Secara alamiah di musim kemarau (keadaan cuaca
panas) seperti sekarang ini, umumnya orang lebih banyak mengonsumsi air
minum dibanding pada saat musim hujan. Hal ini dikarenakan cairan tubuh
banyak keluar dalam bentuk keringat akibat aktivitas keseharian.
Untuk itu tubuh kita secara otomatis membutuhkan
cairan dalam jumlah cukup yang ditunjukkan dengan meningkatnya keinginan
untuk minum atau upaya mengonsumsi bahan-bahan makanan lain yang banyak mengandung air seperti sayur-mayur dan buah-buahan.
Masyarakat setempat menyebutnya dengan nama buah “siwalan” dan air nira yang diperoleh dengan proses menyadap pelepah pohon siwalan itu dinamakan air “legen”. Banyak pedagang siwalan dan legen yang bisa Anda temukan di pinggiran jalan daerah itu.
Ada juga masyarakat yang menyebutnya dengan nama
buah “lontar” atau “ental”. Buah siwalan memiliki daging buah berwarna
putih bening sedikit kenyal, manis dan berair. Bila agak tua daging
buahnya lebih keras dan kenyal rasanya sepah. Sepintas rasanya mirip
buah kelapa muda (Jawa=degan) atau buah kolang-kaling karena memang
tanaman-tanaman itu termasuk dalam satu famili tumbuhan Monokotil
(tumbuhan berbiji tunggal).
Pohon siwalan mirip kelapa atau tanaman palem raja.
Tingginya bisa mencapai puluhan meter. Usia produktif bisa mencapai
puluhan tahun. Tanaman yang bernama ilmiah Borassus flabellifer ini
memiliki daun yang lebar mirip kipas.
Buah siwalan dan air legen menjadi bahan makanan
yang “pas” untuk dikonsumsi dalam perjalanan di saat musim panas seperti
sekarang ini. Keduanya seolah menjadi bagian yang tak terpisahkan satu
sama lain. Buah siwalan diyakini mampu melegakan tenggorokan yang kering
akibat kehausan. Sementara itu air legen mengandung cairan isotonis
yang sanggup menggantikan keluarnya cairan tubuh berupa keringat akibat
perjalanan panjang yang sangat melelahkan itu.
Dulu para pedagang legen menggunakan bejana panjang mirip bambu (Jawa=bonjor) untuk menjajakan air legennya. Sekarang jarang kita jumpai. Mungkin akan memberatkan penjualnya. Saat ini air legen dikemas dalam botol bekas air mineral berukuran 1,5 literan. Dan dipajang di atas mobil-mobil pick up di pinggir jalan lengkap dengan buah siwalannya. Sepintas terlihat lebih praktis tapi kualitas belum tentu terjamin.
Bila Anda kurang beruntung atau salah memilih maka
buah siwalan tua yang akan Anda peroleh. Namun Anda tak perlu khawatir.
Kandungan karbohidrat yang tinggi dari buah siwalan tua ini ternyata
mampu “mengganjal” sementara perut Anda yang sudah mulai keroncongan.
Makan beberapa buah siwalan tua setidaknya akan mengatasi rasa lapar selama berkendara.
Untuk mendapatkan buah siwalan dan air legen
berkualitas baik ternyata tidak mudah. Biasanya sebagian orang
mendatangi langsung petani (pemilik) pohon siwalan yang saat itu sedang
panen. Dan ini jarang dilakukan karena harus mempunyai kenalan petani
pohon siwalan. Berburu siwalan dan legen di pinggir-pinggir jalan harus
memiliki trik-trik khusus.
Untuk buah siwalan mungkin jarang pedagang
melakukan penipuan namun kecurangan yang sering dijumpai justru pada air
legen yang sudah tidak “murni” lagi. Para pedagang itu telah
mencampurnya entah dengan apa sehingga rasanyapun sudah berubah dan
manisnya tidak alamiah lagi.
Air legen yang diperoleh dari penyadapan
(Jawa=nderes) pelepah pohon siwalan berjenis kelamin jantan itu rasanya
manis alamiah. Tidak ada rasa getirnya akibat pengaruh pemanis kimia dan
tak tahan lama. Bahkan dalam hitungan beberapa jam saja akan mengalami
proses fermentasi akibat aktivitas mikroba tertentu. Proses penyimpanan
yang tepat akan membuat legen lebih awet. Memang sebaiknya segera
dikonsumsi agar tidak kelamaan yang akhirnya menjadi “tuak” yang
memabukkan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com