja sendiri, memilih tempat yang sunyi untuk
melakukan sesuatu, dan mengolah semua hal dengan berorientasi pada diri
sendiri, berarti kamu memiliki kecerdasan interpersonal. Orang yang seperti ini antara lain filosof (filsuf), teolog, mistikus, atau sejenisnya.
Tiga kecerdasan lainnya yaitu kecerdasan natural, kecerdasan eksistensial, dan kecerdasan spiritual.
Apapun
yang diketemukan mengenai sepuluh macam kecerdasan ini, ketahuilah
bahwa kita semua unik. Yang Maha Esa memberikan otak yang spesial kepada
setiap orang.
Otak Einstein
Albert
Einstein, bagian parental bawah pada otak kirinya berkembang sangat
baik, dan memiliki kemampuan pemetaan ruang (spasial) yang baik.
Perkembangan bagian parental bawah pada otak kiri Einstein ini 15% lebih
besar dibandingkan dengan orang lain (Einstein sengaja menyumbangkan
otaknya kepada ilmuan untuk diteliti demi kemajuan ilmu pengetahuan).
Selain itu Einstein juga memiliki kecerdasan logis-metematis dan
kecerdasan musik.
Jadi…
Fakta-fakta
diatas menunjukkan bahwa otak manusia menyediakan keunggulan pada
tiap-tiap orang. Kita sering mendapati ada orang yang unggul
dibidang-bidang tertentu, padahal di lingkungannya bidang-bidang
tertentu itu kurang mendapatkan perhatian atau tidak tersedia suasana
yang wajar dan mendukung. Oleh Sang Pencipta, otak manusia telah ditata
sedemikian rupa sehingga menjadi alat yang canggih bagi manusia.
Apakah kita bisa menjadi secerdas Einstein? Jawabannya, tidak semua orang bisa memiliki kemampuan seperti Einstein, ini dikarenakan dominansi otak setiap manusia berbeda. Kita hanya dituntut untuk bisa me-manage potensi-potensi luar biasa yang ada pada diri kita masing-masing.
Setiap
manusia memiliki dominansi otak dengan tipe kecerdasan yang
berbeda-beda. Tugas kita adalah cerdas menggali potensi otak kita,
tangkas melatihnya, cermat mencari jalan pengembangannya, dan lebih dari
itu, menjadikan sebagai kekuatan kita untuk sukses. Tak ada yang
menentukan kesuksesan kita selain kita sendiri—meski sekolah sekalipun.
Jika kamu merasa kurang beruntung di sekolah/perguruan tinggi, yakinlah
bahwa potensi otak kamu mungkin tidak bisa dinilai oleh sistem penilaian
di tempat itu.
Karena
itu, kita dituntut untuk mengetahui potensi yang kita miliki, dan
meraih kesuksesan dengan berkarya. Jadi, mulai dari sekarang, kenalilah
isi otakmu, mulailah berkarya, lakukan sesuatu yang baru dan bermanfaat,
mulai dari sekarang, jangan menunda untuk memulainya dihari esok, atau
lusa, atau tahun depan, kata pepatah “jangan selalu menunggu hari senin”
ngena banget niy…
Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk.
Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan
menyuruh memaku satu batang paku di pagar
pekarangan setiap kali dia kehilangan
kesabarannya atau berselisih paham dengan orang
lain.
Hari pertama dia memaku 71 batang di pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk
menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya
berkurang dari hari ke hari. Dia mendapatkan
bahwa lebih gampang menahan diri daripada
memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi
memaku sebatang paku pun dan dengan gembira
disampaikannya hal itu kepada ayahnya. Ayahnya
kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku
dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan
diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa
menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua
paku sudah tercabut dari pagar. Sang ayah
membawa anaknya ke pagar dan berkata :
Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba
lihat betapa banyak lubang yang ada dipagar.
Pagar ini tidak akan kembali seperti semula.Kalau
kamu berselisih paham atau menyakiti orang lain,
hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada
pagar. Kau bisa menusukkan pisau di punggung
orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan
meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau
meminta maaf/menyesal, lukanya tetap akan
tertinggal.
Luka melalui ucapan/tingkah laku sama perihnya
seperti luka fisik.
Kawan adalah perhiasan yang langka (apalagi
yang lebih dari itu). Mereka membuatmu tertawa
dan memberimu semangat. Mereka bersedia
mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka
menunjang dan membuka hatimu. Tunjukkanlah
kepada teman- temanmu betapa kau menyukai
mereka.
Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu
kepada siapa kamu dapat mempercayakan
rahasia. (Alessandro Manzoni)
Bekerja dan Mencintai Pekerjaan
Bagi
sebagian besar orang, bekerja adalah beban. Kita mendengar ungkapan
TGIF (Thank God It’s Friday), I Hate Monday, yang menunjukkan betapa
kita merasa segan untuk memulai rutinitas pekerjaan hari demi hari.
Dengan pola pikir seperti ini, kita tidak akan pernah mencapai hal-hal
terbaik dalam hidup kita. Bagi kita bekerja adalah sekedar mengumpulkan
uang kemudian untuk dinikmati-sekedar untuk bertahan hidup. Padahal
sesungguhnya bekerja adalah lebih dari sekedar mencari nafkah. Makna
bekerja lebih dari sekedar itu semua. Bekerja
adalah perwujudan misi atau keberadaan kita dalam tubuh manusia kita.
Sebagai makhluk spiritual kita memiliki tugas atau maksud keberadaan
kita di dunia. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menemukan
pekerjaan yang sesuai dengan misi hidup kita. Pekerjaan yang dapat
memberi kita perasaan istimewa, pekerjaan yang kita cintai dan tekuni
sepenuh hati. Seperti kutipan pembuka Bab 13 buku SQ: Connecting
with Our Spiritual Intelligence karya Danah Zohar dan Ian Marshall, yang
berbunyi:” It useless to waste your life on one path, especially if that path has no
heart. Before you embark on a path, you ask the question: Does this
path have a heart? If the answer is no, you will know it, and then you
must choose another path. A path without heart is never enjoyable. You
have to work hard even to take it. On the other hand, a path with heart
is easy, it does not make you work at liking it. Kutipan tersebut
menunjukkan tanda atau indikator apakah pekerjaan yang dapat menuntun
kita kepada takdir kita atau tujuan hidup kita. Kuncinya adalah hati.
Seseorang
mungkin cukup beruntung telah dapat menemukan sebuah jalan hidup yang
murni dengan hati ketika usianya masih muda. Namun tidak sedikit pula
yang belum menemukan makna atau jalan hidupnya ketika usianya sudah
menjelang senja. Tetapi sejarah membuktikan bahwa banyak sekali mereka
yang mencapai makna hidupnya pada usia senja, sebagai contoh: Kolonel
Sanders (Kentucky Fried Chicken), Ray Krock (Mc Donalds), Michael Angelo
(pelukis kubah Katedral Santo Petrus di Vatikan), Daniel Defoe (penulis
buku Robinson Crusoe) dan masih banyak lagi.
Bekerja dengan Penuh Cinta
Cinta
terhadap sesuatu, termasuk pekerjaan atau hobi dapat mewujudkan sebuah
prestasi yang gemilang dalam bidang pekerjaan atau hobi kita. Jika
kita mencintai apa yang kita kerjakan sehari-hari, kita dapat meraih
hasil yang terbaik. Semua orang yang sukses adalah mereka yang mencintai
apa yang mereka kerjakan. Sebagai teladan kita lihat Warren Buffet,
salah seorang terkaya di dunia. Pada suatu hari dalam sebuah seminar di
Universitas Nebraska dia ditanya rahasia kesuksesannya. Dia menjawab bahwa
apa yang dia lakukan tidak ada yang istimewa,” Saya tidak berbeda dari
Anda sekalian,”katanya. “Jika ada, perbedaannya hanya bahwa saya bangun
setiap pagi dan memiliki kesempatan untuk melakukan apa yang saya cintai
setiap harinya.”
Dengan
melakukan apa yang kita cintai untuk orang-orang yang kita cintai, kita
akan memperoleh hal-hal terbaik yang dapat ditawarkan kehidupan ini
kepada kita. Intinya, cintai pekerjaan kita atau carilah pekerjaan yang
kita cintai. Banyak orang sukses karena menekuni dan melakukan hal-hal yang mereka cintai dengan kesungguhan hati.
terimakasih atas cerita kisah yang penuh inspirasi gan, dapat menambah pengetahuan baru dan dapat dijadikan motivasi kita untuk lebih mencintai pekerjaan yang kita lakukan.
BalasHapus