by: http://sastradududewo.blogspot.com/2013/02/sepenggal-sejarah-tentang-leluhur.html
Di dalam
Mitologi Jawa diceritakan bahwa salah satu leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah
Batara Brahma atau Sri Maharaja Sunda, yang bermukim di Gunung Mahera.
Selain itu, nama Batara Brahma, juga terdapat di
dalam Silsilah Babad Tanah Jawi. Di dalam Silsilah itu, bermula dari Nabi Adam
yang berputera Nabi Syits, kemudian Nabi Syits menurunkan Sang Hyang Nur Cahya,
yang menurunkan Sang Hyang Nur Rasa. Sang Hyang Nur Rasa kemudian menurunkan
Sang Hyang Wenang, yang menurunkan Sang Hyang Tunggal. Dan Sang Hyang Tunggal,
kemudian menurunkan Batara Guru, yang menurunkan Batara Brahma.
Berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno
bangsa Jawa, Batara Brahma merupakan leluhur dari raja-raja di tanah Jawa.
Bani Jawi Keturunan Nabi Ibrahim
Di dalam Kitab ‘al-Kamil fi al-Tarikh‘ tulisan
Ibnu Athir, menyatakan bahwa Bani Jawi (yang di dalamnya termasuk Bangsa Sunda,
Jawa, Melayu Sumatera, Bugis… dsb), adalah keturunan Nabi Ibrahim.
Bani Jawi sebagai keturunan Nabi Ibrahim, semakin
nyata, ketika baru-baru ini, dari penelitian seorang Profesor Universiti
Kebangsaaan Malaysia (UKM), diperoleh data bahwa, di dalam darah DNA Melayu,
terdapat 27% Variant Mediterranaen (merupakan DNA bangsa-bangsa EURO-Semitik).
Variant Mediterranaen sendiri terdapat juga di
dalam DNA keturunan Nabi Ibrahim yang lain, seperti pada bangsa Arab dan Bani
Israil.
Sekilas dari beberapa pernyataan di atas,
sepertinya terdapat perbedaan yang sangat mendasar. Akan tetapi, setelah
melalui penyelusuran yang lebih mendalam, diperoleh fakta, bahwa Brahma yang
terdapat di dalam Metologi Jawa indentik dengan Nabi Ibrahim.
Brahma adalah Nabi Ibrahim
Mitos atau Legenda, terkadang merupakan peristiwa
sejarah. Akan tetapi, peristiwa tersebut menjadi kabur, ketika kejadiannya di
lebih-lebihkan dari kenyataan yang ada.
Mitos Brahma sebagai leluhur bangsa-bangsa di
Nusantara, boleh jadi merupakan peristiwa sejarah, yakni mengenai kedatangan
Nabi Ibrahim untuk berdakwah, dimana kemudian beliau beristeri Siti Qanturah
(Qatura/Keturah), yang kelak akan menjadi leluhur Bani Jawi (Melayu Deutro).
Dan kita telah sama pahami bahwa, Nabi Ibrahim
berasal dari bangsa ‘Ibriyah, kata ‘Ibriyah berasal dari ‘ain, ba, ra atau ‘abara
yang berarti menyeberang. Nama Ibra-him (alif ba ra-ha ya mim), merupakan asal
dari nama Brahma (ba ra-ha mim).
Beberapa fakta yang menunjukkan bahwa Brahma yang
terdapat di dalam Mitologi Jawa adalah Nabi Ibrahim, di antaranya :
1. Nabi Ibrahim memiliki isteri bernama Sara,
sementara Brahma pasangannya bernama Saraswati.
2. Nabi Ibrahim hampir mengorbankan anak sulungnya
yang bernama Ismail, sementara Brahma terhadap anak sulungnya yang bernama
Atharva (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U.
Ali)…
3. Brahma adalah perlambang Monotheisme, yaitu
keyakinan kepada Tuhan Yang Esa (Brahman), sementara Nabi Ibrahim adalah Rasul
yang mengajarkan ke-ESA-an ALLAH.
Ajaran Monotheisme di dalam Kitab Veda, antara
lain :
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada
rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yg berhak disembah
Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahwa Tuhan tidak
berbentuk dan dia suci
Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa
sungguh Tuhan itu Maha Besar
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada
rupa bagi Tuhan
Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan : kami tidak
menyembah kecuali Tuhan yg satu
Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan “sembahlah
Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”
Dalam Brahama Sutra disebutkan : “Hanya ada satu
Tuhan, tidak ada yg kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”.
Sumber : Hindu dan Islam Ternyata Sama ? dan Muhammad adalah nabi umat Hindu ?
Ajaran Monotheisme di dalam Veda, pada mulanya
berasal dari Brahma (Nabi Ibrahim). Jadi makna awal dari Brahma bukanlah
Pencipta, melainkan pembawa ajaran dari yang Maha Pencipta.
4. Nabi Ibrahim mendirikan Baitullah (Ka’bah) di
Bakkah (Makkah), sementara Brahma membangun rumah Tuhan, agar Tuhan di ingat di
sana (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U.
Ali).
Bahkan secara rinci, kitab Veda menceritakan
tentang bangunan tersebut :
Tempat kediaman malaikat ini, mempunyai delapan
putaran dan sembilan pintu… (Atharva Veda 10:2:31)
Kitab Veda memberi gambaran sebenarnya tentang
Ka’bah yang didirikan Nabi Ibrahim.
Makna delapan putaran adalah delapan garis alami
yang mengitari wilayah Bakkah, diantara perbukitan, yaitu Jabl Khalij, Jabl Kaikan,
Jabl Hindi, Jabl Lala, Jabl Kada, Jabl Hadida, Jabl Abi Qabes dan Jabl Umar.
Sementara sembilan pintu terdiri dari : Bab
Ibrahim, Bab al Vida, Bab al Safa, Bab Ali, Bab Abbas, Bab al Nabi, Bab al
Salam, Bab al Ziarat dan Bab al Haram.
Monotheisme Ibrahim
Peninggalan Nabi Ibrahim, sebagai Rasul pembawa
ajaran Monotheisme, jejaknya masih dapat terlihat pada keyakinan suku Jawa,
yang merupakan suku terbesar dari Bani Jawi.
Suku Jawa sudah sejak dahulu, mereka menganut
monotheisme, seperti keyakinan adanya Sang Hyang Widhi atau Sangkan Paraning
Dumadi.
Selain suku Jawa, pemahaman monotheisme juga
terdapat di dalam masyarakat Sunda Kuno. Hal ini bisa kita jumpai pada
Keyakinan Sunda Wiwitan. Mereka meyakini adanya ‘Allah Yang Maha Kuasa‘, yang
dilambangkan dengan ucapan bahasa ‘Nu Ngersakeun‘ atau disebut juga ‘Sang Hyang
Keresa‘.
Dengan demikian, adalah sangat wajar jika kemudian
mayoritas Bani Jawi (khususnya masyarakat Jawa) menerima Islam sebagai
keyakinannya. Karena pada hakekatnya, Islam adalah penyempurna dari ajaran
Monotheisme (Tauhid) yang di bawa oleh leluhurnya Nabi Ibrahim.
wallahu 'alam Bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com