by: http://kampus.okezone.com/read/2013/12/10/373/910392/mau-nulis-efektif-buat-deadline
Musuh utama bagi seorang penulis adalah hilangnya mood atau
inspirasi. Lantas, bagaimana seorang blogger yang kini menjadi penulis
dan aktor ternama Raditya Dika mampu mengakali kondisi tersebut?
Berbagai tips rahasia Raditya Dika dalam menulis pun dibaginya dalam talkshow
yang dihelat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan
Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) Malang, baru-baru ini. Dika
mengungkap, tips pertama yang harus dilakukan para penulis saat menyusun
sebuah naskah adalah menetapkan deadline.
Menurut Dika, deadline menjadi faktor utama yang cukup krusial. Sebab, penulis nantinya dapat melakukan progress secara terukur dalam menulis.
"Dengan menetapkan deadline, kita
dapat melakukan tahapan menulis secara teratur. Kita bisa menyelesaikan
sebuah karya tulisan dalam ratusan halaman sekalipun apabila kita sudah
bersepakat dengan hal yang bernama deadline," ujar Dika, seperti dinukil dari laman UB, Prasetya Online, Rabu (11/12/2013).
Selain
itu, lanjutnya, penetapan konsep cerita yang matang juga menjadi sebuah
pertimbangan. Hal ini dilakukan agar nantinya cerita yang telah dibuat
tidak melenceng dari tema yang sudah dibuat.
"Terkadang, seorang penulis juga mengalami stuck (writer block) hanya
gara-gara tidak ada lagi ide yang berkelanjutan dalam menulis. Namun
situasi tersebut sebenarnya merupakan sebuah kambing hitam dari
kemalasan atau kesalahan dari si penulis itu sendiri," jelasnya.
Dika
menyebut, pengalaman pribadi atau lingkungan sekitar sesungguhnya dapat
menjadi bahan tulisan. Penulis dapat menciptakan sebuah konsep cerita
yang beragam, menjadikan hal yang biasa-biasa saja menjadi suatu karya
yang unik dengan keberanian untuk tampil beda.
"Cerita-cerita,
pengalaman sepele atau kegelisahan bisa menjadi bahan yang dapat
diangkat ke dalam sebuah tulisan. Hanya saja kita perlu mengasah
kreativitas kita agar cerita tersebut bisa menjadi lebih berbeda di mata
para pembaca," tutur Dika.
Mahasiswa S-2 Ilmu Politik
Universitas Indonesia (UI) itu menyatakan, jika ingin mengirimkan naskah
tulisan ke penerbit, yang paling baik dilakukan penulis pemula adalah
mendatangi langsung kantor penerbit yang bersangkutan. Sebab, tiap hari
penerbit selalu menerima ratusan yang dikirimkan lewat pos. Sehingga
kemungkinan untuk dibaca sangat kecil.
"Dengan datang sendiri ke
kantor penerbit, sang penulis sudah menunjukkan integritas dan rasa
profesionalisme mereka. Ditambah lagi penulis dapat menjelaskan tentang
pribadi diri mereka sendiri serta mempresentasikan karyanya yang akan
diajukan. Hal tersebut bisa menjadi nilai tambah bagi penulis,"
tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com