Hal itu dimaksudkan untuk membentuk pribadi Muslim yang menebar rahmat dan manfaat bagi lingkungan sekitarnya, kata Suryadharma Ali ketika menyampaikan pidato pada pembukaan STQ Nasional XXII di Koba, Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Jumat malam.
Acara pembukaan STQ berlangsung meriah. Tampak hadir Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, Direktur Penerangan Agama Islam Euis Sri Mulyani, Plt. Gubernur Bangka Belitung, Rustam Effendi Bupati Bangka Tengah Erzaldi Rosman dan sejumlah pejabat dari daerah setempat.
Di arena STQ para peserta tidak hanya berlomba meraih prestasi sebagai pemenang atau juara yang akan mewakili Indonesia dalam berbagai event musabaqah internasional, lebih dari itu yaitu mendorong terbangunnya masyarakat yang saling menghargai, saling menolong, saling peduli dan memiliki akhlak yang tinggi.
Output pelaksanaan STQ tidak sekadar terlaksana dengan sukses dan melahirkan juara yang mampu mengharumkam nama bangsa di forum internasional, lebih jauh STQ diharapkan menjadi wahana bagi pendidikan generasi Qurani, kata SDA, sapaan akrab Suryadharma Ali.
Di samping itu, lanjut dia, STQ sarat dengan muatan dakwah, sehingga para peserta haruslah mengutamakan sportivitas dan keikhlasan.
STQ yang dilaksanakan secara bergilir di daerah merupakan media silaturrahim anak bangsa yang diharapkan memberi resonansi sosial dalam rangka mendorong terbangunnya masyarakat yang saling menghargai, saling menolong, saling peduli dan memiliki akhlak yang tinggi, kata menag menjelaskan.
Ia berpesan kepada umat Islam, khususnya yang ada di Kepulauan Bangka Belitung dan lebih khusus warga Kabupaten Bangka Tengah, agar menjaga harmoni sosial dan kerukunan hidup beragama sebagai fundamen persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kita perlu terus berupaya menghindarkan setiap potensi yang dapat menggiring masyarakat ke arah konflik, terlebih konflik yang mempunyai sangkut-paut dengan isu agama," katanya.
Agama Islam yang dianut mayoritas bangsa Indonesia adalah rahmatan lil `alamin, agama yang mengajarkan toleransi, baik terhadap perbedaan-perbedaan internal umat Islam, maupun terhadap pemeluk agama yang berbeda, ia menjelaskan.
Empat pilar
Begitu pula dalam konteks kehidupan bernegara, empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika perlu dipahami oleh semua golongan umat beragama dengan pandangan yang positif.
Empat pilar kebangsaan itu, menurut menag, bukan alat untuk mengekang, mengintimidasi, dan mendiskriminasikan warga negara yang ingin menjalankan ibadat sesuai dengan keyakinannya sebagaimana dijamin oleh ajaran agama dan konstitusi.
Menag yakin, jika tatanan kemasyarakatan dan kebangsaan yang kondusif dapat dipelihara, dengan izin Allah SWT, akan mampu membangun hari esok yang lebih baik dan menyelamatkan negara Republik Indonesia dari segala bahaya perpecahan dan krisis nilai yang begitu gampang melanda masyarakat di era globalisasi ini.
Menag berharap STQ tidak hanya berkembang dari segi penyelenggaraannya, tetapi esensi dan substansinya lebih diaktualisasikan sehingga memberi pengaruh positif bagi perbaikan tatanan kehidupan umat dan bangsa yang mengalami berbagai tantangan dan problema.
STQ, ia mengingatkan, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seni baca dan menghafal Al-Quran sebagai upaya persiapan Indonesia mengikuti MTQ tingkat internasional di manca negara setiap tahunnya.
''Tujuan lain mendorong umat Islam supaya lebih mencintai Al Quran, mendorong agar memahami isi Al Quran dan merealisasikan pemahaman tersebut dalam kehidupan,'' ujar menag seraya menambahkan, Al Quran harus menjadi penuntun umat dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com