Merdeka.com - Sebagai sebuah megaduel, El Clasico yang
mempertemukan Barcelona dan Real Madrid memang kaya label. Barcelona,
biasa disebut Barca, bukan hanya sebuah klub (Mes que un club), tetapi
menjadi simbol perlawanan Katalunya. Barcelona tidak pernah mau mengakui
bahwa mereka bagian dari Spanyol yang berpusat di Madrid. Maka, el
Clasico menjadi duel antara dua kepentingan ideologi, antara Katalunya
dan Spanyol yang berpusat di Madrid.
Di luar aroma politik, tentu
saja rivalitas lebih terasa dalam bentuk permainan di lapangan hijau.
Lima tahun terakhir, Barcelona mengalami salah satu masa terbaik
sepanjang umur klub. Pesona permainan Barca membuat beragam julukan
datang termasuk yang paling membanggakan, tim terbaik sepanjang sejarah
sepak bola.
Dalam kurun ini, mayoritas pemain Barcelona berisi
bakat-bakat yang diasah dari sekolah sepak bola La Masia. Karakteristik
tim ini dipenuhi pemain dengan teknik sangat tinggi dan kemampuan
mengolah bola di atas rata-rata. Faktor penunjang lainnya berupa kondisi
fisik brilian dan taktik didasari filosofi total football.
Gaya
main Barcelona bermula dari belakang, melaju ke tengah dengan satu dua
sentuhan dalam sudut yang sulit diterka lawan. Umpan satu dua ini
seiring dengan skema pergerakan pemain yang selalu berusaha mengelilingi
bola. Maka lahirlah tiki-taka yang kemudian mendominasi Spanyol, Eropa,
dan dunia. Kehebatan Barcelona ini diwakili oleh sosok-sosok seperti
Xavi, Iniesta, dan Lionel Messi dengan raihan empat gelar La Liga, dua
gelar Champions League dan dua gelar Piala Dunia Antarklub lima tahun
terakhir.
Sutradara penting di belakang kesuksesan Barcelona tak
pelak lagi adalah Joseph Guardiola. Dia membangun Barcelona dengan lima
prinsip penting. Pertama, sepak bola berbasis umpan di mana rata-rata
umpan sukses lini tengah Barcelona setiap pertandingan mencapai lebih
dari 90 persen. Kedua, spirit kerja keras, secara kasat mata tampak saat
Barcelona kehilangan bola di mana seluruh pemain harus menutup dan
merebut bola lawan secepat mungkin.
Ketiga, percaya pada
anak-anak muda dengan mayoritas tulang punggung tim lulusan akademi La
Masia. Keempat menciptakan loyalitas yang bermuara semangat tinggi.
Terakhir yang tak kalah penting, faktor penyelesaian peluang oleh Lionel
Messi. Lihat perolehan gol Messi dalam satu musim yaitu 47 gol musim
2009/2010 seterusnya 53 gol, 73 gol, dan 60 gol. Dari total 11 laga
musim ini, Messi sudah membuat 12 gol.
Di sisi lain, Real Madrid memiliki Jose Mourinho yang merupakan antitesis Pep Guardiola. Jose Mourinho
tidak terlalu peduli dengan penguasaan bola. Di mana pun melatih,
filosofi Mourinho adalah bertahan lantas melepas serangan balik. Real
Madrid yang dilatihnya punya karakteristik tidak memegang bola dalam
waktu lama. Mou butuh 6-7 pemain dengan karakter bertahan tangguh.
Segera setelah merebut bola, butuh 3-4 sentuhan sebelum tiba kesempatan
shoot on goal. Lebih mirip catenaccio dengan pergerakan yang lebih
spontan saat menyerang.
Kunci dalam tubuh timnya berupa pemain dengan kemampuan tekel seperti Pepe dan Sergio Ramos,
pengumpan jarak jauh brilian seperti Xabi Alonso dan pencetak gol tajam
seperti Cristiano Ronaldo. Layaknya Messi, catatan perolehan gol
Ronaldo selalu mencengangkan, 33 gol pada 2009/2010 lantas 53, 60, 55
pada musim berikutnya. Musim ini Ronaldo sudah mencetak 15 gol dari 12
laga. Prestasi terbaik era Mourinho menjadi juara liga musim 2012 dengan
100 poin, 121 gol, selisih gol plus 89, 16 kemenangan away dan total
menang 32 kali.
Maka kemudian 5 tahun terakhir kita melihat El
Clasico sebagai persaingan antara Guardiola-Mourinho, sepak bola
pragmatis vs sepak bola indah, Ronaldo vs Messi. Perbedaan filosofi
kedua tim itu secara sederhana digambarkan sebagai persaingan cantera
versus cartera (sistem pembinaan pemain muda lawan sistem merogoh
dompet.
***
Sejarah mencatat Mourinho tak bisa mengulangi
sukses 2012. Mentalitas menang dengan segala cara merusak kerukunan tim.
Tidak semua pemain mau diajaknya dalam pendekatan "kita melawan dunia"
untuk menang. Kemudian datanglah pelatih yang lebih tenang karakternya,
Carlo 'Carletto' Ancelotti.
Di sisi lain, Barcelona sama berubah
dengan kehadiran pelatih baru. Pada awalnya, Tito Vilanova dipilih
untuk mewarisi karakter dan gaya Guardiola. Kondisi kesehatan yang terus
menurun memaksa Barcelona mendatangkan Gerardo 'Tata' Martino, pelatih
yang lahir bukan dari rahim gaya total football warisan Cruyff di
Barcelona.
El Clasico pertama musim ini, 26 Oktober malam nanti
pun memasuki dimensi baru. Selain Ancelotti dan Tata Martino, publik
menemukan dimensi baru pada pertemuan dua pemain termahal kedua tim
musim ini, Gareth Bale (USD 132 juta) dan Neymar (USD 72 juta). Sejauh
ini, publik belum banyak melihat aksi Bale karena seringnya cedera dan
kondisi fisik yang belum pulih. Bale sejauh ini baru tampil lima laga
dengan total bermain 172 menit. Dia baru mencetak satu gol untuk Madrid
pada debut lawan Villarreal. Tetapi jika dia dipasang, apakah di sayap
kanan atau kiri tentu akan menjadi tantangan berarti bagi Jordi Alba atau Daniel Alves.
Beda
dengan Bale, Neymar lebih bisa nyetel dalam 13 laga pertamanya untuk
Barcelona. Neymar sudah bermain 928 menit untuk Barcelona, mencetak tiga
gol dan enam assist. Catatan statistik yang jauh lebih bagus dibanding
Bale. Neymar pun akan menjadi ancaman bagi siapapun yang dipasang Madrid
di sektor belakang kanan, apakah Arvalo Arbeloa atau Sergio Ramos.
Carletto
vs Tata, Bale vs Neymar adalah dimensi baru El Clasico. Dimensi yang
selalu membuat El Clasico menjadi tontonan ratusan juta pasang mata di
muka bumi. Dimensi yang membuat orang menyebut El Clasico, lebih dan
lebih dari sekadar permainan bola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com