Rabu, 06 November 2013

Waspada dan Hati-hati Terjadi Double Debit Saat Belanja Menggunakan Kartu Debit!

1383730893655035099
Ilustrasi/Admin (Shutterstock)


by: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/11/06/hati-hati-terjadi-double-debit-saat-belanja-menggunakan-kartu-debit-607049.html
Tadi pagi (6 November 2013) sepulang menemani istri untuk memeriksakan darah ke rumah sakit, kami berdua lalu mengurus penggantian buku tabungan milik istri saya di bank Mandiri. Dengan sistim antrian di customer service dan berhubung suasana masih terhitung pagi hari, kami lumayan cepat dilayani. Buku tabungan baru pun kami terima dengan proses yang cepat. Setelahnya, saya dan istri langsung menuju mobil hendak pulang ke rumah.
Di dalam mobil, istri saya membuka lagi buku tabungan baru tersebut dan melihat transaksi demi transaksi yang muncul selama 2 bulan belakangan dan alangkah kagetnya dia ketika menemukan ada transaksi dengan nilai yang sama tercetak dua kali.
“Ini transaksi apa ya Pa?” tanya istriku.
“Lihat saja kodenya transaksinya Ma…” sahutku sambil tetap memperhatikan keramaian lalu lintas.
“Kayaknya ini yang kita belanja hari Minggu lalu (tanggal 3 November 2013) deh Pa… di Carrefour Golden City” saya pun melirik sekilas melihat jumlahnya. Rp. 345.210,- dan benar, tercetak dua kali.
Kamipun memutuskan untuk kembali ke Bank Mandiri. Berhubung sudah mulai siang, agak lama juga harus menunggu antrian di customer service officer (CSO). Akhirnya giliran kami tiba. Kami jelaskan secara detil apa yang kami temukan. Dan benar saja. Menurut CSO tersebut telah terjadi double transaksi. Dia pun bertanya tentang peristiwanya dan kemudian saya jelaskan kalau pada waktu saya membayar, si kasir sempat berganti mesin EDC (Electronic Data Capture) ketika EDC yang biasa digunakan untuk debit kartu Mandiri menurut dia tidak berhasil, maka kartu pun digesekkan di mesin EDC lain. Waktu itu digesekkan lagi di mesin EDC bank BCA. Kamipun diminta mengisi formulir keluhan pelanggan dan kemudian CSO tadi mencetak detil transaksi dobel tersebut untuk kami komplainkan ke Carrefour Golden City.
13837213961847603516
Suasana Carrefour Golden City saat itu
Karena hal ini adalah yang pertama kali kami alami, kamipun berniat mengurus tuntas supaya hal ini segera selesai. Kamipun berangkat menuju Carrefour Golden City. Sesampainya di sana kami langsung menyampaikan keluhan ke bagian customer service. Seorang pegawai perempuan kemudian meminta form komplain yang sudah kami ajukan ke bank tadi kemudian menanyakan jika kami mempunyai struk belanjanya. Iseng-iseng saya tanya, “Kalau saya nggak punya lagi struknya gimana mbak?” si mbak agak terkejut, “Lho, struknya ngga ada ya Pak?”
“Ada mbak, maksud saya kalau saya nggak punya struknya lagi bagaimana?” tanya saya lagi. Si mbak hanya diam tak menjawab. Struk saya sampaikan ke si mbak tadi. Untung masih saya simpan, berhubung katanya di Carrefour sedang ada undian rumah gratis. Dia pun meminta saya menunggu dan berjalan menuju ke suatu tempat dengan membawa form pengaduan bank tadi dan struk yang saya berikan. Karena takut form dan struk tersebut nanti bisa dihilangkan begitu saja olehnya, saya pun mengikuti si mbak.
Ternyata dia menuju sebuah ruangan kecil (lihat gambar) namun kami tidak dipersilahkan masuk dan hanya diminta menunggu di luar. Tak ada bangku tempat duduk di sana. Istri saya yang sedang hamil pun terpaksa duduk di salah satu bangku counter rokok tempat yang biasa dipakai juga untuk menukar karcis parkir gratis jika belanja dalam jumlah nominal tertentu.
13837212701490895812
Ruangan kecil di sebelah counter rokok
Lama menunggu, saya pun tak sabar dan membuka pintu ruang tadi. “Kok lama amat mbak, terus kami bagaimana nih? Sampai kapan harus menunggu?” tanya saya kesal. Akhirnya seorang pegawai perempuan yang berbeda keluar dan berusaha menjelaskan.
“Ini kami fotocopy dulu ya Pak, nanti kami akan proses. Kira-kira waktu pergantiannya itu sekitar satu bulan” begitu katanya.
Sontak saya terkejut. Bayangkan, sudah capek-capek menghabiskan waktu untuk komplain saya masih harus menunggu satu bulan. Sayapun tetap ngotot dan meminta uang yang dobel debit itu diganti cash saat itu juga. Saya sampaikan ke pegawai tersebut kalau saya ingin bicara dengan atasannya. Saya pun tak gentar menyatakan akan menyampaikan hal ini di media. Maklumlah, sebagai seorang Kompasianer paling tidak sudah terbayang saya akan menuliskan tentang hal ini nanti di Kompasiana. Karena saya mungkin terlihat sangat ngotot dan bersuara agak keras, akhirnya saya diminta bicara dengan manajer kasir via telepon genggam. Namanya Pak Angga. Saya sampaikan keluhan saya secara garis besar. Pak Angga tetap bersikukuh menjawab sama dengan pegawai yang tadi. Malah, beliau menambahkan kemungkinan bahwa itu adalah transaksi gantung yang mungkin bisa terkoreksi kemudian. Saya membantah pernyataan beliau tentang hal transaksi gantung ini berhubung saya sudah pernah mengalaminya. Dulu pernah terjadi double debit di salah satu gerai mirip Carrefour namun tak sampai sehari jumlah uang di tabungan langsung kembali. Ketika saya print, memang tercetak tiga jumlah uang yang sama namun salah satunya bertanda minus. Artinya, memang sempat terjadi dobel debit namun langsung terkoreksi saat itu juga di hari yang sama. Bagaimana mungkin ada transaksi gantung yang sampai berhari-hari tak terkoreksi?
Sayapun menyampaikan keluhan saya ke Pak Angga tersebut. Saya ceritakan bahwa sejak awal tak satu staf Carrefour pun yang meminta maaf atas kejadian dobel debit ini. Bahkan kamipun sebagai customer tidak dipersilahkan duduk dan hanya diminta menunggu tanpa kepastian. Untungnya Pak Angga cepat tanggap, diapun langsung meminta maaf. Tapi itu tak mengendurkan niat saya, sayapun tetap ngotot berkeras meminta pergantian tunai saat itu juga dan mengembalikan telepon genggam itu ke pegawai beliau.
“Baiklah Pak, ini manajer saya sudah menyampaikan kalau kami akan mengembalikan secara cash dan sekarang sedang diproses persetujuan ke regional, namun kalau boleh, bapak menunggu selama lima belas menit lagi,” kata-kata ini diucapkan oleh si mbak pegawai yang tadi, selepas berbicara via telepon genggam dengan Pak Angga.  Kemudian si mbak pegawai tadi langsung menarik satu kursi dari ruangan kecil tadi dan mempersilahkan saya untuk duduk. Hmmm, penghormatan terhadap customer yang agak terlambat. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
13837215551813023507
Rekening koran dari bank Mandiri, tampak ada double debit Carrefour sebesarRp. 345.210,-
Akhirnya uang pergantian diberikan secara cash. Kamipun diminta membuat surat pernyataan di atas materai. Isinya bahwa kami bersedia mengembalikan uang sejumlah Rp. 345.210,- tadi jika ternyata bank sudah melakukan koreksi. Surat pernyataan ini sempat saya komplain. Saya sampaikan sebaiknya mereka (pihak Carrefour) yang langsung meminta ke bank dan jangan kami lagi yang mengurus pengembalian uangnya. Komplain saya diterima dan ditambahkan kalimat “yang akan diminta oleh pihak Carrefour ke bank”. Berhubung kartu debit itu milik istri saya, diapun membuat surat pernyataan tadi dan menandatangani tanda terima uang sebesar Rp. 345.210,- itu. Walau sebenarnya yang kami terima masih kurang sepuluh rupiah. Hanya Rp. 345.200,- saja. Tanpa sengaja saya melihat ada form lain yang dipegang oleh si pegawai. Kumpulan form itulah yang rupanya dipakai mereka sebagai acuan untuk kasus kami. Rupanya kasus nyaris serupa sudah pernah terjadi sebelumnya. Kenapa saya katakan nyaris? Karena kasusnya agak berbeda. Sekilas saya lihat surat pernyataan seseorang bernama Dewi dan rupanya terjadi kasus pembayaran dobel juga namun menggunakan kartu kredit. Sempat terlintas juga di pikiran saya kalau kejadian ini disengaja dan sudah dilakukan berkali-kali oleh pihak Carrefour. Lumayan juga kan, kalau barang diberikan ke konsumen namun konsumen membayar dobel? Tapi pikiran itu segera saya buang jauh-jauh. Saya yakin kalau Carrefour dibawah kendali Chaerul Tanjung tak mungkin melakukan hal senista itu.
13837216721011675614
Struk belanja kami waktu itu, tertera jumlah Rp. 345.210,- dengan debit via EDC BCA
Setelah uang diterima, iseng-iseng saya tanyakan kembali, “Lalu, apa kompensasi pihak Carrefour untuk kami? Bagaimana dengan waktu kami yang telah terbuang percuma? Bagaimana dengan biaya transportasi untuk mengurus hal ini? Bagaimana dengan biaya parkir?”
“Sejauh ini, hanya ini yang bisa kami berikan Pak” sahut si mbak pegawai tadi.
“Jadi, tak apa ya, kalau saya masih menuliskan ini di media?” tegas saya.
“Iya Pak, tidak apa-apa” jawab mbak itu. Saya sendiri agak menyesal juga tak sempat melihat namanya.
Jadi begitulah pembaca. Tidak ada kompensasi apapun yang diberikan pihak Carrefour kepada kami. Uang kembali. Itupun kurang sedikit. Mbok ya dibulatkan ke atas, jangan ke bawah, pikir saya. Karena peristiwa ini telah terjadi pada saya maka berikut ini beberapa tips yang bisa saya berikan untuk pembaca yang juga sering menggunakan kartu debit saat berbelanja:
Pertama, usahakanlah membayar secara tunai. Memang agak rugi dengan jumlah uang kembalian yang sering dibulatkan. Tapi lebih baik rugi sedikit daripada seperti saya harus rugi waktu dan tenaga berikut rugi biaya transportasi untuk bensin dan parkir.
Kedua, awasi secara ketat saat kartu debit digesekkan. Langsung curigai jika mesin EDC tidak lekas bereaksi dan si kasir langsung menggesekkan lagi kartu debit anda ke mesin yang lain dengan alasan mesin yang satu tidak konek. Kalau anda melihat gelagat si kasir akan menggesekkannya ke mesin EDC lain, segera cegah dan minta dia untuk menunggu tampilan di mesin EDC yang pertama digesek tadi. Usahakan anda juga melihat tampilan tersebut. Apakah transaksinya berhasil atau memang ada tulisan “connection failed” yang menandakan memang tak ada koneksi alias nggak konek.
Ketiga, jika pada akun anda di bank menyediakan fasilitas sms (short message service)banking yaitu diterimanya pesan sms per transaksi yang terjadi, gunakanlah fasilitas ini. Saran saya, pakai fasilitas ini untuk jumlah minimum yang bisa di sms untuk tiap transaksi. Ada bank yang akan memberikan sms ke pemilik akun jika terjadi transaksi mulai Rp. 20 ribu. Artinya jumlah minimum transaksi yang akan diberitahukan ke pemilik akun via sms adalah Rp. 20 ribu. Ada juga yang hanya akan memberikan sms ke pemilik akun mulai dari jumlah transaksi Rp. 50 ribu. Sekali lagi, saran saya pilih jumlah yang paling minimal.
Keempat, rutin melakukan print out buku tabungan. Pengalaman saya dengan Carrefour Golden City ini dimulai ketika saya dan istri melakukan pergantian buku tabungan dan tercetaklah jumlah transaksi dobel debit tadi. Bayangkan jika kami tidak memperhatikannya, hilanglah sejumlah uang dengan percuma masuk ke rekening Carrefour. Barang dibeli satu kali tapi bayarnya dua kali. Jika anda termasuk yang sering berbelanja menggunakan kartu debit, jangan lupa untuk secara teratur melakukan print out buku tabungan anda.
Akhirnya, itu saja yang bisa saya sampaikan kali ini. Rasa kesal masih ada namun agak berkurang setelah saya menuliskannya. Mudah-mudahan tidak ada lagi yang mengalami kejadian serupa dengan saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com